Sistem Administrasi Negara Republik Indo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Negara adalah insititusi yang dibentuk
oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama
yang terikat dan taat terhadap perundangundangan
serta
sendiri”.
Negara
memiliki
dibentuk
pemerintahan
atas
dasar
kesepakatan bersama yang bertujuan untuk
mengatur
kehidupan
anggotanya
dalam
memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan
mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya
sebagai warga negara, negara memberikan
batasan-batasan dalam wujud aturan dan
hukum. Dan setiap negara memiliki bentukbentuk tersendiri.
1
1.2. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Sistem, Administrasi,
Negara?
2.Apa saja syarat Negara, kedaulatan
Negara, dan timbulnya Negara?
3.Sebutkan
macam-macam
bentuk
Negara?
1.3. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian system,
administrasi, dan Negara
2.Untuk
mengetahui
syarat-syarat
terbentuknya Negara, kedaulatan Negara,
dan timbulnya Negara
3.Memberikan informasi tentang macammacam bentuk Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem, Administrasi dan
Negara
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yuinani, yaitu
“Systema” yang berarti:
a.Keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian (Scrode dan voich, 1975:
115);
b.
Hubungan yang berlangsung di antara
satuan-satuan atau komponen secara teratur
(Awad, 1979:4)
Dengan demikian , kata “systema” berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang
saling
berhubungan
secara
teratur
dan
merupakan satu keseluruhan (a whole).
Dalam perkembangannya, istilah system
3
mengalami pembiasan sehingga memiliki
banyak
arti,
tergantung
pembicaraannya.Sistem
kesatuan
pada
juga
bagian-bagian
berhubungan
yang
berada
cakupan
merupakan
yang
saling
dalam
suatu
wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara.
Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa
elemen
kesatuan
lain
seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk
suatu
negara
dimana
yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
System
dapat
diartikan
sebagai
satu
kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur
atau komponen.Setiap unsur komponen itu
saling berhubungan secara structural dan
fungsional, ada keterkaitan dalam pencapain
tujuan utama.
4
Beberapa
ahli
yang
mengemukakan
definisi sistem, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Campbell (1979: 3), sistem
adalah himpunan atau komponen atau
bagian
yang
saling
berkaitan
yang
bersama-sama berfungsi untuk mencapai
tujuan.
2. Awad
(1979:
4),
sistem
adalah
sehimpunan komponen atau subsistem
yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai
dengan rencana untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Menurut Ludwig Von Bertalanffy, sistem
adalah
seperangkat
unsur-unsur
yang
terkait dalam suatu antar relasi diatara
unsur-unsur
tersebut
lingkungan.
5
dan
dengan
2.Pengertian Administrasi
Pengertian Administrasi Administrasi
berdasarkan kata etimologis (asal kata)
bersumber dari bahasa latin yaitu, ad +
ministrate, yang secara operasional berarti
melayani, membantu, dan memenuhi. sebut
dengan perkataan “administrasi”.
Namun dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari
di
Indonesia
dikenal
juga
perkataan ”administratie” yang berasal dari
bahasa Belanda, sebagai peninggalan sejarah
masa
lalu
yang
tidak
mudah
meninggalkannya. Maka dengan demikian,
bahwa administrasi adalah proses kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan1.
Menurut para ahli bahwa administrasi:
1
Nicholas Henry. Administrasi Negara dan Masalahmasalah Kenegaraan, Jakarta: Rajawali Pers. 1988.
6
a. Administrasi
Menurut
dalam
arti
Soewarno
sempit.
Handayaningrat
mengatakan“Administrasi
secara
sempit
berasal dari kata Administratie (bahasa
Belanda)
yaitu
meliputi
kegiatan
cata-
mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang
bersifat teknis ketatausahaan”(1988:2).
b. Wiliam
Lefingwel
dan
Edwin
Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen
yang
berkenaan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan,
dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
c. George Tery
Administrasi
adalah
pengendalian,
dan
perencanaan,
pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan
7
mereka
yang
melaksanakannya
agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara
berkembang
sesuai
dengan
kondisi
masyarakat pada saat itu. Pada zaman yunani
kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles
(384-522 SM) merumuskan negara dalam
bulu politica yang disebut negara polis, yang
saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah
terkecil.
Negara merupakan suatu organisasi di
antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia
yang
secara
bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu
dengan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib dan keselamatan
8
sekelompok
atau
beberapa
kelompok
manusia yang ada di wilayahnya.
Definisi menurut para ahli
a. Menurut aristoteles :
Negara adalah persekutuan daripada keluarga
dan desa, guna memperoleh hidup yang
sebaik-baiknya.
b. Jean bodin
Negara adalah suatu persekutuan daripada
keluarga-keluarga
dengan
segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari
suatu kuasa yang berdaulat
c. Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
d.
Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang
mempunyai
daerah
tertentu,
9
dimana
kekuasaan
negara
berlaku
sepenuhnya
sebagai sebuah kedaulatan2.
B.Syarat-Syarat
Negara,
Kedaulatan
Negara, dan Timbulnya Negara
a.Syarat-syarat Negara
1. Rakyat/Jumlah penduduk.
Rakyat merupakan unsur pertama
dalam membentuk negara, tampa masyarakat
maka
mustahil
Negara
bisa
terbentuk.
Leacock mengatakan: Negara tidak akan
berdiri tampa adanya sekelompok orang yang
mendiami bumi ini
Plato
mengatakan
bahwa
untuk
membentuk sebuah Negara wilayah tersebut
membutuhkan 5040 penduduk. Pendapat ini
tidak berlaku dijaman modern ini, lihat saja
Vatican City misalnya, adalah sebuah negara
2
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007. Hal 99-100
10
di tengah jantung kota Roma, adalah negara
yang dibentuk tahun 1929 berdasarkan
Perjanjian Lateran antara Takhta Suci dengan
pemerintah Italia. Luas negara ini hanya
sebesar 109 acre atau 2,25 kilometer persegi
dengan penduduk sebanyak 572 orang.
2.Wilayah
Wilayah atau daerah atau teritorial
negara adalah bagian tertentu dari permukaan
bumi, tempat penduduk negara berdiam
secara tetap dan tempat negara mempunyai
kekuasaan tertinggi serta dapat menjalankan
kekuasaan itu secara efektif. Wilayah negara
adalah landasan materil atau landasan fisik
dari negara yang berbentuk tanah, dan
karenanya
disebut
grondsubstraat
dari
negara, artinya lapisan dasar berupa tanah
dari negara itu. Wilayah merupakan unsur
yang kedua, karena dengan ada wilayah yang
11
didiami oleh manusia, maka negara akan
terbentuk,
jika
wilayah
tersebut
tidak
ditempati secara permanent oleh manusia
maka mustahil untuk membentuk Negara.
3. Pemerintahan.
Jika rakyat telah siap dan wilayah
yang
ditempati
memungkinkan
untuk
bernaung, maka yang tidak kalah pentingnya
ialah
pembentukan
pemerintahan.
Pemerintahan terbagi atas tiga organ:
1.
Badan
pembuatan
undang-undang
(BPUU). Dimana organ ini mengatur
hukum-
hukum
rakyatnya
yang
untuk
Negara
dan
ditetapkan
secara
Orang-orang
yang
musyarawarah.
2.
Pelaksana.
menjalankan
roda
pemerintahan
tombak negara alias para Pejabat kita.
12
atau
3.
Pengadilan. Ini bukan suatu badan
yang
asing
bagi
kita,
tugas
mereka
menyeret orang- orang yang bermasalah,
tapi
anehnya
mereka
juga
nimbrung
bersama penjahat.
4. Kedaulatan.
Kedaulatanlah
yang
membedakan
Negara dengan organisasi lainnya, jika
Negara yang berdaulat berarti memiliki UUD
pemerintahan sendiri, bahkan bebas dari
ikatan
belenggu
pemahamannya
kepustakaan
dari
Negara
Merdeka.
hukum
lain,
Dalam
internasional,
suatu
negara yang berdaulat biasanya ditandai
dengan
kemampuan
untuk
mengurus
kepentingan dalam negeri dan luar negerinya
sendiri dengan tidak bergantung kepada
negara lain.
13
b.Kedaulatan Negara
Kedaulatan berasal dari bahasa Arab
(daulah), yang berarti kekuasaan tertinggi.
Menurut Jean Bodin (tokoh ilmu negara),
kedaulatan dalam negara ialah kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak berasal dari
kekuasaan
lain.
Berdasarkan
pengertian
tersebut maka kedaulatan memiliki sifat :
a.
asli, tidak terbagi bagi, mutlak, dan
permanen. Karena kekuasaan yang tertinggi
itu tidak berasal dari pemberian kekuasaan
yang lebih tinggi.
b. tidak terbagi-bagi artinya utuh dimiliki
oleh pemegang kedaulatan itu tanpa dibagi
kepada pihak lain.
c.
Permanen / abadi, artinya kedaulatan itu
tetap, tidak berubah berada dalam kekuasaan
pemegang kedaulatan tersebut.
14
d. Tunggal berarti hanya ada satu kekuasaan
tertinggi, sehingga kekuasaan itu tidak dapat
dibagi-bagi. Dengan demikian, kedaulatan
sebagai kekuasaan tertinggi.
Pengertian kedaulatan rakyat berhubungan
erat dengan pengertian perjanjian masyarakat
dalam
pembentukan
asal
mula
negara.
Negara terbentuk karena adanya perjanjian
masyarakat. Perjanjian masyarakat disebut
juga dengan istilah kontrak sosial. Ada
beberapa ahli yang telah mempelajari kontrak
sosial, antara lain Thomas Hobbes, John
Locke,
dan
Jean
Jaques
Rousseau.
Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk
menguasai
suatu
wilayah
pemerintahan,
masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat
penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan
pemberian dari Tuhan atau Masyarakat.
15
Beberapa pemikiran mengenai kedaulatan
dan pemegang kedaulatan suatu negara
setelah revolusi Perancis dikemukakan oleh
Jean-Jacques Rousseau dalam karyanya Du
Contrat Social Ou Principes Du Droit
Politique (Mengenai Kontrak Sosial atau
Prinsip-prinsip Hak Politik) membagi tingkat
kedaulatan menjadi dua yaitu de facto dan de
jure.
Dimana letak kekuasaan tertinggi pada
suatu Negara bermacam yang terjadi pada
berbagai Negara, hanya terkadang hanya
sebagai slogan tetapi terkadang memang
diikuti secara konsekuen, antara lain sebagai
berikut:
1. Ada Negara yang menganggap bahwa
kedaulatannya ditangan rakyat artinya
suara rakyat benar benar didengar,
keluhannya, penderitaannya, menurut
16
mereka
inilah
contoh
Negara
demokrasi, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
2. Adapula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatan berada ditangan
hokum, artinya supermasi hokum
dinomor satukan, peraturan dijunjung
tinggi.
3. Ada pula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
tuhan, jadi tuhan yang maha kuasa
yang
mennetukan
jalannya
roda
pemerintahan, apabila diatur oleh
sang pencipta dunia ini mak yang
melanggar akan dosa, hanya saja yang
perlu diperhatikan siapakah orang
berada sebagai pelaksana jalannya
roda pemerintahan itu sendiri.
