Makalah Sistem Operasi Pengelolaan Memor

Makalah Sistem Operasi
Pengelolaan Memori Cara Segmentasi dan Perbedaan
dengan Paging

Oleh :
201543500625
201543500652
201543500634
201543500631
201543500663

Pius Agustus Pradipta Aryana
Dimas Aditya Husada
Abda Permana
Sri Maulidah
Achmat Bahari

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
2017


KATA PENGANTAR

Makalah ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh nilai tugas dalam
mata kuliah Sistem Operasi. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu selesainya makalah ini. Untuk
terwujudnya penulisan makalah ini sudah tentu penulis mandapat bantuan, bimbingan
dan nasehat dari berbagai pihak.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada para cendekiawan yang
ilmunya telah penulis petik dalam penulisan makalah ini. Penulis merasa bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan dari penulis sendiri. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak apabila bersedia untuk memberikan sumbangsih berupa saran
dan kritik demi perbaikan makalah ini. Besar harapan penulis makalah ini bisa
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berhubungan khususnya bagi pembaca. Amin.
Akhir kata penulis mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi
maupun dalam teknik penyusunannya.

Jakarta,


November 2017

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................................vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3. Tujuan..........................................................................................................4
1.4. Manfaat........................................................................................................4
BAB II


PEMBAHASAN

2.1. Segmentasi...................................................................................................5
2.2. Konsep Dasar Segmentasi...........................................................................5
2.3. Arsitektur Segmentasi..................................................................................6
2.4. Pemeliharaan dan Pembagian......................................................................9
2.5. Fragmentasi...............................................................................................10
2.6. Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)....................................11
2.6.1. MULTICS........................................................................................11
2.6.2. Intel 30386.......................................................................................13
2.7. Kelebihan Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)..................14
2.8. Perbedaan Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)..................15
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

DAFTAR GAMB
Gambar 1.1. Proses Pengelolaan Memori.................................................................2Y
Gambar 2.1. Pandangan user terhadap sistem segmentasi..........................................6

Gambar 2.2. Arsitektur Segmentasi...............................................................................7
Gambar 2.3. Implementasi Segmentasi.........................................................................8
Gambar 2.4. Contoh Segmentasi
Gambar 2.6.1. Skema Tranlasi Alamat Pada MULTICS.............................................12
Gambar 2.6.2. Skema Tranlasi Alamat Pada Intel 30386...........................................14

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kebutuhan Memori Pada Sistem Operasi Windows.....................................3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu aspek rancangan sistem operasi yang paling sulit adalah pengelolaan
memori. Meskipun harga memori telah turun secara dramatis dan sebagai
konsekuensinya berakibat pada ukuran memori pada mesin-mesin modern telah
bertambah, yang telah mencapai range gigabyte, tidak akan pernah ada memori yang
dapat menampung seluruh program dan struktur data yang diperlukan oleh prosesproses aktif dan oleh sistem operasi.
Oleh karenanya suatu tugas utama sistem operasi adalah untuk mengatur
memori, yang meliputi tugas memasukkan (swap in) dan mengeluarkan (swap out)
blok-blok data dari memori sekunder. Namun I/O memori merupakan operasi yang

lambat dan kecepatan relatifnya terhadap waktu siklus instruksi prosessor semakin
jauh tertinggal dari tahun ke tahunnya. Untuk menjaga agar prosesor agar tetap sibuk
dengan tujuan efisiensi, maka sistem operasi harus dengan cerdik dapat mengatur
swap in dan swap out sehingga dapat meminimalkan efek I/O memori terhadap
kinerja. Sehingga dengan demikian secara umum memori utama harus diatur sebaik
mungkin supaya:
1.

Meningkatkan utilitas CPU yang sebesar-besarnya.

2.

Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.

3.

Memori utama memiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga pemakaian
harus seefisien mungkin.

4.


Transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat efisien.

1

5.

