Teori - Teori Kependudukan Rasio Jenis Kelamin Angka Pertumbuhan Penduduk

1. Pertumbuhan Geometri : P t = P o . 1 + r t 2. Pertumbuhan Eksponensial : P t = P o . e rt e t P P r log t log O = Dimana : P t = Jumlah penduduk pada tahun t P o = Jumlah penduduk pada tahun dasar r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara P o dan P t e = Bilangan pokok logaritma alam, besarnya 2,718282 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK DAN KABUPATEN SIMALUNGUN

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Sejarah singkat Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dab masa pemeritahan Jepang. Masa Pemerintahan Belanda Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan menduplikasikan data statistik. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor de Statistic CKS atau kantor statistic dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanis statistik perdagangan yang semula dilaksanakan oleh kantor Uitvoer en Aceijnsen IUA yang sekarang disebut kantor bea dan cukai. Masa Pemerintahan Jepang 1 Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang mengaktifkan kembali kegiatan statistic yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. 2 Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu. Masa Setelah Kemerdekaan Republik

a. Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus

1945, kegiatan statistik ditandatangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara pemerintahan Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

b. Berdasarkan surat edaran kementrian kmakmuran, tanggal 12 Juni 1950

No.219S.C, KAPPURI dan CKS dileburkan menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

c. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P44, lembaga

KPS berada dibawah tanggungjawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 No.18.009M KPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

d. Dengan Keputusan Presiden RI No.131 tahun 1957, Kemementrian

Perekonomian dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI No.172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistic semula menjadi tanggungjawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri. Masa Orde Baru sampai sekarang a Pada pepemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistic yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik. b Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi yaitu : 1. Peraturan Pemerintahan No.16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintahan No.16 tahun 1980 tentang Organisasi BPS 3. Peraturan Pemerintahan No.2 tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan Keputusan Presiden No.6 tahun 1992 tentang kedudukan dan tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS 4. Undang-undang tahun 1997 tentang statistik 5. Keputusan Presiden RI No.86 tentang BPS 6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS 7. Peraturan Pemerintahan No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik c Tahun 1986 ditetapkan Peraturan Pemerintah No.16 yaitu yang mengatur Organisasi dan Tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 PP No.6 tahun 1986 diganti. Berdasarkan PP No.6 tahun 1980 ditiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi. Di kabupatenkotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik KabupatenKotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistic. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statsitik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur Organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi

Badan Pusat Statistik mempunyai Visi menjadi informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu dan teknologi yang mutahir.