Slide ACC 203 Slide PPh Badan

Pajak Penghasilan (PPh) Badan

PENGHASILAN KENA PAJAK

Penghasilan
Kena
Pajak
merupakan dasar penghitungan
untuk menentukan besarnya pajak
penghasilan yang terutang.

PENGHASILAN KENA PAJAK

PKP BAGI
WAJIB PAJAK
DALAM NEGERI

PENGHASILAN DIKURANGI
DENGAN BIAYA YANG
DIPERKENANKAN,
KOMPENSASI KERUGIAN,

UNTUK WP ORANG PRIBADI
DIKURANGI DGN PTKP,

PKP BAGI
WAJIB PAJAK YG DIHITUNG DGN
NORMA

DIHITUNG DENGAN NORMA
PENGHITUNGAN DAN
DIKURANGI PTKP

PKP BAGI
WP BUT

PENGHASILAN DIKURANGI
DGN BIAYA YG DIPERKENANKAN ,
KOMPENSASI KERUGIAN

PKP BAGI WP ORANG PRIBADI DN
YG KEWAJIBAN

PAJAK SUBJEKTIFNYA < 1
TAHUN YG TERUTANG PAJAK DLM
BAG.THN PAJAK

DIHITUNG
SESUAI PENGHASILAN NETO
DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK
YANG DISETAHUNKAN

CONTOH PENGHITUNGAN PKP
BAGI WP DALAM NEGERI DAN BUT
MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
PEREDARAN BRUTO
HPP & BIAYA (3M) PENGHASILAN
LABA USAHA/PENGH. NETO USAHA

Rp 300.000.000
Rp 255.000.000

PENGH. LAINNYA

BIAYA (3M) PENGH. LAINNYA
LABA USAHA DARI PENGH. LAINNYA

Rp 5.000.000
Rp 3.000.000

Rp 45.000.000

Rp 2.000.000

JML SELURUH PENGH. NETO
KOMPENSASI KERUGIAN

Rp 47.000.000
(Rp 2.000.000)

PKP BAGI WP BADAN

Rp 45.000.000


*

PENGHITUNGAN PAJAK
TERHUTANG
Pajak terhutang atau pajak yang
harus dibayar adalah Penghasilan
Kena Pajak dikalikan tarif pajak
yang berlaku

TARIF PAJAK PENGHASILAN

• Berdasarkan Pasal 17 UU PPh, tarif pajak untuk
diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak WP
Badan sebesar :
a)28% dan sejak 2010 menjadi 25%
b)WP DN yang berbentuk PT terbuka ( go
public ) yang minimal 40% sahamnya
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan
memenuhi syarat tertentu dapat memperoleh
tarif 5% lebih rendah dari tarif normal


PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
 Berdasarkan Pasal 31 E UU PPh, khusus WP
Badan Dalam Negeri dengan peredaran
bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000
mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif
50% dari tarif normal yang dikenakan atas
Penghasilan
Kena
Pajak
dari
bagian
peredaran
bruto
sampai
dengan
Rp
4.800.000.000


PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
• Contoh Penghitungan :
1.Apabila omzet di bawah Rp 4.800.000.000
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011
sebesar Rp 4 M dan penghasilan Kena Pajak
Rp 500 juta.
PPh terutang = 25% x 50% x Rp 500 juta
= Rp 62.500.000

PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
2. Apabila omzet antara 4,8 M – 50 M
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp
40 M dan penghasilan Kena Pajak Rp 5 M.
PKP yg dapat fasilitas = 4,8/40 x Rp 5 M = Rp600 juta
PKP yg tdk dpt fasilitas = Rp 5 M – Rp 600 juta = Rp
4,4 M
PPh Terutang :
25% x 50% x Rp 600 jt

Rp
75 juta
25 % x Rp 4,4 M
Rp 1,1 M
Total PPh terutang
Rp1.175.000.000

KREDIT PAJAK

Kredit Pajak adalah sejumlah pajak yang
sudah dibayar oleh wajib pajak dan berguna
untuk mengurangi beban pajak di akhir tahun
pajak.
Kredit Pajak berasal dari :
1.Dipotong / Dipungut Pihak Lain
2.Dibayar Sendiri

Kredit Pajak
Dipotong / Dipungut Pihak Lain
1.PPh 21 : Pemotongan PPh dari pekerjaan,jasa

dan kegiatan lain, honorarium ( khusus Orang
Pribadi )
2.PPh 22 : Pemungutan PPh dari kegiatan di
bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain
3.PPh 23 : pemotongan PPh dari dividen, bunga,
royalti, sewa, hadiah, penghargaan, dan imbalan
atas jasa.
4.PPh 24 : Pajak yg dibayar atau terutang atas
penghasilan dari luar negeri yang boleh
dikreditkan

Kredit Pajak
Kredit pajak yang dibayar sendiri :
1.PPh 25 : Angsuran PPh tiap bulan dalam tahun pajak berjalan
yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP
sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang
lalu dikurangi dengan:
a)Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang
dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
b)Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri
yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam
bagian tahun pajak.

Contoh Penghitungan
Angsuran PPh 25
Penghitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah:
 PPh terutang tahun 2011
Rp. 30 jt
 Pengurangan: ( PPh dipotong pihak lain di tahun 2011 )
PPh Ps 22
Rp. 4 jt
PPh Ps 23
Rp. 5 jt
PPh Ps 24
Rp. 3 jt
Total Kredit Pajak

Rp. 12 jt
 Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18 jt
 Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012:
Rp. 18 jt / 12 bulan = Rp. 1.500.000,-

PPh 25 sebelum SPT
Tahunan disampaikan
 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri
oleh
WP
untuk
bulan-bulan
sebelum
Surat
Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan disampaikan
sebelum batas waktu penyampaian SPT Pajak
Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak
untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
 Contoh:
Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret

2012. Angsuran PPh Desember 2011 adalah Rp
1.000.000. Maka, besarnya angsuran PPh ps 25 untuk
bulan Januari dan Februari 2012 masing-masing adalah
Rp 1.000.000.

Pelunasan PPh
 Contoh penghitungan Pelunasan PPh :







PPh TERUTANG WP BADAN
KREDIT PAJAK :
A. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN.
1. PPh Pasal 22
2. PPh Pasal 23
3. PPh Pasal 24

 B. DIBAYAR SENDIRI OLEH WP

PPh PaSaL 25
 JUMLAH PPh YG DPT DIKREDITKAN
 PPh YG MASIH HARUS DIBAYAR ( PPh 29 )

Rp 80.000.000

Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000

Rp 20.000.000
Rp 55.000.000
Rp 25.000.000

SOAL










Peredaran Usaha Bruto
Rp 30 M
Diskon Dan Retur
Rp 1 M
Peredaran Usaha Netto
Rp 29 M
HPP Rp 16 M
Biaya Usaha
Rp 10 M
Koreksi Fiskal Positif Rp 2,5 M
Koreksi Fiskal Negatif Rp 1,5 M
Hitung PPh terhutang

SOAL












Peredaran Usaha Bruto
Rp 52 M
Diskon
Rp 1 M
Peredaran Netto
Rp 51 M
HPP Rp 26 M
Biaya Usaha
Rp 20 M
Koreksi Fiskal Postif Rp 1 M
Koreksi Fiskal Negatif Rp 2 M
PPh 23 yg dipotong Rp 400 juta
PPh 25 yang disetor ( Jan – Des ) Rp 480 juta
Hitung PPh 29
Hitung PPh 25 tiap bulan tahun berikutnya