Rantai makananJaring-jaring makanan Ciri-ciri Makhluk Hidup

2 3. Perbedaan tumbuhan biji terbuka Gymnospermae dan biji tertutup Angiospermae Gymnospermae Angiospermae a. Biji tidak ditutupi daging buah. b. Tidak punya bunga sejati. c. Tidak ada mahkota bunga. d. Menghasilkan 2 spora berlainan. e. Reproduksi dalam strobilus. f. Pembuahan tunggal. a. Biji ditutupi daging buah. b. Mempunyai bunga sejati c. Ada mahkota bunga. d. Pembuahan ganda.

4. Klasifikasi Hewan Vertebrata bertulang belakang Chordata:

- Pisces golongan ikan - Amphibia golongan katak - Reptilia golongan Kadal: kadal, buaya, ular, penyukura-kura. - Aves golongan burungunggas - Mamalia hewan menyusui 5. Klasifikasi Hewan Avertebrata Invertebrata tidak bertulang belakang

a. Porifera Hewan Berpori: Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai

spons mandi. b. Vermes golongan cacing: Platyhelmintes, Nemahelmintes, Anelida. c. Molusca tubuh lunak: siput, bekicot, kerang, cumi-cumi, keong.

d. Echinodermata hewan berduri: Bintang laut, Lilia laut, Bulu babi, Teripang

Ketimun laut, Bintang Ular. e. Arthropoda Hewan beruas-ruas: Serangga insecta, laba-laba, udang, lipan. C. Interaksi Antar Makhluk Hidup

1. Simbiosis a. Simbiosis Mutualisme Saling menguntungkan

 Burung jalak dengan kerbau makan kutu  Lebah dengan bunga membantu penyerbukan  Bakteri E. coli dengan manusia menghasilkan vit. K  Bakteri Rhizobium dengan akar tanaman polong mengikat Nitrogen

b. Simbiosis Parasitisme satu untung satu rugi

 Benalu dengan tanaman inang  Kutu dengan hewan inang  Raflesia arnoldi Bunga Patma Patma Raksasa dengan tanaman inang Liliana

c. Simbiosis Komensalisme Satu untung yang lain tidak untung dan tidak rugi

 Ikan remora dengan ikan hiu  Bunga anggrek dengan tanaman inang  Sirih dengan pohon randu

2. Rantai makananJaring-jaring makanan

Lihat saja arah anak panah:  Bila salah satu populasi menurun, maka di depannya meningkat, dibelakangnya menurun atau terancam punah.  Bila salah satu populasi meningkat, maka di depannya menurun, dibelakangnya ikut meningkat. 3

D. Usaha Manusia mengatasi pencemaran lingkungan 1. Pemanfaatan sampah

a. Reuse penggunaan kembali: wujud masih sama seperti bentuk aslinya. - Botol aqua dijadikan vas bunga

b. Recycle daur ulang: wujud telah berubah.

- Sampah organik dijadikan kompos. - Mendaur ulang sampah anorganik plastik, kaca

c. Reduce mengurangi pemakaian

- Mengurangi pemakaian kantong plastik

2. Usaha-usaha mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

- Membatasi penggunaan kendaraan bermotor - Pabrik harus mempunyai cerobong asap, dan daur ulang limbah pabrik - Menanam pohon di pinggir jalan - Membuat undang-undang anti pencemaran - Membuat sengkedan di lahan miring - Melaksanakan kegiatan reboisasi - Memisah sampah organik dan sampah anorganik - Membuat paru-paru kota - Memberantas hama secara biologis

3. Pemanasan global

- Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi sinar ultraviolet matahari, ozon dapat rusak karena gas CFC Chloro Fluoro Carbon yang terdapat pada Freon, farfum semprot.

E. Usaha Manusia dalam melestarikan makhluk hidup

1. Taman Nasional: kawasan pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, serta rekreasi dan pariwisata. 2. Cagar Alam: daerah yang kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang flora dan fauna yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undang-undang dari bahaya kepunahan. 3. Suaka Margasatwa: cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi binatang liar di dalamnya. 4. Plasma Nutfah: substansi yang mengatur perilaku kehidupan makhluk secara turun-temurun sehingga populasi mempunyai sifat yang membedakannya dari populasi lain, umumnya terdapat pada sekumpulan individu yang menyebar secara acak dalam populasi tersebut. 5. Kebun Raya: kebun yang sangat luas tempat memelihara berbagai tumbuhan seperti Kebun Raya Bogor di Bogor, baik untuk penelitian maupun sebagai tempat rekreasi. 6. Hutan Lindung: hutan yang mempunyai keadaan alam demikian rupa sehingga mempunyai pengaruh baik thd tanah, alam sekelilingnya, dan tata air perlu dipertahankan dan dilindungi. 7. Hutan Wisata: kawasan hutan yang dibina dan dipelihara secara khusus guna kepentingan pariwisata dan wisata berburu. 8. Taman Wisata: hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan nabati, hewani, maupun alam itu sendiri yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. 9. Pelestarian In Situ: Pelestarian satwa sesuai habitat aslinya. 10. Pelestarian Eks Situ: Pelstarian satwa diluar habitat aslinya.