TEORI PENDIDIKAN EMPIRISME Copy pptx

TEORI PENDIDIKAN
EMPIRISME
OLEH
AGNES ROFINA DUA LIDI
ELISABETH RUA
FLORIANUS NONG JANO
KLAUDIUS MULIA SII SAPA

PENGERTIAN
YUNANI

EMPIRISME
EMPIRIA

Empirisme
Aliran yang menjadikan pengalaman
sebagai sumber pengetahuan. Aliran ini
beranggapan bahwa pengetahuan
diperoleh melalui pengalaman dengan cara
observasi/ penginderaan. Empirisme tidak
mengakui adanya pembawaan atau potensi

yang dibawa lahir manusia. Dengan kata
lain bahwa manusia itu lahir dalam
keadaan suci, tidak membawa apa-apa.

Aliran empirisme lebih mementingkat
stimulasi eksternal dalam perkembangan
manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada
lingkungan, sedangkan pembawaan tidak
dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh
anak dalam kehidupan sehari-hari didapat
dari dunia sekitarnya yang berupa stimulanstimulan. Stimulasi ini berasal dari alam
bebas ataupun diciptakan oleh orang
dewasa dalam bentuk program pendidikan.

PROSES MUNCUL DAN BERKEBANGAN TEORI
PENDIDIKAN EMPIRISME
THOMAS HOBES

Teori empirisme lahir sebagai kritik dan ketidak puasan metode yang dipakai rasionalisme


Di tangan Locke teori empirisme mengalami
perubahan arah jika rasionalisme Descrates
mengajarkan bahwa pengetahuan yang paling
berharga tidak berasal dari pengalaman, maka
menurut Locke, pengalamanlah yang menjadi
dasar bagi segala pengetahuan. Pada abad ke20 kaum empiris cenderung menggunakan teori
makna mereka pada penentuan apakah suatu
konsep diterapkan dengan benar atau tidak,
bukan pada asal-usul pengetahuan. Salah satu
contoh penggunaan empirisme ini ialah pada
Charles Sanders Peirce dalam kalimat
“Tentukanlah apa pengaruh konsep itu pada
praktek yang dapat dipahami kemudian konsep
tentang pengaruh itu, itulah konsep tentang
objek tersebut

Jenis-Jenis T eori Pendidikan Empirisme
1. Empirio-kritisisme


Disebut juga Machisme adalah sebuah
aliran filsafat yang bersifat subyektifidealistik. Aliran ini didirikan oleh
Avenarius dan Mach. Inti aliran ini adalah
ingin membersihkan pengertian
pengalaman dari konsep substansi,
keniscayaan, kausalitas, dan sebagainya.

2. Empirisme Logis
Adalah analisis logis Modern yang diterapkan pada
pemecahan-pemecahan problem filosofis dan ilmiah.
Empirisme Logis berpegang pada pandangan-pandangan
berikut :
a. Ada batas-batas bagi Empirisme. Prinsip system
logika formal dan prinsip kesimpulan induktif tidak
dapat dibuktikan dengan mengacu pada pengalaman.
b. Semua proposisi yang benar dapat dijabarka pada
proposisi-proposisi mengenai data inderawi yang kurang
lebih merupakan data indera yang ada seketika
c. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat
kenyataan yang terdalam pada dasarnya tidak

mengandung makna.

3. EMPIRISME RADIKAL

Adalah suatu aliran yang berpendirian
bahwa semua pengetahuan dapat dilacak
sampai pada pengalaman inderawi. Apa
yang tidak dapat dilacak secara demikian
itu, dianggap bukan pengetahuan. Soal
kemungkinan melawan kepastian atau
masalah kekeliruan melawan kebenaran
telah menimbulkan banyak pertentangan
dalam filsafat.

Konsep Pemikiran Tentang Teori Pendidikan Empirisme

Menurut
orangpada
rasionalis
beberapa biasanya

kebenarandinyatakan
umum, seperti
setiapteori
kejadian
tentua
Teori makna
aliranada
empirisme
sebagai
tentang

CIRI POKOK
TEORI TENTANG
TEORI
TENTANG
EMPIRISME
PENGETAHUAN
MAKNA

TOKOH PENCETUS TEORI PENDIDIKAN


1. Thomas Hobbes (1588-1679)

Menurut Hobbes, tidak semua yang diamati pada be

Hobbes memandang bahwa pengenalan dengan akal hanyalah
mempunyai fungsi mekanis semata-mata. Hobbes menyatakan
bahwa tidak ada yang universal kecuali nama belaka,
Konsekuensinya ide dapat digambarkan melalui kata-kata.
Dengan kata lain, tanpa kata-kata ide tidak dapat digambarkan.

2. George Barkeley (1685-1753)
Pada era modern, muncul pula

3. John Locke (1704-1832)

tokoh yang membrerikan titik terang dalam perkembangan psiko

4. David Hume (1711-1776)


empirisme mendasarkan pengetahuan bersumber pada pengalaman, bukan rasio. Hume memilih pen

Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami manusia hanya kesan- kesan saja tent

Aliran empirisme dipandang berat sebelah sebab
hanya mementingkan peranan pengalaman yang
diperoleh dari lingkungan. Sedangkan
kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir
dianggap tidak menentukan, menurut kenyataan
dalam kehidupan sehari-hari terdapat anak yang
berhasil karena berbakat, meskipun
lingkungannya tidak mendukung. Keberhasilan ini
disebabkan oleh adanya kemampuan yang
berasal dari dalam diri yang berupa kecerdasan
atau kemauan keras, anak berusaha
mendapatkan lingkungan yang dapat
mengembangkan bakat atau kemampuan yang
telah ada dalam dirinya. Meskipun demikian,
penganut aliran ini masih tampak pada pendapatpendapat yang memandang manusia sebagai
makhluk yang pasif dan dapat dimanipulasi.


Sekian
Dan
Terima kasih

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) GAJAH MADA JEMBER

4 71 63

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59