Slide ACC 502 Slide 9

Temuan Audit
1
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

• Selama proses audit, internal auditor
mengidentifikasi adanya penyimpangan.
Penyimpangan ini disebut dengan temuan
audit. Contoh temuan audit :
1. Tindakan yang tidak dilakukan, misal :
barang telah dikirim tapi belum ditagih.
2. Tindakan yang dilarang, misal :
pengalihan vendor untuk kepentingan
pribadi.
3. Tindakan yang tidak tepat, misal :
membayar dalam jumlah yang salah.
2
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015


• Tingkat signifikansi temuan :
1. Temuan tidak signifikan. Temuan yang
bersifat kesalahan administrasi, dan dialami
oleh semua entitas. Bahkan jika melaporkan
temuan seperti itu, kinerja auditor akan
dianggap tidak produktif. Perlakuan terhadap
temuan tidak signifikan :
a)Dibicarakan dengan pihak terkait
b)Follow up apakah temuan sudah dikoreksi
c)Ditulis di kertas kerja
d)Tidak dimasukkan ke dalam laporan
Contoh : staf AP mencari diskon.

Temuan ini mengindikasikan : kurang
pelatihan karyawan, kurang supervisi, atau
kurang jelasnya instruksi.
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

3

2015

2. Temuan minor. Temuan ini perlu
dilaporkan karena akan merugikan
entitas.
Contoh : karyawan di kas kecil,
menggunakan kas kecil untuk
kepentingan pribadi. Jika temuan ini tidak
dilaporkan, akan berdampak merugikan.
3. Temuan mayor. Temuan yang akan
merugikan entitas dalam jumlah besar.
Contoh : Departemen AP hanya akan
melakukan pembayaran atas tagihan yang
sudah jatuh tempo. Adanya sistem
4
pengendalian yang “cacat” yang
menyebabkan
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN JAYA ada kesalahan pembayaran
2015

sebesar Rp 7 milyar.

• Untuk menentukan temuan minor atau mayor
dibutuhkan penilaian profesional seorang
auditor, tidak ada pedoman khusus.

5
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

Elemen-elemen dalam Temuan Audit
1. Latar belakang. Memberikan informasi yang
cukup sehingga pembaca memahami bahwa
temuan audit perlu dilaporkan.
2. Kriteria. Dalam memperoleh temuan, auditor
harus mempunyai standar (kriteria). Standar
perusahaan harus dibandingkan dengan
industri sejenis.
3. Kondisi. Temuan audit harus sesuai dengan

kondisi sebenarnya (hasil dari observasi,
wawancara, verifikasi, dan investigasi
6
auditor).
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

4. Penyebab. Dengan mengidentifikasi
penyebab, maka solusi bisa ditentukan.
5. Akibat. Harus bisa menjawab pertanyaan
“So what?”, “Seberapa besar kerugiannya”,
“Apa saja konsekunsinya?
6. Kesimpulan. Kesimpulan berdasarkan
pertimbangan profesional. Jika Internal audit
dapat memberikan kesimpulan yang dapat
meningkatkan kinerja, mengurangi biaya,
meningkatkan kualitas produksi,
menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu,
7

dll, maka kontribusi internal audit dapat
dirasakan
entitas.
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN
JAYA
2015

7. Rekomendasi. Rekomendasi harus positif
dan spesifik (siapa yang harus bertindak).

8
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

9
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015


10
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

11
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

12
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015

13
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015


14
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

2015