S PLS 1107563 Chapter3

31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Kualitatif menurut Sugiyono (2008, hlm.283) adalah “pemecahan masalah yang
bersifat sementara relatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti
berada di lapangan.”
Sedangkan design penelitiannya dengan studi kasus (case study), yakni
penelitian yang terfokus pada kasus yang diteliti, Slameto (2003, hlm. 30) studi
kasus adalah “sebuah metode penelitian untuk memperoleh suatu gambaran rinci
mengenai aspek-aspek psikologi seorang siswa atau kelompok siswa tertentu”.
Menurut pengertian di atas, penelitian studi kasus adalah sebuah metode
penelitian yang secara khusus menyelidiki fenomena kontemporer yang terdapat
dalam konteks kehidupan nyata, yang dilaksanakan ketika batasan-batasan antara
fenomena dan konteksnya belum jelas, dengan menggunakan berbagai sumber
data.
B. Partisipan dan tempat penelitian
Partisipan dalam penelitian ini peserta didik KOBER Kartika X-4

Padalarang, tutor, Kepala Sekolah dan pengelola Kober Kartika X-4, sedangkan
yang dijadikan tempat penelitian adalah Kober Kartika X-4 PUSDIKKAV
Padalarang. Mengingat Kober Kartika X-4 adalah PAUD yang dapat mewakili
PAUD-PAUD yang ada di kecamatan Padalarang dengan fasilitas yang cukup,
kemudian karena keterbatasan waktu dan biaya peneliti untuk melakukan
penelitian ditiap TK atau PAUD yang ada di kecamatan Padalarang. Dengan
alasan tersebut peneliti mengambil sampel di Kober Kartika X-4.
C. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan berupa data peran dan kreativitas tutor, pemanfaatan
APE, Aspek perkembangan Kreatvitas anak didik. Pengumpulan data dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :

Rindu Nursifah, 2015
Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif
di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

TABEL 3.1

Teknik Pengumpulan Data
Sumber
Data

NO

1
2

Tutor,
Kepala
Sekolah
Tutor dan
Anak

3

Teknik
Pengumpulan
Data


Jenis Data
Peran dan
Kreativitas Tutor

Angket

Pemanfaatan APE

Observasi

Aspek
Perkembangan
anak

Observasi

Anak

Instrumen Yang

Digunakan
Wawancara
Lembar
Observasi
Wawancara
Lembar observasi
Wawancara
Lembar observasi
Test

Untuk mengumpulkan data tentunya memerlukan sebuah alat yang
dinamakan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test,
observasi dan wawancara. Tes digunakan utuk mengukur tingkat kreativitas anak
melalui serangkaian latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
(Subana, Moersetyo, Sudrajat, 2000, hlm. 23), obeservasi digunakan untuk
melihat dan mengumpulkan data ketika proses pembelajaran berlangsung.
Wawancara

adalah


instrumen

untuk

memperoleh

data

langsung

dari

sumbernya(Subana, Moersetyo, Sudrajat, 2000, hlm. 29) dimaksudkan untuk
mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan penggunaan Alat Permainan
Edkatif dalam meningkatkan kreativitas anak.
D. Analisis Data
Data kualitatif adalah data berupa mutu Sutrisno Hadi (2004). Data
kualitatif yang dikumpulkan dalam penelitan ini berupa catatan lapangan dan
dokumen tugas siswa dari hasil pelaksanaan pembelajaran melalui APE.
E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran, maka penulis mencoba menjelaskan
istilah yang ada kaitannya dengan judul penelitian ini, yaitu :

Rindu Nursifah, 2015
Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif
di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

1. Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas
Menurut Soekanto (2002, hlm. 243) “peran adalah aspek dinamisasi
kedudukan, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.”
Tutor adalah pendidik anak usia dini yang profesional dan bertugas
merencanakan,

melaksanakan

proses


pembelajaran,

dan

menilai

hasil

pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan
anak didik.(dalam Permen Diknas No. 58 Tahun 2009, hlm. 12)
Standar tutor PAUD menurut Permen Diknas Nomor 58 Tahun 2009 di
antaranya harus memenuhi : standar paedagogik, standar kepribadian, standar
sosial, standar profesional.
Jadi peran tutor dalam penelitian ini adalah tugas utama seorang tutor
dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan
anak didik.
2. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat permainan Edikatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang

secara khusus untuk kepentingan pendidikan. Menurut Mayke Sugianto. T (dalam
Badru Zaman, dkk, 2007, hlm. 63) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah
semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman
pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan
tradisional dan moderen yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran Atas
dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau
menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan
dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena
permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif.
Alat Permainan edukatif (APE) dalam penelitian ini adalah alat peraga
yang dipergunakan dalam proses pembelajaran yang digunakan di lembaga PAUD
untuk merangsang dan mengembangakan kemampuan kreativitas anak didik atau
untuk mendorong supaya anak tidak cepat jenuh dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Rindu Nursifah, 2015
Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif
di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34


3. Kreativitas
Kreativitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif didefenisikan
sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya
pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri
aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan halhal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada yang
mengartikan

kreativitas

sebagai

upaya

melakukan

aktivitas


baru

dan

mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa kreativitas adalah
menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.
Kreativitas dalam penelitian ini adalah keterampilan tutor dalam
pembuatan APE dari bahan yang mudah didapat atau bahan bekas untuk
dimanfaatkan sebagai alat peraga dalam proses pembelajaran dan kreativitas
peserta didik dalam penelitian ini adalah hasil kreativitas dalam dan setelah proses
belajar dengan APE.
4. Perkembangan Anak Usia Dini
Menurut Permen Diknas Nomor 58 Tahun 2009 standar pencapaian
perkembangan anak usia dini meliputi : Aspek nilai-nilai agama dan moral, aspek
fisik (motorik halus dan motorik kasar, kesehatan fisik), kognitif (pengetahuan
umum dan sains, konsep bentuk, warna dan ukuran, bilangan dan lambang
bilangan serta huruf), aspek bahasa, sosial emosional.
Perkembangan anak usia dini dalam penelitian ini adalah aspek fisik
berupa motorik halus dan kasar, aspek kognitif berupa konsep bentuk, warna dan
ukuran dengan memberikan beberapa alat ukur berupa tes gambar dan sebagainya.

Adapun aspek sosial emosional berupa perkembangan anak didik ketika
berlangsungnya dalam dan setelah proses belajar.

Rindu Nursifah, 2015
Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif
di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu