Makalah tanaman lada indonesia. doc 2

MAKALAH

TANAMAN LADA

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

1.1

PERMASALAHAN

1.2

TUJUAN

1.3

BAB II :PENGENALAN TANAMAN LADA
MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI


2.1

VARIETAS TANAMAN LADA

2.2

KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT

2.3

BAB III PELAKSANAAN
SYARAT TUMBUH

3.1

KRITERIA TANAMAN SIAP PANEN

3.2


ALAT PANEN DAN PASCA PANEN

3.3

JADWAL PANEN DAN PASCA PANEN

4.1

BAB IV PENUTUP
SARAN

4.2

KESIMPULAN

4.3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lada ( Piper nigrumL.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling pentingdiantara rempahrempah lainnya (King of Spices), baik ditinjau dari segi perannyadalam menyumbangkan devisa

negara maupun dari segi kegunaannya yang sangatkhas dan tidak dapat digantikan dengan
rempah lainnya.Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada dan
mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada dunia. Pasokan lada Indonesia dalam perda
gangan dunia dipenuhi dari Provinsi Bangka Belitung yaitu Lada Putih dengansebutan
Muntok White Pepper dan Provinsi Lampung Lada hitam sebagai Lampung Black Pepper
yang sudah dikenal sejak sebelum Perang Dunia ke-II.Indonesia pernah memiliki peran yang
sangat penting dengan kemampuanmemasok sekitar 80% dari kebutuhan lada dunia sebelum
Perang Dunia II. Bahkanselama masa penjajahan Belanda pada tahun 1772, lada mampu Hitam
dan Putih) Indonesia di pasar dunia selama 5 tahun terakhir
mengalami peningkatan. Kontribusi ekspor lada Indonesia pada kurun waktu 2004


2009 berkisar antara US$ 54.636.738

140.313.000.Tahun 2000 Indonesia masih menempati posisi nomor 1 dunia, namun
sejakVietnam mengembangkan lada secara intensif, posisi Indonesia di pasar duniamenjadi
turun. Penurunan ini juga disebabkan melemahnya daya saing akibatrendahnya produktivitas dan
mutu lada nasional.Saat ini, posisi Indonesia berada pada urutan ketiga dunia negara eksportir
lada(putih dan hitam) setelah Vietnam dan Brazil. Untuk lada putih, meskipun saat ini
memberikankeuntungan sebesar dua per tiga dari keuntungan yang diperoleh VOC.

KontribusiLada .

1.2 PERMASALAHAN TANAMAN LADA
Di Indonesia permasalahan utama agribisnis lada adalah (1) tingkat produktivitas tanaman dan
mutu yang rendah, (2) tingginya kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit, (3)
usahatani yang belum efisien, (4) masih rendahnya usaha peningkatan mutu dan diversifikasi
produk, (5) berkurangnya luasan tanmanan lada dari factor luar ( 6 ) serta lambatnya proses alih
teknologi ke tingkat petani.Perkebunan lada di Kalimantan Timur yang tersebar dibeberapa
wilayah kabupaten /Kota khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terletak di Di
ecamatan Loa janan merupakan perkebunan rakyat, dengan ciri (1) penerapan teknologi rendah,
(2) lokasi terpencar, dan (3)terbatasnya modal,terbatasnya pengetahuan dan keterampilan
terutama dibidang budidaya tanaman lada sehat dan masih menggunakan pola system pasca
panen yang tradisionil . Dari hal tersebut diatas terhadap Penerapan teknologi yang rendah
menyebabkan produktivitas rendah, kerusakan tanaman yang tinggi akibat serangan hama

penyakit, usia produktif pendek, dan kerusakan lahan yang mengancam usaha perkebunan lada
yang berkelanjutan.Lada merupakan komoditi utama yang diusahakan petani di Kecamatan Loa
janan , akhir- akhir ini terjadi penurunan luas tanam dan produksi yang sangat signifikan. Salah
satu masalahutama dalam budidaya lada adalah gangguan penyakit busuk pangkal batang (BPB)
yang disebabkan oleh jamur Phythoptora capsici. Penyakit ini menyerang seluruh bagian

tanaman mulai dari pembibitan sampai dewasa, tetapi yang mematikan jika menyerang pangkal
batang.Menurut keterangan petani, serangan penyakit BPB semakin berat sekitar akhir tahun 90an. Semangun (2001) mengatakan penyakit BPB di Indonesia telah lama ditemukan, Muller
melaporkan serangan penyakit busuk pangkal batang pada lada pertama kali terjadi di Lampung
pada tahun 1885. Meningkatnya serangan penyakit BPB lada di Kecamatan loa janan diduga
karena daya tahan tanaman yang lemah akibat menurunnya kesuburan tanah, pemupukan yang
tidak berimbang (lebih mengutamakan pupuk yang mengandung unsur hara N), dan penggunaan
pupuk kandang ayam broiler yang belum matang - sehingga lingkungan lebih sesuai untuk
perkembangan pathogen. Semangun (2001) menyatakan penyakit tanaman timbul jika pada satu
waktu di satu tempat terdapat tumbuhan yang rentan, pathogen yang virulen, dan lingkungan
yang sesuai - yang sering disebut “segi tiga penyakit” (disease triangle).Untuk mempertahankan
lada sebagai komoditas andalan perlu dilakukan terobosan dalampengembangan lada diantaranya
adalah perbaikan teknik budidaya seperti: (1) penerapan teknologi imunisasi benih untuk
mendapatkan tanaman lada yang sehat, produktif, dan ramah lingkungan, (2) penerapan
teknologi berbasis organik untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman , dan (3)
penerapan usahatani terpadu untuk meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan daya saingdan
persaingan dengan komoditas lainnya sebagai alternatif pilihan agrobisnis.

B. TUJUAN
Tujuan kami membuat makalah ini secara umum adalah untuk manambah wawasan
serta pemahaman mengenai kegiatan – kegiatan pertanian khususnya tanaman perkebunan.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah secara khusus agar para pembaca berminat menjadikan
budidaya tanaman LADA sebagai salah satu peluang untuk di jadikan komoditas hasil unggul.

Klasifikasi TanamanLada :

•Divisio :Spermatophyta
•Sub Divisio :Angiospermae
•Class : Dicotyledoneae
•Ordo : Piperales
•Family : Piperaceae
•Genus : Piper
•Species :Piper nigrum
Daerah penghasil lada terbesardi Indonesiaadalah:•

MORFOLOGI
1. Akar→ Perakaran lada termasukdangkal ═ 30-60 cm, terdiridari akar utama, akarcabang dan
rambut akar→ Pada setiap buku terdapatakar lekat atau akar panjat2. Batang→ Stolon
(batang primer)- Berbentuk agak pipih, beruas dancepat berkayu.- Pada buku tumbuh sehelai
daundan satu kuncup yangberhadapan→ Dahan- Cabang yang keluar daribatang primer,
tumbuhvertikal ke atas,dan tidak punya akar lekat- Pada buku terdapat 1 helaidaun yang

berhadapandengan kuncup bakalcabang buah/plagiotrop→ Cabang orthotrop- Cabang yang
keluar daribatang primer, bentuknyabulat, beruas, tumbuhmemanjat ke atas- Pada buku terdapat
sehelaidaun yang berhadapandengan tunas plagiotrop,terdapat akar lekat.- Cabang yang tidak
melekatpada tajar danmenggantung ke bawahdisebut sulur gantung - Cabang yang tumbuh
diataspermukaan tanah disebut sulur tanah.

VARIETAS TANAMAN LADA
Selain teknik budidaya yang baik dan benar dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas
dan mutu lada di Indonesia salah satunya adalah penggunaan bahan tanam unggul. Dalam upaya
penyediaan bahan tanam lada yang unggul pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah
melepas beberapa varietas lada yaitu, Petaling 1, Petaling 2, Lampung Daun Kecil (LDL),
Chunuk, Natar 1, Natar 2 dan Bengkayang dengan deskripsi Umum sebagai berikut :
1. Petaling 1
Umur mulai berbunga ± 10 bulan, bentuk buah bulat, warna buah muda hijau, warna buah masak
merah jingga, mulai berbunga s/d buah masak ± 9 bulan, rata-rata buah pertandan ± 60 butir,
persentase buah sempurna ± 64,8%, rata-rata hasil produksi 4,48 ton/ha (± 2,8 kg/pohon) lada
putih kering, agak tahan terhadap penyakit kuning, agak peka terhadap busuk pangkal batang.
Dapat ditanam ditanah-tanah yang kurang subur, pada tanah yang subur di usia tua
pertumbuhannya akan lebih baik. Pemakaian tiang panjat mati dan mulsa lebih cocok.
2. Petaling 2


Umur mulai berbunga 11 bulan, bentuk buah bulat besar, warna buah muda hijau, warna buah
masak merah jingga, mulai berbunga s/d buah masak ± 8 bulan, rata-rata buah pertandan ± 80
butir, persentase buah sempurna ± 66,1%, rata-rata hasil produksi 4,80 ton/ha (± 3,0 kg/pohon)
lada putih kering, agak tahan terhadap penyakit kuning, agak peka terhadap busuk pangkal
batang. Dianjurkan tanam di tanah yang bebas penyakit busuk pangkal batang dan penyakit
kuning serta tingkat kesuburan sedang sampai tinggi. Tiang penegak mati lebih cocok.
3. Lampung Daun Kecil
Umur mulai berbunga 7 bulan, bentuk buah lonjong, warna buah muda hijau tua, warna buah
masak kuning kemerahan, mulai berbunga s/d buah masak 196 hari, rata-rata buah pertandan
73,52 butir, persentase buah sempurna ± 48,46%, rata-rata hasil produksi 3,86 ton/ha, agak tahan
terhadap penyakit kuning, toleran terhadap busuk pangkal batang. Dapat dianjurkan untuk
ditanam di daerah yang belum mendapat serangan penyakit kuning.
4. Chunuk
Umur mulai berbunga 8 bulan, bentuk buah bulat, warna buah muda hijau, warna buah masak
kuning kemerahan, mulai berbunga s/d buah masak 225 hari, rata-rata buah pertandan 66,56
butir, persentase buah sempurna ± 43,39%, rata-rata hasil produksi 1,97 ton/ha, peka terhadap
penyakit kuning, toleran terhadap busuk pangkal batang. Dapat dianjurkan tana untuk
dibudidayakan sebagai lada perdu.
5. Natar 1

Umur mulai berbunga 10 bulan, bentuk buah bulat, warna buah muda hijau, warna buah masak
merah jingga, mulai berbunga s/d buah masak 8 bulan, rata-rata buah pertandan 57,3 butir,
persentase buah sempurna ± 66,7%, rata-rata hasil produksi 4,00 ton/ha (± 2,5 kg/pohon) lada
hitam kering, agak tahan terhadap penyakit kuning, medium sampai agak tahan terhadap busuk
pangkal batang. Dianjurkan tanam di daerah yang tingkat penularan penyakit busuk pangkal
batang belum begitu tinggi. Varietas ini responsive terhadap pupuk dan cahaya. Pemangkasan
tiang panjat hidup 1 x 4 bulan, setinggi ± 3 meter diperlukan.
6. Natar 2
Umur mulai berbunga ±10 bulan, bentuk buah bulat hingga lonjong, warna buah muda hijau
muda, warna buah masak merah jingga, mulai berbunga s/d buah masak ±7 bulan, rata-rata buah
pertandan 56 butir, persentase buah sempurna 60%, rata-rata hasil produksi 3,53 ton/ha (± 2,5
kg/pohon) lada hitam kering, agak tahan terhadap penyakit kuning, rendah sampai peka terhadap
busuk pangkal batang. Dianjurkan tanam di daerah yang tingkat kesuburan sedang sampai tinggi,
belum ketularan penyakit busuk pangkal batang. Untuk lampung tidak boleh tiang penegak hidup
terlalu rimbun daunnya. Tiang penegak harus dipangkas 1 x 4 bulan, setinggi ± 3 meter.
7. Bengkayang
Umur mulai berbunga ±10 bulan, bentuk buah bulat, warna buah muda hijau muda, warna buah
masak kuning kemerahan, mulai berbunga s/d buah masak 189 hari, rata-rata buah pertandan
85,22 butir, persentase buah sempurna 68,30%, rata-rata hasil produksi 4,67 ton/ha, toleran
terhadap penyakit kuning, toleran terhadap busuk pangkal batang, dapat dianjurkan untuk

ditanam di daerah yang kurang subur. Memakai tiang panjat mati dan mulsa lebih baik.

Manfaat Hitam Untuk Kesehatan
Salah satu bumbu yang banyak digunakan didapur adalah lada hitam dan lada putih
Sebenarnyaladahitam dan putih berasal dari tumbuhan yang sama yang membedakan adalah cara
pengolahannya. Memetik lada pada waktu masih hijau akan menghasilkan lada hitam sedangkan apabila

sudah matang maka akan menghasilkan lada putih jadi manfaat lada hitam dan putih untuk kesehatan
pada dasarnya hampir sama. Lada (Piper Ningrum) memiliki sifat yang menghangatkan dan memiliki

aroma yang khas. Selain memberi rasa dan aroma pada makanan, lada juga memiliki khasiat bagi
tubuh. Berikut ini adalah beberapa manfaat lada untuk kesehatan:Lada memiliki manfaat untuk
melegakan saluran pernapasan dan melancarkan aliran darah disekitar kepala. Rasa pedas dan
hangat dari merica banyak direkomendasikan bagi penderita influenza, mual akibat masuk angin,
kepala pusing dan perut kembung. Tongseng, steak, rica-rica dan sup ayam adalah beberapa
masakan yang baik bagi penderita beberapa masalah kesehatan diatas.Times of health menyatakan
bahwa asam lada hitam dapat menstimulasi perut dalam meningkatkan pencernaan, yaitu asam
klorida. Karena sifatnya yang bersifat stimulan pencernaan, jika sedang diare atau kolik sebaiknya
kurangi mengkonsumsi lada.Merica juga menstimulasi pengeluaran keringat dan air seni, ini baik
untuk anda yang sedang diet sekaligus untuk membuang zat sisa dari dalam tubuh. Lapisan luar

lada bisa berfungsi sebagai pemecah lemak.Manfaat merica bagi kulit ialah menyembuhkan vitiligo,
vitiligo adalah penyakit pada kulit dengan ciri-ciri kulit kehilangan sebagian pigmen normal dan
menjadi putih. Piperin pada lada mampu merangsang kulit memproduksi pigmen.Lada atau merica
membantu melonggarkan jalan pernapasan pada penderita asma, meskipun tetap diperlukan
pengobatan konvensional yang adekuat.Lada hitam maupun putih memiliki kandungan antioksidan
yang baik. Banyak-banyaklah mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan karena dapat
mencegah tubuh terserang beberapa masalah kesehatan serius.

SYARAT TUMBUH
Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian mulai dari 0-700 m di
atas permukaan laut (dpl). Penyebaran tanaman lada sangat luas berada di wilayah tropika antara
200 LU dan 200 LS, dengan curah hujan dari 1.000-3.000 mm/tahun, merata sepanjang tahun
dan mempunyai hari hujan 110-170 hari per tahun, musim kemarau hanya 2-3 bulan per tahun.
Kelembaban udara 63%- 98% selama musim hujan, dengan suhu maksimum 35oC dan suhu
minimum 20oC. Lada dapat tumbuh pada semua jenis tanah, terutama tanah berpasir dan gembur
dengan unsur hara cukup, drainase (pengairan) baik, dan tingkat kemasaman tanah (pH) 5,0 - 6,5

Nilai ekonomis dari tanaman lada atau merica sebenarnya cukup tinggi. Karena lada
atau merica akan selalu dibutuhkan oleh semua orang sampai kapanpun. Maka
budidaya merica akan punya banyak manfaat baik untuk kebutuhan pribadi maupun
untuk dijual di pasaran. Lada atau yang biasa akrab disebut merica sendiri
dibedakan menjadi 2 yaitu lada hitam dan lada putih. Sebenarnya kedua jenis lada
tersebut di hasilkan dari pohon yang sama, hanya saja waktu pemanenannya lah
yang berbeda. Lada hitam di panen saat buahnya masih berwarna hijau dengan kata
lain buah yang di petik belum matang. Sedangkan lada putih di panen saat buah
telah benar-benar matang. Untuk menghasilkan lada sendiri dengan kualitas yang
baik dan bermutu jual tinggi perlu adanya pengetahuan dan cara untuk mengolah
buah lada saat panen dan pasca panen. Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan
langkah apa saja yang harus di lakukan ketika masa panen tiba :

Waktu Panen
Untuk memanen buah lada agar menjadi lada atau merica hitam, waktu pemanenan
atau pemetikan buah yang dianjurkan adalah setelah buah berumur 6-7 bulan dengan
ciri-ciri buah yang di ambil berwarna hijau tua. Untuk mengetahui buah lada siap
dipanen dilakukan dengan cara memencet/memijit buah lada, apabila keluar cairan
putih maka buah lada tersebut belum siap dipanen. Buah lada siap dipanen apabila
dalam satu tandan buah terdiri atas buah lada merah (2%), kuning (23%) dan hijau
tua (75%).
Pelaksanaan Panen
1. Untuk waktu pelaksanan panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari yaitu antara
jam 9-12. Untuk lada hitam, hanya buah lada yang telah matang lah yang dapat
dipanen, ditandai dengan satu atau dua buah lada dalam satu tangkai yang telah
berubah warnanya menjadi kuning.
2. Buah harus dipetik secara selektif, dan panen harus dilakukan sesering mungkin
selama musim panen. Dengan seringnya dilakukan pemetikan selama musim panen
ini, dapat diharapkan buah lada yang di petik menjadi seragam. Bila pemetikan lada
hanya dilakukan satu atau dua kali selama musim panen, kemungkinan buah yang
tidak matang atau terlalu tua akan ikut terbawa.
3. Buah lada yang jatuh ke tanah harus diambil secara terpisah dan tidak boleh
dicampur dengan buah lada yang berasal dari pohon. Buah lada yang jatuh ke tanah
harus diproses secara terpisah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan.
4. Pemetikan lada harus dilakukan dengan cara yang higienis /bersih, dikumpulkan
dan di angkut di dalam kantong atau keranjang yang bersih untuk dibawa ketempat
pemrosesan. Keranjang atau kantong yang telah dipergunakan untuk menyimpan
bahan kimia pertanian tidak boleh digunakan untuk mengemas buah lada. Setiap
kantong atau keranjang yang akan digunakan harus dibersihkan untuk memastikan
bahwa kantong atau keranjang tersebut bebas dari bahan-bahan yang dapat
menimbulkan kontaminasi.
Perlakuan Pasca Panen
• Perontokan
Buah lada harus dirontokan untuk memisahkan buah lada dari tangkainya.
Perontokan buah lada dilakukan dengan mempergunakan mesin atau secara manual.
Bila jumlah buah lada yang dirontokan berjumlah cukup banyak, disarankan untuk
menggunakan mesin perontok. Perontokan harus dilakukan secara hati-hati supaya
buah lada tidak rusak. Pastikan bahwa alat perontok benar-benar bersih sebelum
digunakan khususnya bila alat tersebut sudah lama tidak digunakan. Alat perontok
juga harus dibersihkan setelah digunakan.
• Pengayakan
Buah lada yang telah dirontok harus diayak untuk memisahkan biji buah lada yang
kecil, tidak matang dan lada menir, dimana bahan-bahan tersebut dapat
mempengaruhi mutu lada hitam kering. Pengayakan dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin atau secara manual, dengan menggunakan pengayak 4 mm

mesh, dimana buah lada dapat melewati lubang pengayak tersebut, kemudian
dipisahkan untuk dikeringkan ditempat yang terpisah.
• Pencucian.
Buah lada yang telah dirontok harus dicuci di dalam air yang bersih untuk
menghilangkan kotoran yang menempel, serangga atau kontaminan lainnya yang
mungkin ada. Disarankan agar pencucian buah lada di lakukan didalam air yang
mengalir dan bersih.
• Pengeringan
Pengeringan buah lada dilakukan dengan cara menjemur di bawah panas sinar
matahari 2 - 3 hari sampai kadar air mencapai 15% yaitu kadar air yang dikehendaki
pasar. Pengeringan dengan penjemuran dilakukan dengan menggunakan alas
(terpal/tikar) yang bersih, dan jangan dijemur di atas tanah tanpa alas karena akan
menghasilkan kualitas lada jelek dan kotor. Saat penjemuran maka dilakukan
beberapa kali pembalikan atau ketebalan tumpukan penjemuran ditipiskan 10 cm
dengan menggunakan garu dari kayu agar kekeringan buah lada seragam dalam
waktu yang sama.
• Sortasi Buah
Pemisahan atau sortasi buah ini bertujuan untuk memisahkan biji lada hitam yang
sudah kering dari kotoran seperti tanah, pasir, daun kering, gagang, serat-serat dan
juga sebagian lada enteng. pemisahan dilakukan secara manual dengan
menggunakan tampah, sortasi juga dapat dilakukan dengan mesin yang digerakkan
menggunakan pedal (blower), alat ini untuk memisahkan buah lada bernas, lada
enteng dan kotoran.
• Pengemasan dan Penyimpanan
Buah lada hitam yang sudah kering dan terlepas dari tangkainya dan telah disortasi.
Kemudian lada bernas dikemas dengan menggunakan karung plastik. Ruang
penyimpanan buah lada hasil sortasi harus kering dengan kelembaban ± 70% untuk
menghindari agar lada tidak berjamur. Ruang penyimpanan diberi alas dari bambu
atau kayu setinggi lebih kurang 15 cm dari permukaan lantai sehingga bagian bawah
karung tidak langsung menyentuh lantai. Kualitas lada hitam dapat dipertahankan 34 tahun apabila disimpan di ruangan bersuhu 20-28 OC.
Demikian yang bisa dijelaskan bagaimana cara panen dan pasca panen tanaman lada.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Kami CV.Mitra Bibit juga telah menyediakan
bibit dan biji lada yang siap tanam serta siap untuk dijadikan bibit. Tentunya dengan
kualitas yang unggul, tertarik? Hubungi kontak kami untuk info pemesanan