Penelitian Terhadap Pelanggaran Lalu Lin

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWTTuhan Yang Maha Esa, karena
atas petunjuk dan hidayah-nyalah tugas akhir mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan
Sosial berjudul “Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Lingkungan Universitas
Indonesia” dapat terlaksana dengan cukup baik dan tepat waktu.
Salah satu permasalahan yang selalu dihadapi di negara berkembang adalah
masalah lalu lintas yang semakin hari semakin kompleks. Hal ini terjadi mengingat
semakin padatnya kendaraan di kehidupan zaman modern, maka tidak dapat
dipungkiri lagi jika dari tahun ketahun penggunaan kendaraan terus meningkat
sehingga tingkat pelanggaran juga terus meningkat. Salah satu faktor yang
menyebabkan terjadinyapelanggaran lalu lintas adalah budaya tertib lalu lintas di
masyarakat yang masih minim.
Begitupun halnya di Universitas Indonesia, sebagai salah satu Universitas terbaik di
Indonesia yang menyandang nama suatu bangsa ternyata budaya tertib lalu lintas
masih sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari maraknya pelanggaran lalu
lintas di linkungan Universitas mulai dari tidak menggunakan helm, melanggar rambu
rambulalu lintas, parkir di tempat yang dilarang, lebih khususnya hal ini dilakukan
baik oleh Mahasiswa, Dosen, Karyawan ataupun Masyarakat Umum.
Dalam makalah ini penulis mencoba mengkaji kebiasaan pelanggaran lalu

lintas di lingkungan Universitas Indonesia yang dikaitkan dengan Undang Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penulis telahberusaha
memberikan penjelasan yang cukup komprehensif dan data yang actual ,namun
seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, sehingga penulis menyadari
masihterdapat banyak kekurangan mulai dari sistematika penulisan hingga materi dari
penulisan ini, oleh karena itu saran dan kritik demi penyempurnaan makalah ini
sangat diharapkan oleh penulis.Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan sosial sebagai
salah satu prasyarat kelulusan didalam mata kuliah ini.
Akhir kata, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah . Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dan makalah ini dapat
bermanfaat bagi FHUI , UI dan Indonesia.

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................2
BAB I


PENDAHULUAN

A. Latar belakang .......................................................................................................3
B.Pertanyaan Penelitian............................................................................................ 6
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 6
D. Manfaat Penulisan...................................................................,.............................6
E. Metode Penulisan ..................................................................,..............................7
BAB II

ISI PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi
B. Data Sekunder
1. Pelanggaran Lalu Lintas................................................................................9
2. Advokasi Sosial...........................................................................................13
C. Data Primer
1. Polisi Lalu Lintas...........................................................................\.............20
2. Subdit PLK.................................................................................................21
3. Satpam FHUI.............................................................................................24

4. Tukang Ojek..............................................................................................26
5. Masyarakat...............................................................................................28
D. Hasil penelitian
1. Rambu Lalu Lintas di Kukusan Teknik......................................................35
2. Rambu belok kanan di FHUI.....................................................................36
3. Pemakaian Helm oleh Penyewa di Pangkalan ojek Kukusan Tekik...........37
4. Larangan Parkir di Halte Stasiun UI…………………………………….39
BAB III Analisis
A. Faktor Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas......................................................40
B. Dampak dari Pelanggaran Lalu Lintas............................................................42
C. Solusi atas Pelanggaran Lalu Lintas di Universitas Indonesia.......................43
BAB III

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................47

BAB 1
PENDAHULUAN
Page 44


Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
A. Latar Belakang

“Het Recht Hink Achter de Feiten Aan”
Adagium tersebut memiliki makna yang sangat besar dalam pembentukan
hukum.Adagium tersebut memiliki makna “Hukum selalu terpincang-pincang di
belakang perkembangan zaman”. Dapat dimaknai dari adagium tersebut berarti
bahwa hukum tidak dapat dibentuk untuk selamanya namun harus selalu disesuaikan
dengan perkembangan zaman. Sebagaimana Von savigny berpendapat “Ibi Societas
ibi ius”dimana ada masyarakat disitu pula terdapat hukum yang hidup.Sehingga
hukum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang selalu
berubah dengan cepat. Landasan-landasan tersebutlah yang mendasari diubahnya
Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 menjadi Undang-undang nomor 22 tahun
2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan yang selanjutnya disebut Undang-undang
Lalu lintas.
Hakikat perubahan undang-undang tersebut adalah untuk menyesuaikan
hukum lalu lintas sesuai dengan perkembangan masyarakat Indonesia yang bergerak
luar biasa pesatnya.Dengan diundangkannya Undang-undang lalu lintas, maka sudah
tidak ada pilihan lain selain melaksanakan undang-undang ini. Pasal 326 Undangundang


ini menyatakan

Undang-undang ini

mulai

berlaku

sejak tanggal

diundangkan.Pasal penutup yang umumnya termuat dalam seluruh peraturan
perundang-undangan ini merupakan pasal yang memperkuat bahwa undang-undang
ini jelas harus diberlakukan.
Hal ini diperkuat dengan norma dasar bernegara kita yang tercantum didalam
pasal 1 ayat 3 Undang-undang dasar 1945 “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”
hal ini jelas menyatakan hukum adalah panglima terdepan di negeri ini, sehingga
pelaksanaanya merupakan suatu keniscayaan dan kewajiban.
Dari pasal pasal yang terdapat di dalam undang undang tersebut akhirnya
dirumuskanlah tujuan-tujuan diterapkanya undang-undang lalu lintas ini. Tujuan

tersebut termaktub dalam pasal 3 yang berisi “Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”yaitu :
1. Terwujudnya pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman,
selamat, tertib, lancar, dan terpadu dengan moda angkutan lain untuk
Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
mendorong

perekonomiannasional,memajukankesejahteraanumum,

memperkukuhpersatuan dan kesatuan bangsa, sertamampu menjunjung tinggi
martabat bangsa;
2. Terwujudnya etika berlalu lintas dan budaya bangsa; dan
3. Terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat.
Berdasarkan tujuan aplikasi undang-undang ini, maka terlihat jelas tujuannya
bukanlah untuk kepentingan pihak pemerintah semata untuk melakukan penilangan
bagi yang melanggar, namun jelas untuk melindungi masyarakat itu sendiri dari
kecelakaan lalu lintas yang bahkan memiliki angka kematian yang sangat tinggi.1
Berdasarkan tujuan aplikasi tersebut dapat ditafsirkan bahwa yang paling
pertama dan utama yang harus didasarkan pada pelaksanaan undang-undang ini

adalah terbentuknya lalu lintas dan angkutan jalan yang harmonis dan mendukung
kesejahteraan masyarakat.Kemudian tujuan kedua dapat diartikan sebagai penanaman
nilai-nilai kebudayaan dan etika berlalu lintas kepada masyarakat.
Namun

