PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS kerja
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA ROYAN
HANDYCRAFT TASIKMALAYA
Adi Robith Setiana
___________________________________________________________________________
This study on the effect of motivation on employee productivity Handicraft At Royan
Tasikmalaya located at Cimanggu, Sukaresik, Tasikmalaya. This research was conducted in
2014.
The purpose of this study to determine the effect of motivation on employee productivity.
The subject of this study are employees, with a sample size of 25 people. The method used in
this research is descriptive quantitative data were collected by interviews and questionnaires.
After the data collected, further data processing using Spearman rank correlation.
The results showed coefficient of determination was 72% and 28% are influenced by
other variables that are not mentioned in this study. The conclusion from this study is there is
significant influence between motivation to work productivity of employees at Royan
Handicraft Tasikmalaya.
Keywords: Motivation and Employee Productivity.
___________________________________________________________________________
A. PENDAHULUAN
Setiap
industri membutuhkan
sumber daya manusia yang menjadi motor
penggerak
dalam
meningkatkan
produktivitas. Dalam suatu perusahaan
peran sumber daya manusia yaitu tenaga
kerja menjadi hal yang sangat penting
karena keberhasilan perusahaan atau industri
dalam
mencapai
tujuannya
sangat
tergantung pada sumber daya yang
dimilikinya.
Oleh karena itu setiap industri
dituntut untuk meningkatkan produktivitas
agar mampu bersaing dengan industri lain
yang sejenis. Peningkatan produktivitas
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya yang
dimiliki
oleh
perusahaan,
sehingga
perusahaan
harus
mengelola
dan
mengoptimalkan sumber daya yang ada
dalam perusahaan tersebut. Pada dasarnya
produktivitas merupakan ukuran yang
menyangkut
efektivitas
penggunaan
sumber-sumber produksi dalam perusahaan
yang sifatnya penting.
Untuk menggerakan karyawan agar
sesuai dengan yang dikehendaki perusahaan,
maka perusahaan harus meningkatkan
motivasi dalam bekerja, karena motivasi
inilah yang membentuk semangat kerja
karyawan. Bila seseorang termotivasi, ia
akan berusaha sekuat tenaga untuk
mewujudkan apa yang diinginkannya,
namun belum tentu akan menghasilkan
produktivitas yang diharapkan apabila
perusahaan tidak menyalurkannya ke arah
yang di kehendaki perusahaan. Maka dari itu
perusahaan harus mengarahkannya ke tujuan
perusahaan,
agar
produktivitas
kerja
karyawan meningkat secara baik.
Royan
Handycraft
adalah
perusahaan yang bergerak di bidang
produksi kerajinan yang berlokasi di Kp.
Cimanggu Kecamatan Sukaresik Kabupaten
Tasikmalaya yang memiliki peluang yang
cukup
besar
untuk
mengembangkan
perusahaannya.
Namun,
untuk
mengembangkan perusahaan tersebut masih
menghadapi beberapa hambatan diantaranya
tingkat produktivitas pekerja yang tidak
stabil
sehingga
pencapaian
target
perusahaan menjadi terhambat.
B. LANDASAN TEORI
1.
a.
Motivasi
Pengertian
Veithzal
Rivai
(2008:455),
mengatakan bahwa pengertian motivasi
kerja adalah serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu.
Mathis
(2007:89),
mengatakan
Motivasi merupakan hasrat di dalam
seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan.
Berdasarkan definisi para ahli di atas,
dapat simpulkan bahwa motivasi adalah
suatu proses yang mendorong, mengarahkan
dan memelihara perilaku manusia ke arah
pencapaian
suatu
tujuan.
Sedangkan
motivasi kerja karyawan adalah dorongan
individu untuk melakukan tindakan karena
mereka
ingin
melakukannya
dalam
mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa
uang, keselamatan, penghargaan, dan lainlain.
b.
Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis
motivasi
dapat
dikelompokan menjadi dua jenis menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2014:150), yaitu:
1. Motivasi
Positif
(Insentif
positif),
manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi baik. Dengan motivasi positif
ini semangat kerja bawahan akan
meningkat,
karena
manusia
pada
umumnya senang menerima yang baikbaik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif),
manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka
yang pekerjaannya kurang baik (prestasi
rendah). Dengan memotivasi negatif ini
semangat kerja bawahan dalam waktu
pendek akan meningkat, karena takut
hukuman.
Penggunaan kedua motivasi tersebut
haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan
agar berjalan efektif merangsang gairah
bawahan dalam bekerja.
c. Tujuan Motivasi
Motivasi
mempunyai
tujuan
sebagaimana dalam Malayu S.P. Hasibuan
(2014:97) tujuan motivasi antara lain :
1) Meningkatkan moral dan kepuasan
kerja karyawan
2) Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan
3) Mempertahankan loyalitas dan
kestabilan karyawan perusahaan
4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5) Mengefektifkan pengadaan karyawan
6) Menciptakan suasanan dan hubungan
kerja yang baik,
7) Meningkatkan kreativitas dan
partisipasi karyawan
8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan
karyawan
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan terhadap tugas -tugasnya
10) Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku.
