Sebelum membahas Bank Syariah sebaiknya pelajari BAB RIBA

FIQIH MUAMALAH BAB RIBA

  

Sebelum membahas Bank Syariah

sebaiknya pelajari BAB RIBA

KISAH NYATA DAMPAK RIBA

   Menyuburkan Riba sama dngan Menghilangkan zakat, infaq & shadaqah sehingga kaum miskin akan kena dampaknya

  

  Dampak Riba Bagi Masyarakat Masyarakat

  

  Kelaparan

   Sejarah Riba

  Menurut Muhammad Assad, dalam The Message of the Qur'an dinyatakan, bahwa setelah dibebaskan oleh Nabi Musa dari belenggu perbudakan Fir'aun, bangsa Yahudi mendapatkan berbagai kenikmatan hidup. Tetapi sesudah itu, terutama setelah masa Nabi Isa, bangsa Yahudi mengalami malapetaka dan kesengsaraan dalam sejarah mereka. Salah satu sebabnya adalah karena mereka suka

  menjalankan praktek riba dan memakan harta

manusia secara batil. Dalam kitab orang Yahudi

  sendiri (Taurat dan Zabur) telah dilarang praktek- praktek riba.

   Sejarah Riba

  Allah Swt berfirman, “Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan

  disebabkan mereka memakan riba, padahal

  sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (An-Nisa`: 160-161)

  Al ‘ilmu qablal qaulu wal amal (Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan) Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan

(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian

itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya ”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 275)

  

Akibat Makan Riba di Dunia

  Cenderung akan kena penyakit gila 

  Tidak dapat berdiri (malas ibadah, lumpuh, strooke dll) 

  Kemasukan syaitan : Pemarah

  Jauh dari kebenaran

   Solusinya amalkan Qs.2:277

   Akibat Makan Riba di Akhirat Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang melakukan riba dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik”. (HR Ibnu Abu Hatim)

  Rasulullah Saw di malam beliau melakukan isra melewati suatu kaum yang mempunyai perut besar-besar seperti rumah. Maka beliau Saw bertanya (kepada jibril) tentang mereka, lalu dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang memakan riba. (HR Imam Baihaqi)

  Ibnu Taimiyah RH berkata, “Tidak ada suatu ancaman

hukuman atas dosa besar selain syirik yang disebut dalam Al-

Qur`an yang lebih dahsyat dari pada riba”.

  Diturunkannya Ayat Riba 

  Siti Aisyah berkata, “Ketika diturunkan ayat- ayat terakhir surat Al-Baqarah yang menyangkut masalah riba maka Rasulullah Saw keluar menuju masjid lalu membacakan ayat-ayat tersebut dan beliau mengharamkan jual beli khamr”. (HR. Ahmad)

  

  Salah seorang Imam berkata, “Setelah riba dan semua sarananya diharamkan maka diharamkan pula khamr dan semua sarana yang membantunya, seperti memperjualbelikan dan lain sebagainya”.

  .

  

  Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas dan perkara yang haram jelas (pula). Sedangkan di antara keduanya terdapat hal- hal yang syubhat. Maka barangsiapa yang

  memelihara dirinya dari hal-hal yang syubhat

  berarti ia telah membersihkan agama dan

  kehormatannya. Dan barangsiapa yang terjerumus ke dalam hal-hal yang syubhat berarti ia

  telah terjerumus ke dalam hal yang haram”. (HR. Bukhari dan Muslim) Apakah kita kena Riba? 

  Rasulullah Saw bersabda, “Kelak akan datang kepada manusia suatu zaman yang dalam zaman itu mereka memakan riba”. Ketika ditanyakan kepadanya bahwa apakah semua orang (melakukannya)? Maka beliau Saw, “Barangsiapa yang tidak memakannya dari kalangan mereka, maka ia terkena oleh debu

  (getah)-nya”. (HR. Ahmad, Abu Dawud,

  Nasa’i & Ibnu Majah) Riba 

  Pengertian riba 

  Macam-macam riba 

  Hal yang menimbulkan riba 

  Dampak riba Pengertian Riba

  1. Pengertian secara bahasa :

  a. ةدايزلااا (bertambah) yaitu meminta tambahan dari sesuatu yang dihutangkan b. امانلااا (berkembang/berbunga) yaitu membungakan harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan kepada orang lain

  c. Berlebihan atau menggelembung

  2. Pengertian secara istilah : Riba adalah akad yang terjadi dengan penukaran tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut aturan syara’ atau terlambat salah satunya.

