Mengenal SIG Sistem Informasi Geografis

Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Jurusan S1 Pendidikan Geografi

Nama
: Alfiatur Rahmatin
NIM
: 15040274074
Mata Kuliah : SIG Analisis Lanjut
Tugas : Apa yang anda ketahui tentang SIG (Sistem Informasi Geografis) ?
Judul : Mengenal SIG (Sistem Informasi Geografis) Sebagai Kebutuhan Penting dalam
Memantau Informasi Tentang Lingkungan
Informasi merupakan suatu bentuk pesan yang disampaikan untuk tujuan tertentu, terjadi
apabila terdapat si penyampai dan si penerima. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu
membutuhkan informasi, baik informasi mudah maupun rumit. Informasi yang diterima
diperuntukan untuk berbagai hal kebutuhan, baik sebagai rencana bertahan hidup maupun
menjaring pengetahuan seluas-luasnya. Dengan didapatkannya informasi secara mudah hal
ini akan membuat manusia lebih efektif dalam mengatasi kebutuhannya. Pada saat sekarang
ini kecepatan tersampainya informasi sudah semakin cepat, teknologi dan pengetahuan telah
membuatnya cukup mudah di akses atau dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.
Pemanfaatan informasi yang beragam menuntut adanya pengolahan informasi secara

kompleks baik dari aspek sosial, lingkungan, pendidikan, ekonomi, politik maupun budaya.
Cakupan wilayah yang luas guna tersampainya informasi merupakan suatu perkembangan
yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak, adanya informasi dapat menunjukan keberadaan
sebuah peradaban yang masih hidup.
Berdasarkan kebutuhannya, informasi yang diperoleh akan di olah menjadi bentuk data yang
bermacam-macam seperti halnya dalam ilmu geografi. Yang mana dalam ilmu geografi ini
terdapat suatu sistem informasi yang berbasis spasial. Sistem ini secara umum di sebut
sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG). Dalam kajian ilmu geografi Sistem Informasi
Geografis merupakan perkembangan teknologi yang sangat membantu terutama dalam
interpretasi peta. Seiring berjalannya waktu ilmu geografi berkembang dari penggunaan peta
yang dibuat secara konvensioanal dan sekarang yang telah menggunakan teknologi
(perangkat keras dan perangkat lunak).
Berikut beberapa hal yang dapat kita kenal mengenai SIG (Sistem Informasi Geografis)
beserta Pemanfaatnya dalam Memantau Informasi Tentang Lingkungan.
1. Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis)
Dalam penyusuan kata Sistem Informasi Geografis terdapat makna yang mengandung
pengertian dari SIG sendiri. Sistem informasi adalah entity (kesatuan) formal yang terdiri
dari berbagai sumberdaya maupun logika. Sedangkan “Geografis” merupakan bagian dari
spasial (Keruangan) serta mengandung pengertian suatu persoalan atau fenomena di
permukaan bumi. Namun terdapat beberapa definisi SIG yaitu sebagai berikut :

Rhind (1988) mencoba mendefinisikan SIG dengan istilah :

“a computer system for collecting, checking, integrating, and analyzing information
related to the surface of the earth”
(sistem komputer ditujukan untuk pengumpulan, pemeriksaan, pemaduan dan analisis
informasi yang berkaitan dengan permukaan bumi).

Bernhardsen (1992) mendefinisikan SIG sebagai berikut :
“information on the qualities of and the relationship between object which are uniquely
georeferecenced”.
(informasi atas nilai kualitas dan hubungan antarobjek yang memiliki georeferensi unik)
DeMers (1997) menggunakan definisi SIG sebagai berikut :
“a series of subsystem within a large system”
GIS Center Lund University :
“GIS stands for Geographyical Information System, which are computer-based system
used to assemble, store, manipulate, edit, display and analyse geographically referenced
information and associated attributes”
(sistem informasi geografis adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk
menyususn, menyimpan, memanipulasi, mengolah menampilkan, dan menganalisis
informasi geografis dan berbagai atribut yang menyertainya)

SIG menekankan pada unsur “informasi geografis” yaitu informasi mengenai tempattempat, posisi, keterangan atribut dipermukaan bumi.
2. Sub Sistem dalam SIG (Sistem Informasi Geogarfis)
Subsistem yang terdapat pada SIG adalah sebagai berikut :
a. Subsisten input data
Subsistem ini adalah sebuah proses pemasukan data (baik data spasial, tabular ataupun
diskriptif) ke dalam SIG. Proses pemasukan data tersebut dilakukan dengan cara
perekaman, pemindahan, duplikasi, konversi dan digitasi data.
b. Subsistem penyimpanan dan pengolahan data
Subsistem penyimpanan dan pengolahan merupakan rangkaian proses penyimpanan,
menata, menyusun, dan mengorganisasikan data (baik spasial, tabular, maupun
diskriptif) hasil dari proses perolehan data pada suatu tipe data tertentu menggunakan
tata aturan tertentu. Subsistem ini menggunakan metode yang memungkinkan
kemudahan dalam proses pencarian dan pengubahan data tersebut.
c. Subsistem manipulasi dan analisis data spasial
Subsistem ini merupakan hal yang sangat penting dalam SIG. Kemampuan analisis data
spasial merupakan ciri pokok yang harus dimiliki oleh SIG. Subsistem ini yang
membedakan dengan sistem informasi lain. Subsistem ini melakukan berbagai proses
penggabungan, pemisahan, pengubahan, estimasi, dan pemodelann data spasial.
d. Subsistem hasil dan pelaporan data
Hasil dari subsistem ini adalah berupa laporan dalam bentuk peta-peta, uraian