2.
a.
Produktivitas Kerja
Pengertian
Menurut Basu Swastha dan Ibnu
Sukotjo (1995:281) produktivitas adalah
sebuah konsep yang menggambarkan
hubungan antara hasil (jumlah barang dan
jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,
modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang
dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Produktivitas
kerja
adalah
kemampuan memperoleh manfaat sebesarbesarnya dari sarana dan prasarana yang
tersedia dengan menghasilkan output yang
optimal. (Sondang P Siagian,1982:15)
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Sulistiyani dan Rosidah yang dikutip dari
Danang Sunyoto (2012: 203), yaitu sebagai
berikut:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan
dan
keterampilan
sesungguhnya
yang
mendasari
pencapaian produktivitas kerja.Ada
perbedaan
substansial
antara
pengetahuan dan keterampilan.Konsep
pengetahuan lebih berorientasi pada
intelejensi, daya piker dan penguasaan
ilmu serta luas sempitnya wawasan
yang
dimiliki seseorang.
Dengan
demikian
pengetahuan
merupakan
akumulasi hasil proses pendidikan baik
yang diperoleh secara formal maupun
non-formal
yang
memberikan
kontribusi pada seseorang di dalam
pemecahan masalah,
daya
cipta,
termasuk
dalam melakukan
atau
menyelesaikan pekerjaan.
2. Keterampilan (skill)
Keterampilan adalah kemampuan dan
kemampuan
penguasaan
teknis
operasional mengenai bidang tertentu
yang bersifat kekaryaan. Keterampilan
diperoleh melalui proses belajar dan
berlatih. Keterampilan berkaitan dengan
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan
atau
menyelesaikan
pekerjaan yang bersifat teknis seperti
keterampilan
operasi
computer,
membuat
computer,
keterampilan
bengkel dan sebagainya.
3. Kemampuan (abilities)
Kemampuan terbentuk dari sejumlah
kompetensi
yang
dimiliki
oleh
seseorang karyawan.Konsep ini jaul
lebih luas, karena dapat mencakup
sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan
keterampilan
termasuk
faktor
pembentuk kemampuan.
4. Sikap
(attitude)
dan
perilaku
(behaviors)
Sangat erat hubungan antara kebiasaan
atau
sikap
dan
perilaku.Sikap
merupakan suatu kebiasaan yang
terpolakan. Jika sikap yang terpolakan
tersebut memiliki implikasi positif
dalam hubungannya dengan perilaku
kerja
seseorang
maka
akan
menguntungkan, artinya jika sikap
karyawan baik, maka hal tersebut dapat
menjaminperilaku kerja yang baik.
Misalnya
seorang
karyawan
mempunyai
kebiasaan
masuk
perusahaan tepat waktu, disiplin, maka
perilaku kerja juaga baik, artinya jika
diberi tanggung jawab akan menepati
aturan yang disepakati.
Maka faktor produktivitas
kerja pada suatu perusahaan dapat
menentukan sukses suatu usaha yaitu
dengan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki seorang
karyan, sehingga secara tidak langsung
dapat
meningkatkan
kemampuan
karyawan dalam bekerja, disamping itu
sikap dan prilaku juga merupakan salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi
produktivitas kerja karena sikap dan
prilaku itu mencerminkan atas dirinya
yang
membentuk
kepercayaan
seseorang kepada dirinya.
C. HIPOTESIS
Dalam
penelitian
ini,
penulis
mengemukakan hipotesis yakni: ”
Terdapat pengaruh positif antara
motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya”.
D. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif deskriptif.
2. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari dua variabel, yaitu motivasi sebagai
Variabel Bebas (Variabel X), yang dapat
mempengaruhi, sedangkan produktivitas
kerja sebagai Variabel Terikat (Variabel Y)
yang
merupakan
variabel
yang
dipengaruhi.
Alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan angket yang mengukur
sikap skala model Likert. Skala Likert
menurut Moh.Nazir (2005:338) dijelaskan
sebagai: “Skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau seklompok orang tentang
penomena sosial”. Alternatif jawaban yang
tesedia untuk masing-masing variabel
sebagai berikut: Sagat Setuju (SS), Setuju
(S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun skor
tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu)
berlaku untuk pernyataan positif dan
negatif.
Selanjutnya penulis menetapkan
indikator
sebagai
pedoman
dalam
penyusunan instrumen penelitian yang di
uraikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1
Operasional Variabel
Variabel
Definisi Variabel
Motivasi
(X)
Motivasi adalah
sebagai suatu keahlian
dalam mengarahkan
pegawai dan organisasi
agar mau bekerja
secara berhasil,
sehingga keinginan
para pegawai dan
tujuan organisasi
sekaligus tercapai.
Produktivitas
Kerja (Y)
Produktivitas adalah
ukuran yang
menunujukkan
perbandingan anatara
input dan output yang
dikeluarkan perusahaan
serta peran tenaga kerja
yang dimiliki.
