SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRAS (1)
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI
PENANGANAN PENGADUAN KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK
1.
Latar Belakang
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menetapkan
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan. SPM adalah tolok ukur kinerja Pemerintah dalam memberikan
pelayanan terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Untuk lebih memudahkan
penerapan SPM, maka diperlukan Prosedur Standar Operasional (PSO). PSO tersebut
menggunakan pendekatan dan berorientasi pada pemenuhan hak-hak perempuan dan anak
korban kekerasan atas pelayanan yang harus dilakukan oleh negara. Pelayanan tersebut
meliputi 5 (lima) jenis pelayanan, yaitu:
Penanganan Pengaduan;
Pelayanan Kesehatan;
Rehabilitasi Sosial;
Penegakan dan Bantuan Hukum.
Dalam konteks penanganan korban perempuan dan anak, PSO ini menganut prinsip-prinsip
HAM, kesetaraan gender, dan kepentingan terbaik untuk anak.
Sasaran PSO adalah:
Kepala daerah dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi perempuan dan anak korban
kekerasan; dan
Petugas pelaksana penyedia pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, di
semua tingkatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Berikut adalah diagram alur pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan:
2. Analisis Sistem (System Analysis)
Preliminary investigation merupakan tahap persiapan, dimana pada tahapan ini
dilakukan survey / investigasi ke lapangan atau objek penelitian dengan tujuan untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan.
2.1 Sasaran Sistem yang Dibutuhkan
Sasaran dari sistem ini adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan serta
permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang sedang berjalan. Sistem yang
akan dikembangkan merupakan sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi
untuk menangani proses pengelolaan data penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak-anak. Adapun sasaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Dapat memberikan kemudahan kepada petugas dalam pengelolaan data serta
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada perempuan dan anak korban
kekerasan.
b. Menyediakan laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di lembaga
pemerintah Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
khususnya tentang laporan perempuan dan anak korban kekerasan dengan cepat dan
akurat.
2.2 Ruang Lingkup Sistem
Ruang lingkup dari Sistem Pengelolaan data penanganan pengaduan perempuan dan
anak korban kekerasan ini meliputi :
Kepala Lembaga/Dinas yang terkait dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah
sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Administrasi merupakan petugas yang menangani pendaftaran / registrasi,
dan pembuatan laporan perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Pendaftaran Umum merupakan entitas yang ada diluar sistem tapi terlibat
dalam sistem karena bagian pendaftaran memberikan input kepada sistem yang
berupa data perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Pemeriksaan merupakan bagian yang menangani pemeriksaan seperti
pemeriksaan psikologis / medis korban kekerasan kemudian hasil tes di catat pada
rekam medik, setelah dilakukan pemeriksaan di lanjutkan penempatan korban
kekerasan akan mendapatkan pelayanan (Pelayanan Kesehatan, Pelayanan
Rehabilitasi sosial, Pelayanan Penegakan Hukum)
Dokter merupakan bagian yang menangani di pelayanan kesehatan
Terapis merupakan bagian yang menangani di pelayanan rehabilitasi sosial
Badan hukum merupakan bagian yang menangani di pelayanan penegakan hukum
Korban merupakan perempuan dan anak-anak korban kekerasan
2.3 Bagan Alir Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 1 Flowmap Sistem yang sedang berjalan
3. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan bagian dari data flow diagram, yang terdiri dari satu
proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan
hubungan input / output antara sistem dengan lingkungan luarnya (external entity) (Kristanto,
2003).
Pada Sistem Pengelolaan Data perempuan dan anak korban kekerasan, terdapat 4
entitas luar (external entity):
1.
Korban
2.
Bagian Pendaftaran umum
3.
Bagian Pemeriksaan
4.
Kepala Lembaga
5.
Dokter
6.
Terapis
7.
Badan Hukum
Adapun diagram konteks Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi penanganan
pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak adalah sebagai berikut:
Dokter
Terapis
data pemeriksaan
data pemeriksaan
Bagian pendaftaran
umum
data pemeriksaan
bukti pendaftaran
SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
data korban
Korban Kekerasan
Badan Hukum
data pemeriksaan dan rujukan
bukti pendaftaran
Data korban
Bagian Pemeriksaan
laporan data korban
laporan pemeriksaan
Kepala Lembaga
Gambar 2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan
3.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Bagian pendaftaran
umum
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
data calon korban
1
Registrasi
data korban
Dokter
buku induk
data diagnosa
data korban
bukti pendaftaran
Terapis
data diagnosa
3
Diagnosa
dokter
data rehabilitasi
Bagian
Pemeriksaan
resep
2
Pemeriksaan
rekam medis
4
Pelaksanaan
rehabilitasi
data pemeriksaan awal
pemeriksaan korban
data pemeriksaan awal
data pemeriksaan awal
pemeriksaan
data terapi
data rekam medis
data pemeriksaan
Kepala Lembaga
6
Pelaporan
data pemeriksaan
data terapi
data pemeriksaan
badan hukum
data pemeriksaan
5
pemeriksaan
hukum
data pemeriksaan
berita acara
Gambar 3 Level 0 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan
DFD level 0 ini terdiri dari 5 proses yaitu :
1. Proses 1 Registrasi
Proses ini dilakukan oleh bagian pendaftaran umum, pada proses ini petugas mencatat
data pasien ke dalam buku induk
2. Proses 2 Pemeriksaan
Proses ini dilakukan oleh bagian pemeriksaan, dimana bagian pemeriksaan memeriksa
dan mencatat keluhan korban kemudian dicatatkan sebagai data pemeriksaan awal
3. Proses 3 Diagnosa Dokter
Proses ini dilakukan oleh dokter, diman adokter melakukan diagnosa kepada korban
kemudian mencatat hasil diagnosa ke dalam rekam medis
4. Proses 4 Pelaksanaan Rehabilitasi
Merupakan kegiatan terapi yang dilakukan oleh korban, terapis akan memberikan
terapi berdasarkan hasil diagnosa dokter yag ada pada rekam medis.
5. Proses 5 Pemeriksaan Hukum
Merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan korban bilaman korban memerlukan
bantuan hukum sesuai dengan data pemeriksaan
6. Proses 6 Pelaporan
Proses untuk menuliskan lapora data korban dan data pemeriksaan yang kemudian
diberikan ke bagian kepala lembaga pelayanan
3.2 Data Flow Diagram Level 1 Proses Registrasi
Bagian pendaftaran
umum
1.3
cari data
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
data calon korban
data korban
1.1
catat data
korban
data korban
buku induk
1.2
pencocokan
data
data baru
1.4
Catat data baru
data korban
Bagian pemeriksaan
data pemeriksaan
data korban
pemeriksaan
data pemeriksaan
pemeriksaan
data pemeriksaan awal
1.5
catat
pemeriksaan
awal
Gamabar 4 DFD Level 1 Proses Registrasi Pelayanan
3.3 DFD Level1 Proses Diagnosa Dokter
Dokter
data diagnosa
3.1
catat diagnosa
data pemeriksaan awal
data diagnosa
data dokter
rekam medis
data pemeriksaan
data diagnosa
resep
data obat
3.2
Buat Resep
Gambar 5 DFD Level1 Proses Diagnosa Dokter
3.4 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
buku induk
berita acara
data korban
data pemeriksaan
data terapi
6.1
membuat
laporan data
korban
6.2
membuat
laporan data
pemeriksaan
data pemeriksaan
data pemeriksaan
laporan data korban
laporan data pemeriksaan
rekam medis
Kepala Lembaga
Gambar 6 DFD Level 1 Proses pembuatan laporan
4. Analisis Permasalahan
Dari sistem pengelolaan data perempuan dan anak korban kekerasan yang sedang
berjalan masih terdapat beberapa permasalahan. Adapun permasalahan tersebut.
a. Media yang digunakan untuk pengarsipan data masih berupa kertas (Buku Induk),
sehingga proses pencarian data korban ketika berkunjung memerlukan waktu yang
cukup lama.
b. Belum adanya fasilitas update data yang baik, sehingga setiap kali korban datang, data
kunjungannya selalu ditulis ulang.
c. Data korban ditulis berulang-ulang setiap kali membuat laporan
d. Data pemeriksaan korban disediakan dan disimpan di tempat terpisah sehingga ketika
pihak lembaga membutuhkan data korban dari data pemeriksaan tersebut memerlukan
waktu yang lama.
5. Sistem Yang Diusulkan
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terdapat dapa sistem yang
berjalan, maka akan dirancang sebuah sistem yang baru yang diharapkan dapat memberikan
solusi terhadap permasalahan dari sistem yang ada. Adapun pemodelan sistem baru tersebut
disajikan dalam flowmaf sebagai berikut :
Gambar 7 Flowmap yang diusulkan
Adapun deskripsi proses pengolahan administrasi korban kekerasan yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Korban datang ke bagian pendaftaran umum untuk melakukan proses pendaftaran,
setelah proses pendaftaran korban yang akan mendapatkan kartu pendaftaran, setelah
proses pendaftaran korban akan mendapatkan kartu identitas pendaftaran, tanda bukti
pendaftaran.
Korban menuju ke bagian pemeriksaan dengan membawa bukti pendaftaran yang di
dapat dari pendaftaran umum
Korban menyerahkan tanda bukti pendaftaran ke petugas pemeriksaan, jika korban
tersebut pertama kali datang ke pemeriksaan, petugas akan memasukan data korban
kedalam database, tetapi jika korban tersebut pernah diperiksa maka petugas akan
melakukan pencarian data korban tersebut dan menanyakan keluhan pada korban
sebagai data pemeriksaan awal kemudian petugas akan melakukan update data
Korban menuju dokter , dokter akan melakukan pencarian data korban, dokter akan
mengakses data pemeriksaan awal korban tersebut untuk selanjutnya dokter
melakukan diagnosa, dokter akan memasukan data diagnosa dan data dokter kedalam
database
Korban menuju pelaksana terapi di tempat rehabilitasi, korban akan menunjukkan
bukti pendaftaran, terapis akan melakukan pencarian data korban berdasarkan no
ID_Pendaftaran, terapis akan mengakses diagnosa dokter untuk kemudian
menunjukan jenis terapi apa yang harus dilakukan korban
Korban menuju badan hukum, korban akan menunjukan bukti pendaftaran, petugas
akan melakukan pencarian data untuk mendukung proses hukum dan pembuatan berita
acara.
Selanjutnya korban kembali ke bagian administrasi untuk proses pemulangan
Petugas akan membuatkan laporan-laporan yaitu laporan data korban dan laporan data
pemeriksaan.
6. Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
Dokter
Terapis
data diagnosa
data rehabilitasi
Bagian pendaftaran
umum
data berita acara
bukti pendaftaran
SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
Korban Kekerasan
Badan Hukum
data pemeriksaan
Data korban
Bagian Pemeriksaan
laporan data korban
laporan pemeriksaan
Kepala Lembaga
Gambar 8 Diagram Konteks
6.1 DFD Level 0
Pada sistem informasi pengelolaan administrasi pelayanan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak-anak ini terdapat lima 6 proses yaitu :
Proses Registrasi
Proses Pemeriksaan
Proses Diagnosa Dokter
Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
Proses Pemeriksaan BAP
Proses Pelaporan
Bagian pendaftaran
umum
data korban
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
1
Registrasi
Dokter
data korban
data korban update
data korban
dt korban
data diagnosa
bukti pendaftaran
diagnosa dokter
3
Diagnosa
dokter
dt diagnosa
Terapis
diagnosa dokter
data diagnosa
data dokter
data pemeriksaan awal
dt dokter
dt diagnosa
data rehabilitasi
dt terapis
4
Pelaksanaan
rehabilitasi
dta terapis
dt rehabilitasi
Bagian
Pemeriksaan
dt dokter
2
Pemeriksaan
pemeriksaan korban
data pemeriksaan awal
dt terapis
dt rehabilitasi
dt pemeriksaan
6
Pelaporan
data korban
dt pelaksanaan rehabilitasi
data pemeriksaan
dt petugas hukum
dt berita acara
badan hukum
data pemeriksaan
dt petugas hukum
dt petugas
hukum
5
pemeriksaan
BAP
data pemeriksaan
dt berita acara
Gamabar 9 DFD Level 0
Kepala Lembaga
6.2 DFD Level 1 Proses Registrasi
Bagian pendaftaran
umum
data korban
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
1.1
Entry Data
data korban
1.2
Cari
1.3
Edit Data
dt korban
data korban
data korban
(current)
data korban edit
1.4
Update Data
data korban update
Gambar 10 DFD Level 1 Proses Registrasi
Proses Registrasi di dekomposisi menjadi 4 proses. Adapun proses-proses tersebut adalah :
Proses Entry Data Korban
Merupakan proses memasukan data korban kedalam database
Proses Cari
Merupakan proses untuk melakukan pencarian data korban ke dalam database
Proses Edit
Merupakan proses untuk merubah data korban, biasanya dat ayang dirubah ketika
korba melakukan kunjungan adalah tanggal dan pemeriksaan awal
Proses Update data
Merupakan proses untuk mengubah data korban yang terdahulu dengan data korban
yang terbaru (update), biasanya dilakukan pada korban yang melakukan pengobatan
ulang (korban lama)
6.3 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan
dt korban
data korban
2.1
Cari Data
data korban
2.2
Tampilkan Data
data korban
data pemeriksaan awal
dt pemeriksaan
data pemeriksaan awal
2.3
Entry Data
data pemeriksaan
Bagian
Pemeriksaan
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan
Proses Pemeriksaan didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan bidang pemeriksa untuk mencari data korban.
pemeriksa akan mengakses data korban dari database yang sebelumnya diinputkan.
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka pemeriksa akan menampilkan data korban
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini pemeriksa akan memasukan data hasil diagnosa ke dalam database
6.4 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
3.1
Cari Data
data diagnosa
data korban
3.2
Tampilkan Data
data korban
data diagnosa
data korban
dt korban
dt diagnosa
data dokter
data diagnosa
3.3
Entry Data
data diagnosa
Dokter
data dokter
dt dokter
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
Proses diagnosa dokter didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses proses tersebut
adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan dokter untuk mencari data korban. Dokter akan
mengakses data diagnosa awal dari database yang sebelumnya diinputkan, data
diagnosa awal biasanya dijadikan acuan oleh dokter untuk diagnosa lebih lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka dokter akan menampilkan data korban dan
data diagnosa awal korban
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini dokter akan memasukan data hasil diagnosa dan data dirinya ke dalam
database
6.5 DFD Level 1 Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
4.1
Cari Data
data diagnosa
dt diagnosa
data diagnosa
4.2
data korban Tampilkan Data
data korban
dt korban
data diagnosa
data korban
4.3
Entry Data
data terapi
terapis
data terapis
dt terapis
dt pelaksanaan terapi
dt rehabilitasi
Gambar 12 DFD Level 1 Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
Proses pelaksanaan rehabilitasi didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan terapis untuk mencari data korban. Terapis akan
mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data diagnosa
biasanya dijadikan acuan oleh terapis untuk diagnosa lebih lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka terapis akan menampilkan data korban dan
data diagnosa korban dan menentukan terapi apa yang sesuai dengan hasil diagnosa
dokter.
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini terapis akan memasukan data hasil terapis dan data dirinya ke dalam
database
6.6 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan BAP
5.1
Cari Data
data diagnosa
dt diagnosa
data diagnosa
5.2
data korban Tampilkan Data
data korban
dt korban
data diagnosa
data korban
5.3
Entry Data
data pemeriksaan badan hukum
data petugas hukum
dt petugas
hukum
dt berita acara
dt berita acara
Gambar 13 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan BAP
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan petugas hukum untuk mencari data korban. petugas
hukum akan mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data
diagnosa biasanya dijadikan acuan oleh petugas hukum untuk proses hukum lebih
lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka petugas hukum akan menampilkan data
korban dan data diagnosa korban dan menentukan proses hukum lebih lanjut
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini proses hukum lebih lanjut akan memasukan data hasil pemeriksaan
berita acara dan data dirinya ke dalam database
6.7 DFD Level 1 Proses Pelaporan
dt pemeriksaan
awal
data pemeriksaan awal
dt korban
data korban
dt diagnosa
data diagnosa
6.2
buat lap
pemeriksaan
6.1
cetak data
korban
data pemeriksaan
dt rehabilitasi
data rehabilitasi
laporan data korban
6.3
cetak
pemeriksaan
dt berita acara
data berita acara
laporan pemeriksaan
kepala lembaga
Gambar 14 DFD Level 1 Proses Pelaporan
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cetak Data Korban
Proses untuk mencetak laporan data korban
Proses Buat Laporan Pemeriksaan
Proses untuk merekap laporan pemeriksaan korban
Proses Cetak Pemeriksaan
Proses untuk mencetak laporan data pemeriksaan
7. ERD Sistem Informasi pengelolaan data penanganan pengaduan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak-anak
8.
Skema Database
Pemeriksaan
o kd_pemeriksaan
Integer
o hasil pemeriksaan Integer
o rujukan
Long integer
...
melakukan3
Rehabilitasi
kd_pendaftaran Integer
tgl_rehabilitasi Date
kd_terapis
Integer
hasil_terapis
Long integer
...
o
o
o
o
memiliki2
melakukan
KORBAN
kd_pendaftaran Integer
tgl_pelayanan Date
nama
Integer
alamat
Long integer
usia
Integer
jenis kelamin
Integer
no tlp
Number
...
o
o
o
o
o
o
o
melakukan2
BERITA ACARA
o
o
o
o
kd_pendaftaran
Hasil_BAP
tgl_BAP
kd_petugas
...
memiliki3
melakukan4
TERAPIS
o
o
o
o
kd_terapis
nama_terapis
alamat
no tlp
...
Integer
Integer
Long integer
Number
o
o
o
o
Diagnosa
kd_pendaftaran Integer
kd_dokter
Integer
tgl_diagnosa
Date
diagnosa
Long integer
...
memiliki
o
o
o
o
yyy
Dokter
kd_dokter Integer
nama
Integer
alamat
Long integer
no tlp
Number
...
Integer
Long integer
Date
Integer
Petugas Hukum
o
o
o
o
kd_petugas
nama
alamat
no tlp
...
Integer
Integer
Long integer
Number
PENANGANAN PENGADUAN KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK
1.
Latar Belakang
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menetapkan
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan. SPM adalah tolok ukur kinerja Pemerintah dalam memberikan
pelayanan terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Untuk lebih memudahkan
penerapan SPM, maka diperlukan Prosedur Standar Operasional (PSO). PSO tersebut
menggunakan pendekatan dan berorientasi pada pemenuhan hak-hak perempuan dan anak
korban kekerasan atas pelayanan yang harus dilakukan oleh negara. Pelayanan tersebut
meliputi 5 (lima) jenis pelayanan, yaitu:
Penanganan Pengaduan;
Pelayanan Kesehatan;
Rehabilitasi Sosial;
Penegakan dan Bantuan Hukum.
Dalam konteks penanganan korban perempuan dan anak, PSO ini menganut prinsip-prinsip
HAM, kesetaraan gender, dan kepentingan terbaik untuk anak.
Sasaran PSO adalah:
Kepala daerah dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi perempuan dan anak korban
kekerasan; dan
Petugas pelaksana penyedia pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, di
semua tingkatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Berikut adalah diagram alur pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan:
2. Analisis Sistem (System Analysis)
Preliminary investigation merupakan tahap persiapan, dimana pada tahapan ini
dilakukan survey / investigasi ke lapangan atau objek penelitian dengan tujuan untuk
mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan.
2.1 Sasaran Sistem yang Dibutuhkan
Sasaran dari sistem ini adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan serta
permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang sedang berjalan. Sistem yang
akan dikembangkan merupakan sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi
untuk menangani proses pengelolaan data penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak-anak. Adapun sasaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Dapat memberikan kemudahan kepada petugas dalam pengelolaan data serta
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada perempuan dan anak korban
kekerasan.
b. Menyediakan laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di lembaga
pemerintah Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
khususnya tentang laporan perempuan dan anak korban kekerasan dengan cepat dan
akurat.
2.2 Ruang Lingkup Sistem
Ruang lingkup dari Sistem Pengelolaan data penanganan pengaduan perempuan dan
anak korban kekerasan ini meliputi :
Kepala Lembaga/Dinas yang terkait dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah
sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi
perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Administrasi merupakan petugas yang menangani pendaftaran / registrasi,
dan pembuatan laporan perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Pendaftaran Umum merupakan entitas yang ada diluar sistem tapi terlibat
dalam sistem karena bagian pendaftaran memberikan input kepada sistem yang
berupa data perempuan dan anak korban kekerasan
Bagian Pemeriksaan merupakan bagian yang menangani pemeriksaan seperti
pemeriksaan psikologis / medis korban kekerasan kemudian hasil tes di catat pada
rekam medik, setelah dilakukan pemeriksaan di lanjutkan penempatan korban
kekerasan akan mendapatkan pelayanan (Pelayanan Kesehatan, Pelayanan
Rehabilitasi sosial, Pelayanan Penegakan Hukum)
Dokter merupakan bagian yang menangani di pelayanan kesehatan
Terapis merupakan bagian yang menangani di pelayanan rehabilitasi sosial
Badan hukum merupakan bagian yang menangani di pelayanan penegakan hukum
Korban merupakan perempuan dan anak-anak korban kekerasan
2.3 Bagan Alir Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 1 Flowmap Sistem yang sedang berjalan
3. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan bagian dari data flow diagram, yang terdiri dari satu
proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan
hubungan input / output antara sistem dengan lingkungan luarnya (external entity) (Kristanto,
2003).
Pada Sistem Pengelolaan Data perempuan dan anak korban kekerasan, terdapat 4
entitas luar (external entity):
1.
Korban
2.
Bagian Pendaftaran umum
3.
Bagian Pemeriksaan
4.
Kepala Lembaga
5.
Dokter
6.
Terapis
7.