pada

kenyataanya

salah

satu

permasalahan

yang

s e l a l u d i h a d a p i d i N e g a r a b e r k e m b a n g adalah masalah lalu lintas.
Hal ini terbukti dari adanya indikasi angka pelanggaran lalu lintas yang
selalu meningkat setiap tahunnya 2 .Tentunya perkembangan lalu-lintas itu

sendiri menjadi sebuah dilametika yang nyata, karena disatu sisi memberikan
pengaruh positif berupa mempermudah manusia dalam mobilisasi, dan disisi lain
memiliki dampak negatif berupa terjadinya kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan
permasalahan lainnya.
Dari banyaknya permasalahan yang terjadi, hal yang menjadi sorotan utama
penulis adalah masalah pelanggaran lalu lintas, karena hal ini memiliki akibat yang
cukup besar, mulai dari menciptakan kebiasaan buruk hingga menyebabkan terjadinya
sebuah kecelakaan. Menurut salah satu pakar lalu lintas, Suwardjokomenyatakan
1 Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Renggut 31 Ribu Jiwa, diakses dari
http://instran.org/index.php/in/ruang-berita/depan/25-front-page/1627-kecelakaan-lalu-lintas-diindonesia-renggut-31-ribu-jiwa, pada 3 Januari 2014, pukul 11.21
2.Pelanggaran capai Angka 45.0007 dalam 10 hari operasi zebra ,
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/12/07/pelanggaran-capai-angka-45007-dalam-10-harioperasi-zebra, diakses pada 3 Januari 2014, pukul 11.23

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
bahwa Pelanggaran lalu lintas disebabkan oleh banyak faktor tidak
sekedar oleh

pengemudi


kendaraan

yang

buruk, akan

tetapi

juga

disebabkan oleh pejalan kaki yang kurang hati-hati, kerusakan kendaraan,
rancangan kendaraan cacat pengemudi, rancangan jalan,dan kurang mematuhinya
rambu-rambu lalu lintas3.
Begitupun halnya di Universitas Indonesia, pelanggaran lalu lintas merupakan
masalah yang tidak ada habisnya.Permasalahan lalu lintas di Universitas ini
merupakan masalah yang harus segera ditangani oleh pihak Polisi lalu lintas dan
lembaga penegak hukum terkait, seperti SUBDIT PLK4.Hal ini dikarenakan jumlah
pelanggar lalu lintas di Universitas Indonesia sangatlah memprihatinkan karena selain
jumlahnya yang cukup banyak, tetapi juga didominasi oleh Mahasiswa, dan Dosennya

sendiri, padahal sejatinya baik Dosen dan Mahasiswa adalah kalangan yang cukup
krusial untuk perkembangan dan pembangunan bangsa kedepan karena merekalah
sebagai ujung tombak utama danRole Model Indonesia dalam menghadapi tantangan
zaman , sehingga bagaimana mungkin jika dari hal kecil saja sudah melanggar
peraturan, apalagi ketika harus mengatur orang lain?.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara5, didapatkan fakta bahwa baik dosen
dan mahasiswa sering melanggar peraturan lalu lintas seperti tidak memakai helm,
tidak memilik SIM, tidak memiliki STNK, parkir di tempat yang dilarang , tidak
menghidupkan lampu pada siang hari, dan tidak mematuhi rambu serta marka jalan
yang ada. Pelanggaran lalu lintas ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena
berdasarkan fakta yang ada sebagian besar kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh
pelanggaran lalu lintas.
B.
Pertanyaan Penelitian
a. Apakah yang dimaksut dengan “Pelanggaran Lalu Lintas”?
b. Bagaimana peraturan dan penegakan hukum terkait tertib lalu lintas di Universitas
Indonesia?
c. Apa saja yang menjadi masalah tertib lalu lintas di Universitas Indonesia?
3. Suwardjoko Warpani,1990, Merencanakan Sistem Pengangkutan, Bandung : Penerbit ITB, hal 19
4.PLK UI adalah Pembinaan Lingkungan Kampus, Profil lengkapnya di

http://plk.ui.ac.id/profil_plkui?destination=node/2
5. Observasi dan Wawancara dilakukan pada tanggal 1-3 Januari 2014, dilokasi rawan pelanggaran lalu
lintas.

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
d. Apa sajakah bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi di Universitas
Indonesia?
e. Apakah solusi dan upaya yang tepat untuk mengatasi masalah tertib lalu lintas di
Universitas Indonesia ?
C.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini agar penulis lebih

mengetahui secara lebih komprehensif terkait permasalahan pelanggaran lalu lintas
yang terjadi di lingkungan Universitas Indonesia ,selain itu juga untuk menyadarkan
masyarakat akan pentingnya keselamatan diri saat berkendara dijalan raya dengan
tidak melakukan pelanggaran lalu lintas sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun
orang lain.
Adapun tujuan khusus disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen mata kuliah Hukum dan Kesejahteraan Sosial, sebagai salah satu prasyarat
kelulusan dan juga “karcis utama” sebagai Ujian Akhir Semester.

D.

Manfaat Penulisan
Manfaat Teoritis :
1. Menambah wawasan, memberikan informasi dan ilmu pengetahuan dan

khasanah hukum , khususnya yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas yang
terjadidilingkungan Universitas Indonesia.
2. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat, lembaga hukum, badan
hukum,pemerintah dan aparat penegak hukum lainnya tentang pasal-pasal
yangberkaitan dengan pelanggaran lalu lintas yang dilakukandi lingkungan
Universitas Indonesia.
Manfaat Praktis :
1.

Memberikan masukan bagiStakeholder tekait yaitu pemerintah, aparat

penegak hukum, dan lembaga kemahasiswaan (BEM) tentang advokasi sosial yang

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
harus dilakukan dalam upaya menanggulangipelanggaran lalu lintas yang dilakukan di
lingkungan Universitas Indonesia.

E.