3. Populasi Dan Sampel
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah
seluruh
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
yang
jumlahnya 25 orang.
2) Sampel
Sampel total 25 orang.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data Primer dan Data Sekunder.
5. Rancangan Alat Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus
korelasi Product Moment yaitu:
Skala
Pengukuran
Indikator
1. Upah yang layak
2. Kesempatan untuk
maju
3. Pengakuan sebagai
individu
4. Keamanan kerja
5. Tempat kerja yang
baik
6. Penerimaan oleh
kelompok
7. Perlakuan yang
wajar dan
8. Pengakuan atas
prestasi
1. Tingkat absensi
tinggi
2. Tingkat perolehan
hasil
3. Kualitas yang
dihasilkan
4. Tingkat kesalahan
5. Waktu yang
dibutuhkan
rxy
Ordinal
Ordinal
n xy x y
N X X N Y Y
2
2
2
2
Riduwan dan Akdon (2013: 124)
2) Perhitungan Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan
rumus Korelasi Product
Moment angka kasar
Sedangkan untuk memperoleh nilai
koefisien
korelasi
seluruh
tes,
digunakan rumus Spearman Brown :
� =
. �
+ �
Riduwan (2009: 75)
b. Analisis Terhadap Kuesioner
1) Presentase dan Skoring
Perhitungan hasil kuesioner
dengan presentase dan skoring
menggunakan
berikut:
X
=
rumus
sebagai
�
x
�
100 % .......................Sujana (2000: 76)
2) Nilai jenjang Interval
Setelah
diketahui
hasil
kuesioner dengan presentase dan
skoring maka dapat ditentukan
intervalnya (Sujana, 2000: 79) yaitu
sebagai berikut:
NJI=
N a T r
a
r
−
a T r
r a P r a yaa
.....Sujana (2000: 79)
a
............
c. Analisis Statistik
1) Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk mengetahui apakah suatu
variabel normal atau tidak. Untuk
melakukan uji normalitas tersebut
yaitu dengan menggunakan rumus
Lillyfors sebagai berikut :
T = Sup o - p
(Supranto,2000:148)
d. Analisis Rank Spearman
Bila data tidak berdistribusi
normal maka alat analisis data yang
digunakan adalah dengan statistik non
parametrik,
khususnya
koefisien
korelasi Rank Spearman (rs) dengan
rumus sebagai berikut:
� =1−
6 ∑ �2
� �2 −
...................
Riduwan dan Akdon (2013: 118)
e. Analisis penentu
Digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai.
Rumus :
KP = rs2 x 100% ....
Riduwan dan Akdon (2013: 125)
E. Uji Hipotesis
Untuk
mengetahui pengaruh
nyata motivasi terhadap produktivitas
kerja karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya
dianalisis
dengan
menggunakan Uji Z, dengan rumus
sebagai berikut
Z hitung =
rs
1
√� − 1
(Riduwan dan Akdon, 2013: 118)
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator motivasi, didapat
angka 1042 dari kriteria yang ditetapkan
(850-1050). Maka dapat disimpulkan
motivasi
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan
responden tinggi.
2. Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai
indikator
produktivitas,
didapat angka 971 dari kriteria yang
ditetapkan (850-1050). Maka dapat
disimpulkan
Produktivitas
kerja
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan
responden tinggi.
3. Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada
Royan Handycraft Tasikmalaya dapat
dikategorikan sangat kuat, ini terlihat
dari nilai : koefisien korelasi (tingkat
keeratan) dengan menggunakan rank
spearman yaitu sebesar 72% berada
pada
klasifikasi penafsiran
kuat,
koefisien penentu (besarnya pengaruh)
sebesar 72% dan sisanya 28%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
di teliti dalam penelitian ini, uji
hipotesis dengan menggunakan uji z
diperoleh zhitung sebesar 4,171 artinya
zhitung ≥
ztabel atau motivasi
berpengaruh terhadap
produktivitas
kerja karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya.
Dengan
demikian
hipotesis yang diajukan diterima artinya
teruji kebenarannya.
4. Suatu organisasi
dalam menjalankan
usahanya mempunyai tujuan tertentu,
salah satu faktor yang mempengaruhi
tujuan perusahaan adalah faktor tenaga
kerja.
Dimana
untuk
mencapai
tujuannya tersebut perlu memiliki
sumber daya manusia yang mempunyai
motivasi agar peningkatan prestasi kerja
karyawan dapat dilakukan dengan
memberikan dorongan dan rangsangan
dari pihak perusahaan.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas merupakan faktor yang
sangat
penting
agar
dapat
mempertahankan eksistensinya yang
kompetitif seperti sekarang ini. Oleh
karena itu, pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) harus dilakukan sebaik
mungkin, yaitu dengan adanya motivasi
dalam karyawan yang diharapkan para
karyawan tersebut bisa meningkatkan
prestasinya dalam bekerja, sehingga
dalam menjalankan tugas pekerjaannya
tersebut para karyawan dapat bekerja
lebih baik lagi dan menunjang dalam
pencapaian tujuan perusahaan secara
optimal.
6. Organisasi yang
senantiasa
ingin
menjalankan
fungsinya
secara
maksimal harus dapat memotivasi
karyawannya untuk bekerja sesuai
dengan potensi yang dimiliki karyawan
tersebut. Dengan demikian diharapkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik. Salah satu
faktor yang
dapat
meningkatkan
potensinya adalah melalui motivasi.
Dengan adanya motivasi yang baik
terhadap karyawan maka prestasi kerja
karyawan
akan
terdorong
dan
menghasilkan produktivitas yang tinggi.
7. Produktivitas kerja merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam
suatu organisasi/perusahaan sebagai
alat pengukur keberhasilan dalam
menjalankan usaha. Produktivitas yang
tinggi dapat dicapai jika didukung para
pegawai yang mempunyai motivasi
dalam
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya. Salah satu tantangan
berat yang dihadapi seorang pimpinan
adalah bagaimana dia dapat memotivasi
dan mengarahkan bawahannya agar
bekerja secara optimal. Berdasarkan
penjabaran di atas, dapat disimpulkan
pemberian
motivasi
mempunyai
hubungan
keterkaitan
dengan
produktivitas.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator motivasi, didapat angka
1042 dari kriteria yang ditetapkan (8501050). Maka dapat disimpulkan motivasi
Royan Handycraft Tasikmalaya menurut
pandangan responden tinggi.
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator produktivitas, didapat
angka 971 dari kriteria yang ditetapkan
(850-1050). Maka dapat disimpulkan
Produktivitas
kerja
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan responden tinggi.
Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Royan
Handycraft
Tasikmalaya
dapat
dikategorikan sangat kuat, ini terlihat dari
nilai : koefisien korelasi (tingkat keeratan)
dengan menggunakan rank spearman yaitu
sebesar 72% berada pada klasifikasi
penafsiran kuat, koefisien penentu (besarnya
pengaruh) sebesar 72% dan sisanya 28%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di
teliti dalam penelitian ini, uji hipotesis
dengan menggunakan uji z diperoleh zhitung
sebesar 4,171 artinya zhitung ≥ ztabel atau
motivasi
berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Royan
Handycraft Tasikmalaya. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan diterima artinya
teruji kebenarannya.
2. Saran
Saran dari penelitian ini untuk Royan
Handycraft Tasikmalaya adalah sebagai
berikut:
a. Disarankan untuk Royan Handycraft
Tasikmalaya
lebih
meningkatkan
motivasi karyawan.
b. Disarankan untuk Royan Handycrat
Tasikmalaya
lebih
meningkatkan
produktivitas kerja karyawan sehingga
hasil kerja menjadi lebih optimal.
c. Perusahaan
dapat
meningkatkan
motivasi agar produktivitas kerja
karyawan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang ; Mujiati, Ni Wayan ; Ayu
Sriathi, Anak Agung. 2009. Perilaku
keorganisasian. Yogyakarta. Graha
ilmu.
Andiyanto, Wilhelmus. 2011. Pengaruh
motivasi kerja dan kepemimpinan
terhadap
kinerja
pegawai.
Semarang. Universitas Diponegoro.
Gusti,
Messa Media. 2012. Pengaruh
kedisiplinan, motivasi kerja, dan
persepsi guru tentang kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja
guru.Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis
Mengembangkan SDM. Jogjakarta.
Laksana.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian
Dengan Statistik. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT
Bumi Aksara.
Lestary, Rena Restiana Fuzy. 2012.
Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan.
Tasikmalaya.
Skripsi
tidak
dipublikasikan.
Riduwan, Akdon. 2013. RUMUS dan DATA
dalam
APLIKASI
STATISTIK.
Bandung. ALFABETA.
Sabdhini, Belania. 2013. Pengaruh Insentif
Dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kerajinan Rotan Di Kecamatan
Plumbon, Kabupaten
Cirebon.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana. 2000. Metode Statistik. Bandung.
Tarsito.
Sugiyono.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung. ALFABETA
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
CAPS
(Center for Academic
Publicing Service).
-----------------------. 2013. Teori, Kuesioner,
dan Analisis Data SUMBER DAYA
MANUSIA (Praktik Penelitian).
Yogyakarta. CAPS (Center for
Academic Publicing Service.
Wartana, I Made Hedy. Agustus 2011.
Faktor
–
Faktor
Yang
Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Como Shambala
Estate At Begawan Giri Ubud Bali.
Jurnal Perhotelan dan Pariwisata.
Vol.1 No.1 hal.16.
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA ROYAN
HANDYCRAFT TASIKMALAYA
Adi Robith Setiana
___________________________________________________________________________
This study on the effect of motivation on employee productivity Handicraft At Royan
Tasikmalaya located at Cimanggu, Sukaresik, Tasikmalaya. This research was conducted in
2014.
The purpose of this study to determine the effect of motivation on employee productivity.
The subject of this study are employees, with a sample size of 25 people. The method used in
this research is descriptive quantitative data were collected by interviews and questionnaires.
After the data collected, further data processing using Spearman rank correlation.
The results showed coefficient of determination was 72% and 28% are influenced by
other variables that are not mentioned in this study. The conclusion from this study is there is
significant influence between motivation to work productivity of employees at Royan
Handicraft Tasikmalaya.
Keywords: Motivation and Employee Productivity.
___________________________________________________________________________
A. PENDAHULUAN
Setiap
industri membutuhkan
sumber daya manusia yang menjadi motor
penggerak
dalam
meningkatkan
produktivitas. Dalam suatu perusahaan
peran sumber daya manusia yaitu tenaga
kerja menjadi hal yang sangat penting
karena keberhasilan perusahaan atau industri
dalam
mencapai
tujuannya
sangat
tergantung pada sumber daya yang
dimilikinya.
Oleh karena itu setiap industri
dituntut untuk meningkatkan produktivitas
agar mampu bersaing dengan industri lain
yang sejenis. Peningkatan produktivitas
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya yang
dimiliki
oleh
perusahaan,
sehingga
perusahaan
harus
mengelola
dan
mengoptimalkan sumber daya yang ada
dalam perusahaan tersebut. Pada dasarnya
produktivitas merupakan ukuran yang
menyangkut
efektivitas
penggunaan
sumber-sumber produksi dalam perusahaan
yang sifatnya penting.
Untuk menggerakan karyawan agar
sesuai dengan yang dikehendaki perusahaan,
maka perusahaan harus meningkatkan
motivasi dalam bekerja, karena motivasi
inilah yang membentuk semangat kerja
karyawan. Bila seseorang termotivasi, ia
akan berusaha sekuat tenaga untuk
mewujudkan apa yang diinginkannya,
namun belum tentu akan menghasilkan
produktivitas yang diharapkan apabila
perusahaan tidak menyalurkannya ke arah
yang di kehendaki perusahaan. Maka dari itu
perusahaan harus mengarahkannya ke tujuan
perusahaan,
agar
produktivitas
kerja
karyawan meningkat secara baik.
Royan
Handycraft
adalah
perusahaan yang bergerak di bidang
produksi kerajinan yang berlokasi di Kp.
Cimanggu Kecamatan Sukaresik Kabupaten
Tasikmalaya yang memiliki peluang yang
cukup
besar
untuk
mengembangkan
perusahaannya.
Namun,
untuk
mengembangkan perusahaan tersebut masih
menghadapi beberapa hambatan diantaranya
tingkat produktivitas pekerja yang tidak
stabil
sehingga
pencapaian
target
perusahaan menjadi terhambat.
B. LANDASAN TEORI
1.
a.
Motivasi
Pengertian
Veithzal
Rivai
(2008:455),
mengatakan bahwa pengertian motivasi
kerja adalah serangkaian sikap dan nilainilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu.
Mathis
(2007:89),
mengatakan
Motivasi merupakan hasrat di dalam
seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan.
Berdasarkan definisi para ahli di atas,
dapat simpulkan bahwa motivasi adalah
suatu proses yang mendorong, mengarahkan
dan memelihara perilaku manusia ke arah
pencapaian
suatu
tujuan.
Sedangkan
motivasi kerja karyawan adalah dorongan
individu untuk melakukan tindakan karena
mereka
ingin
melakukannya
dalam
mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Pencapaian tujuan tersebut dapat berupa
uang, keselamatan, penghargaan, dan lainlain.
b.
Jenis-jenis Motivasi
Jenis-jenis
motivasi
dapat
dikelompokan menjadi dua jenis menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2014:150), yaitu:
1. Motivasi
Positif
(Insentif
positif),
manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi baik. Dengan motivasi positif
ini semangat kerja bawahan akan
meningkat,
karena
manusia
pada
umumnya senang menerima yang baikbaik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif),
manajer memotivasi bawahannya dengan
memberikan hukuman kepada mereka
yang pekerjaannya kurang baik (prestasi
rendah). Dengan memotivasi negatif ini
semangat kerja bawahan dalam waktu
pendek akan meningkat, karena takut
hukuman.
Penggunaan kedua motivasi tersebut
haruslah diterapkan kepada siapa dan kapan
agar berjalan efektif merangsang gairah
bawahan dalam bekerja.
c. Tujuan Motivasi
Motivasi
mempunyai
tujuan
sebagaimana dalam Malayu S.P. Hasibuan
(2014:97) tujuan motivasi antara lain :
1) Meningkatkan moral dan kepuasan
kerja karyawan
2) Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan
3) Mempertahankan loyalitas dan
kestabilan karyawan perusahaan
4) Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5) Mengefektifkan pengadaan karyawan
6) Menciptakan suasanan dan hubungan
kerja yang baik,
7) Meningkatkan kreativitas dan
partisipasi karyawan
8) Meningkatkan tingkat kesejahteraan
karyawan
9) Mempertinggi rasa tanggung jawab
karyawan terhadap tugas -tugasnya
10) Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat-alat dan bahan baku.