Badan Hukum
Adapun diagram konteks Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi penanganan
pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak adalah sebagai berikut:
Dokter
Terapis
data pemeriksaan
data pemeriksaan
Bagian pendaftaran
umum
data pemeriksaan
bukti pendaftaran
SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
data korban
Korban Kekerasan
Badan Hukum
data pemeriksaan dan rujukan
bukti pendaftaran
Data korban
Bagian Pemeriksaan
laporan data korban
laporan pemeriksaan
Kepala Lembaga
Gambar 2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan
3.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Bagian pendaftaran
umum
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
data calon korban
1
Registrasi
data korban
Dokter
buku induk
data diagnosa
data korban
bukti pendaftaran
Terapis
data diagnosa
3
Diagnosa
dokter
data rehabilitasi
Bagian
Pemeriksaan
resep
2
Pemeriksaan
rekam medis
4
Pelaksanaan
rehabilitasi
data pemeriksaan awal
pemeriksaan korban
data pemeriksaan awal
data pemeriksaan awal
pemeriksaan
data terapi
data rekam medis
data pemeriksaan
Kepala Lembaga
6
Pelaporan
data pemeriksaan
data terapi
data pemeriksaan
badan hukum
data pemeriksaan
5
pemeriksaan
hukum
data pemeriksaan
berita acara
Gambar 3 Level 0 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan
DFD level 0 ini terdiri dari 5 proses yaitu :
1. Proses 1 Registrasi
Proses ini dilakukan oleh bagian pendaftaran umum, pada proses ini petugas mencatat
data pasien ke dalam buku induk
2. Proses 2 Pemeriksaan
Proses ini dilakukan oleh bagian pemeriksaan, dimana bagian pemeriksaan memeriksa
dan mencatat keluhan korban kemudian dicatatkan sebagai data pemeriksaan awal
3. Proses 3 Diagnosa Dokter
Proses ini dilakukan oleh dokter, diman adokter melakukan diagnosa kepada korban
kemudian mencatat hasil diagnosa ke dalam rekam medis
4. Proses 4 Pelaksanaan Rehabilitasi
Merupakan kegiatan terapi yang dilakukan oleh korban, terapis akan memberikan
terapi berdasarkan hasil diagnosa dokter yag ada pada rekam medis.
5. Proses 5 Pemeriksaan Hukum
Merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan korban bilaman korban memerlukan
bantuan hukum sesuai dengan data pemeriksaan
6. Proses 6 Pelaporan
Proses untuk menuliskan lapora data korban dan data pemeriksaan yang kemudian
diberikan ke bagian kepala lembaga pelayanan
3.2 Data Flow Diagram Level 1 Proses Registrasi
Bagian pendaftaran
umum
1.3
cari data
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
data calon korban
data korban
1.1
catat data
korban
data korban
buku induk
1.2
pencocokan
data
data baru
1.4
Catat data baru
data korban
Bagian pemeriksaan
data pemeriksaan
data korban
pemeriksaan
data pemeriksaan
pemeriksaan
data pemeriksaan awal
1.5
catat
pemeriksaan
awal
Gamabar 4 DFD Level 1 Proses Registrasi Pelayanan
3.3 DFD Level1 Proses Diagnosa Dokter
Dokter
data diagnosa
3.1
catat diagnosa
data pemeriksaan awal
data diagnosa
data dokter
rekam medis
data pemeriksaan
data diagnosa
resep
data obat
3.2
Buat Resep
Gambar 5 DFD Level1 Proses Diagnosa Dokter
3.4 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
buku induk
berita acara
data korban
data pemeriksaan
data terapi
6.1
membuat
laporan data
korban
6.2
membuat
laporan data
pemeriksaan
data pemeriksaan
data pemeriksaan
laporan data korban
laporan data pemeriksaan
rekam medis
Kepala Lembaga
Gambar 6 DFD Level 1 Proses pembuatan laporan
4. Analisis Permasalahan
Dari sistem pengelolaan data perempuan dan anak korban kekerasan yang sedang
berjalan masih terdapat beberapa permasalahan. Adapun permasalahan tersebut.
a. Media yang digunakan untuk pengarsipan data masih berupa kertas (Buku Induk),
sehingga proses pencarian data korban ketika berkunjung memerlukan waktu yang
cukup lama.
b. Belum adanya fasilitas update data yang baik, sehingga setiap kali korban datang, data
kunjungannya selalu ditulis ulang.
c. Data korban ditulis berulang-ulang setiap kali membuat laporan
d. Data pemeriksaan korban disediakan dan disimpan di tempat terpisah sehingga ketika
pihak lembaga membutuhkan data korban dari data pemeriksaan tersebut memerlukan
waktu yang lama.
5. Sistem Yang Diusulkan
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terdapat dapa sistem yang
berjalan, maka akan dirancang sebuah sistem yang baru yang diharapkan dapat memberikan
solusi terhadap permasalahan dari sistem yang ada. Adapun pemodelan sistem baru tersebut
disajikan dalam flowmaf sebagai berikut :
Gambar 7 Flowmap yang diusulkan
Adapun deskripsi proses pengolahan administrasi korban kekerasan yang diusulkan adalah
sebagai berikut :
Korban datang ke bagian pendaftaran umum untuk melakukan proses pendaftaran,
setelah proses pendaftaran korban yang akan mendapatkan kartu pendaftaran, setelah
proses pendaftaran korban akan mendapatkan kartu identitas pendaftaran, tanda bukti
pendaftaran.
