3. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Personel disetiap tingkat dalam organisasi harus mendengarkan saran- saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan personel di
setiap tingkat bawahan dalam organisasi, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup
penting untuk dilaksanakankecuali ada petunjuk yang berlawanan. 4.
Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Personel di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu
komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan perhatian
besar pada anggota organisasi lainnya. Pace Faules, 2010: 159-160 Dari pemaparan diatas maka peneliti menentukan indikator Variabel Y
yaitu pengambilan keputusan partisipatif, keterbukaan dalam komunikasi kebawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas
dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.
2.2.2. Kerangka Konseptual
Dari penjelasan yang telah dipaparkan di dalam kerangka teoritis, maka peneliti mencoba mengaplikasikan dalam kerangka pemikiran konseptual. Jika
penjelasan dalam kerangka pemikiran teoritis diaplikasikan pada penelitian ini yaitu mengenai pengaruh situasi kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim
komunikasi di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung, maka penjelasan
situasi kepemipinan sebagai variable X dan iklim komunikasi sebagai variable Y, yaitu sebagai berikut :
1. Relasi pemimpin-anggota
Relasi pemimpin-anggota yang dimaksud adalah relasi antara kepala sekolah dengan staff karayawan dan pengajar di SMA Laboratorium
Percontohan UPI Bandung berjalan dengan baik. 2.
Sturkur tugas Struktur tugas yang dimaksud adalah bagaimana kepala sekolah bisa
memberikan arahan kepada staff karyawan dan pengajar mengenai tugas-tugas secara terperinci.
3. Kekuasaan jabatan
Kekuasaan jabatan yang dimaksud adalah bagaimana kepala sekolah dalam pemberian tingkat hukuman, penghargaan, kenaikan pangkat,
disiplin, atau teguran yang dapat diberikan pemimpin kepada staff karyawan dan pengajar.
Berikut penjelasan untuk variabel Y yaitu iklim komunikasi, 1.
Pengambilan keputusan partisipatif Pembuatan keputusan partisipatif yang dimaksud adalah dimana kepala
sekolah mampu mengajak semua staff karywan dan pengajar berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam
semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka.
2. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari kepala sekolah kepada staff karyawan dan pengajar.
3. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Staff karyawan dan pengajar harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan oleh sesame pegawai di
setiap tingkat jabatan, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka.
4. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Pegawau di semua tingkat di SMA Laboratorium percontohan UPI Bandung harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan
berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah- demikian pula menunjukkan perhatian besar pegawai lainnya.
Dari pemaparan diatas mengenai kaitan variabel X dan Y, berikut gambaran oprasional variable.
Tabel 2.2 Oprasional Variabel
Sumber : Analisi Peneliti, 2015
2.3 Hiptesis