Sistematika Penulisan Profil PT. PLN Persero Implementasi struktur tabel ‘tbl_user’

Maintenance tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuatu dengan permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika yang digunakan untuk menyusun laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan merupakan bab pengantar dari penulisan laporan kerja praktek yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan dasar-dasar teori secara umum dan dasar teori yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.Bab ini mencakup pembahasan tentang internet, intranet, sisem, DFD, dan database. Bab ini juga mencakup pembahasan tentang gambaran umum objek kerja praktek yang mencakup sejarah singkat, visi, misi, motto, logo, badan hukum, struktur organisasi dan Job Description yang ada di PT. PLN Persero. BAB III PEMBAHASAN Pembahasan menguraikan apa, bagaimana, dan mengapa hasil observasi yang diperoleh yang meliputi pembahasan tentang aplikasi bisnis proses susut dan dokumentasi perancangan sistem aplikasi bisnis proses susut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran berisi tentang hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam aplikasi bisnis proses susut distribusi Jawa Barat dan Banten. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil PT. PLN Persero

Sub bab ini menjelaskan tentang profil tempat kerja praktek yang terdiri dari sejarah instansi, logo instansi, badan hukum, deskripsi pekerjaan dan visi dan misi di PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2.2 Sejarah PT. PLN Persero [1] Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij BEM. Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng GEBEO yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949. Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959. Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara BPU-PLN sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang. Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05DIIISek1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan Persero dengan nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 28.K010DIR2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 120.K010DIR2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini. 2.2.1 Logo PT. PLN Persero [1] PT. PLN dalam kegiatan sehari-harinya menggunakan logo.Logo yang dipakai di PT PLN mempuyai arti dari setiap elemen yang ada.Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031DIR76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Warna KUNING menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN Persero merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.Gambar PETIR atau KILAT melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN Persero dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. Gambar TIGA GELOMBANG AIR memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN Persero guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan sesuatu yang tetap seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia.Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.Logo dari PT. PLN Persero dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 0.1 Logo PT. PLN Persero 2.2.2 Badan Hukum Instansi [1] Perusahaan listrik di Indonesia dirintis oleh perusahaan-perusahaan swasta Belanda.yaitu oleh pabrik perusahaan kelistrikan untuk umum yang mempunyai nilai menguntungkan, maka berdirilah perusahaan swasta milik belanda seperti : 1. NV. ANIEM 2. NV. GEBEO 3. NV. GONEM 4. dan perusahaan listrik yang bersifat lainnya. Jawatan tenaga membawahi Perusahaan Negara untuk Pembangkit Tenaga Listrik PANUPATEL dan diperluas membawahi juga Perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik PANUDITEL pada tahun 1952. Berdasarkan Keputusan Presiden No.163 Tanggal 3 Oktober 1953 tentang nasionalisme perusahaan listrik milik bangsa Belanda yaitu, jika konsesi perusahaannya telah berakhir, maka beberapa perusahaan milik swasta tersebut diambil ahli dan digabungkan jawatan kerja tenaga. Jawatan tenaga dirubah menjadi Perusahaan Listrik Negara melalui surat Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. P.254517 Tanggal 23 September 1958. Sedangkan P3LG dibubarkan pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan Listrik D.D.PLN terbentuk berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat itu menerbitkan surat keputusan Menteri PU. T Nomor : Ment. 1620 Tanggal 20 Mei 1961 yang arahannya sebagai berikut : 1. BPU adalah suatu Badan Perusahaan Negara yang diserahi tugas untuk menguasai dan mengurus perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang berbentuk badan hukum. 2. Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi. 3. Di daerah dibentuk daerah exploitasi yang terdiri dari : a. Sepuluh 10 daerah exploitasi umum Pembangkit dan Distribusi. b. Dua 2 daerah exploitasi khusus Distribusi listrik c. Satu 1 daerah exploitasi khusus Pembangkit listrik d. Tiga belas 13 PLN exploitasi proyek-proyek kelistrikan. 4. Daerah exploitasi khusus Distribusi dibagi lebih lanjut menjadi cabang dan ranting. 5. Daerah exploitasi khusus Pembangkit Listrik dibagi lebih lanjut menjadi sektor dalam Kabinet Pembangunan Satu, Ditjen Gatrik, PLN, dan Lembaga- lembaga Masalah Kelembagaan LMK diahlikan ke Departemen PUTI. LMK ditetapkan dalam pengolahan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL No. 8PRT1970. Tahun 1972, PLN ditetapkan sebagai Perusahaan Umum melalui Peraturan Pemerintah No. 18 pemerintah juga memberikan tugas-tugas pemerintah dibidang kelistrikan kepada PLN untuk mengatur, membina, mengawasi, dan melaksanakan perencanaan umum dibidang kelistrikan nasional disamping tugas-tugas perusahaan . Terlihat bahwa tugas-tugas pemerintah yang semula dipakai oleh PLN secara bertahap dikembalikan ke Departemen sehingga PLN dapat lebih memuaskan fungsinya sebagai perusahaan. Berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah bahwa PLN merupakan salah satu pemegang kekuasan usaha kelistrikan, berhubungan dengan itu maka agar di dalam pelaksanaan operasional sebagai pemegang kuasa ketenagalistrikan sesuai dengan makna di atas, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 17 Tahun 1990 tentang Perusahaan Umum PERUM Listrik Negara. Peraturan ini merupakan dasar hukum pengolahan Perusahaan Umum Listrik Negara sebagai pemegang tenaga kuasa usaha ketenagalistikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 status PLN diubah dari PERUM menjadi PERSERO atau dengan PT. PLN PERSERO. 2.2.3 Struktur Organisasi dan Job Description [1] Struktur Organisasi PT. PLN Persero Unit Distribusi Jawa Barat dan Banten dibuat dengan tujuan agar pegawai dapat bekerja dengan efektif, baik dan efisien. Mengenai struktur Organisasi PT. PLN Persero Unit Distribusi Jawa barat dan Banten pada bulan Mei tahun 2001 telah mengalami perubahan, guna efisiensi sehingga dapat berkinerja lebih baik lagi. Struktur Organisasi yang baru terbentuk inipun tugas dan wewenangnya masih dalam tahap penyempurnaan. Struktur organisasi dan uraian fungsi bidang-bidang dan audit internal pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten ditetapkan berdasarkan keputusan general manager No.101.K021GM.DJBB2004, tanggal 24 November 2004. Untuk mengetahui bagaimana susunan organisasi pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten beserta susunan jabatan dari masing-masing bidang dapat dilihat dari lampiran. Selanjutnya penulis akan menguraikan Internal pada Kantor Distribusi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten seperti pada gambar 2.2. Gambar 0.2 Struktur Organisasi Berikut adalah Job Description dari PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten : 1. General Manager a. Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan tujuan distribusi dengan senantiasa meningkatkan daya guna dan hasil guna dari distribusi. b. Melaksanakan kebijakan umum dalam mengurus distribusi yang telah digariskan oleh Direksi. c. Menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap dengan anggaran keuangan secara tepat waktu. d. Mengelolah dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan kebijakan Direksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Mengendalikan rencana tugas para Manajer Bidang dan Kepala Audit Internal. f. Menguasai dan mengurus kekayaan distribusi. g. Menetapkan kebijakan distribusi di Bidang Perencanaan Pengembangan Sarana Pendistribusian Tenaga Listrik dan Sumber Daya Manusia. 2. Pembantu Pimpinan Dalam melaksanakan tugas, pimpinan memiliki beberapa bagian yang terdiri dari bidang perencanaan, bidang niaga, bidang distribusi, bidang keuangan, bidang manager organisasi dan SDM, dan bagian teknologi informasi. 3. Bidang Perencanaan Bidang perencanaan memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik RUPTL, rencana Jangka Panjang Perusahaan RJP dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP. b. Menyusun menyusun rencana pengambangan sistem ketenagalistrikan. c. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja. d. Menyusun metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan penilaian finansialnya. e. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang dana baik secara bilateral maupun multilateral. f. Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi. g. Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistem informasi. h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi. i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi. j. Menyusun laporan manajemen. k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan pengaturannya. 4. Bidang Niaga Bidang niaga memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran. b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan. c. Mengevaluasi harga jual listrik. d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik. e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan. f. Menyusun standard dan produk pelayanan. g. Menyusun ketentuan Data Induk Pelanggan DIP dan Data Induk Saldo DIS serta kontrak jual beli tenaga listrik. h. Mengkaji pengelolahan pencatatan meter dan menyusun rencana penyempurnaannya. i. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu antara lain TNIPOLRI dan instansi vertical. j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang. k. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan. l. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana. m. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta pengaturannya. n. Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 5. Bidang Distribusi Bidang distribusi memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina penerapannya. b. Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya. c. Menyusun SOP untuk penerpan dan pengujian peralatan distribusi serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi. d. Menyusun disain standard konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya. e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya. f. Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya. g. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya. h. Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi. i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan DIJ. j. Memantau dan mengevaluasi Data Induk Jaringan DIJ. 6. Bidang Keuangan Bidang keuangan memiliki tugas sebagai berikut : a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan rekonsiliasi keuangan. b. Mengendalikan anggaran investasi dan operasi serta rencana aliran kas pembiayaan. c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta menyusun laporan keuangan konsolidasi. d. Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan aset. e. Melakukan pengelolahan keuangan. f. Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 7. Bidang SDM dan Organisasi Bidang SDM dan Organisasi memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola pelaksanaannya. b. Menyusun kebijakan manajemen Sumber Daya Manusia SDM dan mengelola pelaksanaannya. c. Menyusun kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM dan mengelola pelaksanaannya. d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM . e. Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 8. Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Bidang Komunikasi, hukum dan administrasi memiliki tugas sebagai berikut : a. Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan pelanggan baik internal maupun eksternal. b. Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem pengamanan dan manajemen kantor. c. Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development. d. Menyusun kebijakan administrasi. e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan- peraturan perusahaan. f. Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan. g. Menyusun standard fasilitas kantor. h. Mengelola aset tanah dan bangunan serta sarana kerja. i. Mengelola kesekretaritan dan rumah tangga kantor induk. j. Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 9. Audit Internal Bidang audit internal memiliki tugas sebagai berikut : 1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja perusahaan. 2. Melaksanakan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen dan Sumber Daya Manusia SDM. 3. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional. 4. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal. 5. Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 2.2.4 Kegiatan Perusahaan[1] Bidang usaha utama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat disamping membentuk perolehan laba berdasarkan PP No.17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa sifat usaha PLN adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi. Maksud didirikan PT PLN Persero adalah untuk mengusahakan, menyediaan tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan : 1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi. 2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat. 3. Menjadi perintis kegiatan usaha penyediaan sektor swasta dan koperasi. Sedang lapangan usaha PT. PLN Persero berdasarkan PP No.17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 6 adalah “Dengan mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya keselamatan kekayaan Negara PT PLN Persero menyediakan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan transaksi dan penggunaan tenaga listrik”. Dalam mengembangkan usaha diatas PT PLN Persero melakukan perencanaan dan pembangunan penyediaan tenaga listrik dengan persetujuan Menteri Pertambangan dan Energi PT PLN Persero diberi servis usaha menunjang tenaga listrik dalam mengusahakan tenaga listrik PLN mempunyai tiga sasaran yaitu : 1. Meningkatkan jumlah pelanggan. 2. Meningkatkan daya terpasang. 3. Meningkatkan jumlah KWH kepada pelanggan. 2.2.5 Visi dan Misi Perusahaan [1] Adapun visi dan misi yang terdapat pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2.2.5.1 Visi

Visi Perusahaan yaitu diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2.2.5.2 Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

2.3 Landasan Teori

Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori yang menunjang dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan dalam laporan kerja praktek ini yaitu mengenai internet, intranet, sisem, DFD, dan database. 2.3.1 Definisi Bispro Susut [1] Susut energi adalah jumlah energi dalam kWh yang hilangmenyusut terjadi karena sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran energi. Susut teknik adalah susut yang terjadi karena alasan teknik dimana energi menyusut berubah menjadi panas pada JTT, GI, JTM, GD, SR, dan APP. Susut non teknik adalah selisih antara susut energi dengan susut teknik . Susut transmisi adalah susut teknik yang terjadi pada jaringan transmisi, yang meliputi susut pada Jaringan Tegangan Tinggi JTT dan pada Gardu Induk GI. Susut distribusi adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada jaringan distribusi yang meliputi susut pada Jaringan Distribusi Tegangan Tinggi JDTT, Jaringan Tegangan Menengah JTM, Gardu Distribusi GD, Jaringan Tegangan Rendah JTR, Sambungan Rumah SR, serta Alat Pembatas Pengukur APP pada pelanggan TT, TM, dan TR. Bila terdapat Jaringan Teganagn Tinggi yang berfungsi sebagai Jaringan Distribusi, maka susut jaringan ini di masukkan sebagai Susut Distribusi. Susut TT adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TT, yang merupakan penjumlahan susut pada JTT, GI, dan APP TT. Susut TM adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TM, yang merupakan penjumlahan susut pada JTM, GD, dan APP TM. Susut TR adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TR, yang merupakan penjumlahan susut pada JTR, SR, dan APP TR. Susut jaringan adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang pada jaringan transmisi dan distribusi, atau merupakan penjumlahan antara susut transmisi dan susut distribusi. 2.3.2 Perhitungan Susut Energi [1] Susut energi dinyatakan dalam kWh dan presentase . Rumus susut Jaringan: a. Susut Transmisi b. Susut Distribusi c. Susut Jaringan Penjelasan dari rumus perhitungan susut energi adalah sebagai berikut : 1. Susut energy tidak termasuk energy yang dipergunakan untuk pemakaian sendiri system 2. Loko Transmisi Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi Sendiri Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang diterima dari unit lain pada jaringan transmisi 3. Siap Salur Transmisi adalah kWh pada system transmisi yang siap dikirim ke Sistem Distribusi maupun ke unit lain 4. Siap salur Distribusi adalah energy yang di terima dari system pembangkit, system transmisi maupun diterima dari unit lain dalam berbagai segmen tegangan dari siap distribusikan 5. Produksi Total Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi sendiri Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang diterima dari unit lain pada jaringan transmisi dan jaringan distribusi 6. Pemakaian Sendiri Gardu Induk PSGI adalh jumlah kWh yang dipakai uantuk berbagai peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap mengkinsumsi kWh pada saat menyalirkan maupun tidak saat menyalurkan energy pada system transmisi antara lain peralat switchyard, peralatan control, lampu sebagai rambu peringatan pada tower transmisi, penerangan dan pendingain ruangan 7. Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi PSSD adalah jumlah kWh yang dipakai untuk berbagai keperluan peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan maupun tidak menyalurkan energy pada system distribusi, antara lain peralatan cell 20kV di gardu induk, peralatan kontro, penerangan dan pendingin di gardudistribusi dan pemanas cubicle heater 8. kWh Terjual TUL III-09 adalah penjualan kWh pada 1 bulan kemudian dari bulan laporan terdiri dari tagihan susulan P2TL, kWh PJU illegal, KWh Koreksi termasuk kWh kurang tagih dan kWh TercetakTUL III- 07. 2.3.3 Rumus Umum Perhitungan Susut [1] Data kWh untuk produksi, pemakainsendiri, Dikirim dan Penjualan pada rumus umum susut oleh Unit Pelaksana Induk, Unit Pelaksana dan Sub Unit Pelaksana disesuaikan dengan posisidan kondisi masing-masing. Data kWh produksi, kWh Pemakaian Sendiri dan kWh Dikirim menggunakan data kWh pada bulan laporan yang sama.

2.3.3.1 Menghitung Susut Transmisi

Susut transmisi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Disalurkan Dimana: Tabel 0.1 Susut Transmisi No. Rumus Parameter Deskripsi 1 kWh Produksi Loko Transmisi Netto Jumlah kWh total Netto yang diterima di jaringan transmisi dari unit produksi listrik ataudan unit penyaluran lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan tinggi 2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri Gardu Induk PSGI Jumlah kWh pemakaian instalasi system transmisi 3 kWh Disalurkan Siap Salur Transmisi Jumlah kWh yang siap disalurkan ke jaringan distribusi maupun dikirim ke instansi lain

2.3.3.2 Menghitung Susut Distribusi

Susut Distribusi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dijual Dimana: Tabel 0.2 Susut Distribusi No. Rumus Parameter Deskripsi 1 kWh Produksi Siap Salur Distribusi Jumlah kWh yang diterima di jaringan ditribusi pada semua segmen tegangan 2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri system Distribusi PSSD Jumlah kWh pemakaian instalasi system distribusi 3 kWh Dijual kWh terjual TUL III-09 Jumlah energy yang dijual pada semua segmen tegangan

