2. Bahan Pelajaran Ekonomi – Manajemen SMKN 1 Tanjung
SMKNEGERI 1 TANJUNG
I, Juli 2002 BISNIS DAN MANAJEMEN
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
Cetakan 1, Jili 2002
ii
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HAL:
i ini disusun walau dalam bentuk yang sangat sederhana.
Alhamdulillah, atas izin Allah SWT. dapatlah buku
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
iii
iv Buku ini kami maksudkan sebagai bahan/materi pe- lajaran untuk menunjang proses pembelajaran Ekonomi se-
DAFTAR ISI
1 mester 3 di tingkat II pada SMK Negeri 1 Tanjung.
BAB I MANAJEMEN DAN ORGANISASI
A. MANAJEMEN
2 Harapan kami, kiranya buku ini dapat dipergunakan
1. Pengertian Manajemen
2 oleh para siswa tingkat II sebagai buku teks pokok dalam
a. Pengertian Secara Etimologi
2 mempelajari ekonomi.
b. Pengertian Secara Sempit
c. Pengertian Secara Luas
4 Atas segala partisipasi semua pihak demi tergarap-
d. Pengertian Menurut Para Ahli
4 nya tulisan ini dan upaya penggandaannya, terutama pihak
2. Fungsi Manajemen
6 orangtua siswa dan para siswa sendiri, kami haturkan ba-
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing, Coordinating) 19 nyak terimakasih. Semua ini kita lakukan demi masa depan
c. Penggerakan (Actuating, Commanding, Moti- pendidikan kita dan masa depan putera-puteri kita.
vating) 28
33 Semoga Allah meridhai usaha dan ikhtiar kita se-
d. Pengawasan (Controlling, Evaluating)
42 mua. Amin.
3. Teknis Pemberian Pengarahan
a. Pemotivasian
b. Kepemimpinan
c. Komunikasi
Tanjung, 29 Juli 2002
B. ORGANISASI
1. Unsur-unsur Organisasi
Penyusun,
2. Organisasi Formal dan Informal
Aserani Kurdi, S.Pd
3. Bentuk-bentuk Organisasi
NIP.132091026
4. Prinsip-prinsip Organisasi
iii
iv
BAB II MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 59
1. Perencanaan Ketenagakerjaan
2. Rekrutmen Tenaga Kerja
3. Seleksi Tenaga Kerja
4. Penempatan Tenaga Kerja
5. Pembinaan Karier Tenaga Kerja
6. Pemindahan Tenaga Kerja
7. Pemensiunan/Pemutusan Hubungan Kerja 75 A. MANAJEMEN
BAHAN RUJUKAN
77 Bila kita mendengar kata manajemen, maka pikiran kita tertuju kepada pengelolaan suatu pekerjaan. Pekerjaan akan mendatangkan hasil yang baik, apabila pengelolaan- nya ditangani secara baik pula.
Seorang pedagang yang selalu berhasil memperoleh banyak laba, memperoleh pelanggan yang semakin sehari semakin banyak, maka orang sering bilang bahwa seorang pedagang ini mengelola usahanya sangat baik, atau manaje- mennya sangat baik.
Seorang pelajar yang berprestasi kendatipun tiap hari ia sibuk sambil bekerja mencari nafkah untuk biaya hidup dan sekolahnya, disamping ia juga ikut berbagai ke- giatan organisasi dan kemasyarakatan, berarti ia pandai membagi waktu dan memamnfaatkannya dengan baik, ia pandai memanajemen waktu.
Seorang karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan kantornya dengan baik dan tepat waktu, berarti ia mampu memanajemen pekerjaannya dengan baik.
Seorang pemimpin yang dapat memimpin dan me- Manajemen dalam pengertian sempit diambil dari is- ngendalikan bawahannya sehingga mereka dapat bekerja
tilah Inggeris yaitu management yang berasal dari kata ma- dengan baik dan patuh serta menuruti segala perintah ata-
nage yang berarti :
sannya, seorang pemimpin ini dapat memanajemen karya- wannya dengan baik.
1) House keeping, ( rumah tangga);
2) To train a horse,(melatih kuda dengan menghentak Demikianlah gambaran selintas tentang manajemen
hentakkan kakinya);
yang akan kita pelajari lebih lanjut nanti.
3) To direct and control, ( memimpin dan mengawasi).
Jadi manajemen dalam pengertian sempit merupakan
1. Pengertian Manajemen
suatu tindakan/seni dalam mengatur rumah tangga, baik rumah tangga produsen/perusahaan maupun rumah tangga
a. Pengertian Secara Etimologi (asal katanya)
konsumen/pemakai, melakukan kegiatan pelatihan, pem- bimbingan, pengurusan, penataan, pengelolaan, pengarahan
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin (Yunani) dan sebagainya, juga melakukan kegiatan memimpin dan yaitu maneggiare yang diambil dari kata manus yang
mengawasi.
berarti tangan.
Tangan adalah lambang ketrampilan. Sehingga
c. Pengertian Secara Luas
segala bentuk ketrampilan dalam berkreasi, misalnya re- maja puteri yang melakukan kegiatan sulam-menyulam,
Manajemen dalam pengertian luas adalah semua rajut-merajut, jahit-menjahit dan sebagainya dikatakan se-
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang/beberapa orang, bagai pekerjaan tangan yang tentunya memerlukan kemam-
dalam melakukan tindakan pengaturan, pengurusan, penge- puan ketrampilan (skill). Karena manajemen merupakan
lolaan, penataan suatu pekerjaan yang akan atau sedang di- suatu ketrampilan dalam mengelola suatu pekerjaan, maka
lakukannya, agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan de- wajarlah apabila tangan dijadikan sebagai lambang ke-
ngan baik.
trampilan. Manajemen dapat pula diartikan sebagai tindak- an/seni yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam
b. Pengertian Secara Sempit
memimpin perusahaannya, memimpin para karyawannya memimpin perusahaannya, memimpin para karyawannya
dengan baik. Betapapun kecil atau besarnya sebuah pe- sung dengan baik.
rusahaan, tak mungkin mencapai hasil yang maksimal tan- pa diiringi oleh manajemen yang baik dan rapi.
Manajemen yang baik dan rapi mensyaratkan pene- rapan fungsi manajemen yang baik dan rapi pula. Demi- Pengertian manajemen menurut George R. Terry,
d. Pengertian Menurut Para Ahli
kianlah, fungsi manajemen merupakan sejumlah komponen Ph.D yang tercantum dalam buku Azas-azas Manajemen
yang harus ada dan diterapkan didalam melakukan berbagai (terjemahan) oleh DR.Winardi,S. dituliskan : Manajemen
kegiatan kantor/perusahaan dan ia merupakan langkah- merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tin-
langkah operasional guna mencapai tujuan yang diingin- dakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengge-
kan.
rakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan Beberapa para ahli berbeda pendapat didalam me- serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui
rumuskan sejumlah komponen yang terdapat dalam fungsi pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
manajemen. Diantara pendapat mereka tentang fungsi ma- lain.
najemen ini seperti yang dikemukakan oleh :
a. George R. Terry dalam bukunya Principle of ma- Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu
Pengertian manajemen menurut Prof.DR.Mr.S.
najement dirumuskan bahwa komponen fungsi ma- Administrasi adalah : Manajemen merupakan pengenda-
najemen terdiri dari : Planning, Organizing, Actuating lian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya yang
dan Controlling (POAC);
menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk
b. Henry Fayol dalam bukunya General and Industrial mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau
Management dirumuskan bahwa komponen fungsi tujuan kerja yang tertentu.
manajemen itu terdiri dari : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controlling (POC-
CC);
2. Fungsi Manajemen
c. Prof.Dr.Sondang P.Siagian, MPA dalam bukunya Filsafat Administrasi dirumuskan bahwa komponen
Dalam proses pelaksanaannya, manajemen diterap- fungsi manajemen terdiri dari Planning, Organizing, kan berdasarkan fungsinya. Penerapan fungsi manajemen
Motivating, Controlling dan Evaluating (POMCE).
