Ekologi Kelapa Sawit EFIKASI HERBISIDA METIL METSULFURON UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN

14 pertumbuhannya secara berdampingan atau pada waktu bersamaan dengan tanaman pokok. Jumin, 1991. Adapun dampak positif yang diberikan gulma yaitu digunakan sebagai bahan penutup tanah Crotalaria sp, bahan industri kertas Imperata cylindrica, bahan obat tradisional Mimosa invisa, Amaranthus spinosus, dapat memperbaiki dan menambah kesuburan tanah Amaranthus spinosus, Crotalaria sp. Haryanto, 2002. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan gangguan yang ditimbulkan oleh gulma menjelang panen akan berpengaruh besar terhadap kualitas hasil Sukman dan Yakup, 1995. Faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan gulma dengan tanaman budidaya yaitu spesies gulma, kerapatan gulma, cara budidaya yang diterapkan, varietas yang ditanam, dan kesuburan tanah. Baik gulma maupun tanaman mempunyai kebutuhan dasar yang sama untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kebutuhan tersebut berupa unsur hara, air, cahaya, ruang tumbuh, dan CO 2 . Persaingan akan terjadi jika unsur- unsur yang dibutuhkan tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas. Hal ini akan mengakibatkan kebutuhan tanaman tidak terpenuhi secara optimal sehingga dapat menurunkan produksi tanaman budidaya Moenandir, 1993. Moenandir 1993 menyatakan bahwa persaingan untuk memperebutkan cahaya akan terjadi baik antara tanaman dengan tanaman, maupun tanaman dengan gulma. Ini berarti suatu tanaman menaungi tanaman yang lain sehingga 15 pertumbuhannya menjadi terhambat. Intersepsi cahaya dapat berlangsung bila tanaman mengembangkan luas daunnya. Pertumbuhan luas penutupan tajuk tanaman berpengaruh terhadap populasi dan luas penutupan tajuk gulma. Hal ini mengakibatkan jumlah cahaya matahari yang sampai ke permukaan tanah berkurang sehingga gulma yang tidak mampu beradaptasi dengan naungan akan mengalami pertumbuhan terhambat dan akhirnya mati. Selain itu, hal tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah daun, posisi daun, sudut daun, dan distribusi daun. Daun yang mempunyai posisi yang menguntungkan untuk menyerap cahaya lebih banyak berhasil dalam persaingan. Pada dasarnya kemampuan tanaman untuk bersaing ditentukan oleh kemampuan mengasimilasi CO 2 . Tumbuhan yang mampu mengikat CO 2 dengan kecepatan tinggi maka kemampuan kompetitifnya akan tinggi pula. Peran CO 2 dalam tanaman adalah untuk proses fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat, selanjutnya karbohidrat ditranslokasikan ke seluruh bagian tanaman yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup tanaman Moenandir, 1993.

2.4 Pengendalian Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit

Pengendalian gulma yang biasa dilakukan pada tanaman kelapa sawit ialah menggunakan teknik pengendalian cara mekanismanual, secara kimia, dan biologis Untuk meningkatkan keberhasilan pengendalian biasanya dengan memakai kombinasi keempat cara tersebut. Mengingat kondisi tanaman kelapa sawit dalam areal yang luas maka pengandalian gulma secara kimia dengan herbisida banyak dilakukan.