17
4. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
raja, bahwa ini lah bentuk yang sangat
mengkultuskan
bumi,
manusia di muka
bahkan
pernyataan
yang
menyatakan
bahwa
raja
dan
keluarganya
adalah
bangsawan
berdarah biru , adalah terlalu melebihlebihkan
manusia
oleh
manusia.
Karena bukankah sama warna darah
manusia berwarna merah.
5. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatnnya berada ditangan
Negara itu sendiri. Hal ini melihat
karena terlalu dibedaknnya manusia
atas
manusia
mengantisipasi
maka
perbedaan
untuk
kelas
Negara membuat peratutran ketat
18
yang tidak boleh dilanggar oleh
rakyat3.
Kedaulatan bagi sebuah negara adalah
sangat penting sekali. Negara yang sudah
merdeka
berarti
itu
sudah
memiliki
kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah
hak setiap bangsa di dunia dan merupakan
hak asazi setiap manusia di dunia. Bangsa
Indonesia mengutuk dan anti penjajahan
seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea pertama.
Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya.
3
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013.
Hal 36-38
19
C.Timbulnya Negara
Suatu negara tidak terjadi begitu saja
tetapi
melalui
suatu
proses
dengan
dipenuhinya satu unsur kepada unsur lainnya
sehingga
terpenuhi.
unsur
pada
akhirnya
Dengan
tersebut
seluruh
dipenuhinya
maka
kapasitas
unsur
seluruh
negara
sebagai entitas politik tidak diragukan lagi
sebagai subjek hukum (legal entity). Proses
terjadinya negara dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu :
1. Proses terjadinya Negara secara
frimer
Terjadinya negara secara primer adalah
bertahap
yaitu
dimulai
dari
adanya
masyarakat hukum yang paling sederhana,
kemudian berevolusi ketingkat yang lebih
maju dan tidak dihubungkan dengan negara
yang telah ada sebelumnya.
20
Menurut
G.
Jellinek,
terjadinya
negara secara primer melalui 4 tahapan (fase)
yaitu :
- Fase Suku Persekutuan Manusia
Kehidupan
keluarga,
diawali
kemudian
dari
menjadi
sebuah
kelompok
masyarakat hukum tertentu atau disebut suku
yang akhirnya berkembang menjadi lebih
besar dan dipimpin oleh kepala suku yang
merupakan primus interpares.
-Fase Kerajaan
Pada fase ini kepala suku sebagai
primus interpares kemudian menjadi raja
dengan cakupan wilayah yang lebih luas
akibat
fakta
alamiah
maupun
karena
penaklukan - penaklukan wilayah lain.
-Fase Negara Nasional
Awalnya negara nasional diperintah
oleh raja yang absolut dengan pemerintahan
21
yang tersentralisasi semua rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan diperintah raja.
Hanya ada satu identitas kebangsaan, maka
fase ini disebut fase nasional.
-Fase Negara Demokrasi
Setelah rakyat memiliki kesadaran
kebangsaan, kemudian tidak ingin diperintah
oleh
raja
yang
absolut.
Rakyat
ingin
mengendalikan pemerintahan dan memilih
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat
mewujudkan aspirasi mereka yang lebih
dikenal dengan "kedaulatan rakyat" maka
lahirlah negara demokrasi.
Di samping itu, untuk mempelajari asal mula
terbentuknya
suatu
negara
dapat
menggunakan teori-teori yang diajukan oleh
tokoh-tokoh sesuai buah pikiran masingmasing, antara lain sebagai berikut:
22
A. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)
Teori perjanjian masyarakat atau teori
kontrak
sosial
menganggap
perjanjian
sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori
ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi
menjadi negara tirani. Keadaan alamiah itu
merupakan keadaan dimana manusia masih
bebas, belum mengenal hukum dan masih
memiliki hak asasi yang ada pada dirinya.
Akan tetapi karena akibat pekembangan
kehidupan yang menghasilkan kompleksitas
kebutuhan
sebuah
maka
manusia
kehidupan
membutuhkan
bersama.
Dimana
dibentuk berdasarkan perjanjian bersama
untuk
menyerahkan
kedaulatan
kepada
sekelompok orang yang ditunjuk
B. Teori Ketuhanan (Theokratis)
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu
kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada
23
atau terjadi di alam semesta ini adalah
semuanya kehendak Tuhan, demikian pula
negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisasisa perlambang teori theokratis nampak
dalam kalimat yang tercantum di berbagai
Undang-Undang Dasar negara, seperti : “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” atau
“By the grace of God”.
C. Teori Kenyataan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
memang sudah kenyataannya berdasarkan
syarat-syarat tertentu negara itu dapat timbul
D. Teori perjanjian
Yaitu teori yang menganggap bahwa
suatu negara itu terbentuk
berdasarkan
perjanjian bersama antara orang-orang yang
sepakat mendirikan suatu negara ataupun
antara 0rang-orang yang dijajah dengan
penjajahan.
24
E. Teori penaklukan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
negara
itu
timbul
karena
serombongan
manusia menduduki serombongan yang lain.
Sehingga
negara
berdiri
atas
dasar
pemberontakan4.
2. Proses terjadinya negara secara
sekunder
Terjadinya negara secara sekunder adalah
membahas terjadinya negara baru yang
dihubungkan dengan negara lain yang telah
ada
sebelumnya,
berkaitan
dengan
hal
tersebut maka pengakuan negara lain dalam
teori sekunder merupakan unsur penting
berdirinya
suatu
negara
baru.
Untuk
mengetahui terjadinya negara baru dapat
4
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta,
2013.halm. 34-35
25
menggunakan pendekatan faktual yaitu suatu
pendekatan yang didasarkan pada kenyataan
dan pengalaman sejarah yang benar-benar
terjadi.
1. Penaklukan/Pendudukan(Occupasi)
Suatu
daerah
belum
ada
yang
menguasai kemudian diduduki oleh suatu
bangsa. Contoh: Liberia diduduki budakbudak Negro yang dimerdekakan tahun1847.
2. Pelepasan diri (Proklamasi)
Suatu daerah yang semula termasuk
daerah negara tertentu melepaskan diri dan
menyatakan
kemerdekaannya.
Contoh
:
Belgia melepaskan diri dari Belanda tahun
1839, Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun
1947 (semula wilayah Hindustan), Banglades
tahun 1971 (semula wilayah Pakistan), Papua
Nugini
tahun1975
(semula
wilayah
Australia), 3 negara Baltik (Latvia, Estonia,
26
Lituania) melepaskan diri dari Uni Soviet
tahun 1991, dsb.
3.
Pelenyapan dan pembentukan
negara baru
Suatu negara pecah dan lenyap,
kemudian diatas wilayah itu muncul negara
baru.
4. Penarikan ( Accesie )
Mulanya suatu wilayah terbentuk
akibat naiknya lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah tersebut
kemudian dihuni oleh sekelompok orang
hingga akhirnya membentuk negara
5. Penyerahan ( Cessie )
Terjadi
ketika
suatu
wilayah
diserahkan pada negara lain atas dasar
perjanjian
tertentu.
Contoh:
Wilayah
Sleewijk diserahkan oleh Austria pada
Prussia ( Jerman ).
27
6.
Pencaplokan / Penguasaan (
Anexatie )
Suatu negara berdiri di suatu wilayah
yang dikuasai ( dicaplok ) oleh bangsa lain
tanpa reaksi berarti. Contoh: negara Israel
ketika
dibentuk
mencaplok
tahun
daerah
1948
banyak
Palestina,
Suriah,
Yordania dan Mesir.
7. Pemisahan ( Separatise )
Suatu wilayah yang memisahkan diri
dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh:
Belgia memisahkan diri dari Belanda dan
menyatakan merdeka.
8. Peleburan ( Fusi )
Terjadi ketika negara - negara kecil
yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk melebur menjadi satu negara
28
baru. Contoh: terbentuknya federasi kerajaan
Jerman tahun 1871.
C. Macam-Macam bentuk Negara
1.Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno dahulu hanya
dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara
pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi.
-Monarki
Pemerintahan
monarki
adalah
model
pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua
jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional.
a)
Monarki
absolut
adalah
model
pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di
tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk
29
dalam kategori ini adalah negara Arab saudi,
Brunae, Swazilan, bhutan, dll.
b)
Monarki konstitusional adalah bentuk
pemerintahan
yang
kekuasaan
kepala
negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek
monarki konstitusional ini adalah yang paling
banyak dipraktekan di beberapa negara,
seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania
dan lan-lain.
c)
Monarki parlamenter adalah bentuk
pemerintahan yang bertanggung jawab atas
kebijaksanaan
pemerintahannya
adalah
mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.
-Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah
pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa
30
orang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu
-Demokrasi
Pemerintahan model demikrasi adalah
pemerintahan
kedaulatan
yang
rakyat
bersandarkan
atau
pada
bendasarkan
kekuasaannya pada pilihan atau kehendak
rrakyat malalui mekanisme pemulihan Umum
(pemilu) yang berlangsung secara jujur,
bebas, dan adil.
2. Bentuk Negara pada Masa Modern
Sekarang.
Menurut teori-teori modern sekarang
ini, bentuk negara yang terpenting ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara
serikat (Federasi)
1.
Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara
yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan
31
mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.
a.
Negara
sentralisasi
kesatuan
adalah
dengan
pemerintahan
sisitem
yang
langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat,
sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
b.
Negara
kesatuan
dengan
sistem
desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan
dan
kewenangan
untuk
memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah
otonomi daerah atau swatantra.5.
2. Negara serikat
5
Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah dan
Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv. Pustaka Setia
2010. Hal.26-27
32
Negara
serikat
atau
Federasi
merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari
sebuah negara serikat. Pada mulanya negaranegara bagian tersebut merupakan negara
yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah memnggabungkan dengan negara
serikat, dengan sendirinya negara tersebut
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Namun pada perkembangan selanjutnya,
negara serikat mengatur hal yang bersifat
strategis seperti kebijakan politik luar negeri,
keamanan dan pertahanan negara.
33
Kesimpulan
Negara adalah suatu daerah teritorial
yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat
dan
berasil
menuntut
kewarganegaraannya taat pada peraturan
perundang-undangan nya melalui pengusaan
menopolitis dari kekuasaan yang sah.
Tujuan
menyelenggarakan
negara
ketertiban
adalah
mencapai
kesejahteraan umum. Jadi hubungan negara
dan warga negara ibarat ikan dengan airnya,
keduanya memiliki timbal hubungan balik
yang sangat erat, negara indonesia sesuai
konstitusi,
misalnya
berkewajiban
untuk
melindungi seluruh warganya tanpa kecuali
secara jelas dalam UUD Pasal 33.
34
Daftar Pustaka
Dr. Sahya Anggara, M.Si..Sistem Politik
Indonesia, Bandung: Penerbit Pustaka Setia,
2013
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007
Nicholas Henry. Administrasi Negara dan
Masalah-masalah Kenegaraan, Jakarta:
Rajawali Pers. 1988
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian
ilmiah dan keagamaan, Bandung: Pustaka
Reka Cipta, 2013
Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah
dan Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv.
Pustaka Setia 2010.
http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/08/
pengertian-administrasi.html (jam 19:23. 2801-2015)
35
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Negara adalah insititusi yang dibentuk
oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama
yang terikat dan taat terhadap perundangundangan
serta
sendiri”.
Negara
memiliki
dibentuk
pemerintahan
atas
dasar
kesepakatan bersama yang bertujuan untuk
mengatur
kehidupan
anggotanya
dalam
memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan
mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya
sebagai warga negara, negara memberikan
batasan-batasan dalam wujud aturan dan
hukum. Dan setiap negara memiliki bentukbentuk tersendiri.
1
1.2. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Sistem, Administrasi,
Negara?
2.Apa saja syarat Negara, kedaulatan
Negara, dan timbulnya Negara?
3.Sebutkan
macam-macam
bentuk
Negara?
1.3. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian system,
administrasi, dan Negara
2.Untuk
mengetahui
syarat-syarat
terbentuknya Negara, kedaulatan Negara,
dan timbulnya Negara
3.Memberikan informasi tentang macammacam bentuk Negara
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem, Administrasi dan
Negara
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yuinani, yaitu
“Systema” yang berarti:
a.Keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian (Scrode dan voich, 1975:
115);
b.
Hubungan yang berlangsung di antara
satuan-satuan atau komponen secara teratur
(Awad, 1979:4)
Dengan demikian , kata “systema” berarti
sehimpunan bagian atau komponen yang
saling
berhubungan
secara
teratur
dan
merupakan satu keseluruhan (a whole).
Dalam perkembangannya, istilah system
3
mengalami pembiasan sehingga memiliki
banyak
arti,
tergantung
pembicaraannya.Sistem
kesatuan
pada
juga
bagian-bagian
berhubungan
yang
berada
cakupan
merupakan
yang
saling
dalam
suatu
wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara.
Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa
elemen
kesatuan
lain
seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk
suatu
negara
dimana
yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat
yang berada dinegara tersebut.
System
dapat
diartikan
sebagai
satu
kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur
atau komponen.Setiap unsur komponen itu
saling berhubungan secara structural dan
fungsional, ada keterkaitan dalam pencapain
tujuan utama.
4
Beberapa
ahli
yang
mengemukakan
definisi sistem, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Campbell (1979: 3), sistem
adalah himpunan atau komponen atau
bagian
yang
saling
berkaitan
yang
bersama-sama berfungsi untuk mencapai
tujuan.
2. Awad
(1979:
4),
sistem
adalah
sehimpunan komponen atau subsistem
yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai
dengan rencana untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Menurut Ludwig Von Bertalanffy, sistem
adalah
seperangkat
unsur-unsur
yang
terkait dalam suatu antar relasi diatara
unsur-unsur
tersebut
lingkungan.
5
dan
dengan
2.Pengertian Administrasi
Pengertian Administrasi Administrasi
berdasarkan kata etimologis (asal kata)
bersumber dari bahasa latin yaitu, ad +
ministrate, yang secara operasional berarti
melayani, membantu, dan memenuhi. sebut
dengan perkataan “administrasi”.
Namun dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari
di
Indonesia
dikenal
juga
perkataan ”administratie” yang berasal dari
bahasa Belanda, sebagai peninggalan sejarah
masa
lalu
yang
tidak
mudah
meninggalkannya. Maka dengan demikian,
bahwa administrasi adalah proses kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk
mencapai
tujuan
yang
telah
ditetapkan1.
Menurut para ahli bahwa administrasi:
1
Nicholas Henry. Administrasi Negara dan Masalahmasalah Kenegaraan, Jakarta: Rajawali Pers. 1988.
6
a. Administrasi
Menurut
dalam
arti
Soewarno
sempit.
Handayaningrat
mengatakan“Administrasi
secara
sempit
berasal dari kata Administratie (bahasa
Belanda)
yaitu
meliputi
kegiatan
cata-
mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang
bersifat teknis ketatausahaan”(1988:2).
b. Wiliam
Lefingwel
dan
Edwin
Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen
yang
berkenaan
dengan
pelaksanaan
pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan,
dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
c. George Tery
Administrasi
adalah
pengendalian,
dan
perencanaan,
pengorganisasian
pekerjaan perkantoran, serta penggerakan
7
mereka
yang
melaksanakannya
agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara
berkembang
sesuai
dengan
kondisi
masyarakat pada saat itu. Pada zaman yunani
kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles
(384-522 SM) merumuskan negara dalam
bulu politica yang disebut negara polis, yang
saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah
terkecil.
Negara merupakan suatu organisasi di
antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia
yang
secara
bersama-sama
mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu
dengan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib dan keselamatan
8
sekelompok
atau
beberapa
kelompok
manusia yang ada di wilayahnya.
Definisi menurut para ahli
a. Menurut aristoteles :
Negara adalah persekutuan daripada keluarga
dan desa, guna memperoleh hidup yang
sebaik-baiknya.
b. Jean bodin
Negara adalah suatu persekutuan daripada
keluarga-keluarga
dengan
segala
kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari
suatu kuasa yang berdaulat
c. Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
d.
Prof. Mr. Soenarko
Negara ialah organisasi manyarakat yang
mempunyai
daerah
tertentu,
9
dimana
kekuasaan
negara
berlaku
sepenuhnya
sebagai sebuah kedaulatan2.
B.Syarat-Syarat
Negara,
Kedaulatan
Negara, dan Timbulnya Negara
a.Syarat-syarat Negara
1. Rakyat/Jumlah penduduk.
Rakyat merupakan unsur pertama
dalam membentuk negara, tampa masyarakat
maka
mustahil
Negara
bisa
terbentuk.
Leacock mengatakan: Negara tidak akan
berdiri tampa adanya sekelompok orang yang
mendiami bumi ini
Plato
mengatakan
bahwa
untuk
membentuk sebuah Negara wilayah tersebut
membutuhkan 5040 penduduk. Pendapat ini
tidak berlaku dijaman modern ini, lihat saja
Vatican City misalnya, adalah sebuah negara
2
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007. Hal 99-100
10
di tengah jantung kota Roma, adalah negara
yang dibentuk tahun 1929 berdasarkan
Perjanjian Lateran antara Takhta Suci dengan
pemerintah Italia. Luas negara ini hanya
sebesar 109 acre atau 2,25 kilometer persegi
dengan penduduk sebanyak 572 orang.
2.Wilayah
Wilayah atau daerah atau teritorial
negara adalah bagian tertentu dari permukaan
bumi, tempat penduduk negara berdiam
secara tetap dan tempat negara mempunyai
kekuasaan tertinggi serta dapat menjalankan
kekuasaan itu secara efektif. Wilayah negara
adalah landasan materil atau landasan fisik
dari negara yang berbentuk tanah, dan
karenanya
disebut
grondsubstraat
dari
negara, artinya lapisan dasar berupa tanah
dari negara itu. Wilayah merupakan unsur
yang kedua, karena dengan ada wilayah yang
11
didiami oleh manusia, maka negara akan
terbentuk,
jika
wilayah
tersebut
tidak
ditempati secara permanent oleh manusia
maka mustahil untuk membentuk Negara.
3. Pemerintahan.
Jika rakyat telah siap dan wilayah
yang
ditempati
memungkinkan
untuk
bernaung, maka yang tidak kalah pentingnya
ialah
pembentukan
pemerintahan.
Pemerintahan terbagi atas tiga organ:
1.
Badan
pembuatan
undang-undang
(BPUU). Dimana organ ini mengatur
hukum-
hukum
rakyatnya
yang
untuk
Negara
dan
ditetapkan
secara
Orang-orang
yang
musyarawarah.
2.
Pelaksana.
menjalankan
roda
pemerintahan
tombak negara alias para Pejabat kita.
12
atau
3.
Pengadilan. Ini bukan suatu badan
yang
asing
bagi
kita,
tugas
mereka
menyeret orang- orang yang bermasalah,
tapi
anehnya
mereka
juga
nimbrung
bersama penjahat.
4. Kedaulatan.
Kedaulatanlah
yang
membedakan
Negara dengan organisasi lainnya, jika
Negara yang berdaulat berarti memiliki UUD
pemerintahan sendiri, bahkan bebas dari
ikatan
belenggu
pemahamannya
kepustakaan
dari
Negara
Merdeka.
hukum
lain,
Dalam
internasional,
suatu
negara yang berdaulat biasanya ditandai
dengan
kemampuan
untuk
mengurus
kepentingan dalam negeri dan luar negerinya
sendiri dengan tidak bergantung kepada
negara lain.
13
b.Kedaulatan Negara
Kedaulatan berasal dari bahasa Arab
(daulah), yang berarti kekuasaan tertinggi.
Menurut Jean Bodin (tokoh ilmu negara),
kedaulatan dalam negara ialah kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak berasal dari
kekuasaan
lain.
Berdasarkan
pengertian
tersebut maka kedaulatan memiliki sifat :
a.
asli, tidak terbagi bagi, mutlak, dan
permanen. Karena kekuasaan yang tertinggi
itu tidak berasal dari pemberian kekuasaan
yang lebih tinggi.
b. tidak terbagi-bagi artinya utuh dimiliki
oleh pemegang kedaulatan itu tanpa dibagi
kepada pihak lain.
c.
Permanen / abadi, artinya kedaulatan itu
tetap, tidak berubah berada dalam kekuasaan
pemegang kedaulatan tersebut.
14
d. Tunggal berarti hanya ada satu kekuasaan
tertinggi, sehingga kekuasaan itu tidak dapat
dibagi-bagi. Dengan demikian, kedaulatan
sebagai kekuasaan tertinggi.
Pengertian kedaulatan rakyat berhubungan
erat dengan pengertian perjanjian masyarakat
dalam
pembentukan
asal
mula
negara.
Negara terbentuk karena adanya perjanjian
masyarakat. Perjanjian masyarakat disebut
juga dengan istilah kontrak sosial. Ada
beberapa ahli yang telah mempelajari kontrak
sosial, antara lain Thomas Hobbes, John
Locke,
dan
Jean
Jaques
Rousseau.
Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk
menguasai
suatu
wilayah
pemerintahan,
masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat
penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan
pemberian dari Tuhan atau Masyarakat.
15
Beberapa pemikiran mengenai kedaulatan
dan pemegang kedaulatan suatu negara
setelah revolusi Perancis dikemukakan oleh
Jean-Jacques Rousseau dalam karyanya Du
Contrat Social Ou Principes Du Droit
Politique (Mengenai Kontrak Sosial atau
Prinsip-prinsip Hak Politik) membagi tingkat
kedaulatan menjadi dua yaitu de facto dan de
jure.
Dimana letak kekuasaan tertinggi pada
suatu Negara bermacam yang terjadi pada
berbagai Negara, hanya terkadang hanya
sebagai slogan tetapi terkadang memang
diikuti secara konsekuen, antara lain sebagai
berikut:
1. Ada Negara yang menganggap bahwa
kedaulatannya ditangan rakyat artinya
suara rakyat benar benar didengar,
keluhannya, penderitaannya, menurut
16
mereka
inilah
contoh
Negara
demokrasi, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
2. Adapula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatan berada ditangan
hokum, artinya supermasi hokum
dinomor satukan, peraturan dijunjung
tinggi.
3. Ada pula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
tuhan, jadi tuhan yang maha kuasa
yang
mennetukan
jalannya
roda
pemerintahan, apabila diatur oleh
sang pencipta dunia ini mak yang
melanggar akan dosa, hanya saja yang
perlu diperhatikan siapakah orang
berada sebagai pelaksana jalannya
roda pemerintahan itu sendiri.
17
4. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
raja, bahwa ini lah bentuk yang sangat
mengkultuskan
bumi,
manusia di muka
bahkan
pernyataan
yang
menyatakan
bahwa
raja
dan
keluarganya
adalah
bangsawan
berdarah biru , adalah terlalu melebihlebihkan
manusia
oleh
manusia.
Karena bukankah sama warna darah
manusia berwarna merah.
5. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatnnya berada ditangan
Negara itu sendiri. Hal ini melihat
karena terlalu dibedaknnya manusia
atas
manusia
mengantisipasi
maka
perbedaan
untuk
kelas
Negara membuat peratutran ketat
18
yang tidak boleh dilanggar oleh
rakyat3.
Kedaulatan bagi sebuah negara adalah
sangat penting sekali. Negara yang sudah
merdeka
berarti
itu
sudah
memiliki
kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah
hak setiap bangsa di dunia dan merupakan
hak asazi setiap manusia di dunia. Bangsa
Indonesia mengutuk dan anti penjajahan
seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea pertama.
Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya.
3
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013.
Hal 36-38
19
C.Timbulnya Negara
Suatu negara tidak terjadi begitu saja
tetapi
melalui
suatu
proses
dengan
dipenuhinya satu unsur kepada unsur lainnya
sehingga
terpenuhi.
unsur
pada
akhirnya
Dengan
tersebut
seluruh
dipenuhinya
maka
kapasitas
unsur
seluruh
negara
sebagai entitas politik tidak diragukan lagi
sebagai subjek hukum (legal entity). Proses
terjadinya negara dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu :
1. Proses terjadinya Negara secara
frimer
Terjadinya negara secara primer adalah
bertahap
yaitu
dimulai
dari
adanya
masyarakat hukum yang paling sederhana,
kemudian berevolusi ketingkat yang lebih
maju dan tidak dihubungkan dengan negara
yang telah ada sebelumnya.
20
Menurut
G.
Jellinek,
terjadinya
negara secara primer melalui 4 tahapan (fase)
yaitu :
- Fase Suku Persekutuan Manusia
Kehidupan
keluarga,
diawali
kemudian
dari
menjadi
sebuah
kelompok
masyarakat hukum tertentu atau disebut suku
yang akhirnya berkembang menjadi lebih
besar dan dipimpin oleh kepala suku yang
merupakan primus interpares.
-Fase Kerajaan
Pada fase ini kepala suku sebagai
primus interpares kemudian menjadi raja
dengan cakupan wilayah yang lebih luas
akibat
fakta
alamiah
maupun
karena
penaklukan - penaklukan wilayah lain.
-Fase Negara Nasional
Awalnya negara nasional diperintah
oleh raja yang absolut dengan pemerintahan
21
yang tersentralisasi semua rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan diperintah raja.
Hanya ada satu identitas kebangsaan, maka
fase ini disebut fase nasional.
-Fase Negara Demokrasi
Setelah rakyat memiliki kesadaran
kebangsaan, kemudian tidak ingin diperintah
oleh
raja
yang
absolut.
Rakyat
ingin
mengendalikan pemerintahan dan memilih
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat
mewujudkan aspirasi mereka yang lebih
dikenal dengan "kedaulatan rakyat" maka
lahirlah negara demokrasi.
Di samping itu, untuk mempelajari asal mula
terbentuknya
suatu
negara
dapat
menggunakan teori-teori yang diajukan oleh
tokoh-tokoh sesuai buah pikiran masingmasing, antara lain sebagai berikut:
22
A. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)
Teori perjanjian masyarakat atau teori
kontrak
sosial
menganggap
perjanjian
sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori
ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi
menjadi negara tirani. Keadaan alamiah itu
merupakan keadaan dimana manusia masih
bebas, belum mengenal hukum dan masih
memiliki hak asasi yang ada pada dirinya.
Akan tetapi karena akibat pekembangan
kehidupan yang menghasilkan kompleksitas
kebutuhan
sebuah
maka
manusia
kehidupan
membutuhkan
bersama.
Dimana
dibentuk berdasarkan perjanjian bersama
untuk
menyerahkan
kedaulatan
kepada
sekelompok orang yang ditunjuk
B. Teori Ketuhanan (Theokratis)
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu
kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada
23
atau terjadi di alam semesta ini adalah
semuanya kehendak Tuhan, demikian pula
negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisasisa perlambang teori theokratis nampak
dalam kalimat yang tercantum di berbagai
Undang-Undang Dasar negara, seperti : “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” atau
“By the grace of God”.
C. Teori Kenyataan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
memang sudah kenyataannya berdasarkan
syarat-syarat tertentu negara itu dapat timbul
D. Teori perjanjian
Yaitu teori yang menganggap bahwa
suatu negara itu terbentuk
berdasarkan
perjanjian bersama antara orang-orang yang
sepakat mendirikan suatu negara ataupun
antara 0rang-orang yang dijajah dengan
penjajahan.
24
E. Teori penaklukan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
negara
itu
timbul
karena
serombongan
manusia menduduki serombongan yang lain.
Sehingga
negara
berdiri
atas
dasar
pemberontakan4.
2. Proses terjadinya negara secara
sekunder
Terjadinya negara secara sekunder adalah
membahas terjadinya negara baru yang
dihubungkan dengan negara lain yang telah
ada
sebelumnya,
berkaitan
dengan
hal
tersebut maka pengakuan negara lain dalam
teori sekunder merupakan unsur penting
berdirinya
suatu
negara
baru.
Untuk
mengetahui terjadinya negara baru dapat
4
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta,
2013.halm. 34-35
25
menggunakan pendekatan faktual yaitu suatu
pendekatan yang didasarkan pada kenyataan
dan pengalaman sejarah yang benar-benar
terjadi.
1. Penaklukan/Pendudukan(Occupasi)
Suatu
daerah
belum
ada
yang
menguasai kemudian diduduki oleh suatu
bangsa. Contoh: Liberia diduduki budakbudak Negro yang dimerdekakan tahun1847.
2. Pelepasan diri (Proklamasi)
Suatu daerah yang semula termasuk
daerah negara tertentu melepaskan diri dan
menyatakan
kemerdekaannya.
Contoh
:
Belgia melepaskan diri dari Belanda tahun
1839, Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun
1947 (semula wilayah Hindustan), Banglades
tahun 1971 (semula wilayah Pakistan), Papua
Nugini
tahun1975
(semula
wilayah
Australia), 3 negara Baltik (Latvia, Estonia,
26
Lituania) melepaskan diri dari Uni Soviet
tahun 1991, dsb.
3.
Pelenyapan dan pembentukan
negara baru
Suatu negara pecah dan lenyap,
kemudian diatas wilayah itu muncul negara
baru.
4. Penarikan ( Accesie )
Mulanya suatu wilayah terbentuk
akibat naiknya lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah tersebut
kemudian dihuni oleh sekelompok orang
hingga akhirnya membentuk negara
5. Penyerahan ( Cessie )
Terjadi
ketika
suatu
wilayah
diserahkan pada negara lain atas dasar
perjanjian
tertentu.
Contoh:
Wilayah
Sleewijk diserahkan oleh Austria pada
Prussia ( Jerman ).
27
6.
Pencaplokan / Penguasaan (
Anexatie )
Suatu negara berdiri di suatu wilayah
yang dikuasai ( dicaplok ) oleh bangsa lain
tanpa reaksi berarti. Contoh: negara Israel
ketika
dibentuk
mencaplok
tahun
daerah
1948
banyak
Palestina,
Suriah,
Yordania dan Mesir.
7. Pemisahan ( Separatise )
Suatu wilayah yang memisahkan diri
dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh:
Belgia memisahkan diri dari Belanda dan
menyatakan merdeka.
8. Peleburan ( Fusi )
Terjadi ketika negara - negara kecil
yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk melebur menjadi satu negara
28
baru. Contoh: terbentuknya federasi kerajaan
Jerman tahun 1871.
C. Macam-Macam bentuk Negara
1.Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno dahulu hanya
dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara
pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi.
-Monarki
Pemerintahan
monarki
adalah
model
pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua
jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional.
a)
Monarki
absolut
adalah
model
pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di
tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk
29
dalam kategori ini adalah negara Arab saudi,
Brunae, Swazilan, bhutan, dll.
b)
Monarki konstitusional adalah bentuk
pemerintahan
yang
kekuasaan
kepala
negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek
monarki konstitusional ini adalah yang paling
banyak dipraktekan di beberapa negara,
seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania
dan lan-lain.
c)
Monarki parlamenter adalah bentuk
pemerintahan yang bertanggung jawab atas
kebijaksanaan
pemerintahannya
adalah
mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.
-Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah
pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa
30
orang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu
-Demokrasi
Pemerintahan model demikrasi adalah
pemerintahan
kedaulatan
yang
rakyat
bersandarkan
atau
pada
bendasarkan
kekuasaannya pada pilihan atau kehendak
rrakyat malalui mekanisme pemulihan Umum
(pemilu) yang berlangsung secara jujur,
bebas, dan adil.
2. Bentuk Negara pada Masa Modern
Sekarang.
Menurut teori-teori modern sekarang
ini, bentuk negara yang terpenting ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara
serikat (Federasi)
1.
Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara
yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan
31
mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.
a.
Negara
sentralisasi
kesatuan
adalah
dengan
pemerintahan
sisitem
yang
langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat,
sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
b.
Negara
kesatuan
dengan
sistem
desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan
dan
kewenangan
untuk
memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah
otonomi daerah atau swatantra.5.
2. Negara serikat
5
Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah dan
Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv. Pustaka Setia
2010. Hal.26-27
32
Negara
serikat
atau
Federasi
merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari
sebuah negara serikat. Pada mulanya negaranegara bagian tersebut merupakan negara
yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah memnggabungkan dengan negara
serikat, dengan sendirinya negara tersebut
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Namun pada perkembangan selanjutnya,
negara serikat mengatur hal yang bersifat
strategis seperti kebijakan politik luar negeri,
keamanan dan pertahanan negara.
33
Kesimpulan
Negara adalah suatu daerah teritorial
yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat
dan
berasil
menuntut
kewarganegaraannya taat pada peraturan
perundang-undangan nya melalui pengusaan
menopolitis dari kekuasaan yang sah.
Tujuan
menyelenggarakan
negara
ketertiban
adalah
mencapai
kesejahteraan umum. Jadi hubungan negara
dan warga negara ibarat ikan dengan airnya,
keduanya memiliki timbal hubungan balik
yang sangat erat, negara indonesia sesuai
konstitusi,
misalnya
berkewajiban
untuk
melindungi seluruh warganya tanpa kecuali
secara jelas dalam UUD Pasal 33.
34
Daftar Pustaka
Dr. Sahya Anggara, M.Si..Sistem Politik
Indonesia, Bandung: Penerbit Pustaka Setia,
2013
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007
Nicholas Henry. Administrasi Negara dan
Masalah-masalah Kenegaraan, Jakarta:
Rajawali Pers. 1988
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian
ilmiah dan keagamaan, Bandung: Pustaka
Reka Cipta, 2013
Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah
dan Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv.
Pustaka Setia 2010.
http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/08/
pengertian-administrasi.html (jam 19:23. 2801-2015)
35