Pembulatan dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupian.

kepada pegawai – pegawai yang bekerja di propinsi – propinsi tertentu. Penetapan ketentuan tunjangan ini diatur dengan keputusan presiden. f. Tunjangan Selisih Penghasilan Tunjangan ini diberikan kepada pegawai – pegawai yang dialihkan statusnya dari pegawai BUMN ke status pegawai negeri biasa. g. Tunjangan Perbaikan Penghasilan TPP Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok tanpa mengubah nilai nominal gaji pokok yang tercantum dalam daftar skala gaji pokok. Pengubahan gaji pokok yang terdapat dalam daftar skala gaji pokok memerlukan waktu dan biaya yang tinggi dalam percetakan bahan – bahan administrasinya. Dalam TPP ini tidak dipotong dengan iuran wajib pegawai IWP. h. Iuran Wajib Pegawai IWP. Pegawai dan keluarganya memperoleh hak – hak pelayanan social di hari tua dan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu kepada pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai IWP sebesar 10 dari gaji pokok dan 10 dari tuntutan keluarga, dengan rincian sebagai berikut : 1. 4 ¾ untuk iuran pensiun 2. 2 untuk iuran pemeliharaan 3. 3 1 4 untuk iuran tabungan sosial dan hari tua Disamping itu IWP di atas ada juga iuran Amal Bhakti Muslim Pancasila dan iuran bantuan perumahan yang besarnya disesuaikan dengan golongan kepangkatan.

j. Pembulatan dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupian.

Universitas Sumatera Utara 1. Tunjangan isteri suami dan anak 2. Tunjangan khusus pajak PNS 3. Potongan – potongan 4. Jumlah penghasilan bersih yang dibayarkan Dalam skala gaji pokok PNS menurut PP. No. 66 Tahun 2005 disebutkan bahwa untuk golongan dan ruang terendah adalah Rp. 661.300,00,- dan untuk golongan dan ruang tertinggi adalah Rp. 2.070.000,00,- Data dan Informasi Gaji Pokok dan Tunjangan-tunjangan Sebelum dilakukan perhitungan gaji pokok, tunjangan – tunjangan, dan iuran wajib perlu dikumpulkan data dan informasi sebagai berikut : 1. Skala gaji yang berlaku tentang gaji pokok pegawai, misalnya lihat tabel. 2. Peraturan perundangan tentang tunjangan pangan, tunjanga jabatan dan fungsional, tunjangan daerah khusus, tunjangan pengabdian yang diberikan pada pegawai yang bekerja di daerah terpencil, tunjangan perbaikan penghasilan TPP, apabila pemerintah menetapkan kenaikan gaji tanpa mengubah nilai gaji pokok yang terdapat dalam skala gaji. 3. Data pribadi pegawai bersangkutan tentang usia tanggal lahir, golongan ruang kepangkatan terakhir, masa kerja, status perkawinan, jumlah anak menjadi tanggungan maksimal 2 anak, dan jabatan. Menurut Zaki Baridwan 1993 : 223 prosedur penggajian dapat dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan catatan waktu hadir dari pencatat waktu Catatan waktu hadir bisa diperoleh dengan cara menggunakan : Universitas Sumatera Utara a. Clock Card, yaitu kartu yang dibuat untuk masing – masing karyawan yang menunjukan jam dating dan jam pulang. Kartu ini dimasukkan ke dalam attendance time recorder pada waktu karyawan datang maupun pulang, sehingga tercetak jam datang dan jam pulang. Contoh Clock Card dapat dilihat pada gambar : Tabel 3.1 Tabel :Clock Card dengan penulisan mendatar Nomor : 213 6 Nov 08 Nama : Erwin Tarif Rp 1000,00 Jml Jam : 44 Jam Pagi Siang Siang Sore Lembur Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar M 8.00 12.00 1.30 4.00 T u 7.40 12.40 1.20 4.00 W 7.45 12.15 1.00 4.00 5.00 5.00 Tanda tangan Universitas Sumatera Utara b. Daftar hadir ditandatangani karyawan setiap hari Untuk setiap bagian dalam perusahaan disediakan satu lembar daftar hadir atau mungkin legih dari satu lembar. Karyawan diminta untuk menandatangani daftar itu setiap hari. 1. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk menghitung pendapatan karyawan 2. Menambahkan tunjangan – tunjangan pada gaji 3. Mengalikan waktu hadir dengan tarif upah 4. Memperhitungkan potongan – potongan pada gaji dan upah seperti angsuran pinjaman, asuransi dan lain – lain. 5. Membuat formulir dan laporan – laporan sebagai berikut : a. Jurnal Gaji dan Upah dan cek register Daftar gaji merupakan daftar yang menunjukkan perhitungan gaji dan upah masing – masing karyawan selama periode tertentu. Dalam daftar gaji, setiap baris digunakan untuk satu karyawan, menunjukkan nama, nomor kartu hadir, jam kerja biasa dan lembur. Daftar gaji dan upah ini merupakan buku jurnal gaji dan upah. b. Cek gaji atau amplop gaji Cek gaji dibuat bila pembayaran menggunakan cek, tetapi bila gaji dibayar dengan uang tuni maka digunakan amplop gaji. Baik cek gaji maupun amplop gaji harus menunjukkan nama karyawan dan jumlah gaji bersihnya. Bisa juga diberi keterangan lain seperti nomor kartu hadir, bagian dan lain – lain. c. Paystub atau employee’s earnings statement laporan gaji karyawan Universitas Sumatera Utara Merupakan formulir yang berisi data gaji kotor dan potongan- potongan serta gaji bersih. Laporang ini diserahkan pada karyawan bersama dengan gaji atau upahnya d. Catatan gaji karyawan Merupakan catatan yang menunjukkan kumpulan gaji dan upah karyawan selama periode tertentu, bulanan atau triwulan. Catatan ini dibuat terinci seperti daftar gaji dan upah dan utuk setiap karyawan dibuat satu formulir. e. Formulir atau laporan yang diperlukan untuk perhitungan pajak atau asuransi. Cara Menghitung Jumlah Gaji Untuk mendapatkan jumlah penghasilan yang diterima pegawai maka perlu diketahui langkah-angkah berikut : 1. Mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan di dalam skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa kerjanya. 2. Menentukan gaji kotor pegawai dengan perhitungan berikut : Gaji pokok + 10 X Gaji pokok + 2 X Jumlah anak X Gaji pokok. Atau dapat disimbolkan sebagai berikut : G + 10 x G + 2 x N x G = G 1,1 + 0,02 Keterangan : G = Gaji pokok 10 x G = tunjangan isteri atau suami besarnya 10 dari gaji pokok Universitas Sumatera Utara 2 x N x G = tumjangan anak besarnya 2 dari gaji pokok bagi setiap anak N = jumlah anak maksimal 2 orang. 3. Menentukan gaji bersih dengan cara menkurangkan gaji kotor dengan iuran wajibyang besarnya 10. Sehingga gaji bersih dapat dirumuskan sebagai berikut : 0,9 G 1,1 + 0,02 N 4. Menentukan jumlah penghasilan yang diterima pegawai dengan cara menambahkan gaji bersih dengan tunjangan – tunjangan : a. Tunjangan jabatan structural fungsional, bagi pegawai yang menduduki suatu jabatan struktural atau fungsional. b. Tunjangan pangan sebesar 10 kg untuk pegawai, 10 kg untuk isteri suami, 10 kg untuk anak yang menjadi tanggungan. Tunjangan ini dapat digantikan dengan uang. c. Tunjangan pengabdian 100 dari gaji pokok untuk pegawai yang bekerja di daerah terpencil. Tunjangan-tunjangan tersebut tidak dikenai iuran dan potongan wajib, sehingga apabila terdapat TPP dalam gaji, maka padanya tidak dikenai potongan. Jadi gaji akhir atau penghasilan yang diterima pegawai adalah Gaji bersih + Tunjangan. Untuk dapat mencari gaji pokok pegawai yang bersangkutan di dalam skala gaji, sesuai dengan golongan ruang kepangkatan dan masa kerjanya, kita perlu mengetahui susunan pangkat golongan dan ruang pegawai yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan. Susunan pangkat golongan dan ruang pegawai di dalam PNS dapat dilihat table berikut : Tabel 3.2 Susunan Pangkat Golongan dan Ruang No Pangkat Golongan Ruang 1 Juru Muda I a 2 Juru Muda Tingkat I I b 3 Juru I c 4 Juru Tingkat I d 5 Pengatur Muda II a 6 Pengatur Muda Tingkat I II b 7 Pengatur II c 8 Pengatur Tingkat I II d 9 Penata Muda III a 10 Penata Muda Tingkat I III b 11 Penata III c 12 Penata Tingkat I III d 13 Pembina IV a 14 Pembina Tingkat