BAB III TEORI DASAR
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang memanfaatkan luasnya data hasil akuisisi seismik yang dapat dipergunakan untuk pengolahan data seismik.
Pada proses akuisisi dilakukan pengukuran secara berulang untuk sebuah titik refleksi di bawah permukaan bumi, sehingga titik tersebut diiluminasi beberapa
kali. Perulangan tersebut dilakukan akibat dari desain akusisi yang terdiri dari pasangan sumber penerima yang diletakkan pada posisi yang berbeda. Metode ini
yang nantinya dikenal dengan metode seismik multicoverage, dimana hasilnya akan mendapatkan data yang berasal dari beberapa pasangan sumber dan
penerima yang berbeda untuk satu CMP Common Mid Point. Jenis dari data ini kemudian dikumpulkan kembali dalam suatu kesamaan, yang biasanya
dikelompokkan berdasarkan CMP, untuk kemudian dikumpulkan menjadi satu kumpulan data zero-offset simulasi ZO agar lebih mudah dilakukan interpretasi.
Pada dasarnya semua teknik imaging dipergunakan untuk melakukan simulasi ZO. Metode simulasi ZO yang terkenal hingga saat ini adalah CMP stack dan DMO
stack, dimana kedua metode ini memiliki kesamaan yaitu membutuhkan model kecepatan. Untuk metode CMP stack memerlukan adanya koreksi NMO, dimana
koreksi NMO tersebut membutuhkan data kecepatan stack yang diperoleh dengan melakukan analisis kecepatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi ZO
dengan menggunakan CMP stack sangat membutuhkan adanya model kecepatan.
Akibat ketergantungan metode tersebut pada model kecepatan, menyebabkan seismik imaging dengan ZO bersifat subyektif, sehingga diperlukan adanya suatu
metode baru dimana tidak tergantung pada model kecepatan. Beberapa metode yang bersifat independen terhadap model kecepatan telah dikembangkan, akan
tetapi pada penelitian ini yang akan dibahas hanya metode common reflection surface stack Yona, 2009.
3.1 Metode Stack Konvensional
3.1.1 CMP Stack
Pada akuisi seismik 2D, source dan receiver ditempatkan dalam satu garis lurus. Posisi CMP didefinisikan sebagai titik tengah antara source dan receiver. Posisi
midpoint xm di lintasan seismik dihitung dari posisi source xs dan receiver xg, dengan persamaan berikut :
=
+
�
2
3.1 Pasangan source dan receiver dari posisi CMP yang sama dikumpulkan dalam
satu CMP gather. Jarak antara source dan receiver disebut sebagai offset, titik tengah antara jarak tersebut didapatkan dari persamaan berikut :
ℎ =
−
�
2
3.2
Ilustrasi dari pengenalan terhadap koordinat baru ini digambarkan pada Gambar 3.1
. Ilustrasi tersebut menggambarkan sebuah desain akusisi yang dilakukan pada suatu kasus sederhana dimana terdapat satu reflektor datar pada suatu lapisan
medium homogen isotropi. Berikut ini ilustrasi penggambarannya :
Gambar 3.1 Ilustrasi Akuisisi Data Seismik 2D dengan Menggunakan Reflektor
yang Planar pada Medium Homogen Isotropi Duveneck, 2004
Ketika akuisisi data seismik dilakukan sepanjang lapisan horizontal di bawah permukaan yang homogen, refleksi primer dalam penampang common midpoint
gather akan tepat berada di sepanjang fungsi traveltime hiperbola. CMP gather mengandung semua ray dan mengiluminasi titik yang sama pada sebuah reflektor
dengan offset yang berbeda-beda lihat Gambar 3.2b.
Gambar 3.2 Geometri Seismik Refleksi a Common Source Gather b CMP
Gather Mann, 2002
Inilah ide dasar metode stack CMP konvensional yang diungkapkan oleh Mayne 1967, dimana trace-trace dari offset yang berbeda-beda mengandung informasi
untuk titik yang sama pada reflektor horizontal. Informasi yang banyak ini dapat
dijumlahkan secara konstruktif untuk menghasilkan sebuah penampang stack dengan rasio sinyal terhadap noise yang tinggi.
3.1.2 Koreksi NMO DMO
Dalam kasus konvensional yang didekati dengan 2 medium di bawah permukaan diwakili oleh fungsi traveltime :
2
=
2
+
2
�
2
3.3 dimana tx adalah waktu tempuh dengan fungsi offset, t
adalah waktu penjalaran zero offset, dan x adalah jarak antara source dan receiver.
Untuk kasus reflektor dengan medium homogen, parameter yang berpengaruh hanya kecepatan medium saja. Sedangkan pada kasus reflektor yang memiliki
kemiringan, fungsi traveltime merupakan kombinasi dari unit kecepatan dan dip yang dikenal dengan nama Dip Move Out. Parameter ini bergantung pada
kemiringan reflektor dan kecepatan medium itu sendiri. Berikut ini ilustrasi penggambaran Dip Move Out :
Gambar 3.3 Geometry CS Gather a dan CMP Gather b pada Reflektor yang
Memiliki Dip Muller, 1999