PENGERTIAN RIBA

   Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan

  jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinzaman pokok, yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar Menurut Istilah Teknis 

  Riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil.

  

  Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.

JENIS RIBA

  

SECARA GARIS BESAR RIBA DIBAGI MENJADI 2 JENIS:

  1. Riba hutang-piutang : riba qardh dan riba jahiliyyah.

  2. Riba jual-beli : riba fadhl dan riba nasi’ah .

1. RIBA HUTANG-PIUTANG

   Riba Qardh

  Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang (muqtaridh).

  Riba Jahiliyyah Hutang dibayar lebih dari pokoknya, karena si peminjam tidak mampu membayar hutangnya pada waktu yang ditetapkan.

2. RIBA JUAL-BELI

  

  Riba Fadhl

  Pertukaran antarbarang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi.

  Riba Nasi’ah

  Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya

perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang

diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.

  

Hal yang Menimbulkan Riba

1. Tidak sama nilainya

  2. Tidak sama ukurannya menurut syara’, baik timbangan, takaran maupun ukuran

  3. Tidak tunai di majelis akad Rekayasa Menghilangkan Dinar

  10 Dollar Gold

  1 Dinar Emas

  10 Dollar in Gold Coin 100.000 Rupiah

20 Dollar Singapura

  • Pada tahun 1934, Presiden Roosevelt menandatangani House Joint Resolution no 192 yang Nota-nota dan sertifikat emas mulai ditarik dari peredaran pada akhir 1928.

  10 Dollar us melarang masyarakat memiliki koin emas. Rekayasa Menghilangkan Dirham

  1 Dirham Perak

  10 Dollar us Silver

  10 Dollar us in Silver Coin

20 Dollar Singapura

  10 Dollar us 100.000 Rupiah Akhirnya Terjadilah Cara Menentukan Rate Dinar Dirham yang Salah Emas/troy ounce us$ 1 = rp 10.000

  1054 dolar us (8 dinar) Rp ???

  =

  

Akhirnya Kertas Dianggap

Sama Dengan Emas & Perak =

  =

Dengan kertas yang sama tapi dapat Telur Lebih Banyak karena Gambar & Angkanya Beda Riba Fadl (Pertukaran) =

  

Dengan kertas yang sama tapi Bisa Ditukar Lebih Banyak karena

  Maka Terjadilah Jual Beli Uang Hampa dollar amerika

  Pinjam us$ 1 milyar Tukar ke rp rp 10 triliyun Tukar ke s$ s$ 2 milyar

  00 0. s$

  1

  1 us$

  Tukar ke us$ us$ 1.2

  00 1 = rp

  .0 =

  1 = milyar

us

  1 s$ s$

  $ $ 0

  Bayar hutang us$ 1 milyar u us

  .6

  1.6 =

  7

  1 rp Untung us$ 200 juta arbitrage)

  ( rp 1 = s$ 0.0002 Bisa ambil untung dalam sekejap (arbitrage) dengan

  S$ 1 = rp 5000 tukar menukar kertas (jual beli uang kertas) rupiah indonesia dollar singapura Contoh Praktek Riba 

  Mukhabarah, juga dikenal dengan istilah muzara’ah : ialah menyewa lahan dengan bayaran sebagian dari apa yang dihasilkan dari lahan itu

  

  Muzabanah : ialah membeli buah kurma gemading yang ada di pohonnya dengan pembayaran berupa buah kurma yang telah dipetik (masak).

  

  Muhaqalah yaitu membeli biji-bijian yang masih hijau dengan biji-bijian yang telah masak (ijon). Contoh Praktek Riba 

  Sesungguhnya ketiga hal di atas dan yang semisal dengannya diharamkan

karena adanya persamaan yang tidak

diketahui atau disebut juga mufadalah

(ada kelebihan pada salah satu pihaknya).

   Segala sesuatu yang menjurus ke riba adalah haram dan semua sarana yang membantunya.