Dari tiga pendapat para ahli tentang rumusan kom-
1) Pengertian Perencanaan (Planning)
ponen fungsi manajemen di atas dapat kita simpulkan bah- wa komponen yang harus ada dan diterapkan dalam fungsi
Perencanaan berasal dari kata Inggeris yaitu Plan manajemen terdiri dari :
yang artinya rencana, rancangan, langkah-langkah kerja yang kemudian menjadi Planning (Perencanaan).
a. Perencanaan (Planning);
b. Pengorganisasian (Organizing, Coordinating); Di dalam kegiatan organisasi, perencanaan (renca-
c. Penggerakan(Actuating, Commanding, Motivating dan; na) lebih dikenal dengan istilah program dalam hal ini
d. Pengawasan (Controlling dan Evaluating). program kerja. Namun perlu digarisbawahi bahwa planning (perencanaan) ruang lingkupnya tentu lebih luas daripada program kerja. Dengan kata lain, program kerja merupakan
a. Perencanaan (Planning)
bagian atau salah satu wujud/hasil/produk dari planning (perencanaan). Artinya, program kerja identik dengan ren-
Barangkali kita semua pernah bahkan sering men-
cana kerja.
dengar kata perencanaan. Baik di lingkungan perusahaan, kantor, organisasi, bahkan di lingkungan terkecil sekalipun
Kalau kita cermati secara seksama, antara kata pe- seperti di lingkungan keluarga atau di lingkungan diri kita
rencanaan dengan rencana, merupakan dua kata yang sendiri, kata perencanaan ini merupakan sesuatu yang kita
berkaitan erat. Perbedaannya hanya terletak pada bentuk butuhkan dan dibutuhkan oleh semua orang. Betapa tidak,
katanya. Yang satu merupakan kata dasar (rencana), sedang sebab berawal dari perencanaan inilah setiap kegiatan
yang satunya lagi kata dasar plus imbuhan (perencanaan). apapun yang kita laksanakan, apabila kita menginginkan agar pelaksanaannya nanti berjalan dengan baik dan men-
Kendati demikian, kata rencana dengan perencana- capai hasil yang maksimal.
an merupakan dua kata yang berbeda makna. Kalau ren- cana lebih ditekankan pada hasil, rumusan atau konsep.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa peren- Sedangkan perencanaan lebih ditekankan pada aktivitas canaan itu penting, agar dalam pelaksanaannya nanti
perbuatan atau usaha. Dengan demikian perencanaan meru- dapat sistematis dan terasa mudah, yang pada gilirannya
pakan proses kegiatannya, yaitu proses kegiatan di dalam nanti tujuan yang kita inginkan/tetapkan sebelumnya, dapat
menyusun rencana, sedangkan rencana itu sendiri merupa- tercapai dengan baik.
kan hasilnya, rumusannya atau konsepnya secara tertulis yang dituangkan dalam sebuah naskah, surat keputusan, kan hasilnya, rumusannya atau konsepnya secara tertulis yang dituangkan dalam sebuah naskah, surat keputusan,
lukan langkah-langkah yang tepat dan sistematis dengan berpedoman pada 5 W 1 H yang merupakan kata tanya da-
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa untuk lam bahasa Inggeris yang selanjutnya dipikirkan apa jawab- menyusun sebuah rencana, diperlukan proses perencanaan
annya yang kemudian diaplikasikan ke dalam perencanaan. terlebih dahulu. Berkualitas tidaknya sebuah rencana, tergantung bagaimana proses perencanannya. Oleh karena itu yang perlu kita bahas/kita pelajari adalah perencanaan
a) WHAT ? (APA?)
(bagaimana proses menyusun rencana), bukan rencana itu sendiri.
Pertanyaan inilah yang mula-mula muncul dalam pikiran kita manakala kita ingin berencana. What? (Apa?), Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA : “Pe-
maksudnya rencana apa yang ingin kita lakukan?. Kalau rencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan pe-
berhubungan dengan usaha, pertanyaannya adalah : nentuan secara matang daripada hal-hal yang akan diker-
- Jenis usaha apa yang ingin kita lakukan. Apakah jakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian
dibidang industri, perdagangan atau jasa. Bentuk tujuan yang telah ditentukan”.
perusahaan yang akan kita buka, apakah berbentuk perseroan (PT), perusahaan komanditer (CV), Firma
Menurut K.M Parikesit Tjokroprawiro : “Perenca- (Fa), Koperasi, maupun perusahaan perorangan, naan adalah suatu pengambilan keputusan yang mencakup
misalnya berupa UD (usaha Dagang), Industri Ru- pemilihan salah satu dari sekian kemungkinan, dengan
mah Tangga, kerajinan dsb. Apa nama perusahaan mempertimbangkan segi-segi positif dan negatifnya yang
yang kita dirikan tersebut, misalnya CV. Karunia, diperoleh melalui penelitian”.
UD. Maju dan sebagainya; - Apa maksud, sasaran dan tujuan yang ingin/akan ki- Menurut Gart N Jone :“Perencanaan adalah pro-
ta capai dari usaha yang akan kita lakukantersebut. ses pemilihan dan pengembangan daripada tindakan yang paling baik/menguntungkan untuk mencapai tujuan”.
b) WHERE ? (DI MANA ?)
2) Langkah-langkah Dalam Menyusun Rencana
Setelah pertanyaan what? (apa?), sudah terjawab, dalam artian kita sudah dapat menentukan jenis usaha yang Setelah pertanyaan what? (apa?), sudah terjawab, dalam artian kita sudah dapat menentukan jenis usaha yang
pelaksana atau orang-orang yang terlibat di dalam usaha maksud, sasaran serta tujuan usaha yang ingin kita capai,
yang akan kita garap. Pertanyaannya :
maka pertanyaan ke dua biasanya muncul adalah di mana lokasi usaha tersebut kita dirikan.