2.3.3.3 Menghitung susut Jaringan

Susut Jaringan = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dikirim – kWh Dijual Dimana: Tabel 0.3 Susut Jaringan No. Rumus Parameter Deskripsi 1 kWh Produksi Produksi Total Netto Jumlah kWh total Netto yang diterima di jaringan transmisi dan jaringan distribusi dari unit produksi listrik ataudan unit penyaluran lain dan siap disalurkan melalui jaringan transmisi dan jaringan distribusi Tabel 0.4 Susut Jaringan Lanjutan 2 kWh Pmk Sendiri Pemakaian Sendiri Gardu Induk Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi Jumlah kWh pemakaian instalasi system distribusi 3 kWh Dikirim Dikirim ke: Unit PLN lain Unit Proy. Pembangunan IPP Jumlah kWh yang dikirim ke Unit lain melalui jaringan transmisi maupun jaringan distribusi 4 kWh Dijual kWh Terjual TUL III-09 Jumlah energy yang dijual pada semua segmen tegangan Catatan: Dalam satuan kWh, Susut Distribusi ditambah SusutTransmisi sama dengan Susut Jaringan. Namun karena angka penyebut tidak sama pada masing-masing perhitungan presentase susut transmisi, susut distribusi, dan susut jaringan, maka presentase Susut Transmisi ditanbah presentase Suut Distribusi didak sama dengan presentase Susut Jaringan 2.3.4 Internet [2] Internet adalah sebuah jaringan global yang dihubungkan ke seluruh dunia.Berbagai tipe dan sistem komputer dihubungkan ke dalam Internet sehingga menciptakan suatu komunikasi dan sistem pertukaran informasi antar komputer dan jaringan di dunia. Setiap komputer yang menjadi node titik di dalam jaringan memerlukan nama dan alamat agar tidak terjadi kesalahan akses oleh pengguna jaringan. Untuk jaringan skala kecil seperti LAN Local Area Network, penamaan dan pengalamatan ini bukan masalah yang besar. Akan tetapi dalam Internet, dimana terdapat ribuan komputer yang terhubung langsung ke dalamnya, penamaan dan pengalamatan yang baik sangat diperlukan untuk membedakan setiap host dalam Internet. Struktur penamaan dan sistem administrasi yang digunakan di Internet disusun secara hirarki.Internet dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut domain. Tanggung jawab untuk menentukan nama dalam domain diwakili oleh administrator domain yang ditentukan. Administrator ini dapat menciptakan sub domain dan mewakili kuasa penamaan seseorang dalam setiap domain. 2.3.5 Intranet [2] Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat private network yang menggunakan protokol-protokolInternet TCPIP, untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya.Kadang- kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet Protokol TCPIP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien dan juga server.Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya FTP, POP3, atau SMTP umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan Internet, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi. 2.3.6 DFD Data Flow Diagram [3] DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yangtelahada atau sistem baru yang akan dikembangkan secaralogika tanpamempertimbangkan lingkungan fisik dimana datatersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologipengembangansistem yang terstruktur.Diagram yang menunjukkan bagaimana databerpindahberjalandidalam sistem Informasi yang akan dikembangkan.Data flow diagram tidak menunjukkan logika program atau tahapan proses dalam sistem informasi. Data flow diagram dapat menunjukkan ringkasan dari sistemyang luasbesar dari sistem input, proses dan output.

2.3.6.1 Keuntungan DFD Data Flow Diagram

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem. 2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem. 3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data. 4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah datadata dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

2.3.6.2 Jenis DFD

DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci DFD Levelled. Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

2.3.6.2.1 DFD : Context Diagram

Diagram yang menunjukkan ikhtisar dari sistem informasi dan lingkup didalamnya. Konteks Diagram hanya mempunyai satu proses. Diagram Konteks menunjukkan hanya 3 lambang: a. Lambang Proses, b. Lambang Kesatuan, c. Lambang Arus Data. Membuat DFD, context diagram diantaranya ada beberapa point: 1. Menunjukkan context dalam proses bisnis yang dilakukan 2. Menunjukkan global dari proses bisnis yang ditunjukkan hanya 1 proses. 3. Menunjukkan semua external entities yang dibutuhkan informasinya atau yang berkontribusi ke dalam sistem. 4. Menunjukkan semua proses utama yang termasuk dalam sistem secara global komponen internal dalam context diagram. 5. Menunjukkan bagaimana proses utama dikaitkan dengan alur datanya data flows 6. Menunjukkan external entities dan proses utama dan interaksi antar keduanya Penambahan data stores

2.3.6.2.2 DFD : DFD Levelled

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0, kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkandirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif. Secara umum, Diagram level 1 dibuat dari setiap proses utama pada diagram level 0.Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada diagram level 0. Menunjukkan bagaimana informasi mengalir dari dan ke setiap proses tersebut. Jika sebuah parent proses didekomposisikan menjadi 3 proses child misalnya, maka 3 proses child tersebut harus lengkap dan dibangun berdasarkan parent prosesnya.