Memori merupakan pusat untuk operasi dari suatu operasi sistem komputer
modern.
Memori adalah array yang besar dari suatu kata atau bytes, dimana setiap

ukurannya memiliki alamat masing-masing. Di dalam sistem uniprogramming,
memori utama dibagi menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk sistem operasi
(resident monitor, kernel) dan satu bagian lainnya untuk program yang saat itu sedang
dieksekusi. Sedangkan di dalam sistem multiprogramming bagian memori
“pengguna” harus dibagi lagi untuk mengakomudasi proses yang jumlahnya banyak.
Pembagian tersebut dilakukan secara dinamis oleh sistem operasi. Proses yang
demikian dikenal dengan pengelolaan memori.
Dalam sistem multiprogramming manajemen memori yang sangat efektif
merupakan suatu hal yang sangat utama. Jika hanya terdapat beberapa proses di

dalam memori utama, maka sebagian besar waktu proses akan dipakai untuk
menunggu I/O dan prosesor akan idle. Dengan demikian memori perlu dialokasikan
secara efisien guna dapat menampung proses sebanyak mungkin ke dalam memori.
Proses pengelolaan memori dapat dilihat pada ilustrasi gambar di bawah ini.

Gambar 1.1. Proses Pengelolaan Memori

Table di bawah ini menunjukan kebutuhan memori pada sistem operasi
Windows dari Windows 1.0 sampai dengan Windows 10.
2

Sistem Operasi

Tanggal Rilis

Memori yang
dibutuhkan

Memori yang
disarankan


Windows 1.0

November 1985

256 KB

Windows 2.03

November 1987

320 KB

Windows 3.0

Maret 1990

896 KB

1 MB


Windows 3.1

April 1992

2.6 MB

4 MB

Windows 95

Agustus 1995

8 MB

16 MB

Windows NT 4.0

Agustus 1996


32 MB

96 MB

Juni 1998

24 MB

64 MB

September 2000

32 MB

128 MB

Windows 2000 Professional

Februari 2000


64 MB

128 MB

Windows XP Home

Oktober 2001

64 MB

128 MB

Windows XP Professional

Oktober 2001

128 MB

256 MB

November 2006

512 MB

1 GB

Windows 7

Juli 2009

1 GB

2 GB

Windows 8

Agustus 2012

1 GB

4 GB

Windows 8.1

Agustus 2013

1 GB

4 GB

Windows 10

Juli 2015

1 GB

4 GB

Windows 98
Windows ME

Windows Vista

Tabel 1.1. Kebutuhan Memori Pada Sistem Operasi Windows

1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan mata kuliah ini “Sistem Operasi” untuk menambah ilmu
pengetahuan mahasiswa. Kami tuliskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.

Apa yang dimaksud dengan pengelolaan memori secara segmentasi?

2.

Apa saja perbedaannya dengan pengelolaan memori secara paging?

3

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1.

Agar mahasiswa memahami pengelolaan memori secara segmentasi.

2.

Agar mahasiswa mengetahui perbedaan pengelolaan memori secara segmentasi
dengan pengelolaan memori secara paging.

1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pengetahuan bagi
pembaca tentang pengelolaan memori secara segmentasi dan perbedaannya dengan
pengelolaan memori secara paging sebagai mata kuliah Sistem Operasi.