2.
a.
Produktivitas Kerja
Pengertian
Menurut Basu Swastha dan Ibnu
Sukotjo (1995:281) produktivitas adalah
sebuah konsep yang menggambarkan
hubungan antara hasil (jumlah barang dan
jasa) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,
modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang
dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
Produktivitas
kerja
adalah
kemampuan memperoleh manfaat sebesarbesarnya dari sarana dan prasarana yang
tersedia dengan menghasilkan output yang
optimal. (Sondang P Siagian,1982:15)
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Sulistiyani dan Rosidah yang dikutip dari
Danang Sunyoto (2012: 203), yaitu sebagai
berikut:
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan
dan
keterampilan
sesungguhnya
yang
mendasari
pencapaian produktivitas kerja.Ada
perbedaan
substansial
antara
pengetahuan dan keterampilan.Konsep
pengetahuan lebih berorientasi pada
intelejensi, daya piker dan penguasaan
ilmu serta luas sempitnya wawasan
yang
dimiliki seseorang.
Dengan
demikian
pengetahuan
merupakan
akumulasi hasil proses pendidikan baik
yang diperoleh secara formal maupun
non-formal
yang
memberikan
kontribusi pada seseorang di dalam
pemecahan masalah,
daya
cipta,
termasuk
dalam melakukan
atau
menyelesaikan pekerjaan.
2. Keterampilan (skill)
Keterampilan adalah kemampuan dan
kemampuan
penguasaan
teknis
operasional mengenai bidang tertentu
yang bersifat kekaryaan. Keterampilan
diperoleh melalui proses belajar dan
berlatih. Keterampilan berkaitan dengan
kemampuan
seseorang
untuk
melakukan
atau
menyelesaikan
pekerjaan yang bersifat teknis seperti
keterampilan
operasi
computer,
membuat
computer,
keterampilan
bengkel dan sebagainya.
3. Kemampuan (abilities)
Kemampuan terbentuk dari sejumlah
kompetensi
yang
dimiliki
oleh
seseorang karyawan.Konsep ini jaul
lebih luas, karena dapat mencakup
sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan
keterampilan
termasuk
faktor
pembentuk kemampuan.
4. Sikap
(attitude)
dan
perilaku
(behaviors)
Sangat erat hubungan antara kebiasaan
atau
sikap
dan
perilaku.Sikap
merupakan suatu kebiasaan yang
terpolakan. Jika sikap yang terpolakan
tersebut memiliki implikasi positif
dalam hubungannya dengan perilaku
kerja
seseorang
maka
akan
menguntungkan, artinya jika sikap
karyawan baik, maka hal tersebut dapat
menjaminperilaku kerja yang baik.
Misalnya
seorang
karyawan
mempunyai
kebiasaan
masuk
perusahaan tepat waktu, disiplin, maka
perilaku kerja juaga baik, artinya jika
diberi tanggung jawab akan menepati
aturan yang disepakati.
Maka faktor produktivitas
kerja pada suatu perusahaan dapat
menentukan sukses suatu usaha yaitu
dengan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki seorang
karyan, sehingga secara tidak langsung
dapat
meningkatkan
kemampuan
karyawan dalam bekerja, disamping itu
sikap dan prilaku juga merupakan salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi
produktivitas kerja karena sikap dan
prilaku itu mencerminkan atas dirinya
yang
membentuk
kepercayaan
seseorang kepada dirinya.
C. HIPOTESIS
Dalam
penelitian
ini,
penulis
mengemukakan hipotesis yakni: ”
Terdapat pengaruh positif antara
motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya”.
D. METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif deskriptif.
2. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri
dari dua variabel, yaitu motivasi sebagai
Variabel Bebas (Variabel X), yang dapat
mempengaruhi, sedangkan produktivitas
kerja sebagai Variabel Terikat (Variabel Y)
yang
merupakan
variabel
yang
dipengaruhi.
Alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan angket yang mengukur
sikap skala model Likert. Skala Likert
menurut Moh.Nazir (2005:338) dijelaskan
sebagai: “Skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau seklompok orang tentang
penomena sosial”. Alternatif jawaban yang
tesedia untuk masing-masing variabel
sebagai berikut: Sagat Setuju (SS), Setuju
(S), Ragu-Ragu (RR), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun skor
tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu)
berlaku untuk pernyataan positif dan
negatif.
Selanjutnya penulis menetapkan
indikator
sebagai
pedoman
dalam
penyusunan instrumen penelitian yang di
uraikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 1
Operasional Variabel
Variabel
Definisi Variabel
Motivasi
(X)
Motivasi adalah
sebagai suatu keahlian
dalam mengarahkan
pegawai dan organisasi
agar mau bekerja
secara berhasil,
sehingga keinginan
para pegawai dan
tujuan organisasi
sekaligus tercapai.
Produktivitas
Kerja (Y)
Produktivitas adalah
ukuran yang
menunujukkan
perbandingan anatara
input dan output yang
dikeluarkan perusahaan
serta peran tenaga kerja
yang dimiliki.
