Struktur Modal .1 Definisi struktur Modal

Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa Agus Sartono 2010:225. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa struktur modal adalah pendanaan yang berasal dari luar dan dalam perusahaan yang mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan serta perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa pada suatu perusahaan.

2.1.2.2 Teori Struktur Modal

Menurut Husnan 2000:263, teori struktur modal menjelaskan apakan ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, jika keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Dengna kata lain, jika perusahaan menggantikan sebagian modal sendiri dengan atau sebaliknya apakah harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan keputusan keuangan lainnya. Dengan kata lain, seandainya perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modalyang akan memaksimumkan nilai perusahaan adalah struktur modal yang terbaik. Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih. Sumber pendanaan dibagi kedalam dua kategori, yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang disebut dengan hutang.

2.1.2.2.1 Trade of Theory

Pada tahun 1958 Modigliani dan Miller MM menunjukan bahwa bukti nilai suatuperusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal, bukti tersebut dengan berdasarkan serangkaian asumsi antara lain, tidak ada biaya broker pialang, tidak ada pajak, tidak ada biaya kebangkrutan, para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama dengan perseroan, semua investor mempunyai infor masi yang sama, EBIT tidak dipengaruhi oleh biaya hutang. Dengan hasil tersebut menunjukan kondisi dimana struktur modal tidal relevan, MM juga memberikan petunjuk agar struktur modal menjadi relevan sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan Brigham dan Houston 2001:31. Pada tahun 1963 MM menerbitkan majalah lanjutan yang melemahkan asumsi tidak ada pajak perseroan. Peraturan perpajakan memperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Hasil penelitiannya mendorong perusahaan menggunakan hutang dalam struktur modal. Kesimpulan ini diubah oleh Miller ketika memasukan efek dari pajak perseroan. Miller berpendapat bahwa investor bersedia menerima pengen balian atas saham sebelum pajak Brigham dan Houston 2001:32.

2.1.2.3 Komponen Struktur Modal

Menurut Bambang Riyanto 2008:240, struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen, yaitu: 1. Modal Sendiri Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik dan tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Oleh karena itu, ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya. Kerugian perusahaan pertamatama harus dibebankan kepada pemilik. 2. Utang Jangka Panjang Modal asing atau utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun.Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar Bambang Riyanto, 2008:238.

2.1.2.4 Faktor-faktor Struktur Modal

Menurut Agus Sartono 2010: 248, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah: 1. Tingkat penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil juga, maka dapat menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil. 2. Struktur aset. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena dari skala perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil 3. Tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan masa mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. 4. Profitabilitas. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang. 5. Attitude manajemen. Karena tak seorang pun dapat membuktikan bahwa struktur modal akan mengakibatkan harga saham lebih tinggi dari struktur modal lain, maka manajemen dapat menentukan sesuai dengan penilaian mereka sendiri dengan struktur modal tang tepat. 6. Kondisi intern perusahaan. Perusahaan suatu saat perlu menaati saat yang tepat untuk mengeluarkan saham atau obligasi tergantung atas kondisi intern.

2.1.2.5 Perhitungan Struktur Modal

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas Kasmir 2012: 158 berikut rumus Debt to Equity Ratio DER = Total Utang Ekuitas Kasmir 2012:158 Keterangan: 1. Total utang merupakan total keseluruhan kewajiban perusahaan kepada pihak lain Kasmir 2010:40. 2. Ekuitas atau modal merupakan hak yang dimiliki perusahaan. Komponen modal sendiri yaitu dari modal setor, agio saham, laba yang ditahan, cadangan laba, dan lainnya Kasmir 2010:44. 2.1.3 Nilai Perusahaan 2.1.3.1 Definisi Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap perusahaan, yang sering diartikan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan price to book value.price to book value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal ini juga yang menjadi keinginan para pemilik perusahan, sebab nilai perusahaan yang tinggi mengidentifikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tambah bagi pemegang saham Bramantyo Djohanputra 2006:34. Nilai perusahaan merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan Harmono 2009:1. Agus Sartono 2010:487 menyatakan bahwa:

Dokumen yang terkait

Determinan Struktur Modal pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 10 7

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh Struktur Modal dan Return On Asset Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Pertambangan Sektor Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 4 1

Pengaruh struktur kepemilikikan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 33 74

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Di Perusahaan Manufaktur Sektor Kontruksi Dan Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 10 83

Pengaruh Return On Equity dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Sub Sektor Logam dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

0 14 62

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

0 2 34

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

1 3 27

PENGARUH TRADE VOLUME, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013.

0 2 24

Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 4 23