- Berapa jumlah personil yang kita butuhkan dalam
kegiatan usaha kita nanti;
Pertanyaan ini menunjukkan tempat/lokasi/areal - Dari mana dan bagaimana penjaringan (merekrut) usaha yang akan dikerjakan. Pertanyaannya adalah :
personil-personil tersebut. Apakah kita pasang iklan di media masa, kita sebarkan selebaran/pengumum-
- Di mana tempat/lokasi usaha yang akan kita dirikan. an dan kita tempel di tempat-tempat strategis, atau Apakah di desa A, desa B, kota C, kota D, di daerah
kita cari sendiri (mungkin kita ajak beberapa orang pantai/pesisir, di lokasi wisata, di dekat terminal, sta-
keluarga, beberapa orang teman/sahabat) dan seba- sion, lapangan terbang, pelabuhan dan sebagainya.
gainya;
- Lokasi usaha yang akan kita pilih, apakah hanya ter- - Siapa-siapa orangnya yang menurut kita cocok dan fokus satu tempat, dua tempat atau beberapa tempat.
pantas serta dapat diajak kerja sama dalam menja- lankan usaha kita nanti;
- Ketrampilan apa yang kita perlukan dari personil-
c) WHEN ? (PABILA/KAPAN ?)
personil tersebut. Misalnya kita membutuhkan tena-
ga pemasaran. Kita memerlukan personil yang te- Setelah kita menentukan jenis, macam/bidang usa-
rampil dalam kegiatan pembukuan/akuntansi, dan
ha, nama usaha dan maksud, sasaran dan tujuan yang akan
sebagainya;
dicapai, juga penentuan lokasi/tempat beroperasinya per- usahaan kita nanti, maka pertanyaan berikutnya adalah :
e) WHY ? (MENGAPA ?)
- Kapan / pabila operasional usaha tersebut mulai dikerjakan dan sampai kapan berakhirnya;
Pertanyaan ini berhubungan dengan analisa usaha. Bisa juga merupakan pertanyaan koreksi dari empat per- tanyaan di atas. Pertanyaan yang berhubungan dengan why
d) WHO ? (SIAPA ?)
(mengapa) ini, seperti :
- Mengapa jenis usaha yang akan dikerjakan dibidang Dari enam pertanyaan yang terhimpun dalam rumus industri? yaitu industri kerajinan rumah tangga.
5 W 1 H tersebut dapat kita terapkan ke dalam Rencana Mengapa bidang usaha ini yang di pilih, apa alasan-
Membuka Usaha seperti bagan berikut ini : nya, bagaimana prospek masa depan usaha ini; - Mengapa perusahaan yang akan didirikan berbentuk
CV. BATA INDAH JAYA CV. dengan nama CV. Mekar Sari? Apakah nama
What? (Apa?)
Usaha Industri Batu Bata ini sudah cocok, atau mungkin bisa dicari nama
Jenis, bentuk dan
nama usaha
lain; Untuk Keperluan Bahan - Mengapa maksud, sasaran dan tujuan usaha ini se-
Maksud, sasaran
Bangunan demikian rupa, apa sudah cocok;
dan tujuan usaha
- Mengapa lokasi usaha di daerah pasar/pusat perbe- lanjaan? Mengapa hanya satu tempat?;
Di desa Pembataan Tanjung - Mengapa operasional usaha ini baru bisa dimulai
Where?(Di mana)
Lokasi usaha
tahun depan? Kenapa tidak segera saja dimulai?;
When? (Kapan?) Waktu Usaha
Mulai Januari 2003 - dst.
f) HOW ? (BAGAIMANA ?)
Who? (Siapa?)
Unit Produksi SMKN 1 Pertanyaan ini menunjukkan cara, metode, teknik, dan prosedur kerja yang akan dikerjakan. Yaitu, bagaimana
Pelaksana
Bata Sangat Diperlukan cara, teknik dan prosedur kerja yang sebaik-baiknya dalam
Why? (Mengapa?)
Dan Mudah Dikerjakan melaksanakan usaha nanti. Pertanyaannya :
Analisa Usaha
- Usaha yang akan kita kerjakan apakah mengguna- kan teknik tradisional, modern, atau campuran
Secara Tradisional (semi modern);
How? (Bagaimana?)
Cara Pengerjaan
- Usaha yang akan kita kerjakan apakah bersifat padat modal atau padat karya;
Di dalam menyusun rencana membuka usaha, hendaknya diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
• Jenis usaha yang dipilih hendaknya disesuaikan di atas tanah. Lain halnya kalau bangunan tersebut di- dengan tersedianya sumber-sumber bahan yang cu-
dirikan di atas awan, seperti bangunan yang didirikan kup, tenaga kerja yang mudah di dapat, pemasaran
makhluk-makhluk khayangan, ini khayalan dan tak ada yang lumayan serta prospek masa depannya (ke-
faktanya.
langsungan usaha); • Sebelum usaha dijalankan, hendaknya secara tegas
b). Rasional (logis, susuai/dapat diterima oleh akal sehat) kita sudah menentukan sasaran/target yang akan
Maksudnya, rencana yang dibuat hendaknya logis/ma- dicapai dari usaha kita tersebut dalam jangka waktu
suk akal atau berdasarkan pemikiran secara ilmiah. tertentu, baik secara kuantitas maupun secara kuali-
Kalau rencana yang dibuat berkaitan dengan usaha, ma- tas;
ka rencana usaha tersebut hendaknya sudah dipikirkan • Rencana usaha yang kita susun, hendaknya sudah
secara matang dan sudah dipertimbangkan untung rugi- terprogram secara sistematis (punya tahapan-tahap-
nya dengan memperhatikan prinsip ekonomi. an operasional), dari tahap awal hingga tahap pe-
nyelesaian;
c). Fleksibel (luwes, lentur, elastis)
• Rencana usaha yang akan digarap hendaknya dise- Maksudnya, rencana yang dibuat hendaknya dapat me- suaikan dengan pendanaan yang ada. Jangan sekali-
nyesuaikan situasi dan kondisi, manakala suatu waktu kali memaksakan diri dengan berbuat spekulasi.
terjadi perubahan keadaan. Oleh karena itu buatlah rencana yang bersifat elastis/tidak kaku, atau setidak-
tidaknya kita sudah menyusun rencana dengan beberapa
3) Sifat-sifat Rencana
alternatif pilihan berdasarkan slaka prioritas, sehingga pada saat realisasinya nanti tidak menemukan jalan
Rencana yang baik, paling tidak mempunyai empat buntu. Misalnya seseorang yang punya rencana mau sifat sebagai berikut :
kuliah di Perguruan Tinggi setelah lulus di SLTA. Ia sudah mendata beberapa perguruan tinggi yang bakal ia
a). Faktual (sesuai dengan kenyataan/bukan khayalan) masuki dengan berbagai Fakultas yang ia pilih dan ia Maksudnya, rencana yang dibuat harus berdasarkan
susun berdasarkan skala prioritas (urutan pilihan), fakta-fakta yang logis atau sesuai dengan data obyektif.
sehingga pada saatnya nanti, ia tidak kebingungan lagi. Misalnya seseorang punya rencana membangun hotel di
Kalau perguruan tinggi ini gagal, masuki perguruan atas sebidang tanah. Rencana ini faktual, sebab fakta
tinggi yang lain, dan seterusnya. Contoh lain, misalnya membuktikan bahwa bangunan hotel bisa didirikan
kita berencana ingin membangun sebuah toko. Kita
fat umum. Yang penting bahwa gaji bakal naik. Belum yang sudah diperkirakan untuk setahun yang akan da-
ditentukan berapa persen kenaikannya, bagaimana tek- tang (karena toko tersebut baru kita mulai mengerja-
nis penerapan kenaikan gaji tersebut, dsb. Nah, dari po- kannya tahun depan), yang tentu kalkulasi biayanya ti-
licy planning ini kemudian dijabarkan lagi ke jenis ren- dak sama dengan tahun ini/sekarang, ada kemungkinan
cana berikutnya, sehingga lebih bersifat operasional. lebih mahal/besar. Sehingga pada saat memulai mem- bangun nanti, kita tidak dipersulit oleh adanya perbeda-
b) Program Planning (Perencanaan Program) an anggaran biaya yang berbeda menyolok.