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Segmentasi
Segmentasi adalah skema pengelolaan memori dengan cara membagi memori
menjadi segmen-segmen. Dengan demikian, sebuah program dibagi menjadi segmensegmen. Segmen adalah sebuah unit logis, yaitu unit yang terdiri dari beberapa bagian
yang berjenis yang sama. Contoh: program utama, variable lokal, prosedur dan
sebagainya. Berbeda dengan paging, ukuran tiap segmen tidak harus sama dan
memiliki ciri tertentu. Ciri tertentu itu adalah nama segmen dan panjang segmen.
Nama segmen dirujuk oleh nomor segmen sedangkan panjang segmen ditentukan
oleh offset.
2.2. Konsep Dasar Segmentasi
Konsep segmentasi adalah user atau programmer tidak memikirkan sejumlah
rutin program yang dipetakan ke main memori sebagai array linier dalam byte tetapi
memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda-beda, tidak perlu
berurutan diantara segment tersebut.
Segmentasi adalah skema manajemen memori yang memungkinkan user untuk
melihat memori tersebut. Ruang alamat logika adalah kumpulan segmen. Setiap
segmen mempunyai nama dan panjang. Spesifikasi alamat berupa nama segmen dan
offset. Segment diberi nomor dan disebut dengan nomor segmen (bukan nama
segmen) atau segment number. Segmen dibentuk secara otomatis oleh compiler.
Sebuah program adalah kumpulan segmen. Suatu segmen adalah unit logika
seperti program utama, prosedur, fungsi, metode, obyek, variabel lokal, variabel
global, blok umum, stack, tabel simbol, array dan lain-lain. Pandangan user terhadap
sistem segmentasi dapat dilihat pada Gambar 2.1.
5

Gambar 2.1. Pandangan user terhadap sistem segmentasi

2.3. Arsitektur Segmentasi
Ukuran tiap segmen tidak harus sama. Saat sebuah program atau proses
dimasukkan ke CPU, segmen yang berbeda dapat ditempatkan dimana saja di dalam
memori utama (dapat menggunakan cara first-fit atau best-fit).
Alamat logis dari sebuah segmen adalah alamat dua dimensi, sedangkan alamat
fisik memori adalah alamat satu dimensi. Oleh karena itu, agar implementasinya
menjadi mudah (dari alamat logis ke alamat fisik) diperlukan Tabel Segmen yang
yang terdiri dari base dan limit. Base menunjukkan alamat awal segmen (dari alamat
fisik) dan limit menunjukkan panjang segmen.

6

7

Gambar 2.2. Arsitektur Segmentasi

Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d)
yang dituliskan dengan:

Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment
table), terdiri dari


Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal



Segmen limit merupakan panjang segmen
Seperti tabel page, tabel segmen dapat berupa register atau memori

berkecepatan tinggi. Pada program yang berisi sejumlah segmen yang besar, maka
harus menyimpan tabel page di memori.


Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang
menunjuk ke segment table.



Segment-table length register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai
jumlah segmen yang digunakan program.



Untuk alamat logika (s, d), pertama diperiksa apakah segment number s legal (s
< STLR), kemudian tambahkan segment number ke STBR, alamat hasil (STBR
+ s) ke memori dari segment table.
Perangkat keras yang digunakan pada sistem segmentasi dapat dilihat pada

Gambar 2.3.
Pemetaan dari alamat logika ke alamat fisik membutuhkan 2 acuan memori
untuk setiap alamat logika. Hal ini akan menurunkan kecepatan sistem dengan faktor
2. Solusi standar yang digunakan adalah dengan cache (atau associative register)
untuk menyimpan entri tabel segmen yang sering digunakan. Pemetaan alamat logika
8

ke alamat fisik dengan menggunakan tabel segmen dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Misalnya alamat logika dengan nomor segment 0 offset 88 akan dipetakan ke alamat
fisik 1400 + 88 = 1488 karena offset < limit (88 < 1000). Alamat logika dengan
nomor segmen 1 offset 412 akan terjadi error karena offset > limit (412 > 400).
Alamat logika dengan nomor segmen 2 offset 320 akan dipetakan ke alamat fisik
4300 + 320 = 4620 karena offset < limit (320 < 400).