Korban menuju ke bagian pemeriksaan dengan membawa bukti pendaftaran yang di
dapat dari pendaftaran umum
Korban menyerahkan tanda bukti pendaftaran ke petugas pemeriksaan, jika korban
tersebut pertama kali datang ke pemeriksaan, petugas akan memasukan data korban
kedalam database, tetapi jika korban tersebut pernah diperiksa maka petugas akan
melakukan pencarian data korban tersebut dan menanyakan keluhan pada korban
sebagai data pemeriksaan awal kemudian petugas akan melakukan update data
Korban menuju dokter , dokter akan melakukan pencarian data korban, dokter akan
mengakses data pemeriksaan awal korban tersebut untuk selanjutnya dokter
melakukan diagnosa, dokter akan memasukan data diagnosa dan data dokter kedalam
database
Korban menuju pelaksana terapi di tempat rehabilitasi, korban akan menunjukkan
bukti pendaftaran, terapis akan melakukan pencarian data korban berdasarkan no
ID_Pendaftaran, terapis akan mengakses diagnosa dokter untuk kemudian
menunjukan jenis terapi apa yang harus dilakukan korban
Korban menuju badan hukum, korban akan menunjukan bukti pendaftaran, petugas
akan melakukan pencarian data untuk mendukung proses hukum dan pembuatan berita
acara.
Selanjutnya korban kembali ke bagian administrasi untuk proses pemulangan
Petugas akan membuatkan laporan-laporan yaitu laporan data korban dan laporan data
pemeriksaan.
6. Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan
Dokter
Terapis
data diagnosa
data rehabilitasi
Bagian pendaftaran
umum
data berita acara
bukti pendaftaran
SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
Korban Kekerasan
Badan Hukum
data pemeriksaan
Data korban
Bagian Pemeriksaan
laporan data korban
laporan pemeriksaan
Kepala Lembaga
Gambar 8 Diagram Konteks
6.1 DFD Level 0
Pada sistem informasi pengelolaan administrasi pelayanan korban kekerasan terhadap
perempuan dan anak-anak ini terdapat lima 6 proses yaitu :
Proses Registrasi
Proses Pemeriksaan
Proses Diagnosa Dokter
Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
Proses Pemeriksaan BAP
Proses Pelaporan
Bagian pendaftaran
umum
data korban
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
1
Registrasi
Dokter
data korban
data korban update
data korban
dt korban
data diagnosa
bukti pendaftaran
diagnosa dokter
3
Diagnosa
dokter
dt diagnosa
Terapis
diagnosa dokter
data diagnosa
data dokter
data pemeriksaan awal
dt dokter
dt diagnosa
data rehabilitasi
dt terapis
4
Pelaksanaan
rehabilitasi
dta terapis
dt rehabilitasi
Bagian
Pemeriksaan
dt dokter
2
Pemeriksaan
pemeriksaan korban
data pemeriksaan awal
dt terapis
dt rehabilitasi
dt pemeriksaan
6
Pelaporan
data korban
dt pelaksanaan rehabilitasi
data pemeriksaan
dt petugas hukum
dt berita acara
badan hukum
data pemeriksaan
dt petugas hukum
dt petugas
hukum
5
pemeriksaan
BAP
data pemeriksaan
dt berita acara
Gamabar 9 DFD Level 0
Kepala Lembaga
6.2 DFD Level 1 Proses Registrasi
Bagian pendaftaran
umum
data korban
bukti pendaftaran
data calon korban
Korban
1.1
Entry Data
data korban
1.2
Cari
1.3
Edit Data
dt korban
data korban
data korban
(current)
data korban edit
1.4
Update Data
data korban update
Gambar 10 DFD Level 1 Proses Registrasi
Proses Registrasi di dekomposisi menjadi 4 proses. Adapun proses-proses tersebut adalah :
Proses Entry Data Korban
Merupakan proses memasukan data korban kedalam database
Proses Cari
Merupakan proses untuk melakukan pencarian data korban ke dalam database
Proses Edit
Merupakan proses untuk merubah data korban, biasanya dat ayang dirubah ketika
korba melakukan kunjungan adalah tanggal dan pemeriksaan awal
Proses Update data
Merupakan proses untuk mengubah data korban yang terdahulu dengan data korban
yang terbaru (update), biasanya dilakukan pada korban yang melakukan pengobatan
ulang (korban lama)
6.3 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan
dt korban
data korban
2.1
Cari Data
data korban
2.2
Tampilkan Data
data korban
data pemeriksaan awal
dt pemeriksaan
data pemeriksaan awal
2.3
Entry Data
data pemeriksaan
Bagian
Pemeriksaan
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan
Proses Pemeriksaan didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan bidang pemeriksa untuk mencari data korban.
pemeriksa akan mengakses data korban dari database yang sebelumnya diinputkan.