Adalah rencana yang dibuat oleh Pimpinan Tingkat Menengah (Midle Leader, Midle Management, Kepala
d). Kontinue (berkesinambungan) Bagian, Wakil Direktur, Wakil Manajer), yang rencana Maksudnya, rencana yang dibuat tidak hanya diguna-
ini disusun berdasarkan dan dalam rangka menjabarkan kan/diterapkan dalam sekali kegiatan saja atau hanya
rencana/kebijakan pimpinan tingkat atas, namun tetap dalam waktu tertentu saja, tetapi selalu berkesinam-
saja belum bisa diterapkan/dioperasionalkan. Misalnya, bungan, terus menerus dan sambung menyambung.
seperti contoh di atas, kebijakan Direktur untuk mena- Dari usaha kecil-kecilan, agak besar, sampai usahanya
ikkan gaji karyawan mulai Januari 2003, disambut oleh menjadi besar. Makanya itu dalam rencana kita menge-
Kepala Bagian Keuangan, yang kemudian melakukan nal ada rencana jangka pendek, jangka menengah hing-
perhitungan-perhitungan anggaran dan keadaan keuang-
ga jangka panjang. an perusahaan, untuk memperkirakan prosentasi kena- ikkannya, yang sebelumnya tentu sudah dikonfirmasi- kan dengan Kepala Bagian Personalia. Sehingga dari
4) Jenis-jenis Rencana
hasil telaahan keuangan, dapatlah ditentukan berapa persen kenaikkan gaji tersebut.
a) Policy Planning (Perencanaan Kebijaksanaan) Adalah rencana yang dibuat oleh Pimpinan Tingkat
c) Operational Planning (Perencanaan Operasional) Atas (Top Leader, Top Management, Kepala, Direktur,
Adalah rencana yang dibuat oleh Pimpinan Tingkat Ba- Manajer), yang rencana ini bersifat umum/kebijakan-
wah (Lower Leader, Lower Management, Kepala Sub kebijakan umum. Misalnya Direktur sebuah perusahaan
Bagian, Supervisor, Mandor dsb.)
merencanakan (memprogramkan) akan menaikkan gaji Pada perencanaan operasional inilah sebuah rencana su- karyawannya mulai Januari 2003 yang akan datang.
dah bersifat spesifik/khusus dan praktis, sehingga siap
terpenuhi.
nya tentang rencana kenaikan gaji karyawan. Maka sampai pada perencanaan operasional ini adalah terwu-
Contoh lain, misalnya seorang ibu bermaksud ingin jud dalam bentuk Daftar Kenaikan Gaji Karyawan yang
mengunjungi/ketemu anaknya yang lagi kuliah di salah satu dibuat oleh Bendaharawan Gaji.
perguruan tinggi di Banjarmasin. Sasarannya adalah kota Banjarmasin dan anaknya. Tidak mungkin ia akan ketemu anaknya kalau sasarannya keliru. Misalnya mau ke Banjar-
5) Sasaran dan Tujuan Suatu Rencana masin tapi arahnya justeru ke Balikpapan. Kalau arahnya sudah tepat, dan begitu tiba di Banjarmasin, ia langsung ke
a) Sasaran Perencanaan kampus atau ke rumah kost anaknya, maka kemungkinan Adalah suatu arah sekaligus obyek suatu rencana yang
besar tujuan sang ibu ingin ketemu anaknya bisa tercapai. apabila tepat/kena/berhasil, akan menentukan berhasil- nya tujuan yang akan dicapai;
Dari ilustrasi di atas dapat kita simpulkan bahwa sasaran dan tujuan merupakan dua hal yang saling berkait-
b) Tujuan Perencanaan an dan tidak bisa dipisahkan. Tidak mungkin tujuan suatu Adalah hasil akhir yang ingin/akan dicapai oleh suatu
rencana akan tercapai jika sasarannya tidak tepat. Namun rencana;
demikian bukan berarti bahwa apabila sasarannya tepat, maka tujuan akan bisa dicapai. Artinya, walaupun sasaran-
Sebagai ilustrasi dapat kita ambil contoh. Misalnya nya sudah tepat, namun tujuan belum tentu bisa dicapai, suatu hari seorang pemburu merencanakan akan masuk
kendati demikian, prasyarat ketercapaian tujuan adalah ke- hutan untuk berburu binatang. Tujuan perburuannya kali
tepatan sasaran.
ini adalah ingin mendapatkan 3 ekor kijang untuk ia per- sembahkan kepada keluarganya yang akan merayakan wa- limah perkawinan. Sampai di sini kita sudah dapat menen-
b. Pengorganisasian (Organizing, Coordinating) tukan sasaran dan tujuannya. Sasarannya adalah hutan dan kijang. Artinya, arah yang akan dituju adalah hutan dan
Fungsi manajemen terpenting kedua setelah peren- obyeknya adalah kijang, dengan target 3 ekor. Apabila
canaan adalah Pengorganisasian.
arahnya sesuai dan obyek (kijang) yang dituju tepat (tem- bakkannya kena), maka ada kemungkinan besar tujuan
Pengorganisasian merupakan fungsi yang dalam
ditetapkan, sebaiknya dipelajari kembali dengan sek- sama, terutama yang berkaitan dengan sasaran dan tu-
Pada prinsipnya, pengorganisasian merupakan tin- juan, visi dan missi, apa yang akan dikerjakan, cara/ dak lanjut dari perencanaan. Dengan kata lain, bagaimana
teknik yang akan dilakukan, siapa saja yang terlibat upaya/cara yang dilakukan di dalam melaksanakan suatu
dalam pelaksanaannya nanti, kapan dan di mana tempat rencana, semua ini memerlukan pengorganisasian yang ba-
pelaksanaan rencana tersebut dan sebagainya. Kalau ik dan rapi.
sudah jelas dan dapat dipahami dengan baik dan benar, maka tahapan berikutnya adalah;
Dengan demikian, pengorganisasian merupakan su- atu proses untuk :
b) Membuat Bagan Struktur Organisasi
a. Menentukan, mengelompokkan dan mengatur berbagai Maksudnya, merancang dan menetapkan semacam ba- aktivitas yang dilakukan, agar dapat dilaksanakan de-
gan struktur organisasi, dengan jalan mengelompokkan ngan baik dan sesuai rencana;
setiap pekerjaan ke dalam satu kesatuan unit yang ho-
b. Menempatkan sejumlah personil (tenaga kerja) sesuai mogen/sejenis dan saling berhubungan. Pada tahap ini dengan jenis/bidang pekerjaan yang sudah ditentukan,
yang dibuat hanya bagannya saja, belum diisi personil berdasarkan keahlian/profesionalitas atau ketrampilan
yang menempati/menjabat sesuai bagan struktur organi- seseorang, kemudian melakukan pembagian tugas,
sasi tersebut. Jadi, yang ditentukan adalah bentuk struk- mengatur tata hubungan (mekanisme) kerja, menye-
turnya dan jenis pekerjaannya.
diakan alat atau sarana kelengkapan kerja, menetapkan
Contoh :
batas wewenang dan tanggung jawab serta menetapkan
DIREKTUR
hak dan kewajiban masing-masing personil kerja;
| WAKIL DIREKTUR
1) Tahapan-tahapan Pengorganisasian
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pengorganisasian adalah sebagai berikut :
a) Mempelajari kembali rencana yang telah disusun
ra kita, nampaknya pengelompokan pekerjaan ini didasar- wan sesuai dengan klasifikasi jenis pekerjaan yang akan
kan atas lima macam, yaitu :
dilaksanakan secara proforsional (penempatan yang te- pat) sesuai dengan komposisi (bagan) struktur organisasi
a) Pengelompokan Pekerjaan Atas Dasar Fungsi yang telah dibuat. Pada tahap ini juga ditentukan siapa
Maksudnya, pengelompokan pekerjaan yang dilakukan yang bertanggung jawab untuk setiap unit pekerjaan
berdasarkan apa yang menjadi fungsi, peranan dan tugas (dengan menetapkan kepala-kepala bagian, kepala sub
dari lembaga organisasi.
bagian dan seterusnya) sebagai perwujudan dari pendele- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga orga- gasian wewenang dan tanggung jawab pimpinan;
nisasi yang bertugas mengurusi bidang pendidikan dan kebudayaan. Oleh karenanya maka pengelompokan pe-
d) Menetapkan Tata Kerja kerjaan pada organisasi ini disesuaikan dengan tugas Maksudnya, menentukan dan menetapkan tata pembagi-
atau fungsinya, yakni mengurusi masalah pendidikan, an kerja tiap-tiap bagian, yaitu mengatur dan menentu-
dari Sekolah dasar hingga Perguruan Tinggi. kan secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-ma-
Pengelompokan pekerjaan atas dasar fungsi ini pada sing bagian, yang biasanya diwujudkan dalam bentuk
umumnya dilakukan oleh lembaga organisasi pemerinta- job description (uraian tugas) secara tertulis. Dengan
han dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan. pengaturan ini setiap bagian mendapat kejelasan tentang apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, sehing-
b) Pengelompokan Pekerjaan Atas Dasar Proses
ga dapat dihindari kesimpang-siuran dalam melaksana- Maksudnya, pengelompokan pekerjaan yang dilakukan an tugas pekerjaan.
berdasarkan proses produksi pada suatu perusahaan. Pertamina sebagai perusahaan tambang minyak milik negara, melakukan pengelompokan pekerjaan bagi kar-
2) Pengelompokan Pekerjaan
yawannya berdasarkan proses kegiatan penambangan yang dilakukan, sehingga di dalam struktur organisasi
Dalam sebuah lembaga organisasi, baik lembaga Pertamina terdapat beberapa kelompok kerja, seperti organisasi perusahaan maupun non perusahaan (sosial),
bagian eksplorasi, yaitu kelompok kerja yang tugasnya diperlukan adanya pengelompokan pekerjaan yang disesu-
melakukan survei atau pencarian sumber-sumber mi- aikan dengan bidang usaha/kerja yang dilakukan oleh
nyak. Bagian eksploitasi, yaitu kelompok kerja yang tu- lembaga organisasi tersebut.
gasnya melakukan penggalian / pemborran sumber-
Pengelompokan pekerjaan atas dasar langganan ini, bia- Bagian transportasi, yaitu kelompok kerja yang bertugas
sanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ber- melakukan kegiatan pemindahan minyak mentah yang
gerak di bidang jasa.
sudah dibersihkan ke tempat tertentu dengan mengguna- kan kapal tankir (kapal pengangkut minyak). Dan bagian
d) Pengelompokan Pekerjaan Atas Dasar Produk marketing, yaitu kelompok kerja yang bertugas melaku-
Maksudnya, pengelompokan pekerjaan yang dilakukan kan kegiatan pemasaran/penjualan/pengiriman minyak
berdasarkan atas jenis produk yang dihasilkan oleh per- mentah untuk keperluan dalam negeri maupun luar ne-
usahaan / badan usaha.
geri, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengo- Perusahaan Indofood yang menghasilkan berbagai pro- lahan minyak mentah menjadi berbagai jenis minyak/ba-
duk makanan untuk keperluan rumah tangga, tentu mela- han bakar seperti bensin, minyak tanah, bensol, oli dan
kukan pengelompokan pekerjaan bagi karyawannya di- sebagainya.
dasarkan atas jenis atau macam produk yang dihasilkan. Pengelompokan pekerjaan atas dasar proses ini pada
Ada sekelompok karyawan yang khusus melakukan ke- umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
giatan produksi kecap, ada yang bekerja di bagian pro- bergerak dalam bidang industri.
duksi mie, ada yang mengurusi kegiatan produksi bum- bu penyedap dan sebagainya.
c) Pengelompokan Pekerjaan Atas Dasar Langganan Pengelompokan pekerjaan atas dasar produk ini pada Maksudnya, pengelompokan pekerjaan yang dilakukan
umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berdasarkan keperluan/kepentingan para langgaran/nasa-
menghasilkan berbagai jenis/macam produk. bah perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan Listerik Negara (PLN), melakukan penge-
e) Pengelompokan Pekerjaan Atas dasar Daerah/Teritorial lompokan pekerjaan terhadap para karyawannya berda-
Maksudnya, pengelompokan pekerjaan yang dilakukan sarkan keperluan pelanggan yang lebih diarahkan pada
berdasarkan atas wilayah/daerah/teritorial di mana lem- pelayanan/service. Sehingga di dalam organisasi PLN
baga oragnisasi tersebut berada.
terdapat beberapa kelompok kerja, seperti ada bagian Organisasi besar seperti Muhammadiyah melakukan pe- pemasangan sambungan listerik, ada bagian pelayanan
ngelompokan pekerjaan/tugas bagi para pengurusnya dan pengaduan gangguan aliran listerik bagi pelanggan,
berdasarkan wilayah/daerah/teritorial. Kalau di tingkat ada bagian penerimaan pembayaran rekening, ada bagi-
pusat disebut Pimpinan Pusat, di tingkat wilayah (pro- an pencatatan meter/jumlah pemakaian listerik ke rumah
pinsi) disebut Pimpinan Wilayah, di tingkat daerah
(Kabupaten/Kodya) disebut Pimpinan Daerah, di tingkat Koordinasi kerja dapat dilakukan oleh atasan ke- kecamatan disebut Pimpinan Cabang dan di tingkat lu-
pada bawahan/staf atau sebaliknya. Bisa juga dilakukan an- rah/desa/lingkungan disebut Pimpinan Ranting.
tar pimpinan dan antar bawahan/staf.
Pengelompokan pekerjaan atas dasar daerah/teritorial ini biasanya dilakukan oleh organisasi-organisasi yang bers- kala nasional. Juga terdapat pada organisasi ABRI, Ke-
4) Fungsi, Sasaran dan Tujuan Pengorganisasian
polisian, organisasi kepanduan seperti Pramuka, orga- nisasi pemerintahan (PEMDA) dan organisasi perusa-
a) Fungsi Pengorganisasian
haan yang bertarap nasional atau internasional, yang • Memberi arah pelaksanaan kegiatan agar dicapai pada umumnya banyak mempunyai jaringan-jaringan
efektifitas dan efesiensi kerja;
usaha dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah. • Mempermudah pelaksanaan kegiatan bagi ba- wahan dan mempermudah pelaksanaan penga-
wasan bagi atasan;
3) Koordinasi Kerja
• Mempermudah pertanggungjawaban terhadap pekerjaan yang telah dilimpahkan kepada para
Melakukan koordinasi kerja merupakan hal yang
anggota/staf/bawahan;
penting dalam rangka menciptakan keserasian, kesesuaian • Mencegah adanya kegiatan rangkap dan bertum- dan keseimbangan kerja, sehingga segala macam permasa-
puk;
lahan yang muncul dalam sebuah organisasi dapat segera di • Memberikan kepastian tugas dan wewenang bagi atasi.
pelaksana organisasi;
Koordinasi kerja diperlukan, karena diharapkan :
b) Sasaran Pengorganisasian
• Dapat menghindari kemungkinan adanya konflik/ • Terciptanya kerjasama secara efektif dan efesien, benturan atau kesalahpahaman antar unit/bagian;
agar proses manajemen dapat berlangsung de- • Dapat mencegah terjadinya perangkapan jabatan
ngan baik.
atau kerja, juga mencegah kemungkinan terjadinya
penumpukan pekerjaan pada unit tertentu;
c) Tujuan Pengorganisasian
• Dapat mencegah terjadinya pemborosan dalam me- • Agar pelaksanaan kegiatan/tugas dan pengawasan lakukan pekerjaan;
setiap unit organisasi dapat dikerjakan dengan
mudah dan memperoleh hasil yang maksimal.
simpulkan: “Penggerakan merupakan upaya yang dilaku- kan oleh pimpinan agar seluruh karyawan dapat bekerja
Setelah perencanaan disusun dan pengorganisasian dengan baik, suka, ikhlas, aktif, efektif dan efesien, sesuai difungsikan sedemikian rupa dalam gerak langkah kegiat-
dengan tugasnya masing-masing dan berdasarkan rencana annya, baru fungsi penggerakan dilakukan dalam rangka
yang telah ditetapkan, demi tercapainya tujuan organisasi” lebih memperlancar proses manajemen. Bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh pimpinan Dalam proses manajemen, penggerakan merupakan
agar seluruh karyawan dapat bekerja dengan baik, suka, suatu bagian yang sangat menunjang, sebagai tindak lanjut
ikhlas, aktif, efektif dan efesien, sesuai dengan tugasnya dari fungsi perencanaan dan pengorganisasian.
masing-masing? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka hendaknya seorang pemimpin memperhatikan dan mene- rapkan beberapa prinsip penggerakan berikut ini.
1) Pengertian Penggerakan
Menurut Prof.Dr.Mr.S.Prajudi Atmosudirdjo , Peng-
2) Prinsip-prinsip Penggerakan
gerakan adalah pengaktifan daripada orang-orang sesuai dengan rencana dan pola/struktur organisasi yang telah di-
a) Prinsip Pelayanan
tetapkan. Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan pe- layanan yang sama atau perlakuan yang wajar, adil dan Menurut Prof.Dr. H. Arifin Abdurrachman, Pengge-
sebaik mungkin kepada seluruh karyawannya. Jangan rakan adalah kegiatan manajemen untuk membuat orang la-
sampai ada kesan pilih kasih, memandang dengan se- in suka dan dapat bekerja dengan baik.
belah mata, menganaktirikan atau menganakemaskan sebagian karyawannya;
Menurut Prof.Dr.Sondang P.Siagian, MPA, Peng- gerakan adalah keseluruhan proses pemberian motivasi ker-
b) Prinsip Dorongan/Motivasi
ja kepada para bawahan, sehingga mereka mau bekerja de- Seorang pemimpin hendaknya selalu memberikan do- ngan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi untuk men-
rongan positif kepada seluruh karyawannya, baik terha- capai efesiensi kerja.
dap karyawan yang berprestasi maupun yang kurang berprestasi, dengan cara memberikan motivasi kerja agar
Dari tiga pengertian penggerakan di atas, dapat kita yang berprestasi semakin meningkat prestasinya, dan
d) Prinsip Keadilan dan Bijaksana
pagi dan siang, pada saat pertemuan, rapat, pada saat is- Seorang pemimpin hendaknya selalu berupaya agar ber- tirahat/releks, untuk selalu memberikan motivasi kerja
buat dan bertindak yang adil dan bijaksana terhadap para kepada karyawan, baik secara individu maupun kelom-
karyawannya, baik dalam hal pelayanan, penghargaan pok guna menumbuhkan, memelihara dan meningkatkan
dan hukuman, dalam hal memberikan tugas, kewajiban etos kerja untuk mencapai produktifitas kerja yang ting-
dan wewenang, terlebih-lebih menyangkut soal keuang- gi. Doronglah terus semangat kerja karyawan dan bantu
an (imbalan/upah/gaji) dan kesejahteraan karyawan. Be- mereka untuk menumbuhkan dan mengembangkan ba-
rikanlah penghargaan dan hukuman seobyektif mung- kat, ketrampilan (skill) dan kreatifitas demi pertumbuhan
kin, tidak memandang siapa orangnya, tapi bagaimana dan pengembangan karirnya ke depan.
aktivitas kerjanya. Berikanlah tugas, kewajiban dan we- wenang, sesuai dengan keahlian dan kemampuan karya-
wan. Hargailah karyawan senior dan sayangilah karya- Seorang pemimpin hendaknya jeli melihat aktivitas yang
c. Prinsip Penghargaan dan Hukuman
wan junior. Tempatkanlah karyawan senior pada kelom- dilakukan para karyawannya. Dapat membedakan, mana
pok/bagian kerja yang tidak banyak memerlukan gerak karyawan yang berprestasi, mana yang kurang berpres-
pisik, sesuai dengan kondisi tubuh dan usianya yang me- tasi. Mana karyawan yang bekerja sesuai aturan dan pro-
nginjak lanjut. Sebaliknya, tempatkanlah karyawan juni- sedur, mana yang menyimpang aturan dan prosedur.
or pada kelompok/bagian kerja yang banyak memerlu- Bagi karyawan yang berprestasi, berilah acungan jempol
kan gerak pisik, sesuai dengan kondisi tubuh dan usia- terhadapnya, ucapkanlah kata-kata pujian terhadapnya
nya yang masih muda. Jika menemukan ada diantara dan kalau perlu berikanlah penghargaan dan hadiah. Se-
karyawan yang bermasalah, maka bantulah ia mengatasi baliknya, bagi karyawan yang nakal, sering melanggar
masalahnya, jangan malah masalahnya justeru dijadikan aturan, prosedur dan tidak memperdulikan kebijakan
masalah oleh pimpinan. Setiap masalah pasti ada jalan pimpinan, padahal sudah beberapa kali diberikan nase-
keluarnya. Selidikilah terlebih dahulu apa yang menjadi hat, bimbingan dan pembinaan bahkan peringatan, masih
latar belakang permasalahannya, kemudian cermati apa tidak ada perubahan, maka tidak ada jalan lagi, kecuali
pokok masalahnya, lalu carilah alternatif pemecahanan- yang bersangkutan diberikan sangsi atau hukuman sesuai
nya.
dengan aturan dan prosedur yang baik. Berikanlah hukuman yang seadil-adilnya, jangan ada kesan
e) Prinsip Kesempatan Pertumbuhan
Seorang pemimpin hendaknya secara terbuka dan lapang • Memberikan semangat dan motivasi kerja yang dada siap dan bersedia memberikan peluang/kesempatan
tinggi ke arah etos kerja yang mantap; yang seluas-luasnya kepada seluruh karyawan untuk me-
• Menumbuhkembangkan kreatifitas kerja ke arah ngembangkan karirnya melalui pendidikan formal mau-
penciptaan wawasan kerja yang luas dan dinamis; pun non formal. Janganlah ada terlintas dihati prasangka
yang kurang baik, seperti misalnya : “Kalau aku izinkan
b) Sasaran Penggerakan
ia mengikuti tugas belajar dan berhasil studinya, maka • Ingin mengetahui dan menilai sejauhmana keikh- karirnya pasti meningkat. Jangan-jangan kedudukan
lasan, semangat dan disiplin kerja serta tingkat dan jabatanku sekarang ini diambil alihnya nanti” kreatifitas karyawan dalam melaksanakan suatu
Kekhawatiran seperti ini memang wajar-wajar saja, tapi pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung ja- tak usah cemas, kendati kenyataannya persis seperti itu,
wabnya masing-masing;
namun harga diri dan wibawa kita tidak akan luntur. Ki-
ta tetap dihormati dan disegani, kendati mungkin kedu-
c) Tujuan Penggerakan
dukan kita lebih rendah nantinya. • Agar proses manajemen dapat berlangsung de- ngan baik sesuai dengan rencana dan pengorga-
f) Prinsip Musyawarah Mufakat
nisasian yang tepat;
Seorang pemimpin hendaknya menjadikan musyawarah
mufakat sebagai alat dan sarana untuk menyelesaikan
berbagai masalah, kesalahpahaman dan konflik yang ter-
jadi di dalam tubuh perusahaannya. Jangan sekali-kali
d. Pengawasan (Controlling dan Evaluating)
segala permasalahan ditangani sendiri. Musyawarahkan-
lah dengan staf pimpinan yang lain. Demikian juga da- Pengawasan (Controlling, Evaluating) merupakan lam merencanakan sesuatu, dalam memutuskan sesuatu,
fungsi manajeman yang keempat setelah perencanaan, seorang pemimpin yang baik hendaknya melibatkan staf
pengorganisasian dan penggerakan. Apabila rencana sudah pimpinan yang lain untuk memusyawarahkannya.
disusun dan ditetapkan, kemudian dilaksanakan dengan pengorganisasian yang rapi dan digerakan dengan baik dan
tepat, maka sudah barang tentu proses manajemen sudah
3) Fungsi, Sasaran dan Tujuan Penggerakan
hampir mendekati finish dengan membuahkan hasil yang gemilang. Namun, sejauh mana hasil yang dicapai, berapa
a) Fungsi Penggerakan banyak kendala-kendala yang ditemui, adakah kesalahan
kesalahan, ketidaksesuaian, penyimpangan atau penyele- wengan yang mungkin saja terjadi dalam pelaksanaan kegi- atan/kerja, agar dapat diatasi sesegera mungkin sebelum
1) Pengertian Pengawasan
kondisinya semakin parah. Disamping itu, tindakan penga- wasan juga bermaksud ingin memperbaiki (kuratif) segala
Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman disebut- kekeliruan, kesalahan, ketidaksesuaian, penyimpangan atau kan bahwa “Pengawasan adalah kegiatan atau proses un-
penyelewengan yang sudah terlanjur terjadi, agar di masa- tuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan
masa yang akan datang tidak terulang lagi. untuk diperbaiki kemudian dan mencegah terulangnya kembali kesalahan-kesalahan itu, begitu pula mencegah
Dengan adanya pengawasan maka dapat diketahui sehingga pelaksanaan tidak berbeda dengan cencana yang
sejauhmana kesesuaian rencana dengan pelaksanaan kerja. telah ditetapkan”.
Dengan adanya pengawasan dapat mempertebal rasa tang- gung jawab para karyawan terhadap tugas dan kewajiban
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A di- yang diembannya. Dan dengan adanya pengawasan dapat sebutkan bahwa “Pengawasan adalah proses pengamatan
mendidik kedisiplinan dan bekerja sesuai prosedur bagi dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menja-
para karyawannya.
min agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya”.
2) Macam-macam Pengawasan
Dari dua pengertian pengawasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa, “Pengawasan adalah kegiatan yang di-
a) Dilihat dari segi pelaksanaannya , pengawasan dibagi lakukan oleh pimpinan atau yang berwenang untuk menge-
menjadi dua, yaitu :
tahui hasil pelaksanaan kerja, kemudian memperbaikinya • Pengawasan Langsung (Direct Control). apabila terjadi kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin- penyimpangan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super- diinginkan terulang kembali, sehingga hasil yang dicapai
visor) secara langsung (tatap muka) terhadap sub- sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan”.
yek dan obyek yang diawasi. Pengawasan langsung ini bisa bersifat :
Tindakan pengawasan adalah tindakan pencegahan Inspektif , yaitu mengecek kebenaran dari adanya
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super- mempelajari sekaligus melakukan penilaian ter-
visor) terhadap intern organisasi itu sendiri. hadap keadaan subyek atau obyek yang diawasi;
Misalnya : Pengawasan yang dilakukan oleh ke- Vestigatif, yaitu melakukan pengamatan atau pe-
pala kantor kepada staf/karyawannya. nelitian terhadap subyek atau obyek yang diawasi
• Pengawasan Ekstern (Eskternal Control) untuk mengetahui gambaran umum atau detil
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak mengenai subyek atau obyek yang diteliti;
yang berwenang, misalnya pihak akuntan public, Komparatif, yaitu melakukan pengamatan dan
tim pengawas dari lembaga organisasi kepenga- penilaian, untuk membandingkan satu obyek
wasan, seperti Badan Pengawas Daerah (BPD) yang diamati dengan obyek lainnya.
terhadap lembaga organisasi/perusahaan. Misal- Pengawasan langsung ini disebut juga built in
nya : Pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan control.
Public terhadap keadaan keuangan perusahaan. • Pengawasan Tidak Langsung (Indirect Control)
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin-
c) Dilihat dari segi waktunya (kapan dilakukannya penga- an atau pihak yang berwenang (pengawas/super-
wasan), maka pengawasan dibagi menjadi dua, yaitu : visor) terhadap subyek dan obyek yang diawasi,
• Pengawasan Preventif (Preventif Control yang dilakukan secara tidak langsung (tanpa tatap
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin- muka), tapi hanya mempelajari dari laporan tertu-
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super- lis yang masuk, apakah itu laporan tahunan,
visor) sebelum timbulnya permasalahan, penyim- semester, triwulan maupun laporan bulanan. Jadi,
pangan, kesalahan dan sebagainya. Pengawasan pihak pengawas tidak datang langsung ke tempat
yang seperti ini sifatnya pencegahan. Pengawasan pengawasan, tapi ia hanya menerima dan mem-
atau pemeriksaan preventif ini disebut juga pre- pelajari berkas laporan yang masuk dari pihak
audit.
yang diawasi. • Pengawasan Repressif (Repressif Control) Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin-
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super-
b) Dilihat dari segi luasnya (ruang lingkup) pengawasan, visor) sesudah timbulnya permasalahan, penyim- maka pengawasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
pangan, kesalahan dan sebagainya. Pengawasan • Pengawasan Intern (Internal Control).
repressif ini sifatnya perbaikan.
oleh kantor pusat kepada kantor cabang, dan • Pengawasan Administrasi (Administrative Cont-
sebagainya.
rol) • Pengawasan Informal (Informal Control) Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin-
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin- an atau pihak yang berwenang (pengawas/super-
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super- visor) terhadap berkas-berkas administrasi kan-
visor) secara tidak resmi/informal. Pengawasan tor/perusahaan. Jadi yang diperiksa hanyalah pen-
yang seperti ini biasanya dilakukan secara men- catatan pembukuannya, tidak terhadap keadaan
dadak/tidak memberi tahu terlebih dahulu, atau pisiknya.
dilakukan secara tiba-tiba/tidak direncanakan se- • Pengawasan Teknis (Technical Control)
belumnya, atau bisa juga sambil lalu/ secara tidak Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin-
sengaja. Pengawasan informal cenderung dilaku- an atau pihak yang berwenang (pengawas/super-
kan berupa kunjungan pribadi atau kekeluargaan. visor) terhadap keadaan pisik obyek yang dipe-
Pengawasan yang seperti ini dimaksudkan untuk riksa. Jadi pemeriksaannya langsung ke lapangan,
menghindari kekakuan dalam hubungan antara a- misalnya pemeriksaan terhadap keadaan pisik
tasan dengan bawahan. Dengan cara seperti ini bangunan toko, kantor, pabrik. Pemeriksaan ter-
biasanya pimpinan menghendaki adanya keterbu- hadap keadaan para karyawan yang sedang be-
kaan dalam memperoleh informasi sekaligus kerja di bagian produksi, dan sebagainya.
usul/saran/pendapat perbaikan dan penyempurna- an dari bawahannya.
e) Dilihat dari segi sifat pengawasannya, maka pengawas- an dibagi menjadi dua, yaitu :
• Pengawasan Formal (Formal Control)
3) Prinsip-prinsip Pengawasan
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpin-
an atau pihak yang berwenang (pengawas/super- Agar pelaksanaan kegiatan pengawasan dapat ber- visor) yang bersifat resmi/formal, yakni penga-
langsung dengan lancar dan memperoleh hasil yang op- wasan yang sudah terprogram, punya tata cara
timal, maka seorang pimpinan atau pihak yang berwenang dan prosedur yang resmi/tertentu. Misalnya pe-
melakukan pengawasan, hendaknya memperhatikan dan meriksaan yang dilakukan oleh Pengawas Kope-
menerapkan beberapa prinsip pengawasan seperti berikut rasi terhadap keadaan organisasi, usaha dan
ini :
e) Prinsip Ketelitian
Maksudnya, pelaksanaan pengawasan harus berorien- Maksudnya, pelaksanaan pengawasan hendaknya dilaku- tasi pada tujuan organisasi. Pengawasan dilakukan da-
kan seteliti dan secermat mungkin guna menghasilkan lam rangka mencapai tujuan melalui pelurusan pekerjaan
kesimpulan yang akurat dan selanjutnya diupayakan menghindari dan memperbaiki segala kesalahan dan pe-
untuk mencari jalan pemecahannya;
nyimpangan;
f) Prinsip Kontinueitas (berkesinambungan)
Maksudnya, pelaksanaan pengawasan hendaknya dila- Maksudnya, pelaksanaan pengawasan dilakukan secara
b) Prinsip Obyektifitas (apa adanya)
kukan secara terus menerus, rutin atau berkala. Lakukan- jujur, apa adanya, obyektif, tidak memihak dan menda-
lah pengawasan pada saat ada masalah maupun tidak ada hulukan kepentingan umum/organisasi daripada kepen-
masalah. Sebab sering terjadi, karena menganggap kea- tingan pribadi/kelompok. Kalau keliru katakan keliru,
daan aman-aman saja, sepertinya tidak mungkin terjadi kalau benar katakan benar, tidak memutarbalikan fakta;
masalah, sehingga pengawasan dihentikan/tidak dilaku-
kan. Namun, tanpa diduga-duga tiba-tiba muncul perma- Maksudnya, pelaksanaan pengawasan harus berorientasi
c) Prinsip Mencari Kebenaran
salahan, diluar perhitungan. Oleh karena itu kesinam- pada upaya mencari kebenaran berdasarkan ketentuan
bungan kegiatan pengawasan perlu menjadi pertimbang- dan peraturan yang berlaku serta prosedur yang telah di-
an kita, sebab pepatah mengatakan, “air yang tenang be- tetapkan dan tata cara yang benar. Melakukan pengawas-
lum tentu tidak berbuaya, tenang-tenang menghanyut- an bukan berarti mengorek-ngorek kelemahan orang lain
kan, ambak-ambak bakut, sakali maloncat limpua ham- (subyek yang diawasi), tetapi membantu mereka untuk
pang”;
memperbaiki kelemahannya. Oleh karena itu tidak benar
g) Prinsip Umpan Balik
kalau ada pengawas yang hanya pandai menunjukkan Maksudnya, pelaksanaan pengawasan harus dapat mem- kesalahan, tetapi tidak mampu memberikan saran/alter-
berikan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan natif perbaikannya;
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang.
d) Prinsip Manfaat
Maksudnya, pelaksanaan pengawasan harus berorientasi pada hasil dan daya guna pekerjaan. Dengan dilakukan
4) Sasaran dan Tujuan Pengawasan
pengawasan apakah berpengaruh positif terhadap pro- duktifitas kerja karyawan, atau bagaimana. Dengan ada-
a) Sasaran Pengawasan
nya pengawasan, apakah efektifitas dan efesiensi kerja • Untuk mengetahui apakah suatu kegiatan/ak- semakin meningkat.
tivitas berjalan sesuai dengan rencana semula;
• Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah Tiga hal yang berhubungan dengan pengarahan, dilaksanakan sesuai dengan perintah/instruksi;
yaitu : Pemotivasian, Kepemimpinan dan Komunikasi. • Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemah-
an-kelemahan dalam bekerja;
• Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan
a. Pemotivasian