Gambar 2.3. Implementasi Segmentasi

9

Gambar 2.4. Contoh Segmentasi

2.4. Pemeliharaan dan Pembagian
Dengan dilakukannya pengelompokan antara segmen-segmen yang sama, maka
pemeliharaan dari segmen tersebut dapat menjadi lebih mudah, walau pun didalam
segmen tersebut sebagian berisi instruksi dan sebagian lagi berisi data. Dalam
arsitektur modern, instruksi-instruksi yang digunakan tidak dapat diubah tanpa
campur tangan pengguna, oleh karena itu, segmen yang berisi instruksi dapat diberi
label read-only atau hanya dapat dijalankan saja. Perangkat keras yang bertugas untuk
melakukan pemetaan ke memori fisik akan melakukan pemeriksaan terhadap bit
proteksi yang terdapat pada segmen, sehingga pengaksesan memori secara ilegal
dapat dihindari, seperti suatu usaha untuk menulis ke area yang berstatus tidak boleh
dimodifikasi.
Keuntungan lain dari segmentasi adalah menyangkut masalah pembagian
penggunaan kode atau data. Setiap proses mempunyai tabel segmennya sendiri,
dimana ini akan digunakan oleh dispatcher untuk menentukan tabel segmen dari

10

perangkat keras yang mana akan digunakan ketika proses yang bersangkutan di
eksekusi oleh CPU. Segmen akan berbagi ketika anggota dari elemen tabel segmen
yang berasal dari dua proses yang berbeda menunjuk ke lokasi fisik yang sama.
Pembagian tersebut terjadi pada level segmen, maka, informasi apa pun dapat dibagi
jika didefinisikan pada level segmen. Bahkan beberapa segmen pun dapat berbagi,
sehingga sebuah program yang terdiri dari beberapa segmen pun dapat saling berbagi
pakai.
2.5. Fragmentasi
Penjadwalan jangka-panjang harus mencari dan mengalokasikan memori untuk
semua segmen dari program pengguna. Situasi ini mirip dengan pemberian halaman
kecuali bahwa segmen-segmen ini mempunyai panjang yang variabel; sedangkan
pada halaman, semua mempunyai ukuran yang sama. maka, masalah yang dihadapi
adalah pengalamatan memori secara dinamis, hal ini biasanya dapat diselesaikan
dengan menggunakan algoritma best-fit atau algoritma first-fit.
Segmentasi dapat menyebabkan terjadi fragmentasi eksternal, ini terjadi ketika
semua blok memori yang dapat dapat dialokasikan terlalu sedikit untuk
mengakomodasi sebuah segmen. Dalam kasus ini, proses hanya harus menunggu
sampai terdapat cukup tempat untuk menyimpan segmen tersebut di memori, atau,
melakukan suatu pemampatan dapat digunakan untuk membuat ruang kosong dalam
memori menjadi lebih besar. Karena segmentasi pada dasarnya adalah algoritma
penempatan secara dinamis, maka kita dapat melakukan pemampatan memori kapan
saja kita mau. Jika CPU Scheduler harus menunggu untuk satu proses, karena
masalah pengalokasian memori, ini mungkin akan dilewati untuk mencari proses
yang berprioritas lebih kecil untuk dieksekusi lebih dulu untuk membebaskan ruang
kosong dalam memori.
Seberapa seriuskah masalah fragmentasi eksternal dalam segmentasi? Jawaban

11

dari pertanyaan ini tergantung kepada besarnya rata-rata segmen yang
tersimpan didalam memori. Jika ukuran rata-rata dari segmen menggunakan sedikit
tempat di memori, maka fragmentasi eksternal yang dilakukan juga akan sedikit
terjadi.
2.6. Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)
Metode segmentasi dan paging masing-masing memiliki keuntungan dan
kerugian. Selain kedua metode itu ada metode pengaturan memori lain yang berusaha
menggabungkan metode segmentasi dan paging. Metode ini disebut dengan
segmentation with paging.
Dengan metode ini jika ukuran segmen melebihi ukuran memori utama maka
segmen tersebut dibagi-bagi jadi ukuran-ukuran halaman yang sama ==> paging.
Pada skema ini, skema paging dan segmentasi dikombinasikan. Kombinasi
diilustrasikan menggunakan 2 arsitektur berbeda : MULTICS dan Intel 386 (OS/2).
2.6.1. MULTICS
Pada sistem MULTICS, alamat logika dibentuk dari nomor segmen 18
bit dan offset 16 bit. Dengan ukuran segmen 64K word, setiap segmen terdiri
dari 36 bit, rata-rata ukuran segmen dapat lebih besar dan fragmentasi eksternal
menjadi permasalahan karena membutuhkan banyak ruang memori. Tetapi jika
fragmentasi eksternal tidak menjadi permasalahan, waktu pencarian untuk
mengalokasikan segmen dapat membutuhkan waktu yang lama.
Solusi yang diadopsi pada MULTICS adalah dengan melakukan paging
pada segmen (page the segment). Paging menghilangkan fragmentasi eksternal
dimana frame kosong dapat digunakan untuk page yang tepat. Setiap page
terdiri dari 1K word.