  

Contoh Praktek Riba (Pertukaran)

Pertukaran uang yang tidak sama nilai intrinsiknya (Rp

100.000 dengan Rp receh 99.000)—maka Rp 1000 adalah riba karena tidak ada imbangannya (tidak tamasul/sama nilainya) Pinjaman uang dengan lebih (pinjam Rp 1 juta, dikembalikan ditambah 10% dari pokok pinjaman)— maka 10% dari pokok adalah riba tidak ada imbangannya (tidak tamasul/sama nilainya) Pertukaran 1 liter beras ketan dengan 2 liter beras dolog maka pertukaran tersebut adalah riba karena beras harus diktukar dengan yang sejenis dan tidak dilebihkan.Maka solusinya adalah beras ketannya dijual dulu kemudian uangnya dibelikan beras dolog atau dikonversikan ke nilai uang hingga sama nilainya.

  

  Seseorang akan membangun rumah membeli bata, uangnya diserahkan tanggal 5 Desember 1996, sedangkan batu-batanya diambil nanti ketika pembangunan rumah dimulai maka perbuatan ini adalah riba karena terlambat salah satunya dan berpisah sebelum serah terima barang.

  Seseorang yang menukar 5 gram emas 22 karat dengan 5 gram emas 12 karat termasuk riba walaupun sama ukurannya tetapi berbeda nilai (harganya) atau menukarkan 5 gram emas 22 karat dengan 10 gram emas 12 karat yang harganya sama, juga termasuk riba sebab walaupun harganya sama, ukurannya berbeda.

   Hikmah Dilarang Riba (1) Allah Swt berfirman, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah [177]. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa [178]”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 276) [177]. Yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. Dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.

  Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima

sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya, lalu memeliharanya untuk seseorang di antara kalian sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda atau anak untanya sehingga sesuap makanan benar-benar menjadi seperti bukit Uhud (besarnya)”. (HR. Ahmad & Tirmidzi berkata “hasan shahih”) Hikmah Dilarang Riba (2)

  [178]. Maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan riba dan tetap melakukannya.

  Ibnu Katsir berkata, “Orang yang melakukan riba itu pada hakikatnya tidak rela dengan rizki yang halal yang dibagikan oleh Allah untuknya. Ia kurang

  puas dengan apa yang disyariatkan oleh Allah

  untuknya yaitu usaha yang diperbolehkan. Untuk itu ia berusaha dengan cara memakan harta orang lain secara bathil melalui berbagai usaha yang

  jahat. Ia adalah orang yang ingkar terhadap

  nikmat yang diperolehnya lagi suka aniaya dengan memakan harta orang lain secara bathil. Perbedaan Ilmu Haq dan Bathil  Jual Beli vs Riba

  Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan

  (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

  

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Q.S Al Baqarah 2 : 275) BUNGA VS BAGI HASIL

Bunga : Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi

harus selalu untung Bagi Hasil : Penentuan besarnya rasio/ nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi Bunga : Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Bagi Hasil : Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh Bunga : Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah

untung atau rugi Bagi hasil : tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

BUNGA VS BAGI HASIL

  

  Bunga : Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”

  Bagi hasil : Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

  Bunga : Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh beberapa kalangan

  Bagi hasil : Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil Contoh Praktek Bathil 

  Jual beli uang (pasar uang)

  

  Jual beli barang yang tidak jelas (burung yang terbang, ikan di dalam kolam, kebun yang buahnya masih muda)

  

  Jual beli hutang (obligasi)

  

  Bursa saham

  

  Bursa komoditi

  

  Jual beli dengan uang kartal Dampak Riba 

  Uang idle (menumpuk di bank) dengan disimpan di tabungan dan deposito.

  

  Uang tidak masuk sektor riil (perdagangan) tapi masuk pasar palsu (saham, obligasi, reksadana, valas, bursa komoditi) sehingga akses dana untuk sektor riil (perdagangan) sulit.

  

  Menghilangkan pola bagi hasil bagi rugi (mudharabah)

  

  Menghilangkan potensi zakat, infaq & shadaqah ALHAMDULILLAH

  Subhanakallaahumma wa bihamdika asyhadu ‘allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika