Sistem Administrasi Negara Republik Indo

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Negara adalah insititusi yang dibentuk

oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama
yang terikat dan taat terhadap perundangundangan

serta

sendiri”.

Negara

memiliki
dibentuk

pemerintahan

atas

dasar

kesepakatan bersama yang bertujuan untuk
mengatur

kehidupan

anggotanya

dalam

memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan
mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya
sebagai warga negara, negara memberikan
batasan-batasan dalam wujud aturan dan
hukum. Dan setiap negara memiliki bentukbentuk tersendiri.


1

1.2. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Sistem, Administrasi,
Negara?
2.Apa saja syarat Negara, kedaulatan
Negara, dan timbulnya Negara?
3.Sebutkan

macam-macam

bentuk

Negara?
1.3. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian system,
administrasi, dan Negara
2.Untuk

mengetahui


syarat-syarat

terbentuknya Negara, kedaulatan Negara,
dan timbulnya Negara
3.Memberikan informasi tentang macammacam bentuk Negara

2

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem, Administrasi dan
Negara
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yuinani, yaitu
“Systema” yang berarti:
a.Keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian (Scrode dan voich, 1975:
115);
b.


Hubungan yang berlangsung di antara
satuan-satuan atau komponen secara teratur
(Awad, 1979:4)
Dengan demikian , kata “systema” berarti

sehimpunan bagian atau komponen yang
saling

berhubungan

secara

teratur

dan

merupakan satu keseluruhan (a whole).
Dalam perkembangannya, istilah system


3

mengalami pembiasan sehingga memiliki
banyak

arti,

tergantung

pembicaraannya.Sistem
kesatuan

pada

juga

bagian-bagian

berhubungan


yang

berada

cakupan
merupakan

yang

saling

dalam

suatu

wilayah serta memiliki item-item penggerak,
contoh umum misalnya seperti negara.
Negara merupakan suatu kumpulan dari
beberapa


elemen

kesatuan

lain

seperti

provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk

suatu

negara

dimana

yang

berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat

yang berada dinegara tersebut.
System

dapat

diartikan

sebagai

satu

kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur
atau komponen.Setiap unsur komponen itu
saling berhubungan secara structural dan
fungsional, ada keterkaitan dalam pencapain
tujuan utama.

4

Beberapa


ahli

yang

mengemukakan

definisi sistem, antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Campbell (1979: 3), sistem
adalah himpunan atau komponen atau
bagian

yang

saling

berkaitan

yang


bersama-sama berfungsi untuk mencapai
tujuan.
2. Awad

(1979:

4),

sistem

adalah

sehimpunan komponen atau subsistem
yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai
dengan rencana untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Menurut Ludwig Von Bertalanffy, sistem
adalah

seperangkat


unsur-unsur

yang

terkait dalam suatu antar relasi diatara
unsur-unsur

tersebut

lingkungan.

5

dan

dengan

2.Pengertian Administrasi
Pengertian Administrasi Administrasi
berdasarkan kata etimologis (asal kata)
bersumber dari bahasa latin yaitu, ad +
ministrate, yang secara operasional berarti
melayani, membantu, dan memenuhi. sebut
dengan perkataan “administrasi”.
Namun dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari

di

Indonesia

dikenal

juga

perkataan ”administratie” yang berasal dari
bahasa Belanda, sebagai peninggalan sejarah
masa

lalu

yang

tidak

mudah

meninggalkannya. Maka dengan demikian,
bahwa administrasi adalah proses kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk

mencapai

tujuan

yang

telah

ditetapkan1.
Menurut para ahli bahwa administrasi:
1

Nicholas Henry. Administrasi Negara dan Masalahmasalah Kenegaraan, Jakarta: Rajawali Pers. 1988.

6

a. Administrasi
Menurut

dalam

arti

Soewarno

sempit.