3. Populasi Dan Sampel
1) Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah
seluruh
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
yang
jumlahnya 25 orang.
2) Sampel
Sampel total 25 orang.
4. Teknik Pengumpulan Data
Data Primer dan Data Sekunder.
5. Rancangan Alat Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus
korelasi Product Moment yaitu:
Skala
Pengukuran
Indikator
1. Upah yang layak
2. Kesempatan untuk
maju
3. Pengakuan sebagai
individu
4. Keamanan kerja
5. Tempat kerja yang
baik
6. Penerimaan oleh
kelompok
7. Perlakuan yang
wajar dan
8. Pengakuan atas
prestasi
1. Tingkat absensi
tinggi
2. Tingkat perolehan
hasil
3. Kualitas yang
dihasilkan
4. Tingkat kesalahan
5. Waktu yang
dibutuhkan
rxy
Ordinal
Ordinal
n xy x y
N X X N Y Y
2
2
2
2
Riduwan dan Akdon (2013: 124)
2) Perhitungan Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan
rumus Korelasi Product
Moment angka kasar
Sedangkan untuk memperoleh nilai
koefisien
korelasi
seluruh
tes,
digunakan rumus Spearman Brown :
� =
. �
+ �
Riduwan (2009: 75)
b. Analisis Terhadap Kuesioner
1) Presentase dan Skoring
Perhitungan hasil kuesioner
dengan presentase dan skoring
menggunakan
berikut:
X
=
rumus
sebagai
�
x
�
100 % .......................Sujana (2000: 76)
2) Nilai jenjang Interval
Setelah
diketahui
hasil
kuesioner dengan presentase dan
skoring maka dapat ditentukan
intervalnya (Sujana, 2000: 79) yaitu
sebagai berikut:
NJI=
N a T r
a
r
−
a T r
r a P r a yaa
.....Sujana (2000: 79)
a
............
c. Analisis Statistik
1) Uji Normalitas
Uji
normalitas
dilakukan
untuk mengetahui apakah suatu
variabel normal atau tidak. Untuk
melakukan uji normalitas tersebut
yaitu dengan menggunakan rumus
Lillyfors sebagai berikut :
T = Sup o - p
(Supranto,2000:148)
d. Analisis Rank Spearman
Bila data tidak berdistribusi
normal maka alat analisis data yang
digunakan adalah dengan statistik non
parametrik,
khususnya
koefisien
korelasi Rank Spearman (rs) dengan
rumus sebagai berikut:
� =1−
6 ∑ �2
� �2 −
...................
Riduwan dan Akdon (2013: 118)
e. Analisis penentu
Digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai.
Rumus :
KP = rs2 x 100% ....
Riduwan dan Akdon (2013: 125)
E. Uji Hipotesis
Untuk
mengetahui pengaruh
nyata motivasi terhadap produktivitas
kerja karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya
dianalisis
dengan
menggunakan Uji Z, dengan rumus
sebagai berikut
Z hitung =
rs
1
√� − 1
(Riduwan dan Akdon, 2013: 118)
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator motivasi, didapat
angka 1042 dari kriteria yang ditetapkan
(850-1050). Maka dapat disimpulkan
motivasi
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan
responden tinggi.
2. Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai
indikator
produktivitas,
didapat angka 971 dari kriteria yang
ditetapkan (850-1050). Maka dapat
disimpulkan
Produktivitas
kerja
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan
responden tinggi.
3. Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada
Royan Handycraft Tasikmalaya dapat
dikategorikan sangat kuat, ini terlihat
dari nilai : koefisien korelasi (tingkat
keeratan) dengan menggunakan rank
spearman yaitu sebesar 72% berada
pada
klasifikasi penafsiran
kuat,
koefisien penentu (besarnya pengaruh)
sebesar 72% dan sisanya 28%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
di teliti dalam penelitian ini, uji
hipotesis dengan menggunakan uji z
diperoleh zhitung sebesar 4,171 artinya
zhitung ≥
ztabel atau motivasi
berpengaruh terhadap
produktivitas
kerja karyawan pada Royan Handycraft
Tasikmalaya.
Dengan
demikian
hipotesis yang diajukan diterima artinya
teruji kebenarannya.
4. Suatu organisasi
dalam menjalankan
usahanya mempunyai tujuan tertentu,
salah satu faktor yang mempengaruhi
tujuan perusahaan adalah faktor tenaga
kerja.
Dimana
untuk
mencapai
tujuannya tersebut perlu memiliki
sumber daya manusia yang mempunyai
motivasi agar peningkatan prestasi kerja
karyawan dapat dilakukan dengan
memberikan dorongan dan rangsangan
dari pihak perusahaan.
5. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas merupakan faktor yang
sangat
penting
agar
dapat
mempertahankan eksistensinya yang
kompetitif seperti sekarang ini. Oleh
karena itu, pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) harus dilakukan sebaik
mungkin, yaitu dengan adanya motivasi
dalam karyawan yang diharapkan para
karyawan tersebut bisa meningkatkan
prestasinya dalam bekerja, sehingga
dalam menjalankan tugas pekerjaannya
tersebut para karyawan dapat bekerja
lebih baik lagi dan menunjang dalam
pencapaian tujuan perusahaan secara
optimal.
6. Organisasi yang
senantiasa
ingin
menjalankan
fungsinya
secara
maksimal harus dapat memotivasi
karyawannya untuk bekerja sesuai
dengan potensi yang dimiliki karyawan
tersebut. Dengan demikian diharapkan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik. Salah satu
faktor yang
dapat
meningkatkan
potensinya adalah melalui motivasi.
Dengan adanya motivasi yang baik
terhadap karyawan maka prestasi kerja
karyawan
akan
terdorong
dan
menghasilkan produktivitas yang tinggi.
7. Produktivitas kerja merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam
suatu organisasi/perusahaan sebagai
alat pengukur keberhasilan dalam
menjalankan usaha. Produktivitas yang
tinggi dapat dicapai jika didukung para
pegawai yang mempunyai motivasi
dalam
melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya. Salah satu tantangan
berat yang dihadapi seorang pimpinan
adalah bagaimana dia dapat memotivasi
dan mengarahkan bawahannya agar
bekerja secara optimal. Berdasarkan
penjabaran di atas, dapat disimpulkan
pemberian
motivasi
mempunyai
hubungan
keterkaitan
dengan
produktivitas.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator motivasi, didapat angka
1042 dari kriteria yang ditetapkan (8501050). Maka dapat disimpulkan motivasi
Royan Handycraft Tasikmalaya menurut
pandangan responden tinggi.
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
mengenai indikator produktivitas, didapat
angka 971 dari kriteria yang ditetapkan
(850-1050). Maka dapat disimpulkan
Produktivitas
kerja
karyawan
Royan
Handycraft
Tasikmalaya
menurut
pandangan responden tinggi.
Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Royan
Handycraft
Tasikmalaya
dapat
dikategorikan sangat kuat, ini terlihat dari
nilai : koefisien korelasi (tingkat keeratan)
dengan menggunakan rank spearman yaitu
sebesar 72% berada pada klasifikasi
penafsiran kuat, koefisien penentu (besarnya
pengaruh) sebesar 72% dan sisanya 28%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di
teliti dalam penelitian ini, uji hipotesis
dengan menggunakan uji z diperoleh zhitung
sebesar 4,171 artinya zhitung ≥ ztabel atau
motivasi
berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja karyawan pada Royan
Handycraft Tasikmalaya. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan diterima artinya
teruji kebenarannya.
2. Saran
Saran dari penelitian ini untuk Royan
Handycraft Tasikmalaya adalah sebagai
berikut:
a. Disarankan untuk Royan Handycraft
Tasikmalaya
lebih
meningkatkan
motivasi karyawan.
b. Disarankan untuk Royan Handycrat
Tasikmalaya
lebih
meningkatkan
produktivitas kerja karyawan sehingga
hasil kerja menjadi lebih optimal.
c. Perusahaan
dapat
meningkatkan
motivasi agar produktivitas kerja
karyawan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, Komang ; Mujiati, Ni Wayan ; Ayu
Sriathi, Anak Agung. 2009. Perilaku
keorganisasian. Yogyakarta. Graha
ilmu.
Andiyanto, Wilhelmus. 2011. Pengaruh
motivasi kerja dan kepemimpinan
terhadap
kinerja
pegawai.
Semarang. Universitas Diponegoro.
Gusti,
Messa Media. 2012. Pengaruh
kedisiplinan, motivasi kerja, dan
persepsi guru tentang kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja
guru.Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis
Mengembangkan SDM. Jogjakarta.
Laksana.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian
Dengan Statistik. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT
Bumi Aksara.
Lestary, Rena Restiana Fuzy. 2012.
Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan.
Tasikmalaya.
Skripsi
tidak
dipublikasikan.
Riduwan, Akdon. 2013. RUMUS dan DATA
dalam
APLIKASI
STATISTIK.
Bandung. ALFABETA.
Sabdhini, Belania. 2013. Pengaruh Insentif
Dan Motivasi Kerja Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja Industri
Kerajinan Rotan Di Kecamatan
Plumbon, Kabupaten
Cirebon.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana. 2000. Metode Statistik. Bandung.
Tarsito.
Sugiyono.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung. ALFABETA
Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
CAPS
(Center for Academic
Publicing Service).
-----------------------. 2013. Teori, Kuesioner,
dan Analisis Data SUMBER DAYA
MANUSIA (Praktik Penelitian).
Yogyakarta. CAPS (Center for
Academic Publicing Service.
Wartana, I Made Hedy. Agustus 2011.
Faktor
–
Faktor
Yang
Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Karyawan Pada Como Shambala
Estate At Begawan Giri Ubud Bali.
Jurnal Perhotelan dan Pariwisata.
Vol.1 No.1 hal.16.