12

Segment offset (16 bit) dibagi ke dalam nomor page 6 bit dan page
offset 10 bit. Nomor page mengindeks ke tabel page untuk memberikan nomor
framer. Nomor frame dikombinasikan dengan page offset menunjuk ke alamat
fisik. Skema translasi alamat logika ke alamat fisik pada MULTICS dapat
dilihat pada Gambar 2.6.1.
Nomor segmen (18 bit) dibagi ke dalam 8 bit nomor page dan 10 bit
page offset, sehinga tabel page terdiri dari 28 entry sehingga alamat logika pada
MULTICS adalah sebagai berikut :

s1

s2

d1

d2

8

10

6

10

Dimana s1 adalah indeks ke tabel page dari tabel segmen dan s2 adalah
displacement dalam page dari tabel segmen. d1 adalah displacement ke tabel
page dari segmen yang tepat dan d2 adalah displacement ke alamat yang
diakses.

Gambar 2.6.1. Skema Tranlasi Alamat Pada MULTICS

13

2.6.2. Intel 30386
IBM OS/2 versi 32 bit adalah sistem operasi yang menggunakan
arsitektur 30386 (dan 30486). Intel 30386 menggunakan segmentasi dengan
paging untuk manajemen memori. Maksimum jumlah segment per proses
adalah 16K. Setiap segmen maksimal berukuran 4 gigabytes. Ukuran page
adalah 4K byte.
Ruang alamat logika dari suatu proses dibagi ke dalam 2 partisi :


Partisi 1 terdiri dari 8K segmen yang pribadi (private) untuk proses
tersebut.



Partisi 2 terdiri dari 8K segmen yang digunakan bersama untuk semua
proses
Informasi mengenai partisi pertama disimpan dalam local descriptor

table (LDT) sedangkan informasi mengenai partisi kedua disimpan dalam
global descriptor table (GDT). Setiap entry pada tabel LDT dan GDT terdiri
dari 8 byte, dengan informasi detail tentang segmen tertentu termasuk lokasi
basis dan panjang segmen. Alamat logika adalah pasangan (selector, offset),
dimana selector sebanyak 16 bit.
s

g

p

13

1

2

Dimana s menyatakan nomor segment, g menyatakan apakah segmen
merupakan GDT atau LDT dan p menyatakan proteksi.
Karena setiap segmen adalah page dengan ukuran 4KB per page, sebuah
page table terdiri dari 1 juta entri. Dan karena setiap entri terdiri dari 4 byte,
setiap proses memerlukan 4MB ruang alamat fisik untuk tabel page saja. Solusi
yang digunakan menggunakan skema two-level paging. Alamat linier dibagi ke
14

dalam nomor page 20 bit, dan sebuah page offset 12 bit. Nomor page dibagi ke
dalam 10 bit page directory pointer dan 10 bit page table pointer. Translasi
alamat logika ke alamat fisik pada Intel 30386 lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 2.6.2.

Gambar 2.6.2. Skema Tranlasi Alamat Pada Intel 30386

2.7. Kelebihan Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)
Sesuai dengan definisinya yang merupakan gabungan dari segmentasi dan
paging, maka metode ini memiliki keunggulan yang dimiliki baik oleh metode
segmentasi mau pun yang dimiliki oleh paging.
Tetapi selain itu segmentasi dengan pemberian halaman ini juga memiliki
beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh kedua metode tersebut. Kelebihankelebihan segmentasi dengan pemberian halaman antara lain:

15



Dapat dibagi.