I IV b 15 Pembina Utama Muda IV c 16 Pembina Utama Madya IV d 17 Pembina Utama IV e Universitas Sumatera Utara Sumber: Administrasi Gaji dan Upah, F, Winarni dan G. Sugiyarso Perhitungan Gaji Pegawai • Contoh 1 : Agus adalah seorang pegawai lajang tamatan sekolah dasar dengan masa kerja 0 tahun. Berarti gaji pokoknya menurut PP No. 11 Tahun 2003 adalah 80 dari gaji pokok menurut golongan I, ruang a Gol Ia sebesar Rp 575.000,00; sedang gaji bersihnya adalah sebesar gaji pokok dikurangi iuran wajib pegawai 10 dari gaji pokoknya. Lihat perhitungan berikut : Gaji pokok = 80 x Rp 575.000,00 = Rp 460.000,00 Iuran Wajib Pegawai = 10 x Rp 460.000,00 = Rp 46.000,00 Penghasilan = Rp 414.000,00 • Contoh 2 : Bagus adalah seorang pegawai, mempunyai 1 istri dan 2 orang anak, masing – masing berusia 15 tahun dan 12 tahun. Bagus berijazah sekolah dasar dan mempunyai masa kerja 30 tahun. Berarti gaii pokoknya adalah 100 dari gaji pokok menurut golongan II, ruang a Gol IIa sebesar Rp 1.001.600,00 ditambah tunjangan keluarga 14 dari gaji pokok tunjangan isteri 10, tunjangan anak masing-masing 2 . Gaji bersihnya adalah sebesar gaji pokok ditambah tunjangan keluarga dikurangi iuran wajib pegawai 10 dari gaji pokok setelah ditambah tunjangan. Lihat perhitungan berikut : Gaji Pokok = 100xRp 1.001.600,00 = Rp 1.001.600,00 Universitas Sumatera Utara Tunj.keluarga = 14xRp 1.001.600,00 = Rp 140.300,00 Jumlah 1 Rp 1.141.900,00 Iuran Wajib Pegawai = 10xRp 1.141.900 = Rp 114.200,00 Penghasilan = Rp 1.027.700,00 1. Proses Penggajian a. Penggolongan Gaji Pegawai Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 2012 Tentang Peraturan Gaji Pokok Pegawai Negeri Sipil lihat lampiran 1.3 Besarnya gaji dasar ditentukan menurut penggolongan jabatan. b. Tunjangan Struktural Tunjangan struktural adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya sebagai penggantian prestasi kerja yang diberikan karyawan pada perusahaan. Selain prestasi kerja, tunjangan struktural juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karyawan yang bersangkutan. c. Tunjangan Umum Adalah tunjangan yang diberikan untuk pegawai yang bukan pejabat struktural. d. Tunjangan Keluarga Adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada anggota keluarga karyawan yang dalam hal ini perusahaan memberikan tunjangan kepada seorang istri dan 2 orang anak. Dalam perhitungan untuk istri sebersar 10 dari gaji pokok dan untuk anak sebesar 2 dari gaji pokok. e. Tunjangan Beras f. Tunjangan Khusus Pajak Tabel 2.3 Universitas Sumatera Utara • Contoh Perhitungan gaji 1 Gaji Pokok : Tunjangan istri suami : Tunjangan anak : Jumlah Gaji Pokok Tunjangan : A Tunjangan Beras : Tunjangan Struktural : Tunjangan Umum : Jumlah Kotor B 2 Biaya Jabatan : B x 5 Iuran Pensiun : A x 4,75 Jumlah : C 3 Pengahsilan Netto : B – C 4 Potongan – potongan Potongan Pph : Iuran Wajib Pajak : Taperum : Sewa Rumah : Gaji Bersih : Berikut Ini Adalah Daftar Rekapitulasi Penggolongan Gaji Bulan Maret 2014 Pada Pengadilan Negeri Medan: lihat pada bagian lampiran 1.1 dan 1.2 3.3 Tujuan Adanya Insentif Ataupun Insentif Dalam Sistem Aparatur Universitas Sumatera Utara Tujuan Pemberian Insentif Tujuan pemberian insentif adalah untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, yaitu: 1. Bagi perusahaan: a Mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan. b Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja pegawai yang ditunjukkan akan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi. c Meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang meningkat. 2. Bagi pegawai: a Meningkatkan standar kehidupannya dengan diterimanya pembayaran di luar gaji pokok. b Meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik. Setiap orang apabila ditawarkan suatu ganjaran yang memberikan hasil yang cukup menguntungkan bagi mereka, maka ia akan termotivasi untuk memperolehnya. Alat motivasi yang kuat itu adalah dengan memberikan ‘insentif”. Universitas Sumatera Utara Pemberian insentif terutama insentif material dimaksudkan agar kebutuhan materi pegawai terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan materi itu diharapkan pegawai dapat bekerja lebih baik, cepat dan sesuai dengan standar perusahaan sehingga output yang dihasilkan dapat meningkat daripada input dan akhirnya kinerja pegawai dapat meningkat. Jadi pemberian insentif merupakan sarana motivasi yang dapat merangsang ataupun mendorong pegawai agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi peningkatan kinerja. Sistem Pelaksanaan Pemberian Insentif Pedoman penyusunan rencana insentif oleh Gary Dessler dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Agus Dharma dapat juga dijadikan bahan acuan, antara lain: a. Pastikan bahwa usaha dan imbalan langsung terkait Insentif dapat memotivasi pegawai jika mereka melihat adanya kaitan antara upaya yang mereka lakukan dengan pendapatan yang disediakan, oleh karena itu program insentif hendaklah menyediakan ganjaran kepada pegawai dalam proporsi yang sesuai dengan peningkatan kinerja mereka. Pegawai harus berpandangan bahwa mereka dapat melakukan tugas yang diperlukan sehingga standar yang ditetapkan dapat tercapai. b. Buatlah rencana yang dapat dipahami dan mudah di kalkulasi oleh pegawai Para pegawai diharapkan dapat mudah menghitung pendapatan yang bakal diterima dalam berbagai level upaya dengan melihat kaitan antara upaya Universitas Sumatera Utara dengan pendapatan. Oleh karena itu program tersebut sebaiknya dapat dimengerti dan mudah di kalkulasi. c. Tetapkanlah standar yang efektif Standar yang mendasari pemberian insentif ini sebaiknya efektif, di mana standar dipandang sebagai hal yang wajar oleh pegawai. Standar sebaiknya ditetapkan cukup masuk akal, sehingga dalam upaya mencapainya terdapat kesempatan berhasil 50-50 dan tujuan yang akan dicapai hendaknya spesifik, artinya tujuan secara terperinci dan dapat diukur karena hak ini dipandang lebih efektif. d. Jaminlah standar anda Dewasa ini, para pegawai sering curiga bahwa upaya yang melampaui standar akan mengakibatkan makin tingginya standar untuk melindungi kepentingan jangka panjang, maka mereka tidak berprestasi di atas standar sehingga mengakibatkan program insentif gagal. Oleh karena itu penting bagi pihak manajemen untuk memandang standar sebagai suatu kontrak dengan pegawai anda begitu rencana itu operasional. e. Jaminlah suatu tarif pokok per jam Terutama bagi pegawai pabrik, pihak perusahaan disarankan untuk menjamin adanya upah pokok bagi pegawai, baik dalam per jam, hari, bulan dan sebagainya agar mereka tahu bahwa apapun yang terjadi mereka akan memperoleh suatu upah minimum yang terjamin. Jika suatu insentif yang diinginkan berjalan dengan efektif maka harus memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Pekerjaan-pekerjaan individu mestilah tidak begitu tergantung terhadap pekerjaan lainnya. b. Basis yang kompetitif dan memadai terhadap gaji dan tunjangan- tunjangan dasar pada puncak di mana insentif dapat menghasilkan pendapatan variabel. c. Dampak signifikan individu atau kelompok atas kinerja hasil-hasil yang penting. d. Hasil-hasil yang dapat diukur. e. Standar produksi terhadap mana program insentif didasarkan haruslah disusun dan dipelihara secara cermat. f. Begitu standar produksi selesai disusun, standar tersebut haruslah dikaitkan terhadap tingkat gaji. g. Rentang waktu yang masuk akal. h. Komitmen manajemen terhadap program-program adalah vital bagi kesuksesannya. i. Iklim organisasional yang sehat dan positif di mana perjuangan terhadap keunggulan individu dan kelompok didorong.

3.4 Pengertian Kinerja