Handayaningrat

mengatakan“Administrasi

secara

sempit

berasal dari kata Administratie (bahasa
Belanda)

yaitu

meliputi

kegiatan

cata-

mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan,
keti-mengetik, agenda dan sebagainya yang
bersifat teknis ketatausahaan”(1988:2).
b. Wiliam

Lefingwel

dan

Edwin

Robinson
Administrasi adalah cabang ilmu manajemen
yang

berkenaan

dengan

pelaksanaan

pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan,
dan dimana pekerjaan itu harus dilakukan.
c. George Tery
Administrasi

adalah

pengendalian,

dan

perencanaan,
pengorganisasian

pekerjaan perkantoran, serta penggerakan

7

mereka

yang

melaksanakannya

agar

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.Pengertian Negara
Secara historis pengertian negara
berkembang

sesuai

dengan

kondisi

masyarakat pada saat itu. Pada zaman yunani
kuno para ahli filsafat negara merumuskan
pengertian negara secara beragam. Aristoteles
(384-522 SM) merumuskan negara dalam
bulu politica yang disebut negara polis, yang
saat itu masih dipahami dalam suatu wilayah
terkecil.
Negara merupakan suatu organisasi di
antara sekelompok atau beberapa kelompok
manusia

yang

secara

bersama-sama

mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu
dengan mengakui adanya suatu pemerintahan
yang mengurus tata tertib dan keselamatan

8

sekelompok

atau

beberapa

kelompok

manusia yang ada di wilayahnya.
Definisi menurut para ahli
a. Menurut aristoteles :
Negara adalah persekutuan daripada keluarga
dan desa, guna memperoleh hidup yang
sebaik-baiknya.
b. Jean bodin
Negara adalah suatu persekutuan daripada
keluarga-keluarga

dengan

segala

kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari
suatu kuasa yang berdaulat
c. Prof. R. Djokosoetono
Negara adalah suatu organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sama.
d.

Prof. Mr. Soenarko

Negara ialah organisasi manyarakat yang
mempunyai

daerah

tertentu,

9

dimana

kekuasaan

negara

berlaku

sepenuhnya

sebagai sebuah kedaulatan2.
B.Syarat-Syarat

Negara,

Kedaulatan

Negara, dan Timbulnya Negara
a.Syarat-syarat Negara
1. Rakyat/Jumlah penduduk.
Rakyat merupakan unsur pertama
dalam membentuk negara, tampa masyarakat
maka

mustahil

Negara

bisa

terbentuk.

Leacock mengatakan: Negara tidak akan
berdiri tampa adanya sekelompok orang yang
mendiami bumi ini
Plato

mengatakan

bahwa

untuk

membentuk sebuah Negara wilayah tersebut
membutuhkan 5040 penduduk. Pendapat ini
tidak berlaku dijaman modern ini, lihat saja
Vatican City misalnya, adalah sebuah negara
2

Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007. Hal 99-100

10

di tengah jantung kota Roma, adalah negara
yang dibentuk tahun 1929 berdasarkan
Perjanjian Lateran antara Takhta Suci dengan
pemerintah Italia. Luas negara ini hanya
sebesar 109 acre atau 2,25 kilometer persegi
dengan penduduk sebanyak 572 orang.
2.Wilayah
Wilayah atau daerah atau teritorial
negara adalah bagian tertentu dari permukaan
bumi, tempat penduduk negara berdiam
secara tetap dan tempat negara mempunyai
kekuasaan tertinggi serta dapat menjalankan
kekuasaan itu secara efektif. Wilayah negara
adalah landasan materil atau landasan fisik
dari negara yang berbentuk tanah, dan
karenanya

disebut

grondsubstraat

dari

negara, artinya lapisan dasar berupa tanah
dari negara itu. Wilayah merupakan unsur
yang kedua, karena dengan ada wilayah yang

11

didiami oleh manusia, maka negara akan
terbentuk,

jika

wilayah

tersebut

tidak

ditempati secara permanent oleh manusia
maka mustahil untuk membentuk Negara.
3. Pemerintahan.
Jika rakyat telah siap dan wilayah
yang

ditempati

memungkinkan

untuk

bernaung, maka yang tidak kalah pentingnya
ialah

pembentukan

pemerintahan.

Pemerintahan terbagi atas tiga organ:
1.

Badan

pembuatan

undang-undang

(BPUU). Dimana organ ini mengatur
hukum-

hukum

rakyatnya

yang

untuk

Negara

dan

ditetapkan

secara

Orang-orang

yang

musyarawarah.
2.

Pelaksana.
menjalankan

roda

pemerintahan

tombak negara alias para Pejabat kita.

12

atau

3.

Pengadilan. Ini bukan suatu badan
yang

asing

bagi

kita,

tugas

mereka

menyeret orang- orang yang bermasalah,
tapi

anehnya

mereka

juga

nimbrung

bersama penjahat.
4. Kedaulatan.
Kedaulatanlah

yang

membedakan

Negara dengan organisasi lainnya, jika
Negara yang berdaulat berarti memiliki UUD
pemerintahan sendiri, bahkan bebas dari
ikatan

belenggu

pemahamannya
kepustakaan

dari

Negara

Merdeka.

hukum

lain,
Dalam

internasional,

suatu

negara yang berdaulat biasanya ditandai
dengan

kemampuan

untuk

mengurus

kepentingan dalam negeri dan luar negerinya
sendiri dengan tidak bergantung kepada
negara lain.

13

b.Kedaulatan Negara
Kedaulatan berasal dari bahasa Arab
(daulah), yang berarti kekuasaan tertinggi.
Menurut Jean Bodin (tokoh ilmu negara),
kedaulatan dalam negara ialah kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak berasal dari
kekuasaan

lain.

Berdasarkan

pengertian

tersebut maka kedaulatan memiliki sifat :
a.

asli, tidak terbagi bagi, mutlak, dan

permanen. Karena kekuasaan yang tertinggi
itu tidak berasal dari pemberian kekuasaan
yang lebih tinggi.
b. tidak terbagi-bagi artinya utuh dimiliki
oleh pemegang kedaulatan itu tanpa dibagi
kepada pihak lain.
c.

Permanen / abadi, artinya kedaulatan itu

tetap, tidak berubah berada dalam kekuasaan
pemegang kedaulatan tersebut.

14

d. Tunggal berarti hanya ada satu kekuasaan
tertinggi, sehingga kekuasaan itu tidak dapat
dibagi-bagi. Dengan demikian, kedaulatan
sebagai kekuasaan tertinggi.
Pengertian kedaulatan rakyat berhubungan
erat dengan pengertian perjanjian masyarakat
dalam

pembentukan

asal

mula

negara.

Negara terbentuk karena adanya perjanjian
masyarakat. Perjanjian masyarakat disebut
juga dengan istilah kontrak sosial. Ada
beberapa ahli yang telah mempelajari kontrak
sosial, antara lain Thomas Hobbes, John
Locke,

dan

Jean

Jaques

Rousseau.

Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk
menguasai

suatu

wilayah

pemerintahan,

masyarakat, atau atas diri sendiri terdapat
penganut dalam dua teori yaitu berdasarkan
pemberian dari Tuhan atau Masyarakat.

15

Beberapa pemikiran mengenai kedaulatan
dan pemegang kedaulatan suatu negara
setelah revolusi Perancis dikemukakan oleh
Jean-Jacques Rousseau dalam karyanya Du
Contrat Social Ou Principes Du Droit
Politique (Mengenai Kontrak Sosial atau
Prinsip-prinsip Hak Politik) membagi tingkat
kedaulatan menjadi dua yaitu de facto dan de
jure.
Dimana letak kekuasaan tertinggi pada
suatu Negara bermacam yang terjadi pada
berbagai Negara, hanya terkadang hanya
sebagai slogan tetapi terkadang memang
diikuti secara konsekuen, antara lain sebagai
berikut:
1. Ada Negara yang menganggap bahwa
kedaulatannya ditangan rakyat artinya
suara rakyat benar benar didengar,
keluhannya, penderitaannya, menurut

16

mereka

inilah

contoh

Negara

demokrasi, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
2. Adapula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatan berada ditangan
hokum, artinya supermasi hokum
dinomor satukan, peraturan dijunjung
tinggi.
3. Ada pula Negara yang mengatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
tuhan, jadi tuhan yang maha kuasa
yang

mennetukan

jalannya

roda

pemerintahan, apabila diatur oleh
sang pencipta dunia ini mak yang
melanggar akan dosa, hanya saja yang
perlu diperhatikan siapakah orang
berada sebagai pelaksana jalannya
roda pemerintahan itu sendiri.

17

4. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatannya berada ditangan
raja, bahwa ini lah bentuk yang sangat
mengkultuskan
bumi,

manusia di muka

bahkan

pernyataan

yang

menyatakan

bahwa

raja

dan

keluarganya

adalah

bangsawan

berdarah biru , adalah terlalu melebihlebihkan

manusia

oleh

manusia.

Karena bukankah sama warna darah
manusia berwarna merah.
5. Adapula Negara yang menyatakan
bahwa kedaulatnnya berada ditangan
Negara itu sendiri. Hal ini melihat
karena terlalu dibedaknnya manusia
atas

manusia

mengantisipasi

maka
perbedaan

untuk
kelas

Negara membuat peratutran ketat

18

yang tidak boleh dilanggar oleh
rakyat3.
Kedaulatan bagi sebuah negara adalah
sangat penting sekali. Negara yang sudah
merdeka

berarti

itu

sudah

memiliki

kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah
hak setiap bangsa di dunia dan merupakan
hak asazi setiap manusia di dunia. Bangsa
Indonesia mengutuk dan anti penjajahan
seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea pertama.
Pengertian kedaulatan itu sendiri adalah
kekuasaan yang tertinggi untuk membuat
undang-undang dan melaksanakannya.

3

Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013.
Hal 36-38

19

C.Timbulnya Negara
Suatu negara tidak terjadi begitu saja
tetapi

melalui

suatu

proses

dengan

dipenuhinya satu unsur kepada unsur lainnya
sehingga
terpenuhi.
unsur

pada

akhirnya

Dengan

tersebut

seluruh

dipenuhinya

maka

kapasitas

unsur
seluruh
negara

sebagai entitas politik tidak diragukan lagi
sebagai subjek hukum (legal entity). Proses
terjadinya negara dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu :
1. Proses terjadinya Negara secara
frimer
Terjadinya negara secara primer adalah
bertahap

yaitu

dimulai

dari

adanya

masyarakat hukum yang paling sederhana,
kemudian berevolusi ketingkat yang lebih
maju dan tidak dihubungkan dengan negara
yang telah ada sebelumnya.

20

Menurut

G.

Jellinek,

terjadinya

negara secara primer melalui 4 tahapan (fase)
yaitu :
- Fase Suku Persekutuan Manusia
Kehidupan
keluarga,

diawali

kemudian

dari

menjadi

sebuah
kelompok

masyarakat hukum tertentu atau disebut suku
yang akhirnya berkembang menjadi lebih
besar dan dipimpin oleh kepala suku yang
merupakan primus interpares.
-Fase Kerajaan
Pada fase ini kepala suku sebagai
primus interpares kemudian menjadi raja
dengan cakupan wilayah yang lebih luas
akibat

fakta

alamiah

maupun

karena

penaklukan - penaklukan wilayah lain.
-Fase Negara Nasional
Awalnya negara nasional diperintah
oleh raja yang absolut dengan pemerintahan

21

yang tersentralisasi semua rakyat dipaksa
mematuhi kehendak dan diperintah raja.
Hanya ada satu identitas kebangsaan, maka
fase ini disebut fase nasional.
-Fase Negara Demokrasi
Setelah rakyat memiliki kesadaran
kebangsaan, kemudian tidak ingin diperintah
oleh

raja

yang

absolut.

Rakyat

ingin

mengendalikan pemerintahan dan memilih
pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat
mewujudkan aspirasi mereka yang lebih
dikenal dengan "kedaulatan rakyat" maka
lahirlah negara demokrasi.
Di samping itu, untuk mempelajari asal mula
terbentuknya

suatu

negara

dapat

menggunakan teori-teori yang diajukan oleh
tokoh-tokoh sesuai buah pikiran masingmasing, antara lain sebagai berikut:

22

A. Teori Kontrak Sosial (Social Contract)
Teori perjanjian masyarakat atau teori
kontrak

sosial

menganggap

perjanjian

sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori
ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi
menjadi negara tirani. Keadaan alamiah itu
merupakan keadaan dimana manusia masih
bebas, belum mengenal hukum dan masih
memiliki hak asasi yang ada pada dirinya.
Akan tetapi karena akibat pekembangan
kehidupan yang menghasilkan kompleksitas
kebutuhan
sebuah

maka

manusia

kehidupan

membutuhkan

bersama.

Dimana

dibentuk berdasarkan perjanjian bersama
untuk

menyerahkan

kedaulatan

kepada

sekelompok orang yang ditunjuk
B. Teori Ketuhanan (Theokratis)
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu
kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada

23

atau terjadi di alam semesta ini adalah
semuanya kehendak Tuhan, demikian pula
negara terjadi karena kehendak Tuhan. Sisasisa perlambang teori theokratis nampak
dalam kalimat yang tercantum di berbagai
Undang-Undang Dasar negara, seperti : “Atas
berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” atau
“By the grace of God”.
C. Teori Kenyataan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
memang sudah kenyataannya berdasarkan
syarat-syarat tertentu negara itu dapat timbul
D. Teori perjanjian
Yaitu teori yang menganggap bahwa
suatu negara itu terbentuk

berdasarkan

perjanjian bersama antara orang-orang yang
sepakat mendirikan suatu negara ataupun
antara 0rang-orang yang dijajah dengan
penjajahan.

24

E. Teori penaklukan
Yaitu teori yang menganggap bahwa
negara

itu

timbul

karena

serombongan

manusia menduduki serombongan yang lain.
Sehingga

negara

berdiri

atas

dasar

pemberontakan4.
2. Proses terjadinya negara secara
sekunder
Terjadinya negara secara sekunder adalah
membahas terjadinya negara baru yang
dihubungkan dengan negara lain yang telah
ada

sebelumnya,

berkaitan

dengan

hal

tersebut maka pengakuan negara lain dalam
teori sekunder merupakan unsur penting
berdirinya

suatu

negara

baru.

Untuk

mengetahui terjadinya negara baru dapat
4

Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian ilmiah
dan keagamaan, Bandung: Pustaka Reka Cipta,
2013.halm. 34-35

25

menggunakan pendekatan faktual yaitu suatu
pendekatan yang didasarkan pada kenyataan
dan pengalaman sejarah yang benar-benar
terjadi.
1. Penaklukan/Pendudukan(Occupasi)
Suatu

daerah

belum

ada

yang

menguasai kemudian diduduki oleh suatu
bangsa. Contoh: Liberia diduduki budakbudak Negro yang dimerdekakan tahun1847.
2. Pelepasan diri (Proklamasi)
Suatu daerah yang semula termasuk
daerah negara tertentu melepaskan diri dan
menyatakan

kemerdekaannya.

Contoh

:

Belgia melepaskan diri dari Belanda tahun
1839, Indonesia tahun 1945, Pakistan tahun
1947 (semula wilayah Hindustan), Banglades
tahun 1971 (semula wilayah Pakistan), Papua
Nugini

tahun1975

(semula

wilayah

Australia), 3 negara Baltik (Latvia, Estonia,

26

Lituania) melepaskan diri dari Uni Soviet
tahun 1991, dsb.
3.

Pelenyapan dan pembentukan

negara baru
Suatu negara pecah dan lenyap,
kemudian diatas wilayah itu muncul negara
baru.
4. Penarikan ( Accesie )
Mulanya suatu wilayah terbentuk
akibat naiknya lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut (delta). Wilayah tersebut
kemudian dihuni oleh sekelompok orang
hingga akhirnya membentuk negara
5. Penyerahan ( Cessie )
Terjadi

ketika

suatu

wilayah

diserahkan pada negara lain atas dasar
perjanjian

tertentu.

Contoh:

Wilayah

Sleewijk diserahkan oleh Austria pada
Prussia ( Jerman ).

27

6.

Pencaplokan / Penguasaan (

Anexatie )
Suatu negara berdiri di suatu wilayah
yang dikuasai ( dicaplok ) oleh bangsa lain
tanpa reaksi berarti. Contoh: negara Israel
ketika

dibentuk

mencaplok

tahun

daerah

1948

banyak

Palestina,

Suriah,

Yordania dan Mesir.
7. Pemisahan ( Separatise )
Suatu wilayah yang memisahkan diri
dari negara yang semula menguasainya
kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh:
Belgia memisahkan diri dari Belanda dan
menyatakan merdeka.
8. Peleburan ( Fusi )
Terjadi ketika negara - negara kecil
yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk melebur menjadi satu negara

28

baru. Contoh: terbentuknya federasi kerajaan
Jerman tahun 1871.
C. Macam-Macam bentuk Negara
1.Bentuk Negara Pada Zaman Yunani Kuno
Pada masa yunani kuno dahulu hanya
dikenal adanya 3 bentuk pokok dari negara.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara
pada masa yunani kuno tersebut ialah:
Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi.
-Monarki
Pemerintahan

monarki

adalah

model

pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua
jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional.
a)

Monarki

absolut

adalah

model

pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di
tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk

29

dalam kategori ini adalah negara Arab saudi,
Brunae, Swazilan, bhutan, dll.
b)

Monarki konstitusional adalah bentuk

pemerintahan

yang

kekuasaan

kepala

negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek
monarki konstitusional ini adalah yang paling
banyak dipraktekan di beberapa negara,
seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania
dan lan-lain.
c)

Monarki parlamenter adalah bentuk

pemerintahan yang bertanggung jawab atas
kebijaksanaan

pemerintahannya

adalah

mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.
-Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah
pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa

30

orang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu
-Demokrasi
Pemerintahan model demikrasi adalah
pemerintahan
kedaulatan

yang
rakyat

bersandarkan
atau

pada

bendasarkan

kekuasaannya pada pilihan atau kehendak
rrakyat malalui mekanisme pemulihan Umum
(pemilu) yang berlangsung secara jujur,
bebas, dan adil.
2. Bentuk Negara pada Masa Modern
Sekarang.
Menurut teori-teori modern sekarang
ini, bentuk negara yang terpenting ialah:
negara kesatuan(Unitarianisme) dan negara
serikat (Federasi)
1.

Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara
yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan
31

mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi
kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.
a.

Negara

sentralisasi

kesatuan

adalah

dengan

pemerintahan

sisitem
yang

langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat,
sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
b.

Negara

kesatuan

dengan

sistem

desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan

dan

kewenangan

untuk

memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah
otonomi daerah atau swatantra.5.
2. Negara serikat

5

Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah dan
Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv. Pustaka Setia
2010. Hal.26-27

32

Negara

serikat

atau

Federasi

merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari
sebuah negara serikat. Pada mulanya negaranegara bagian tersebut merupakan negara
yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah memnggabungkan dengan negara
serikat, dengan sendirinya negara tersebut
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan
menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Namun pada perkembangan selanjutnya,
negara serikat mengatur hal yang bersifat
strategis seperti kebijakan politik luar negeri,
keamanan dan pertahanan negara.

33

Kesimpulan
Negara adalah suatu daerah teritorial
yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah
pejabat

dan

berasil

menuntut

kewarganegaraannya taat pada peraturan
perundang-undangan nya melalui pengusaan
menopolitis dari kekuasaan yang sah.
Tujuan
menyelenggarakan

negara
ketertiban

adalah
mencapai

kesejahteraan umum. Jadi hubungan negara
dan warga negara ibarat ikan dengan airnya,
keduanya memiliki timbal hubungan balik
yang sangat erat, negara indonesia sesuai
konstitusi,

misalnya

berkewajiban

untuk

melindungi seluruh warganya tanpa kecuali
secara jelas dalam UUD Pasal 33.

34

Daftar Pustaka
Dr. Sahya Anggara, M.Si..Sistem Politik
Indonesia, Bandung: Penerbit Pustaka Setia,
2013
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Pemerintahan,
Bandung: Penerbit mandar maju, 2007
Nicholas Henry. Administrasi Negara dan
Masalah-masalah Kenegaraan, Jakarta:
Rajawali Pers. 1988
Prof. Dr. Inu Kencana, Ilmu Negara kajian
ilmiah dan keagamaan, Bandung: Pustaka
Reka Cipta, 2013
Prof.Dr.Deddy Ismatullah.Otonomi Daerah
dan Desentralisasi. Bandung: penerbit. Cv.
Pustaka Setia 2010.
http://jhonmiduk8.blogspot.com/2014/08/
pengertian-administrasi.html (jam 19:23. 2801-2015)

35