Pengumpulan Data TINJAUAN PUSTAKA

� = � �� 2 + 1 � = 30.144 30.144 10 2 + 1 � = 99,669356 � ≈ 100 Keterangan: � = Jumlah sampel N = Jumlah pengunjung � = Nilai kritis batas penelitian yang diinginkan persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel 1 = Bilangan konstan P erhitungan tersebut menghasilkan jumlah sampel yang harus diambil minimal sebanyak 100 orang responden. Data karakteristik pengunjung yang diperlukan berupa data jenis kelamin, umur, jenjang pendidikan, jenis pekerjaan, pekerjaan tambahan, pendapatan, status pernikahan, motivasi kunjungan, cara berkunjung, frekuensi berkunjung, asal pengunjung, waktu berkujung, kendaraan, waktu luang, dan pintu masuk. Data tersebut merupakaan variabel-variabel karakteristik pengunjung sebagai variabel penjelas yang mempengaruhi biaya perjalanan sebagai variabel pengikut Silalahi, 2009 3.3.4 Batasan Penelitian a. Karakteristik pengunjung adalah data yang meliputi daerah asal, tujuan berkunjung, cara berkunjung, motivasi kunjungan, lama kunjungan, dan kondisi sosial ekonomi, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, waktu luang, status perkawinan dan jumlah tanggungan. b. Zona daerah asal adalah zona pengunjung yang dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan wilayah administrasi pemerintah yaitu kabupatenkota Sihotang, 2014. Zoba dibagi untuk mengetahui pengaruh zona daerah asal terhadap nilai ekonomi jasa wisata Pulau Tangkil. 3.4Pengolahandan Analisis Data 3.4.1Nilai Ekonomi Wisata Pulau Tangkil Metode biaya perjalanan mengasumsikan bahwa nilai dari jasa suatu tempat rekreasi direfleksikan dalam seberapa besar keinginan membayar atau WTP dari orang-orang untuk mengunjungi suatu tempat rekreasi tertentu. Metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat rekreasi, misalnya untuk menyalurkan hobi mendaki gunung seorang konsumen akan mengorbankan biaya dalam bentuk waktu dan uang untuk mendatangi tempat tersebut. Metode biaya perjalanan ini merupakan metode revealed preference mengungkapkan preferensi karena metode ini menggunakan perilaku dan pilihan responden yang terungkap untuk menduga nilai dari komoditas sumber daya alam dan lingkungan Tambunan, 2013.Perhitungan besarnya biaya perjalanan pengunjung untuk berwisata ke Pulau Tangkil menggunakan rumus seperti yang digunakan oleh Sulistiyono 2007 sebagai berikut: BPT = BTr +BD + BKr ˗ BKh + L Keterangan BPT =Biaya perjalanan total Rupiahoranghari BTr =Biaya transportasi dari tempat asal ke tempat wisata yang dituju Rupiahorang BD = Biaya dokumentasi Rupiahorang BKr = Biaya konsumsi selama rekreasi Rupiahoranghari BKh = Biaya konsumsi tidak melakukan rekreasi Rupiahoranghari L = Biaya lain-lain Rupiahoranghari Perhitungan besarnya biaya rata-rata perjalanan pengunjung untuk menuju wisata Pulau Tangkil menggunakan rumus seperti di bawah iniEkwarso, 2010, � = �� � Keterangan ATC = Biaya rata-rata perjalanan pengunjung BPT = Jumlah total biaya perjalanan pengunjung n = Jumlah pengunjung yang diwawancarai Total biayaperjalanan pengunjung wisata Pulau Tangkil dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini Ekwarso, 2010, �� = � � � 105 =1 Keterangan TTC = Total biaya perjalanan ATC = Rata-rata biaya perjalanan N = Jumlahtotal pengunjung ni = Jumlah pengunjung yang diwawancarai Biaya rata-rata perjalanan per zona dihitung berdasarkan rumus yang digunakan oleh Purwanto 2013 sebagai berikut: � = �� 105 =1 � Keterangan : ATCi = Biaya perjalanan rata-rata dari zona i rupiahhari orang kunjungan BPTji = Jumlah total biaya perjalanan ke j dari zona I rupiahhari orang kunjungan Ni = Jumlah total pengunjung dari zona i orang Nilai ekonomi objekwisata kemudian dapat diketahui dari biaya perjalanan rata- rata pengunjung yang kemudian dikalikan dengan jumlah total pengunjung selama satu tahun Sulistiyono, 2007. 3.4.2 Analisis dan pemodelan Karakteristik Pengunjung Data karakteristik pengunjung diperoleh dengan menggunakan kuisioner yang kemudian diubah kedalam tabulasi dan persentasedan selanjutnya dianalisis secara deskriptif meliputi persen , simpangan baku, dan dilakukan pemodelan menggunakan regresi linear untuk dilakukan pengujian koefisien variabel. Pemodelan dan uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan model regresi linear berganda.Secara matematik seperti yang disajikan pada persamaan berikut ini : Yᵢ = α + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ + α [X ]ᵢ+ ei Keterangan Y = Biaya perjalanan pengunjung wisata Pulau Tangkil [X ] ᵢ = Kelamin [X ] ᵢ = Motivasi [X ] ᵢ = Umur [X ] ᵢ = Waktu Berkunjung [X ] ᵢ = Pendidikan [X ] ᵢ = Cara Berkunjung [X ] ᵢ = Pekerjaan [X ] ᵢ = Kendaraan [X ] ᵢ = Pekerjaan Tambahan [X ] ᵢ = Waktu Luang [X ] ᵢ = Pendapatan [X ] ᵢ = Frekuensi Berkunjung [X ] ᵢ = Pernikahan [X ] ᵢ = Pintu Masuk [X ] ᵢ = Tanggungan α = Konstanta [X ] ᵢ = Asal Pengunjung ei = Standar error Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui variable bebas karakteristik pengunjung terhadap variable terikat Y.Analisis dilakukan dengan persamaan regresi linear berganda melalui softwareminitab.Bentuk umum analisis ini yaitu menghubungkan variabel terikat Y dengan satu atau lebih variabel bebas X 1 , X 2 ,X 3 ,......X a .Pola hubungan antar variabel dianalisis berdasarkan data sampel yang diperoleh melalui kuisioner. Pengujian koefisien variabel dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X terhadap variabel dependen Y, uji ini menggunakan software Minitab 16, adapun model pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pengujian model secara keseluruhan Uji F Untuk menentukan apakah secara serentak semua variabel independen mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai uji F Silalahi, 2009. Disimpulkan ada pengaruh apabila nilai P value kurang dari batas kritis penelitian, misalnya pada uji ini, nilai P value regression pada analysis of variancesebesar 0,000 0,1 α maka disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh bermakna terhadap variabel dependen. b. Pengujian koefisien secara parsial Uji T Uji T digunakan untuk mengetahui variabel-variabel independen secara parsial, berpengaruh nyata atau tidak nyata terhadap variabel dependen Silalahi, 2009.Uji Tparsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang di dalam model regresi mempunyai pengaruh secara individu terhadap variabel dependen dengan memperhatikan keberadaan variabel lain didalam model. Nilai Tparsialdinyatakan bahwa ada pengaruh parsial apabila nilai P value P kurang dari batas kritis penelitian. Semua variabel independen dengan nilai P value Tparsial 0,1 α maka semua berpengaruh secara individu terhadap Y dengan memperhatikan variabel lain. c. Uji determinasi R square dan R adj Koefisien determinasi R 2 merupakan ukuran persentase total variansi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresivariabel bebas. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan dengan 100. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1, jika R 2 =1, artinya garis regresi tersebut menjelaskan 100 variasi dalam variabel terikat dan sebaliknya. Jika R 2 =0 maka garis regresi tersebut tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel terikat. Suatu model regresi dikatakan baik apabila koefisien determinasinya mendekati satu. Pemberian skor dalam tabulasi data dibedakan berdasarkan variabel masing- masing seperti pada Tabel 3.2 diantaranya seperti variabel tingkat pendidikan dalam pengisian skornya dengan menggunakan dummy yang dimulai dengan SMP, SMA dan perguruan tinggi. Jika responden berpendidikan diantara tersebut maka diisi dengan 1 jika lainya maka 0, hal ini sama dengan pengisian skor jenis pekerjaan yang dibedakan menjadi swasta, PNS, pengusaha, ibu rumah tangga, dan mahasiswa. Zona asal pengunjung dibedakan dari luar kabupaten atau dari luar provinsi yakni jika responden diantarawilayah tersebut maka diisi dengan 1 jika lainya maka 0.Hari berkunjung dibedakan menjadi akhir pekan, natal, tahun baru, imlek, nyepi selanjutnya jika responden diantara hari tersebut maka diisi dengan 1 jika lainya maka 0. Pengisian skor motivasi pengunjung denganmelihat apakah pengunjung bermotivasi sebagai tujuan utama atau tidak, jika ya maka diisi dengan 1 atau jika lainya maka 0. Pintu Kunjunganadalah merupakan dermaga yang dilalui responden untuk menyeberang ke Pulau Tangkil, jika menggunakan dermaga Mutun maka diisi 1 namun jika bukan pintu utama maka diisi 0 begitupun seterusnya dengan variabel lainya. Adapun dalam pemberian skor masing-masing variabel disajikan seperti berikut: Tabel 3.2 Cara pemberian skor pada masing-masing variabel No Variabel Simbol Skor Keterangan 1 Kelamin KL Kelamin = 1 jika laki-laki = 0 jika perempuan Wawancara 2 Umur UM Tahun Wawancara 3 Pendidikan Dumy SMP Dumy SMA Dumy PT D1_SMP D1_SMA D1_PT Pendidikan = 1 jika SMP, 0 jika lainya = 1 jika SMA, 0 jika lainya = 1 jika PT, 0 jika lainya Wawancara 4 Pekerjaan Dumy Mahasiswa Dumy Ibu R.T. Dumy Swasta Dumy PNS Dumy Pengusaha D2_MHS D2_IRT D2_SWTA D2_PNS D2_USH Pekerjaan = 1 jika Mahasiswa, 0 jika lainya = 1 jika IRT, 0 jika lainya = 1 jika Swasta, 0 jika lainya = 1 jika PNS, 0 jika lainya = 1 jika Pengusaha, 0 jika lainya Wawancara 5 P. Tambahan PKJ TB P. Tambahan = 1 jika ada = 0 jika lainya Wawancara 6 Pendapatan PDT Rupiah Wawancara 7 Pernikahan ST MN Pernikahan = 1 jika sudah = 0 jika belum Wawancara 8 Tanggungan TGG Jumlah Anak Wawancara 9 Asal Pengunjung Luar Kabupaten Luar Provinsi D3_L KAB D3_L PROV Asal Pengunjung = 1 jika L KAB, 0 jika lainya = 1 jika L PROV, 0 jika lainya Wawancara 10 Motivasi MTV Motivasi = 1 jika Utama = 0 jika lainya Wawancara 11 Waktu Berkunjung Akhir Pekan Nyepi Imlek Natal Tahun Baru D4_WN D4_NYEPI D4_IMLEK D4_NATAL D4_N YR Waktu Berkunjung = 1 jika khir pekan, 0 jika lainya = 1 jika Nyepi, 0 jika lainya = 1 jika Imlek, 0 jika lainya = 1 jika Natal, 0 jika lainya = 1 jika New Year, 0 jika lainya Wawancara 12 Cara Berkunjung CR BKJ Jumlah Orang dalam kelompok Wawancara 13 Kendaraan KND Kendaraan = 1 jika pribadi = 0 jika lainya Wawancara 14 Waktu Luang WL Waktu Luang = 1 jika ada = 0 jika tidak ada Wawancara 15 Frekuensi Berkunjung FR BKJ Kunjungan ke ke- Wawancara 16 Pintu Mutun PNT MTN = 1 jika PNT MTN = 0 jika lainya Wwancara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Profil Pulau Tangkil Objek wisata Pulau Tangkil merupakan salah satu objek wisata yang ada di Provinsi Lampung yang mengandung kekayaan alam yang dapat dinikmati oleh pengunjung berupa pantai, terumbu karang, mangrove dan hutan. Pulau Tangkil adalah satu-satunya pulau di Kabupaten Pesawaran yang dikategorikan sebagai objek wisata, sedangkan pulau lainya masih dikategorikan sebagai potensi wisata. Pulau ini merupakan tempat yang tepat bagi pengunjung untuk berenang di laut dikarenakan air yang relatif dangkal. Pulau Tangkil dapat ditempuh dengan menyeberang dari dermaga Desa Sukajaya dan Pantai Mutun MS Town menggunakan kapal yang tersedia, sedangkan jarak yang harus ditempuh ±6 km dengan waktu tempuh ±15 menit Sari, 2012. 