STKK card akan membandingkan signal amplified milli volt dari thermocouple. Modul proses TX dengan referensi set point yang sudah ditentukan, atau oleh sebuah
potensiometer yang bisa diubah-ubah. Set point ini akan mengontrol temperatur exhaust pada Iso-thermal level.
2.1.3 Thermokopel
Prinsip kerja thermocouple diketemukan oleh Seeback tahun 1821, terdiri dari dua kawat logam yang tidak sejenis dengan kedua ujungnya dilas menjadi satu. Pada ujung
yang panas diberi nama Hot Junction dan ujung yang dingin disebut Cold Jucction, tetapi pada prakteknya kedua sambungan ini sering disebut measuring reference junction.
Besarnya arus atau emf yang ditimbulkan sebanding dengan jenis thermocouple ukuran kawat dan beda temperatur kedua ujungnya. Jadi pada prinsipnya kita mengukur emf
yang timbul dari thermocouple dan dengan mengukur emf tersebut kita dapatkan temperatur yang diukur. Emf tersebut dikirim langsung ke Governor unit sebagai input
pengendalian temperatur turbin.
Gambar 3.2 Thermocouple
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Exhaust Thermocouple
Gas panas yang keluar dari pada Exhaust area ini di ukur oleh Exhaust Thermocouple dan hasil pengukuran tersebut dipergunakan untuk data pengontrolan
Temperatur Control dan proteksi Temperatur Trip, Pada exhaust area terdapat 18 Thermocouple yaitu :
12 buah thermocouple sebagai Temperatur Control
6 buah thermocouple digunakan untuk Temperatur Trip
2.1.5 Over Temperature Trip
Suhu yang di kontrol oleh Temperatur Control gagal membatasi fuel bahan bakar yang masuk atau tidak mengetahui pada saat Over Temperatur yaitu pada suhu 548
O
C karena alarm tidak berfungsi, maka untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada Turbin
Gas maka Turbin akan trip dengan alarm pada panel speedtronic yaitu Over Temperatur Trip, suhu pada saat tersebut adalah 558
O
C. Instrumen yang digunakan untuk Temperatur Control antara lain :
6 buah exhaust thermocouple
Pressure Tranduser Discharge Axial Compressor 96CD
Speedtronic Card IC3600STKJ
Speedtronic Card IC3600SOTJ
Hydraulic Oil Dump Valve 20HD
Dan lain-lain
Sistem Proteksi Over Temperatur berfungsinya untuk mencegah Turbin beroperasi pada temperatur tinggi. Sistem Proteksi over temperatur ini dipasang terpisah dari sistem
kontrol temperatur. Dalam keadaan normal operasi, Sistem kontrol exhaust temperatur bertindak untuk mengatur fuel gas flow apabila firing temperatur limit tercapai.
Universitas Sumatera Utara
Jika temperatur mencapai pada suhu 548
O
C, set point sistem proteksi over temperatur akan menghidupkan alarm exhaust high temperatur, sehingga operator akan
bertindak untuk mengurangi load atau menurunkan set point. Apabila temperatur mencapai trip set point, sistem proteksi over temperatur akan mentrikan Turbin.
Trip dan alarm set point untuk sistem proteksi over temperatur juga dibiaskan oleh PCD seperti gambar temperatur control untuk mencegah terjadinya trip akibat kesalahan
instrumen. Sistem proteksi over temperatur dibentuk menjadi 3 trip channel yang terpisah-pisah yaitu channel A, B dan C. Apabila penunjukan over temperatur hanya 1
channel, turbin tidak akan trip, tetapi apabila signal trip dua dianatar channel-channel, Turbin akan trip.
2.2 Teori Turbin