Analisis varibel yang mempengaruhi tax avoidance pada perusahaan perbankan di asia tenggara - Perbanas Institutional Repository
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemilikan institusional, nilai gender dewan direksi, komite audit dan ukuran perusahaan terhadap tax avoidance pada perusahaan sektor perbankan di negara yang tergabung dalam negara Asia Tenggara dan menerbitkan laporan keuangan melalui Orbis. Jenis data pada Penelitian ini merupakan data sekunder.
Penelitian ini termasuk pada penelitian cross sectional dilihat dari dimensi waktunya karena penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan untuk mengetahui variasi antar sampel. Populasi pada penelitian saat ini adalah perusahaan sektor perbankan di negara Asia Tenggara. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian saat ini adalah purposive
sampling dimana peneliti mengambil data perusahaan sektor perbankan di Asia
Tenggara pada website Orbis dengan sejumlah 568 sampel selama periode yang terbit pada tahun 2012-2016.
Pada sub bab ini juga akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang berisikan jawaban atas perumusan masalah dan pembuktian hipotesis penelitian dari hasil pengujian hipotesis. Berikut adalah kesimpulan dari penelitian ini: 1.
Hasil pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini menyatakan
1
tax avoidance . Berarti semakin tinggi jumlah kepemilikan
institusional yang dimiliki perusahaan maka nilai CuETR-nya juga akan semakin tinggi. Hal tersebut didukung dengan temuan sampel perusahaan pada penelitian saat ini, yaitu PT Bank Agris pada tahun 2015 dan Phatra Leasing Public Company Ltd pada tahun 2015 yang memberikan bukti bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional maka semakin besar pula beban pajak sehingga menunjukan bahwa praktik tax avoidance berkurang.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua pada penelitian ini menyatakan bahwa
H telah diterima dan H
2 ditolak sehingga nilai gender dewan direksi secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai gender dewan direksi dalam perusahaan tidak mempengaruhi besarnya nilai CuETR begitu pula jika nilai gender dewan direksi dalam perusahaan rendah tidak akan mempengaruhi besarnya nilai CuETR. Temuan dalam sampel pada PT Bank Ina Perdana Tbk pada tahun 2013 dengan PT. Batavia Prosperindo Finance mampu memberikan bukti atas hasil penlitian yang menyatakan bahwa gender dewan direksi tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. yang memiliki prosentase wanita sebanyak 75% dalam jajaran dewan Hal ini dapat terjadi karena adanya tekanan dari pihak eksternal atau stakeholder untuk mendapat laba besar kesepakatan antar individu dalam jajaran dewan direksi perusahaan demi mencapai keinginan stakeholder.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan
3
bahwa H telah ditolak dan H diterima sehingga komite audit secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance. Hal ini berarti semakin tinggi jumlah komite audit yang dimiliki perusahaan maka nilai CuETR-nya juga akan semakin tinggi. Temuan yang mendukung hasil tersebut adalah PT. Clipan Finance Indonesia pada tahun 2015 dan Philtrust bank pada tahun 2015 yang menunjukan semakin banyak komite audit maka perusahaan akan semakin besar dalam membayar pajak dan hal tersebut mengindikasi bahwa perusahaan mengurangi praktik tax avoidance. Hal ini dapat terjadi karena adanya komite audit dalam sebuah perusahaan, dapat meningkatkan pengawasan terhadap tindakan pihak eksekutif..
4. Hasil pengujian hipotesis keempat pada penelitian ini menyatakan bahwa H telah ditolak dan H
4 diterima sehingga ukuran perusahaan secara statistik berpengaruh positif signifikan terhadap tax avoidance.
Hal ini berarti semakin tinggi jumlah ukuran perusahaan atau semakin tinggi total asset yang dimiliki oleh perusahaan maka nilai CuETR- nya akan menjadi semakin rendah. Temuan yang mendukung hasil tersebut yaitu AEON Thana Sinsap Thailand Public Company Ltd perusahaan akan cenderung untuk melakukan praktik tax avoidance. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar perusahaan maka akan semakin banyak pula jenis transaksi yang dihadapi oleh perusahaan, sehingga perusahaan memiliki celah lebih banyak dalam menghindari pajak. Dalam merecanakan penghindaran pajak tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang menguasai tentang perpajakan. Perusahaan besar memiliki SDM yang lebih baik daripada perusahaan kecil, karena biaya yang ditanggung untuk SDM yang baik sangatlah besar.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Data Penelitian ketika dianalisis tergolong dalam distribusi tidak normal sehingga harus di outlier sebanyak enam kali menggunakan metode casewise coevariate diagnose.
2. Terdapat variabel yang menjadi heteroskedastisitas yaitu komite audit dan ukuran perusahaan
3. Nilai autokorelasi yang menggunakan uji Runs Test pada penelitian ini, menunjukan data penelitian mengalami gejala autokorelasi.
4. Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan pada tahun penelitian
5. Tarif pajak setiap negara yang ada di kawasan Asia Tenggara memiliki tarif yang berbeda-beda, namun dalam penelitian ini peneliti menghitungnya secara keseluruhan tanpa menghitung setiap negara.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti agar dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Saran-saran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan alat uji lain selain
casewise coevariate diagnose agar data dapat berdistribusi normal dan
jika data setelah dilakukan outlier tetap menunjukan data tidak normal, maka sebaiknya data yang digunakan adalah data sebelum dilakukan outlier 2. Pada Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah sampel perusahaan karrena sampel mewakili populasi yang digunakan dalam penelitian, sehingga dengan semakin banyan sampel maka semakin meningkat generalisasinya.
3. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain yang dapat mendeteksi adanya aktivitas penghindaran pajak perusahaan, seperti kualitaas audit, hubungan politik dan kepemilikan keluarga dan selainnya.
4. Peneliti selanjutnya sebaiknya memberi batasan sampel yang tidak mengeluarkan laporan keuangannya bisa diberi angka 0 pada saat tabulasi.
5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan penelitian sesuai dengan tarif pajak masing-masing negara, sehingga kesimpulan yang diberikan dapat sesuai dengan keadaan masing-masing perusahaan di setiap negara.
DAFTAR RUJUKAN
Acker, J. (1990, Juni). Hierarchies, Jobs, Bodies: A Theory of Gendered Organizations. Gender and Society, 4(2), 139-158. Amelia, M. V. (2017, Agustus). Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan
Kepemilikan Manajerial Dengan Varaibel Kontrol Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. e-Proceeding of Management, 4 (2), 1510-1515.
Amri, M. (2017). Pengaruh Kompensasi Manajemen Terhadap Penghindaran Pajak Dengan Moderasi Diversifikasi Gender Direksi Dan Preferensi Risiko Eksekutif Perusahaan Di Indonesia. Jurnal Aset (Akuntansi Riset), 9 (1), 1-14.
Anonim. (2012, April 14). Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan.
Retrieved Februari 15, 2018, from http://www.pajak.go.id/content/belajar- pajak Anthony, Robert Newton, Vijay Govindarajan, and John Dearden. (2005).
Management control systems. Jakarta: Salemba Empat.
Arifin, L. d. (2016). Pengaruh Firm Size, Corporate Governance, dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 18 (1), 84-93.
Cahyono, D. D. (2016, Maret). Pengaruh komite audit, kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran perusahaan (Size), leverage (DER) dan profitabilitas (ROA) terhadap tindakan penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan perbankan yang listing BEI periode tahun 2011
- –2013.
Journal Of Accounting, 2 (2), 1-10.
Darmawan, I. G. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Leverage, Return On Assets, Dan Ukuran Perusahaan Pada Penghindaran Pajak. E- (1), 143-161.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9 Desai, M. A. (2006). Corporate tax avoidance and high-powered incentives. Journal of Financial Economics, 79 (1), 145-179.
Destriana, L. A. (2016, Juni). Pengaruh Firm Size, Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadao Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 18 (1), 84-93.
Dyreng, S. D. (2008). Long-run corporate tax avoidance. the accounting review,
Eisenhardt, K. M. (1989). Agency theory: An assessment and review. Academy of management review, 14 (1), 57-74. Fadila, M. (2017, Februari). Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran
Perusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal, Kepemilikan Institusional Dan Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak. JOM Fekon, 4(1), 1671- 1684.
Ferreira, R. B. (2009). Women in The Boardroom and Their Impact on Governance and Perfomance. Journal of Financial Economics, 94, 291- 309.
Ghazali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Hanlon, M. &. (2010, September). A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50 (2-3), 127-178.
Jati, N. N. (2014). Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik Perusahaan dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6(2), 249-260.
Jensen M. & Meckling W. (1976). Theory Of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs, and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3 , 305-360.
Jensen, M. C. (1986). Agency costs of free cash flow, corporate finance, and takeovers. The American economic review, 76(2), 323-329. Mardiasmo. (2003). Perpajakan. Yogyakarta. Mella Virgi Amelia, D. P. (2017). Pengaruh Kepemilikan Institusional dan
Kepemilikan Manajerial dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. e-Proceeding of Management, 4 (2), 1510-1515.
Ngadiman, N. d. (2014, September). Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012. Jurnal Akuntansi, 18(03), 408-421.
Pajak, K. K. (2013). UU KUP. Pohan, C. A. (2013). Manajemen perpajakan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Richardson, G. T. (2016). Women on the Board of Directors and Corporate Tax Aggressiveness in Australia: An Empirical Analysis. Accounting Research Journal, 29 (3), 313-331.
Saputra, M. D. (2017, Agustus). Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 6 (8), 1-19.
Sari, T. K. (2013). Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance.
Buletin Studi Ekonomi, 18 (1).
Satrio, H. (2015, Maret 10). Autonetmagz. Retrieved Februari 15, 2018, from https://autonetmagz.com/pemerintah-thailand-temukan-indikasi- kecurangan-toyota-untuk-menghindari-pajak/26672/
Siregar, S. V., & Utama, S. (2005). engaruh Struktur Kepemilikan. Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Suandy, E. (2011). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Sukartha, I. G. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Leverage,
Return On Assets Dan Ukuran Perusahaan Pada Penghindaran Pajak. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 9 (1), 143-161. Sumarsan, T. (2013). Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Yogyakarta: PT. Indeks. Sutaya, T. (2014, Agustus 19). Kompasiana. Retrieved Februari 15, 2018, from http://www.kompasiana.com/tatangsutaya1/kronologis-kasus-pajak- bca_54f601a5a333116a7d8b47f1
Undang-Undang Republik Indonesia. (2008). tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Winasis, Setia E., dan Yuyetta, Etna N. A. (2017). Pengaruh Gender Diversity
Eksekutif Terhadap Nilai Peerusahaan, Tax Avoidance Sebagai Variabel Intervening : Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015. Diponegoro Journal of Accounting, 6(1), 311- 324.
Zemzem, A. d. (2013). The Effects of Board of Directors’ Characteristics on Tax Aggressiveness. Research Journal of Finance and Accounting, 4(4), 140- 147.