Sampel Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian

16

3. Analisis Korelasi

Koefisien Korelasi Secara Parsial Untuk mengatur kekuatan hubungan masing-masing komponen variabel bebas secara parsial, yaitu faktor Surat Ketetapan Pajak dan Tindakan Penagihan Aktif terhadap variabel tidak bebas yaitu Pencairan Tunggakan Pajak dapat diketahui dengan menggunakan korelasi parsial.     2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 . rx x rx y rx x rx y rx y rx y     Sumber: Nazir 2011: 464 Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Sumber : Sugiyono, 2012:250 Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel Surat Ketetapan Pajak dan Tindakan Penagihan Aktif dengan Pencairan Tunggakan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang. Rumus dari kolerasi berganda adalah: Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan 0 - 0.19 Sangat lemah 0.20 - 0.39 Korelasi yang lemah 0.40 - 0.59 Korelasi sedang 0.60 - 0.79 Cukup tinggi 0.80 – 1 Korelasi tinggi 17 Sumber: Husein Umar, 2011:233 Keterangan: R : Koefisien korelasi berganda X1 : Surat Ketetapan Pajak X2 : Tindakan Penagihan Aktif Y : Pencairan Tunggakan Pajak N : Banyaknya Sampel 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Statistik t atau Uji Parsial Menurut Kuncoro 2012:238 Uji statistik t berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Langkah-langkah uji t sebagai berikut : 1 Menentukan Null Hypothesis H0 H0 : β1 = β2 = 0 Artinya surat ketetapan pajak dan tindakan penagihan aktif tidak berpengaruh secara parsial terhadap pencairan tunggakan pajak. H0 : β1 ≠ β2 ≠ 0 Artinya surat ketetapan pajak dan tindakan penagihan aktif berpengaruh secara parsial terhadap pencairan tunggakan pajak. 2 Membandingkan Thitung dan Ttabel H0 diterima apabila Thitung≤ Ttabel atau jika probabilitas Thitung α, dan H0ditolak apabila ThitungTtabel atau jika probabilitas Thitung ≤ α. � � . X X = b ∑ + � ∑ ² 18 Jika angka signifikan Uji t lebih kecil dari tingkat signifikan α, maka H0 ditolak, hal tersebut menunjukan bahwa dengan tingkat signifikansi α tertentu secara statistik variabel independen secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. \ Sumber : Sugiyono, 2014:65 Gambar 3.1 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Menurut Sugiyono 2014:66 daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung dan F hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan, maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisian regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Surat Ketetapan Pajak dan Tindakan Penagihan Aktif berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap Pencairan Tunggakan Pajak yang diberikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Surat Ketetapan Pajak Periode Tahun 2011 – 2015

Surat Ketetapan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang pada tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Jika dilihat dari fenomena yang terjadi bahwa surat ketetapan pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang mengalami kenaikan