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka pemeriksa akan menampilkan data korban
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini pemeriksa akan memasukan data hasil diagnosa ke dalam database
6.4 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
3.1
Cari Data
data diagnosa
data korban
3.2
Tampilkan Data
data korban
data diagnosa
data korban
dt korban
dt diagnosa
data dokter
data diagnosa
3.3
Entry Data
data diagnosa
Dokter
data dokter
dt dokter
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
Proses diagnosa dokter didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses proses tersebut
adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan dokter untuk mencari data korban. Dokter akan
mengakses data diagnosa awal dari database yang sebelumnya diinputkan, data
diagnosa awal biasanya dijadikan acuan oleh dokter untuk diagnosa lebih lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka dokter akan menampilkan data korban dan
data diagnosa awal korban
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini dokter akan memasukan data hasil diagnosa dan data dirinya ke dalam
database
6.5 DFD Level 1 Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
4.1
Cari Data
data diagnosa
dt diagnosa
data diagnosa
4.2
data korban Tampilkan Data
data korban
dt korban
data diagnosa
data korban
4.3
Entry Data
data terapi
terapis
data terapis
dt terapis
dt pelaksanaan terapi
dt rehabilitasi
Gambar 12 DFD Level 1 Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
Proses pelaksanaan rehabilitasi didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan terapis untuk mencari data korban. Terapis akan
mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data diagnosa
biasanya dijadikan acuan oleh terapis untuk diagnosa lebih lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka terapis akan menampilkan data korban dan
data diagnosa korban dan menentukan terapi apa yang sesuai dengan hasil diagnosa
dokter.
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini terapis akan memasukan data hasil terapis dan data dirinya ke dalam
database
6.6 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan BAP
5.1
Cari Data
data diagnosa
dt diagnosa
data diagnosa
5.2
data korban Tampilkan Data
data korban
dt korban
data diagnosa
data korban
5.3
Entry Data
data pemeriksaan badan hukum
data petugas hukum
dt petugas
hukum
dt berita acara
dt berita acara
Gambar 13 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan BAP
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan petugas hukum untuk mencari data korban. petugas
hukum akan mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data
diagnosa biasanya dijadikan acuan oleh petugas hukum untuk proses hukum lebih
lanjut
Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka petugas hukum akan menampilkan data
korban dan data diagnosa korban dan menentukan proses hukum lebih lanjut
Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini proses hukum lebih lanjut akan memasukan data hasil pemeriksaan
berita acara dan data dirinya ke dalam database
6.7 DFD Level 1 Proses Pelaporan
dt pemeriksaan
awal
data pemeriksaan awal
dt korban
data korban
dt diagnosa
data diagnosa
6.2
buat lap
pemeriksaan
6.1
cetak data
korban
data pemeriksaan
dt rehabilitasi
data rehabilitasi
laporan data korban
6.3
cetak
pemeriksaan
dt berita acara
data berita acara
laporan pemeriksaan
kepala lembaga
Gambar 14 DFD Level 1 Proses Pelaporan
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses
tersebut adalah :
Proses Cetak Data Korban
Proses untuk mencetak laporan data korban
Proses Buat Laporan Pemeriksaan
Proses untuk merekap laporan pemeriksaan korban
Proses Cetak Pemeriksaan
Proses untuk mencetak laporan data pemeriksaan
7. ERD Sistem Informasi pengelolaan data penanganan pengaduan korban kekerasan
terhadap perempuan dan anak-anak
8.
Skema Database
Pemeriksaan
o kd_pemeriksaan
Integer
o hasil pemeriksaan Integer
o rujukan
Long integer
...
melakukan3
Rehabilitasi
kd_pendaftaran Integer
tgl_rehabilitasi Date
kd_terapis
Integer
hasil_terapis
Long integer
...
o
o
o
o
memiliki2
melakukan
KORBAN
kd_pendaftaran Integer
tgl_pelayanan Date
nama
Integer
alamat
Long integer
usia
Integer
jenis kelamin
Integer
no tlp
Number
...
o
o
o
o
o
o
o
melakukan2
BERITA ACARA
o
o
o
o
kd_pendaftaran
Hasil_BAP
tgl_BAP
kd_petugas
...
memiliki3
melakukan4
TERAPIS
o
o
o
o
kd_terapis
nama_terapis
alamat
no tlp
...
Integer
Integer
Long integer
Number
o
o
o
o
Diagnosa
kd_pendaftaran Integer
kd_dokter
Integer
tgl_diagnosa
Date
diagnosa
Long integer
...
memiliki
o
o
o
o
yyy
Dokter
kd_dokter Integer
nama
Integer
alamat
Long integer
no tlp
Number
...
Integer
Long integer
Date
Integer
Petugas Hukum
o
o
o
o
kd_petugas
nama
alamat
no tlp
...
Integer
Integer
Long integer
Number