Proteksi.



Tidak ada fragmentasi luar.



Alokasi yang cepat.



Banyak variasinya.



Biaya kinerja yang kecil.

2.8. Perbedaan Segmentasi dengan Pemberian Halaman (Paging)
Ada beberapa perbedaan antara Segmentasi dan Paging diantaranya adalah:
1.

Segmentasi melibatkan programer (programer perlu tahu teknik yang
digunakan), sedangkan dengan paging, programer tidak perlu tahu teknik
yang digunakan.

2.

Pada segmentasi kompilasi dilakukan secara terpisah sedangkan pada
paging, kompilasinya tidak terpisah.

3.

Pada segmentasi proteksinya terpisah sedangkan pada paging proteksinya
tidak terpisah.

4.

Pada segmentasi ada shared code sedangkan pada paging tidak ada shared
code.

5.

Pada segmentasi terdapat banyak ruang alamat linier sedangkan pada
paging hanya terdapat satu ruang alamat linier.

16

6.

Pada segmentasi prosedur dan data dapat dibedakan dan diproteksi terpisah
sedangkan pada paging prosedur dan data tidak dapat dibedakan dan
diproteksi terpisah.

7.

Pada segmentasi pengubahan ukuran tabel dapat dilakukan dengan mudah
sedangkan pada Paging pengubahan ukuran tabel tidak dapat dilakukan
dengan mudah.

8.

Segmentasi digunakan untuk mengizinkan program dan data dapat
dipecahkan jadi ruang alamat mandiri dan juga untuk mendukung sharing
dan proteksi sedangkan paging digunakan untuk mendapatkan ruang
alamat linier yang besar tanpa perlu membeli memori fisik lebih.

17

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Segmentasi adalah skema managemen memori dengan cara membagi memori
menjadi segmen-segmen. Berbeda dengan page, ukuran tiap segmen tidak harus sama
dan memiliki ciri tertentu, yaitu nama dan panjang segmen.
Ada beberapa perbedaan antara Segmentasi dan Paging diantaranya adalah:
1.

Segmentasi melibatkan programer (programer perlu tahu teknik yang
digunakan), sedangkan dengan paging, programer tidak perlu tahu teknik
yang digunakan.

2.

Pada segmentasi kompilasi dilakukan secara terpisah sedangkan pada
paging, kompilasinya tidak terpisah.

3.

Pada segmentasi proteksinya terpisah sedangkan pada paging proteksinya
tidak terpisah.

4.

Pada segmentasi ada shared code sedangkan pada paging tidak ada shared
code.

5.

Pada segmentasi terdapat banyak ruang alamat linier sedangkan pada
paging hanya terdapat satu ruang alamat linier.

6.

Pada segmentasi prosedur dan data dapat dibedakan dan diproteksi terpisah
sedangkan pada paging prosedur dan data tidak dapat dibedakan dan
diproteksi terpisah.

18

7.

Pada segmentasi pengubahan ukuran tabel dapat dilakukan dengan mudah
sedangkan pada Paging pengubahan ukuran tabel tidak dapat dilakukan
dengan mudah.

8.

Segmentasi digunakan untuk mengizinkan program dan data dapat
dipecahkan jadi ruang alamat mandiri dan juga untuk mendukung sharing
dan proteksi sedangkan paging digunakan untuk mendapatkan ruang
alamat linier yang besar tanpa perlu membeli memori fisik lebih.

19

DAFTAR PUSTAKA
Silberschatz, Galvin, Gagne. 2009. Operating System Concepts: 8th Edition. John
Wiley & Sons Inc, United States of America.
Stallings, William. 2012. Operating Systems: Internals and Design Principles 7th
Edition. New Jersey. Prentice – Hall.

20