Metode Penulisan dan Penelitian

Metode penulisan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mencapai
suatutujuan.Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian empiris. Data
yang paling utama digunakan adalah data primer, yaitu wawancara dengan para
informan terkait. Data primer tersebut ditunjang oleh data sekunder, berupa
sumberkepustakaan yang berupa buku dan artikel baik dari media online ataupun
media cetak.
Data hasil penelitian didapati dari metode Sampling, dimana jumlah sampel
yang diperlukan direncanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan untuk di
teliti. Yang mana pengambilan sampel ini dilakukan di lokasi lokasi rawan
pelanggaran kecelakaan, seperti Rambu lalu lintas belok kanan di depan patung
Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pangkalan ojek Kukusan
Teknik, dan area dilarang parkir di stasiun UI.
Dengan diambilnya sampel dari ketiga titik ini diharapkan akan dapat
diperoleh gambaran yang lebih jelas dan komprehensif mengenai kondisi pelanggaran
lalu lintas di Linkungan Universitas Indonesia.
Untuk itu , maka pada setiap titik terjadinya rawan pelanggaran, jumlah
sampel yang akan diambil dibatasi oleh waktu yang telah ditentukan, yaitu 60 menit.
Setelah data yang dibutuhkan cukup terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
pengolahan data.Pengolahan data ini dimulai dengan melakukan tabulasi untuk
mengetahui Frekuensi dari pelanggaran yang telah terjadi di titik titik yang telah
ditentukan tersebut.
Penghitungan frekuensi ini lebih lanjut digunakan sebagai dasar penghitungan
presentase yang dilakukan dengan rumus :

P

=

f
n

x 100 %
Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

P = Presentase,
F = Frekuensi ,
N = Jumlah yang diamati

Selanjutnya dilakukan penghitungan untuk melihat presentasenya, agar dapat
dilihat lebih jelas seberapa banyakkah jumlah angka pelanggaran lalu lintas di
Lingkungan Universitas Indonesia.Hingga akhirnya, hasil yang diperoleh melalui
penelitian ini dianalisis secara kwalitatif. Adapun analisa kwalitatif ini ditujukan
untuk menghubungkan kondisi pelanggaran lalu lintas di Lingkungan Universitas
Indonesia dengan faktor faktor yang menyebabkan terjadinya, sekaligus dampaknya,
hingga masuk didalam kesimpulan dapat ditemukan solusi apakah yang tepat untuk
mengatasi permasalahan pelanggaran lalu lintas di Lingkungan Universitas Indonesia.

BAB II
ISI PENELITIAN
A.

Gambaran Lokasi
Penulis akan meneliti pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi di lingkungan

Universitas Indonesia , termasuk di dalamnya adalah Fakultas Hukum, kemudian dari
Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
hasil penelitian tadi penulis mencoba untuk mencari solusi atas permasalahan yang
terjadi dengan mekanisme advokasi sosial yang efektif dan efisien serta aplikatif
untuk dilaksanakan oleh lembaga penegak hukum terkait. Subjek yang diteliti oleh
peneliti adalah pengendara yangmenggunakan kendaraan bermotor baik roda dua,
ataupun roda empat. Ketika melakukan penelitian penulis terjun langsung ke titik titik
yang rawan akan terjadinya pelanggaran lalu lintas di Lingkungan Universitas
Indonesia, adapun titik titik tersebut diantaranya yaitu Rambu lalu lintas belok kanan
di depan patung Djokosoetono Fakultas Hukum Universitas Indonesia, pangkalan
ojek Kukusan Teknik, dan area dilarang parkir di stasiun UI.
Selain itu juga penulis mencoba mengkaji dari data yang diperoleh oleh
Stakeholder terkait, diantaranya adalah Polisi lalu lintas wilayah Depok, Subdit PLK,
Tukang Ojek, dan juga beberapa masyarakat umum.
B. Data Sekunder
B.1. Pelanggaran Lalu Lintas
Dalam sistem perundang-undangan hukum pidana, tindak pidana dapat dibagi
menjadi dua golongan yaitu kejahatan dan pelanggaran.Kedua istilah tersebut pada
hakekatnya tidak ada perbedaan yang cukup tegas karena keduanya sama- sama delik
atau perbuatan yang dapat dihukum6.
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Indonesia melakukan
pembedaan antara kejahatan dan pelanggaran. Segala bentuk kejahatan dimuat dalam
buku II KUHP sedangkan pelanggaran dimuat dalam buku III KUHP, dimana secara
prinsipil perbedaan Kejahatan dan Pelanggaran dirangkum menjadi7:
1. Kejahatan sanksi hukumannya lebih berat dari pelanggaran, yaitu berupa hukuman
badan (penjara) yang waktunya lebih lama.
2. Percobaan melakukan kejahatan dihukum, sedangkan pada pelanggaran percobaan
melakukan pelanggaran tidak dihukum.
3. Tenggang waktu daluarsa bagi kejahatan lebih lama dari pada pelanggaran.
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
pelanggaran adalah:
6Soejono Soekonto, Kejahatan dan Penegakan Hukum di Indonesia, Jakarta : Rineka
Cipta, 1996, hlm 1
7Moeljatno, Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, hlm 208

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
1. Perbuatan yang bertentangan dengan apa yang secara tegas dicantumkan dalam
undang- undang pidana.
2. Pelanggaran merupakan tindak pidana yang lebih ringan dari kejahatan baik
perbuatannya maupun hukumannya.
Berdasarkan gambaran umum dari perbedaan Kejahatan dan Pelanggaran tadi,
maka dapat kita ambil sebuah definisi bahwa Pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan
yang bertentangan dengan lalu lintas dan atau peraturan pelaksanaannya, baik yang
dapat ataupun tidak dapat menimbulkan kerugian jiwa atau benda dan juga keamanan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas 8. Pelanggaran lalu lintas ini tidak di atur dalam
KUHP akan tetapi ada yang menyangkut delik delik yang disebut dalam KUHP,
misalnya karena kealpaannya menyebabkan matinya orang (Pasal 359), karena
kealpaannya menyebabkan orang lain luka berat, dan sebagainya (Pasal 360), karena
kealpaannya menyebabkan bangunan-bangunan, trem kereta api, telegram, telepon
dan listrik dan sebagainya hancur atau rusak (Pasal 409)9
Selanjutnya menurut salah satu ahli, definisi dari Pelanggaran Lalu Lintas
MenurutNaning Ramdlon10, adalah perbuatan atau tindakan seseorang yang
bertentangandengan

ketentuan

jalan.Pelanggaran yang

dimaksud

peraturan
tersebut

perundang-undangan

lalu

lintas

adalah

yang

telah

sebagaimana

disebutkan di dalamUndang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 326,
apabila ketentuantersebut dilanggar, maka dikualifikasikan sebagai pelanggaran.
Lain halnya menurut Transparansi.or.id11, Pelanggaran lalu lintas tertentu atau
yang sering disebut dengan tilang merupakan kasus dalam ruang lingkup hukum
pidana yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009. Hukum pidana mengatur
tentang perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan berakibat
diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang melakukannya dan memenuhi unsurunsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-undang pidana. Tujuan hukum pidana
adalah untuk menakut-nakuti orang agar tidak melakukan perbuatan yang tidak baik

8Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Akademi Kepolisian, Fungsi
Teknis Lalu Lintas, Semarang : Kompetensi Utama, 2009, hlm 6
9Moeljatno, op.cit, hlm 178
10Naning, Ramdlon. 1983.Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakatdan Disiplin Penegak
Hukum dalam Lalulintas. Bina Ilmu: Surabaya. Halaman 17
11 Diunduh dari Skripsi, eprints.undip.ac.id/3162/1/BAB_I.pdf, Pada 3 januari 2014, Pukul 15.37

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
dan mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi
baik dan dapat diterima .
Dari penjabaran yang telah dikemukakan lewat Undang Undangnya, Para Ahli,
dan salah satu Website, maka penulis menyimpulkan bahwa pelanggaran lalu lintas
adalah salah satu bentuk tingkah laku dalam berlalu lintas, yang mana tindakan
berlalu lintas tersebuttidak sesuai dengan norma yang berlaku atau menyalahi aturan
aturan atau ketentuan lalu lintas yang ada. Sebagai konsekuensi adanya aturan aturan
lalu lintas tersebut, maka setiap tingkah laku dalam berlalu lintas yang tidak sesuai
atau menyalahi aturan-aturan lalu lintas akan diberikan sanksi sebagai penegakan
hukum yang berlaku.
Jenis-jenis pelanggaran Lalu Lintas di dalam Surat Keputusan Mahkamah Agung,
Menteri Kehakiman, JaksaAgung dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tanggal
23 Desember 1992 menyatakan terdapat 27 jenis pelanggaran yang diklasifikasikan
menjadi tiga bagian12,yaitu :
1. Klasifikasi jenis pelanggaran ringan
2. Klasifikasi jenis pelanggaran sedang
3. Klasifikasi jenis pelanggaran berat
Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, bahwa dari ketentuan Pasal 316 ayat (1) Undang-Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dapat diketahui jelas mengenai
pasal-pasal yang telah mengatur tentang pelanggaran Lalu Lintas, antara lain :
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281, Pasal 282,Pasal 283, Pasal 284,
Pasal 285, Pasal 286 , Pasal 287, Pasal 288, Pasal289, Pasal 290, Pasal 291, Pasal
292, Pasal 293, Pasal 294, Pasal 295,Pasal 296, Pasal 297, Pasal 298, Pasal 299, Pasal
300, Pasal 301, Pasal302, Pasal 303, Pasal 304, Pasal 305, Pasal 306, Pasal 307, Pasal
308,Pasal 309, dan Pasal 313 .

12 Diunduh dari Surat Keputusan Bersama 1993, http://acarapidana.bphn.go.id/wpcontent/uploads/2011/12/SKB-Ketua-MA-MenKeh-Jagung-Kapolri-Tahun-1993-Penanganan-PerkaraLalulintas-Tertentu.pdf , pada 3 Januari 2014, pukul 15.41

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Lebih khususnya bentuk bentuk pelanggaran lalu lintas yang umumnya terjadi
didalam masyarakat adalah13 :
1. Menggunakan jalan dengan cara yang dapat merintangi membahayakan ketertiban
atau keamanan lalu lintas atau yang mungkin menimbulkan kerusakan pada jalan.
2. Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak dapat memperlihatkan surat ijin
mengemudi (SIM), STNK, Surat Tanda Uji Kendaraan (STUJ) yang sah atau tanda
bukti lainnya sesuai peraturan yang berlaku atau dapat memperlihatkan tetapi masa
berlakunya sudah kadaluwarsa.
3. Membiarkan atau memperkenakan kendaraan bermotor dikemudikan oleh orang lain
yang tidak memiliki SIM.
4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas jalan tentang
penomoran, penerangan, peralatan, perlengkapan, pemuatan kendaraan dan syarat
penggandengan dengan kendaraan lain.
5. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada di jalan tanpa dilengkapi plat tanda nomor
kendaraan yang syah, sesuai dengan surat tanda nomor kendaraan yang bersangkutan.
6. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan oleh petugas pengatur lalu lintas jalan,
rambu-rambu atau tanda yang yang ada di permukaan jalan.
7. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan tentang ukuran dan muatan yang diijinkan,
cara menaikkan dan menurunkan penumpang dan atau cara memuat dan membongkar
barang.
B.2. Advokasi Sosial
B.2.1. Pengertian Advokasi Sosial
Berbicara advokasi, sebenarnya tidak ada definisi yang baku. Pengertian
advokasi selalu berubah-ubah sepanjang waktu tergantung pada keadaan, kekuasaan,
dan politik pada suatukawasan tertentu.Advokasi sendiri dari segi bahasa adalah
Pembelaan.14
Pengertian advokasi menurut almarhum Mansour Faqih adalah media atau
cara yang digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu 15. Advokasi lebih
13Farouk Muhammad. 1998.Praktik Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas. Balai
Pustaka: Jakarta . Halaman 18
14Advokasi: Sebuah definisi berbicara advokasi oleh Ernies Virgo,
http://www.academia.edu/4906164/Advokasi_Sebuah_Definisi_Berbicara_advokasi, pada 2 Januari
2013 pukul 15.50
15Mansour Faqih,dkk. 2007, Pendidikan Popular, Membangun Kesadaran Kritis, Yogyakarta:

insist press, hal.49

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap dan terus
maju.
Dalam buku “Membela taman sebaya” disebutkan bahwa: “Advokasi is
defined is the promotion of cause or the influenching of policy, founding streams or
other politically determined activity”. Artinya advokasi adalah promosi sebab atau
pengaruh sebuah kebijakan atau aktifitas lainnya yang ditentukan secara politik.16
Advokasi juga merupakan langkah untuk merekomendasikan gagasan kepada
orang lain atau menyampaikan suatu isu penting untuk dapat diperhatikan oleh
masyarakat serta mengarahkan perhatian para pembuat kebijakan untuk mencari
penyelesaiannya

serta

membangun

dukungan

terhadap

permasalahan

yang

diperkenalkan dan mengusulkan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut.17
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa advokasi
lebih merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesak perubahan, dengan memberikan sokongan dan pembelaan terhadap kaum
lemah (miskin, terbelakang, dan tertindas) atau terhadap mereka yang menjadi korban
sebuah kebijakan dan ketidak adilan.
Dalam konteks kehidupan sosial keagamaan dan kemanusiaan, advokasi lebih
merupakan penerjemahan secara praktis dari nilai nilai keagamaan yang berdimensi
sosial, sekaligus sebagai gerakan pembebasan dan kemanusiaan. Tujuannya adalah
terjadinya transformasi struktur dari struktur yang menindas dan tidak berpihak
kepada kaum lemah kepada struktur yang secara sosial, politik, dan ekonomi, lebih
manusiawi,

etis,

egalitarian,

dan

berkeadilan,

bukan

untuk

mengantarkan

kelasmustadha’afin menegakkan kediktatoran baru.
Advokasi ketika dikaitkan dengan skala masalah yang dihadapi bisa
dikategorikan kepada tiga jenis:
 Advokasi diri, yaitu advokasi yang dilakukan pada skala lokal dan bahkan sangat
pribadi. Misalnya saja ketika seorang pelajar tiba tiba diskorsing oleh pihak
sekolah tanpa adanya kejelasan, maka advokasi yang dilakukan adalah dengan
cara mencari kejelasan atau klarifikasi kepada pihak sekolah.
 Advokasi kasus (Case Advocacy), yaitu advokasi yang dilakukan sebagai proses
pendampingan terhadap orang atau kelompok yang belum memiliki kemampuan
membela diri dan kelompoknya.Salah satu alasan terjadinya adalah diskriminasi
16 Irfan Amalee.2002. Membela Teman sebaya, Jakarta : Pimpinan Pusat Ikatan Remaja
Muhammadiyah. hal 193
17 Abdul Hakim Garuda Nusantara, 2005, Pedoman Advokasi, Jakarta : Cinles, hal.29

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
atau ketidakadilan yang dilakukan oleh lembaga, dunia bisnis ataupun kelompok
profesional terhadap suatu golongan, dimana golongan itu sendiri tidak mampu
merepon situasi tersebut dengan baik.
 Advokasi kelas (Class Advocacy) , yaitu sebuah proses mendesaksebuah
kebijakan publik atau kepentingan satu kelompok masyarakat dengan tujuan akhir
terwujudnya perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya produk perundang
undangan yang melindungi atau berubahnya legislasi yang dianggap tidak adil.
Advokasi jenis ini melibatkan stakeholder yang lebih banyak dan proses yang
lebih sistematis. Fokus advokasi kelas adalah mempengaruhi atau melakukan
perubahan-perubahan hukum dan kebijakan publik pada tingkat lokal maupun
nasional. Advokasi kelas melibatkan proses-proses politik yang ditujukan untuk
mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah yang berkuasa.Advokasi kelas
umumnya dilakukan melalui koalisi dengan kelompok dan organisasi lain yang
memiliki agenda sejalan.
B.2.2.Tujuan Advokasi Sosial
Pada dasarnya tujuan advokasi social adalah untuk mengubah kebijakan
program atau kedudukan (stance) dari sebuah pemerintahan, institusi atau organisasi.
Advokasi pada hakekatnya adalah apa yang ingin kita rubah, siapa, yang akan
melakukan perubahan tersebut, seberapa besar dan kapan perubahan itu bermula.
Meskipun tiada jangka waktu yang absolute untuk mencapai tujuan advokasi , namun
umumnya kegiatan pencapaian tujuan advokasi berlangsung antara 1 – 3 tahun.
Tujuan advokasi semestinya dapat diukur dan bersifat spesifik. Tujuan
advokasi juga haruslah merupakan langkah peningkatan realistis kearah tujuan yang
lebih luas atau menuju suatu visi tertentu. Menurut Zastrow advokasi adalah
menolong klien atau sekelompok klien untuk mencapai layanan tertentu ketika
mereka ditolak suatu lembaga atau sistem pelayanan, dan membantu memperluas
layanan agar mencakup lebih banyak orang yang membutuhkan.18
B.2.3. Unsur Unsur Pokok Advokasi Sosial
Dalam advokasi social terdapat beberapa unsurpokok penting, yaitu;
1. Memilih tujuan advokasi. Masalah yang diadvokasikan mungkin sangat
kompleks. Oleh sebab itu, agar advokasi berhasil maka tujuan advokasi harus
dipertajam sedemikian rupa. Tujuan advokasi harus dipersempit sehingga dapat
18 Advokasi Kebijakan Korban, diakses dari http://www.kipasbengkulu.org/2013/07/advokasikebijakan-korban-napza.html , pada 2 Januari 2014, pukul 16.30

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
menjawab beberapa pertanyaan – pertanyaan seperti : Apakah tujuannya mungkin
tercapai? Apakah tujuannya benar – benar menangani masalah itu?
2. Mengunakan data dan penelitian untuk Advokasi. Data dan penelitian
merupakan hal yang sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat ketika
memilih masalah yang akan diadvokasi, mengidentifikasi cara permasalahan bagi
masalah tersebut, dan menentukan tujuan yang realistis. Data yang valid, lengkap
dan akurat juga dapat menjadi argumentasi yang kuat.
3. Mengidentifikasi Sasaran Advokasi. Jika masalah dan tujuan telah ditetapkan,
maka kegiatan advokasi harus diarahkan kepada orang-orang yang memiliki
otoritas untuk mengambil keputusan misalnya staff, pimpinan, orang tua, media,
dan masyarakat.
4. Mengembangkan dan menyampaikan pesan advokasi. Sasaran advokasi
berbeda – beda memberikan respon terhadap pesan yang berbeda pula. Misalnya,
seorang Menteri Sosial mungkin akan bertindak ketika kepadanya disajikan data
terperinci tentang angka lanjut usia di suatu daerah. Pesan apakah yang perlu
sampai kepada sasarn advokasi pilihan demi kepentingan suatu kegiatan
advokasi?
5. Membentuk koalisi. Kekuatan advokasi kerapkali ditentukan oleh kuatnya
koalisi beberapa orang, organisasi, atau lembaga yang mendukung tujuan
advokasi. Bahkan melibatkan banyak orang yang mewakili kepentingan berbeda –
beda dapat meberi keuntungan dari sisi keamanan bagi advokasi maupun untuk
memperoleh dukungan politik.
6. Membuat presentasi yang persuasif. Kesempatan untuk mempengaruhi sesama
advokasi baik individu maupun organisasi kadangkala sangat terbatas. Dalam
kesempatan yang terbatas itu, maka para pelaku advokasi dituntut untuk
memanfaatkan kesempatan dengan kemampuan presentasi yang persuasif,
sehingga selain bisa menggalang masa, juga bisa untuk membentuk kekuatan yang
lebih kuat untuk memperbaiki suatu kebijakan sosial.
7. Mengumpulkan dana untuk kegiatan advokasi.Uang bukanlah segalanya,
akan tetapi segalanya butuh uang, mungkin itulah pepatah tua yang identik
dengan unsur kali ini. Bagaimanapun ceritanya kegiatan advokasi memerlukan
dana sekecil apapun. Usaha untuk melakukan advokasi secara berkelanjutan
Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
dalam waktu yang panjang berarti menyediakan waktu dan energi dalam
mengumpulkan dana atau sumber daya yang lain untuk mendukung tugas
advokasi.
8. Mengevaluasi Usaha Advokasi. Paling akhir dari kegiatan advokasi adalah
evaluasi untuk mengetahui apakah tujuan advokasi telah tercapai.

B.2.4 Langkah Dasar Advokasi
1. Tentukan Isu Strategis
PengertianIsu Strategis adalahmasalah mendasar atau pokok yang sedang di
perjuangkan olehorganisasi. Misalnya,Serikat Petanisedang menghadapi kasus tanah
atauLand Reclaiming. Maka IsuStrategis itu menyangkut kepentingan semua anggota
dan juga sesuai dengan tujuan perjuanganorganisasi, karena itu semua anggota harus
setuju.Selain itu dilakukan penyadaran bersama untukmemahami kasus dan
kesepakatan perjuangan bersama.
2. Pengumpulan Data & Informasi
Organisasi harus mengumpulkan pengumpulan data dan informasi.Hasil data
harus diolah dan disusundengan rapi.Sebagai contoh, dalam mengajukan kasus, perlu
dibuat kronologi kasus atau catatan tahun-tahun penting kasus.Hasil pengumpulan
data harus disimpan dengan rapih dan tertib.
3. Bentuk Aliansi
Aliansi berbeda dengan sekutu.Aliansi merupakangabungan organisasi yang
berbeda bentuk dankepentingan.Namun organisasi yang bergabung dengan aliansi
bersepakat atau menyatakankeprihatinan dan solidaritas dalam memperjuangkan
kasus tersebut. Sebagai contoh: Organisasi petani,nelayan, kaum miskin kota,
masyarakat adat, perempuan, dan mahasiswa bersatu dalam satu kelompokguna
memperjuangkan agraria.
Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia

4. Pesan Advokasi Yang Menarik
Pesan atau tuntunan-tuntunan dalam advokasi harus dibuat menarik, baru, dan
memancing perhatianmasyarakat luas untuk memahami permasalahan. Ada dua hal
yang harus di perhatikan dalammenyusun pesan advokasi, yakni; (1)Bahasayang
lugas, mudah dipahami, kalimat tidak bertele-tele,dan ada urutan tuntutan atau data
yang jelas; dan (2) Kemasan Media, artinya pesan harus disampaikandalam kemasan
yang baik, ringkas dan unik. Jadi pesan perlu dikemas, misalnya menjadi
selebaran,leaflet, poster, spanduk, dan stiker. Pesan juga dapat dirancang secara
kreatif melalui kaos, topi,bendera, baliho, dan lain-lain. Intinya, sampaikan pesan
advokasi anda semenarik mungkin, agarmasyarakat luas maupun koran, tivi, radio,
majalah dan pers yang lain bersedia meliputnya.
6. Lemparkan Isu dan Kampanye ke Masyarakat
Advokasi harus menarik perhatian masyarakat.Bagaimana caranya?Dalam
advokasi, lakukanlahpendidikan penyadaran kepada masyarakat luas. Gunakan media
pesan yang sudah disiapkan, misalnya,penyebaran poster, leafflet, pamplet, bulletin,
dan lain-lain. Selain itu, dapat diadakan demonstrasi,unjuk rasa, seminar,
penyampaian petisi, jumpa pers, dan berbagai model lainnya.
7. Lobi atau Pendekatan
Lobi adalah pendekatan kepada pihak tertentu, umumnya yang mempunyai
wewenangmembuat keputusanperubahan atau pembuat aturan-aturan.Lobi dapat
dilakukan ke pihak pemerintahsetempat, wakil rakyat, dan pihak lainnya.
8. Kontak dengan Media Massa
Manfaatkan media massa. Undang koran, tivi, radio, dan majalah untuk
meliput kegiatan advokasi.Ingat, media massa harus secara optimal dimanfaatkan.
Jika advokasi sudah dimuat dikoran atau di Televisi ,maka jutaan orang menonton
atau membaca kasus advokasi itu. Dengan demikian, advokasi menjaditerangkat
secara nasional dan mendapat dukungan dari berbagai pihak di tempat lain.
9. Aksi Bersama dan Demonstrasi

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
Advokasi akan menarik perhatian banyak pihak jika dilakukan sebagai aksi
bersama. Aksi bersama yangpaling umum adalah demonstrasi. Selain itu,dapat juga
diadakanrally (aksi jalan kaki),long march(aksi jalan kaki atau berkendaraan dengan
jarak tempuh yang jauh, misalnya dari satu daerah kedaerah yanglain), mogok makan,
kemah bersama dihalaman kantor yang dituntut, membuat iring-iringan, rapatakbar,
dan berbagai bentuk aksi bersama lainnya.
10. Evaluasi Bersama
Ingat,Tujuan advokasi adalahmeraih kemenangan! Advokasi bukan jualan
omongan dan bualan.Untukmencapai kemenangan, kadang advokasi membutuhkan
waktu lama.Karena itu, secara teratur dantertib setiap advokasi harus dipelajari
keberhasilan dan kekurangannya.Lakukan evaluasi atau refleksibersama sesuai suatu
advokasi dilakukan.19

B.2.5 Dinamika Proses Advokasi
Advokasi merupakan proses yang dinamis yang menyangkut pelaku, gagasan, agenda
dan politik yang selalu berubah. Proses ini berlangsung dalam lima tahap :
1. Mengidentifikasi masalah. Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah
untuk mengambil tindakan kebijakan. Tahap ini mengacu pada penetapan agenda.
Pekerja social sebagai advokat harus menentukan masalah mana yang perlu dituju
dan diusahakan untuk mencapai lembaga yang menjadi sasarn agar diketahui
bahwa isu tersebut memerlukan tindakan.
2. Merumuskan solusi. Pekerja social yang berperan sebagai advokat harus
merumuskan solusi mengenai masalah yang telah diidentifikasi dan memlikih
salah satu yang paling feasible ditangani secara politis, ekonomis dan social.
3.

Membangun

kemauan

politik.

Membangun

kemauan

politik

untuk

bertindakmenangani isu dan mendapatkan solusinya merupakan bagian terpenting
dan advokasi.

19 Iman Zenit, 10 Langkah Dasar Advokasi, http://hukum.jadilah.com/2012/02/pengertian-umumadvokasi.html , di akses pada 1 Januari 2013 puku 16.16

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
4. Melaksanakan kebijakan. Jika masalahnya telah dikenalpasti, solusi telah
dirumuskan serta adanya kemauan politik untuk bertindak maka peluang ini dapat
dijadikan titik masuk pekerja social untuk bertindak melaksanakan kebijakan.
5. Evaluasi. Kegiatan advokasi yang baik harus menilai efektifitas advokasi yang
telah dilakukan. Selian itu, evaluasi juga dapat dilakukan terhadap usaha yang
telah berjalan dan menentukan sasarn baru berdasarkan pengalaman mereka.

B.2.5 Nilai dalam Advokasi Sosial
Nilai merujuk kepada keyakinan dan alasan yang fundamental untuk mengadvokasi,
dimensi yang penting dan isu fital yang ada pada individu atau kelompok. Nilai dasar
dalam advokasi sosial adalah :
1. Hak dan martabat individual.
2. Pemberian suara kepada yang tiada kuasa.
3. Penentuan diri sendiri.
4. Pemberdayaan dan perspektif penguatan.
5. Keadilan sosial.

c. Data Primer
C.1 Polisi Lalu Lintas
Wawancara dilakukan dengan Bapak Samiono sebagai ketua SPK Polsek
Bejidan sempat menjabat sebagai Polisi Khusus UI, nama beliau direkomendasikan
dari bapak Ariandi selaku Polisi yang berjaga di lingkungan kampus .Wawancara
dilakukan di kantor beliau pada saat ada istirahat kerja. Wawancara ini dilakukan pada
tanggal 3 Januari 2014, pukul 13.00-13.11
Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
S = Samiono, sebagai Polsek beji
R = Pak di UI banyak sekali pelanggaran, khususnya jarang yang make
Helm,

sebenernya

polisi

memiliki

kewenang

untuk

menindak

dan

memberikan sanksi gak sih?
S = Oh ya jelas, sebenernya polisi kan punya. Semua dikembalikan kepada
UU berdasarkan pasal 51 itu semua pengendara harus pake helm, bahkan
didalam pasal 106 ayat 8, bahwa setiap penumpang sepeda motor pun itu

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
harus pake helm berstandar SNI. Kalo tidak dilaksanakan ya dikenakan
sanksi sebesar 250.000
Wawancara terhenti karena bapak samiono mendapat panggilan
penting dari Polres depok yang tidak bisa dihindari.Maka dari itu
Wawancara dihentikan dengan sangat terpaksa.

C.2 Subdit PLK
Wawancara dilakukan dengan Bapak Namin sebagai ketua Satpam
UI.Wawancara dilakukan di depan Balairung pada saat ada latihan gabungan untuk
mempersiapkan Lomba satpam di Polda Metro jaya,. Wawancara ini dilakukan pada
tanggal 3 Januari 2014, pukul 09.35- 09.55
Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
N= Pak Namin, selaku ketua Satpam UI
R = Ui itu masuk ke daerah tertib lalu lintas gak sih pak? Jadi kalo
udah masuk UI itu harus mentaati aturan dan ada sanksinya jika
melanggar?
N= Sebenernya Ui masuk ke daerah tertib lalu lintas, hal ini dipertegas
dengan adanya rambu di tiap tiap gerbang yang menyatakan bahwa
“Anda memasuki kawasan tertib lalu lintas”. Jadi ya roda 2 harus pake
helm, segala semua masuk pakai STNK, dan SIM semua surat harusnya
pada lengkap.
R = Jadi ada anggapan bahwa itu cuman Jalan kampus gitu pak,
nah kalo itu ada sanksi gak sih pak buat pelanggar pelanggar itu?
N= Nah ini dia yang menjadi dasar permasalahan, kalo sanksi itu kan dari
UU lalu lintas, nah sebenernya PLK udah sempat melakukan itu, dengan
mengadakan razia gabungan di tiap 2 bulannya. Sebenernya PLK udah
berencana mengundang Razia Patroli jadi kalo dilanggar langsung ditilang
ditempat, tetapi sampai saat ini belum terealisasi.
R = Ini merupakan sebuah hipotesa gitu pak, sebenernya ramburambu yang ada di UI itu dibuat atas Inisiasi PLK atau buatan
Polisi?
N= Itu dibuat sama PLK, nah semua juga punya kekuatan hukum.
Sebenernya semua sudah ada prosedurnya, akan tetapi belum disahkan

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
oleh Rektor. Tapi sebenernya PLK sudah melakukan otodidak, yaitu
masalah parkir liar di depan fakultas teknik, yaitu kalo ada itu di Derek
maunya, eh tapi ada kendala, ya jadinya di gembok aja, bukanya 200.000.
Dendanya buat mereka jera sebenernya, bukan mau cari uang.
R = Nah dari banyaknya pelanggaran yang terjadi, sebenernya
banyak gak sih kecelakaan lalu lintas karena pelenggaran itu ?
N= ambil salah satu contohnya, di depan stadion UI. Itu gara gara banyak
yang lawan arah, tahun 2013 ini udah terdapat 3 kali kecelakaan.Sempet
ada korban, lecet lecet, bahkan sampai patah.
R = Nah kalo pelanggaran berarti banyak sekali ya pak kalo
dihitung hitung?
N=

Wah kalo pelanggaran itu malah gak bisa dihitung sangking

banyaknya. Beribu ribu.
R= Pernah ada gak sih pak sampai ada yang meninggal gara gara
pelanggaran lalu lintas?
N= Pada tahun 2013 itu belom ada yang meninggal, tapi kalo pada tahun
2010 pernah ada yang meninggal suami istri naik motor nabrak pohon, di
jalur tengkorak yaitu dari Stadion sampai Gedung biru.
R= Nah kalo kecelakaan lalu lintas itu ada berapa ya pak pada
tahun 2013 ini?
N= Wah banyak, langsung ke pak taufik aja di Kantor. Itu ada semua
datanya, kami himpun buat data dan laporan.Nah untuk 2013 ini grafiknya
meningkat dari tahun tahun sebelumnya.Biasanya kecelakaan lalu lintas
itu terjadi karena kecepatan yang melebihi 40km, padahal sudah ada
rambunya.Berbahaya kalo lebih dari itu, apalagi pas ditikungan, itu sering.
R= Itu sebenernya dari masyarakat banyak banget pak yang
melanggar, mulai dari cabe-cabean hingga terong2an, itu masuk
ke kampus udah gak pake helm, mesuk, motor di aneh2in pula.
Gimana tuh pak?
N=Nah ini sebenernya kendala yang paling krusial, apalagi pas sore hari.
Wah itu luar biasa banyak sekali.Nah itu sebenernya udah ada tindakan
dari PLK yaitu melakukan filterisasi, kalo gak ada kepentingan akademis
meding pulang aja. Karena ya pada dasarnya sangat menggangu, pernah
ada 2 kasus yang memakan 2 korban sampai patah, karena tabrakan
sama cabe cabean itu. Cuman itu, masih belum konsisten pelaksanaanya,
karena masih banyak kendala disana sini.Nah yang jadi masalah

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
selanjutnya adalah, Lingkungan UI ini kampus terbuka, yang dikelilingi
oleh 5 kelurahan.
R= Nah terakhir, bapak punya solusi atau harapan gak sih pa
katas permasalahan ini?
N= Filterisasi yang konsisten. Cuman hal ini terkendala oleh Stakeholder
yang ada di dalam masyarakat, pernah ada meeting.Nah dari meeting itu
pernah ada rencana, bahwa setiap warga itu diberikan sticker, untuk siapa
siapa aja yang boleh masuk.Nah cuman emang kembali lagi kepada
realisasi nya sih de.
R= Nah, masuk ke kasus selanjutnya yaitu Helm Kuning yang
sempat dicanangkan itu tindak lanjutnya gimana ya pak?
N= Nah ini dia yang masih menjadi PR PLK, agak sulit mengatur mereka
diawal awal. Ojek itu nomor nomornya pada ditutupin, nah itu fungsinya
pada buat melanggar. Kemaren PLK mau ketemu sama 12 pangkalan ojek,
sama koordinatornya karena ada mau ada rencana pembinaan lagi nih
ojek, mau di beresin lagi. Tapi ya itu, banyak oknum yang memanfaatkan.
Sampe akhirnya banyak ojek ojek liar . Padahal itu sebenernya tiap hari
ditertibkan,

tapi

ya

paling

dalam

prosesnya

paling

cuman

surat

pernyataan aja,karena ya PLK gak punya kewenangan.
R= Oke pak namin. Makasih banyak ya pak. Sukses buat bapak

C.3 Satpam FHUI
Wawancara dilakukan dengan Bapak Vickris salah satu pegawai satpam yang
berjaga di depan Patung Djokosoetono FHUI.Wawancara dilakukan di ruangan Bapak
Vickris, di kantor Satpam FHUI tepatnya di depan lobby FHUI . Wawancara ini
dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul 13.55 – 14.12
Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
V= Vickris, sebagai Satpam FHUI
R = Banyak gak sih pak yang melakukan pelanggaran lalu lintas
di depan Patung Djokosoetono?
V= Banyak banget. Hamper 80% bisa kita itung setiap harinya.

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
R = Nah sebenernya, yang melakukan itu Dosen atau mahasiswa
pada umumnya?
V= Pada Umumnya mahasiswa, karena lokasi parkir mahasiswa itu
lokasinya ada disebelah kanan, kalo dosen jarang karena diakan parkir nya
di dekat lobby.
R = Oh jadi salah satu faktor yaitu lokasi parkir yang terletak ada
disebelah kanan. Nah ini sebenernya yang menjadi dilematika sih
pak, ketika belajar di fakultas hukum tapi kita tidak taat sama
peraturan itu sendiri.
V= Karena pada dasarnya pelanggar itu cari gampangnya, tapi gak mikirin
bahayanya.
R = Nah sebenernya dari masalah pelanggaran rambu itu, pernah
ada kasus ada saling tabrakan maksutnya jadi saling berhadapan
jadi salah satunya harus mundur?
V= Kalo berhadapan pernah, sering. Tapi kalo sampai tabrakan belum
pernah dan jangan sampai terjadi.Hal itu biasanya sering pada saat waktu
pagi dan sore hari.
R = Nah menurut bapak, salah satu faktor melanggar lalu lintas
selain lokasi parkir, adalagi gak sih pak faktor X lainnya?
V= Kebiasaan sih sebenernya, kita sebagai satpam sebenarnya kan gak
mungkin jaga seharian didepan situ, makanya kita kasih tanda. Kalo
mereka udah bisa mengemudi otomatis kan dia sudah punya sim, berarti
udah tau dong arti dari rambu tersebut. Dan sebenernya banyak juga
dosen yang ngelarang untuk belok ke kiri.
R = Nah sebenernya, dari masalah itu, ada gak sih upaya yang
dilakukan oleh satpam atau peringatan dan pemberian sanksi?
V= Paling kita tegor aja, “Mas lain kali kalo itu bisa muter dulu ajalah”.
Tapi udah dibilangin ya besoknya gitu lagi, emang pada dasarnya udah
kebiasaan sih.
R = Nah kalo boleh tau, Rambu lalu lintas belok ke kanan terlebih
dahulu itu yang masang satpam UI, FH, atau polisi?
V= Satpam FHUI, atas inisiatif kita. Dipasangnya sih udah lama mas.Hal
itu diletakan karena gak memungkinkan naro satpam yang berjaga disitu,
karena jumlah satpam yang terbatas yaitu 17 orang.Dibagi menjadi 5
regu, di lokasi masing masing.

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
R = itu kalo bapak perhatiin yang langsung belok ke kanan itu,
apakah ada jam jam tertentu misalnya dia udah telat jam 8.10,
atau emang udah kebiasaan aja?
V= Ya gitu, emang udah biasa aja. Karena mereka ambil simple nya aja ke
kanan.Ada juga yang muter beberapa, tapi banyakan yang langsung sih.
Karena sebenarnya anggap sepele, kalo misalnya ada apesnya kan bisa
tubrukan pas lagi kenceng. Kalo misalnya rame ya paling yang taat
20%.hehehe
R =

nah kalo saya simpulkan pak, sebenernya yang menjadi

masalah itu bukan apesnya pak, tapi menurut saya budaya
kedepannya yang mengabaikan hal hal kecil, nanti ketika udah
jadi orang gede mengabaikan hal hal kecil yang jadi bahaya.
Hehehe.. Makasih ya pak
V= Iya sama sama.

C.4 Tukang Ojek
Wawancara dilakukan dengan Bapak Mawardi salah satu Sekretariat Jendral
persatuan Ojek Kukusan Teknik .Wawancara dilakukan di pangkalan ojek bapak
Mawardi , dilakukan pada tanggal 2 Januari 2014, pukul 12.25 – 12.42
Keterangan:
R = Rafli, sebagai penulis.
M= Mawardi, Sekretariat Jendral persatuan Ojek Kukusan Teknik
R = Nah pak sesuai UU kan, baik yang mengendara dan
penumpang kan harus pakek helm ya pak ya? Nah sebenernya
pernah ada razia gak sih pak dari polisi?
M= Kalo di UI, pernah ada razia cuman kayaknya kalo ojek yang bawa
emang harus pake helm, kalo yang nyewa itu emang pada gak pake helm
soalnya kan ojek nya cuman punya 1
R = Nah itu kan sebenernya dulu pernah ada kebijakan helm
kuning ya pak, itu dikasih sama rektorat ya pak?
M=

Itu gak dikasih, cuman cara nebus. Bukan gratis, harganya 150

ribuan, tapi boleh dicicil sekalian ada izin trayek dan segala macem.Tapi
itu gak lama berjalannya, karena UI nya berubah ubah terus sih. Dianya
juga kurang mantau dan kurang tegas, kan seharusnya di kontrol berkala,
mana yang gak pake helm ya harusnya ditindak kan gitu.

Page 44

Kebiasaan Pelanggaran Lalu Lintas di Linkungan Universitas Indonesia
R = Nah kalo misalnya ada gerakan 1000 Helm, di gratisin
diberikan kepada Ojek Ojek di UI, setuju gak tuh pak?
M= Gratis tuh? Kalo Gratis ya setuju.Saya sangat dukung.
R = Soalnya pernah ada pak kasus terkait kecelakaan gak pake
helm, bukan ama tukang ojek tapi ama temennya,anak farmasi
yang palanya bocor dan panjang urusannya.
M= Nah emang pada dasarnya, banyak yang nganggep bahwa UI itu jalan
kampong, Jadi ya gak masalah gak tertib lalu lintas juga. Nah apalagi abg
abg noh, bukan sering lagi dah, mulai perampasan motor, perampokan,
sampe mesum banyak bener

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46