Tujuan terbentuknya Lembaga Pemasyarakatan

Pengayoman adalah perlakuan terhadap Narapidana dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan diulanginya tindak pidana oleh Narapidana, juga memberikan bekal hidup kepada Narapidana agar menjadi warga yang berguna dalam masyarakat. 2. Persamaan Perlakuan dan Pelayanan Persamaan perlakuan dan pelayanan adalah pemberian perlakuan dan pelayanan yang sama kepada Narapidana tanpa membeda- bedakan orang. 3. Pendidikan dan Pembimbingan Pendidikan dan pembimbingan adalah bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembimbingan dilaksanakan berdasarkan Pancasila, antara lain penanaman jiwa kekeluargaan, ketrampilan, pendidikan kerohanian dan kesempatan untuk menunaikan ibadah. 4. Penghormatan Harkat dan Martabat Manusia Penghormatan harkat dan martabat manusia adalah sebagai orang yang tersesat, Narapidana harus tetap diperlakukan sebagai manusia. 5. Kehilangan Kemerdekaan Merupakan Satu-satunya Penderitaan Kehilangan kemerdekaan merupakan satu-satunya penderitaan adalah Narapidana yang harus berada dalam Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan untuk jangka waktu tertentu sehingga Negara mempunyai kesempatan untuk memperbaikinya. 6. Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang.

3. Wujud Pembinaan

Wujud pembinaan Narapidana meliputi: 1. Pendidikan umum 2. Pendidikan keterampilan 3. Pendidikan mental, spiritual dan agama 4. Sosial budaya, kunjungan keluarga, seni musik dan lain-lain 5. Kegiatan rekreasi olah raga, hiburan segar,dan membaca.

4. Proses Pembinaan

Empat tahap proses pembinaan dalam sistem pemasyarakatan: 1. Tahap pertama: Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap Narapidana untuk mengetahui hal ikhwal yang bersangkutan. 2. Tahap kedua: Bilamana proses pembinaan telah berjalan selama- lamanya sepertiga dari masa pidananya dan menurut Dewan pembina Pemasyarakatan sudah terdapat kemajuan insyaf, disipiln dan patuh terhadap peraturan tata tertib, maka yang bersangkutan ditempatkan pada lembaga pemasyarakatan dengan sistem keamanan yang medium dengan kebebasan yang lebih banyak. 3. Tahap ketiga: bilamana proses pembinaan terhadap Narapidana telah berlangsung selama setengah dari masa pidananya dan menurut dewan pembina pemasyarakatan telah terdapat cukup

Dokumen yang terkait

PERANAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MEMBINA KARAKTER NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 BANDAR LAMPUNG

6 55 57

UPAYA PENANGGULANGAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi Kasus pada Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa Bandar Lampung)

0 10 48

ANALISIS SOSIOLOGIS KEGIATAN NARAPIDANA NARKOTIKA SELAMA PROSES PEMBINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Way Hui Bandar Lampung)

0 10 37

PENGETATAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA KORUPSI (Studi pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung)

2 26 78

UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP NARAPIDANA SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi pada Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa Bandar Lampung)

1 7 41

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PEMBINAAN PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM MEMBENTUK SIKAP POSITIF NARAPIDANA (Studi Pada Narapidana Narkoba Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Way Hui Bandar Lampung)

6 42 87

PENEGAKAN HUKUM PIDANA TEHADAP NARAPIDANA YANG MELARIKAN DIRI DARI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 A Rajabasa)

3 37 63

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

UPAYA PENANGGULANGAN KEJAHATAN PENIPUAN MELALUI TELEPON GENGGAM YANG DILAKUKAN OLEH NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Bandar Lampung)

0 0 19

PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI NARAPIDANA ( Studi Deskriptif di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Rajabasa, Bandar Lampung ) - Raden Intan Repository

0 0 153