deskriptif, tabel, grafik dan citra. Subsistem ini harus dapat diolah pada rangkaian kerja
berikutnya pada waktu lain. Hasil dari subsistem ini bukan merupakan hasil akhir tetapi
dapat sebagai data dasar dalam proses analisis lain. Dengan demikian hasil dari

subsistem ini akan terus berputar dalam proses SIG selanjutnya. Hal ini yang
membedakan SIG dengan CAC.
Singkatnya dari keempat sub sistem tersebut SIG berfungsi sebagai suatu sistem dalam
melakukan perolehan, pengorganisasian, menganalisis dan memberikan laporan atas
data spasial.
3. Komponen Informasi Geografi
Suatu sistem tak akan berjalan tanpa adanya komponen. Komponen berperan sebagai alat
penghubung dalam setiap sistem yang memungkinkan menjalankan setiap sistem dalam
mengolah data.
ESCAP menguraikan bahwa SIG mampu menjelaskan tentang “informasi geografis”.
Informasi geografis dalam hal ini berisi empat komponen pokok yaitu:
a. Komponen Posisi Geografis
Komponen ini berupa sistem koordinat geografis berbasis pada model matematis yang
dapat ditransformasikan pada sisitem yang lain. Koordinat geografis menunjukkan
lokasi fenomena yang sering digambarkan dengan koordinat kartesius, easting-northing
ataupun latitude-longitude.

b. Komponen Spasial
Komponen spasial ini merupakan suatu hubungan topologis antar komponen dari
entitas data spasial seperti hubungan antara titik dengan titik, titik dengan garis, titik
dengan area garis dengan garis, garis dengan area dan area dengan area yang lainnya.
Hubungan ini menjelaskan posisi relatif suatu fenomena, kaitan sebab akibat fenomena,
arah, keterkaitan, dan lain-lain.
c. Komponen Atribut
Komponen atribut merupakan data deskriptif dari sebuah objek data spasial. Komponen
atribut ini dapat berupa data tabular, data deskriptif (seperti laporan dan sensus),
gambar, grafik dan bahkan foto atau data video. Atribut memberikan penjelasan
mengenai kualitas dan kuantitas fenomena.
d. Komponen Waktu
Komponen waktu merupakan informasi fenomena antar waktu dari data spasial
tersebut. Fenomena dijelaskan dengan pembandingan fenomena yang sama dalam
waktu yang berbeda, dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Komponen ini
memberikan penjelasan mengenai berbagai kemungkinan perubahan dan perkembangan
kualitas ataupun kuantitas data spasial.
Keempat komponen tersebut tentunya akan bekerja apabila terdapat sumber daya
manusia yang menjalankannya, maka proses tersebut akan berjalan seperti skema
dibawah ini :


DATA

SDM

SIG
PERANGKAT
KERAS

PERANGKAT
LUNAK

4. SIG (Sistem Informasi Geografis) Sebagai Kebutuhan Penting dalam Memantau
Informasi Tentang Lingkungan
Menegenai SIG dan pemanfaatnya, salah satunya adalah keadaan lingkungan yang saat ini
menjadi isu hangat karena beberapa dekade terakhir terdapat banyak masalah lingkungan
yang patut untuk diperbincangkan. Contoh permasalahan lingkungan yang sering terjadi
yaitu akibat lemahnya perencanaan dalam pembangunan wilayah, permasalahan
lingkungan perkotaan, kebersihan lingkungan, kemacetan, pemukiman kumuh yang
merupakan kurang optimalnya suatu perencanaan. Sedangkan dampaknya terhadap

lingkungan sendiri adalah kerusakan lahan (akibat erosi), erosi, banjir, kebakaran, longsor,
ekosistem yang tidak stabil, berkurangnya fungsi lahan sebelumnya dll. Dalam hal ini SIG
berperan melakukan pemantauan dan memprediksi permasalahan kedepannya, dengan
didukung teknologi penginderaanjauh SIG mampu memberikan analisis dan menyajikan
data perubahan lingkungan tersebut secara akurat.
Hasil dari pantuan dan prediksi tersebut dapat dijadikan informasi bagi masyarakat luas
mengenai kondisi lingkungan di suatu wilayah, tentunya masyarakat juga akan
membutuhkan informasi ini sebagai rujukan perencanaan pemanfaatan lahan serta prediksi
terjadinya bencana. Pemerintah juga berperan penting dalam menyampaikan informasi
seperti ini kepada masyarakat, juga dapat menentukan dan mengevaluasi kebijakan yang
terkait dengan tata ruang dan pengelolaan lingkungan.

Sumber :
Budiyanto, Eko., 2010. Sistem Informasi Geografis Dengan Quantum GIS. Andi
Offest: Yogyakarta.
http://elqy-allaboutgeography.blogspot.co.id/2009/04/pemanfaatan-datapenginderaan-jauh-dan.html (di akses pada 21 Februari 2018)
http://planificador-urbano.blogspot.co.id/2017/01/manfaat-sig-dalam-bidanglingkungan.html (di akses pada 21 Februari 2018)