APA TUJUAN INSTITUSI PENDIDIKAN ITU

Apa tujuan institusi pendidikan itu?
Pajinian, 23-07-2015
***Oleh : Watowuan Tyno***
=============================================================
Diantara mahluk-mahluk hidup di dunia ini hanyalah manusia yang memiliki peradaban.
Sedangkan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak terdapat usaha untuk mengembangkan
diri, yang ada hanya usaha untuk mempertahankan hidup. Manusia eksistensinya disamping
usahanya untuk mempertahankan hidupnya juga berusaha untuk mengembangkan dirinya yaitu
dengan jalan mengadakan perubahan-perubahan. Terdorongnya manusia itu dalam
mengadakan perubahan tidak lain adalah karena ada bermacam-macam kebutuhan hidupnya
yang harus dipenuhi.
Untuk dapat melaksanakan suatu kebutuhan, terlebih dahulu harus melalui proses
belajar, dimana di dalam proses belajar itulah yang dapat mencapai sesuatu yang diperlukan
dalam melaksanakan perubahan. Manusia untuk pertama kalinya memperoleh pendidikan dan
pengajaran adalah kedua orang tuanya. Setelah orang tua tidak mampu lagi untuk memenuhi
kebutuhan akan pendidikan dan pengajaran anak-anaknya barulah dipikirkan untuk menitipkan
pada lembaga pendidikan guna menggantikan fungsi pendidikan dari pada orang tua.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi setiap orang, dimana
masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya pendidikan, sehingga tidak lagi merasa sangsi
mengenai biaya dan sebagainya, asalkan mendapat pendidikan yang layak. Proses pendidikan
merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik yang terarah

kepada pencapaian tujuan pendidikan.

Dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan

martabat manusia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan individu yang
berkarakter. Sederhananya adalah untuk membuat individu (peserta didik) yang bodoh menjadi
pintar.
Dari uraian diatas, muncul status question yang perlu dicari jawabannya berdasarkan
realitas yang ada saat ini, yakni masihkah pendidikan seperti itu? Begitu sibuknya kita
memikirkan hasil pendidikan, membuat kita lupa bahakan buta dengan realitas yang ada di
sekeliling kita. Bahwasanya ada pergeseran paradigma akan esensi dari pendidikan itu sendiri,
sehingga merasa bahwa apa yang diterapkan di dalam sebuah institusi atau lembaga pendidikan

sudah sangat tepat dengan apa yang menjadi tujuan dan juga esensi utama dari pendidikan.
Ternyata hal demikian entah secara sadar atau pun tidak sadar telah melunturkan esensi serta
tujuan pendidikan itu sendiri.
Das sein, institusi pendidikan terlalu berfokus pada hasil hingga melupakan esensi utama
dari pada pendidikan. Mulai dari seleksi penerimaan siswa atau mahasiswa baru misalnya,
berbagai institusi mencoba mencari bibit-bibit unggul agar nantinya bisa memperoleh hasil yang
baik sesuai dengan cita-cita bangsa. Muncul pertanyaan sederhana, bukankah esensi pendidikan

adalah untuk mengubah orang bodoh menjadi pintar?
Das sollen, sekolah unggulan bukanlah sekolah yang memiliki siswa-siswa yang pintar,
namun sekolah yang memiliki siswa-siswa yang bodoh kemudian sekolah tersebut berhasil
mendidiknya sehingga menjadi pintar. Bukan sekolah yang memiliki siswa-siswa yang pintar dan
kemudian memfasilitasi mereka.
Maka keberhasilan sebuah institusi pendidikan tidak seharusnya dilihat dari hasil
akhirnya, melainkan dari sejauh mana institusi tersebut berhasil membuat perubahan pada
siswa atau mahasiswanya. Pendidikan seharusnya bukan tentang mencari bibit-bibit unggul
dengan seleksi, tetapi bagaimana membuat perubahan. Yang terjadi saat ini serba lucu jika kita
kembali membaca sejarah tentang apa yang dilakukan Ki Hadjar dan Ki Ahmad Dahlan yang
memungut anak-anak jalanan untuk bersekolah. Apa yang bisa kita harapkan dari dunia
pendidikan semacam ini jika kita cenderung mementingkan hasil dari pada proses pendidikan
dan melupakan esensi serta tujuan dari pendidikan?

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

3 52 68