4.1.1 Sejarah Singkat Pulau Tangkil merupakan milik dari Alm. Maimunah Binti K.HM. Nawawi sesuai dengan keputusan bersama ahli waris Alm K.HM. Nawawi Bin J. Muhajin tertanggal 10 April 1968 dan menetapkan Ki Agoos Ismail Ahli Waris Maimunah berdasarkan penetapan Nomor: 21Pdt.P2006PA JS dari Peradilan Agama Jakarta Selatan tanggal 16 Oktober 2006 sebagai pemilik yang sah atas kebun Pulau Tangkil Mahkamah Agung, 2011. Pulau Tangkil mulai dikelola oleh Tangkil Resort Management pada bulan Agustus 2013 yang kemudian sedang dikembangkan menjadi sebuah objek wisata berbasis resort. Objek wisata Pulau Tangkil dalam pengembangannya saat ini cukup signifikan, hal ini terlihat dengan fasilitas-fasilitas yang dihadirkan dan juga ditambahkan di Pulau Tangkil sebagai penunjang objek wisata, seperti dermaga, permainan air, gazebo, restaurant, mushola, toilet, papan nama dll Pengelola Pulau Tangkil, 2015. 4.1.2 Letak Administrasi, Luas dan Batas Wilayah Objek wisata Pulau Tangkil secara administratif berada di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas wilayah Pulau Tangkil ±11 ha meliputi daratan, sebagian wilayah air terumbu karang dan mangrove yang tumbuh di sekitar pulau. Batas wilayah Pulau Tangkil meliputi sebelah utara berbatasan dengan Pantai Mutun MS Town, sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Lampung, sebelah barat dengan Teluk Lampung, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sukajaya. PERDA Kabupaten Pesawaran No 4 Tahun 2012 menyatakan Pulau Tangkil masuk dalam kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan wisata di Kabupaten Pesawaran, sehingga tentu kawasan ini akan terus berkembang dari infrastruktur dan nilai ekonominya. 4.1.3 Kondisi Geografis dan Orbitasi Jarak Secara astronomis Pulau Tangkil terletak antara -5.51392° LS dan 105.269482° BT. Secara geografis Pulau Tangkil terletak di seberang Desa Sukajaya dan Pantai Mutun MS Town. Jarak Pulau Tangkil dengan Kota Bandar Lampung sejauh ±45 km atau ±45 menit perjalanan darat, sedangkan jarak dengan Bandara Raden Intan II sejauh ±90 km atau ±1,5 jam perjalanan darat, dan jarak dengan Pelabuhan Bakauheni sejauh ±150 km atau ±2,5 jam perjalanan darat Pengelola Pulau Tangkil, 2015.

4.2 Keadaan Fisik

Secara umum Pulau Tangkil memiliki iklim hujan tropis sebagaimana iklim Provinsi Lampung pada umumnya, curah hujan per tahun berkisar antara 2.264 mm sampai dengan 2.868 mm dan hari hujan antara 90 sampai dengan 176 haritahun. Arus angin yang bertiup dari Samudra Indonesia dengan kecepatan rata-rata 70 kmhari atau 5,83 kmjam. Temperatur udara berkisar antara 26 °C sampai dengan 29 °C dan suhu rata-ratanya adalah 28 °C. Suhu di perairan Pulau Tangkil 28.00 - 31.50 °C untuk konsentrasi pH 7.96 – 8.22, sedangkan salinitas 22.8 - 33.5 psu. Kekeruhan yang terukur di perairan ini tercatat 1.61 – 3.37 NTU PT. Taram, 2007. 4.3 Potensi dan Daya Tarik 4.3.1 Potensi Pantai dan Terumbu Karang Pantai di Pulau Tangkil tersusun atas 24 pasir dengan warna putih. Arus dan gelombang laut yang tenang dengan angin laut ke arah timur sebesar ±3 knot PT Taram, 2007. Terumbu karang yang berada di perairan Pulau Tangkil 33 karangnya hidup sedangkan 30 mati dan sisanya rusak. Terumbu karang yang berada di perairan ini diantaranya tersusun dari genus Acropora dan genus non- Acropora Pengelola Pulau Tangkil, 2015.