2.3.7 Database

Database adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan, hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu entity terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya entity nama barang menunjukkan entity nama barang dari barang. Entity adalah suatu objek yang nyata dan akan direkam. Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting.Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur konsep pembangun database, adalah: 1. Field atau Atribut Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data.Misalnya Field nama pelanggan, alamat dan nomor tlp pada tabel data toko buku. 2. Record atau Tuple Record adalah kumpulan elemen yang saling terkait yang menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor pelanggan, nama pelanggan, alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal kembali. 3. File File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya. 4. Tabel Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok tertentu.

2.3.8 Arsitektur Aplikasi

Dalam membangun aplikasi, dibutuhkan perangkat dan metode pendukung dalam pembuatan aplikasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang arsitektur aplikasi yang mendukung dalam pengembangan sistem yang dibuat.

2.3.8.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sejumlah komputer pribadi yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk.Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berbeda di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.

2.3.8.2 Jenis – jenis Jaringan Komputer

Jenis – jenis jaringan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Model peer to peer Gambar dari jenis jaringan peer to peer dapat di lihat pada gambar 2.4 pada halaman berikutnya. Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga menganbil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil. Moidel hubungan peer to peer memungkinkan user untuk membagikan sumber dayanya yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan lain- lain serta mengakses sumberdaya yang terdapat pada komputer lain. 2. Model client server Peer to peer Gambar 0.3 Peer to peer Client-Server adalah suatu bentuk arsitektur di mana Client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan antarmuka pemakai dan menjalakan aplikasi komputer dan Server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannya Server atau Mainframe. Sistem Cient-Server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda. Satu komputer bertindak sebagai Client dan yang lainnya sebagai Server, tetapi Client-Server tidak bisa berada pada satu komputer. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu client. Client merupakan suatu komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya Resources dari komponen sistem lainnya. Adapun beberapa keunggulan dari client adalah: a. Mudah dan biasa untuk digunakan. b. Mendukung berbagai perangkat keras. c. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak. Server merupakan setiap komponen sistem yang menyediakan sumber daya atau layanan ke komponen sistem lain. Beberapa keunggulan dari server adalah : a. Dapat diandalkan Reliable, artinya pada server ini akan sangat dibutuhkan dan diandalkan dalam mengkoneksikan dengan client, sehingga server sangat berpengaruh besar terhadap jaringan. Client Gambar 0.4 Client Server b. Toleransi kesalahan Fault Tolerant, artinya server akan memberikan kesempatan lain untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi sehingga tidak perlu mengubah sistem secara keseluruhan. c. Performa tinggi dalam perangkat keras High Performance Hardware, artinya memiliki performa atau kinerja yang tinggi sehingga dapat mendukun aplikasi server. d. Pengendalian terpusat Centralized Control, artinya pengaturan hak akses dan komunikasi yang telah dibuat dapat dikendalikan dan diatur secara terpusat. e. Penguncian yang canggih Sophisticated Locking, artinya aplikasi sistem yang telah ada keamanan datanya akan terjamin sehingga tidak sembarang user dapat merubah dan menghapus data karena sistem tersebut menggunakan kunci yang canggih. f. Konkurensi Concurrent, sistem client-server ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan sistem, karena dengan sistem ini semua data ataupun program-program dapat disimpan di pusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client dapat mengambil data tersebut di server.

2.3.9 Perangkat Lunak Pendukung

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa perangkat lunak dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendukung dalam pengembangan aplikasi yang dibuat. Bahasa pemrograman yang digunakan diantaranya adalah php, html, dan ajax. Selain itu terdapat perangkat lunak yang digunakan yaitu Macromedia Dreamweaver dan SQL server.

2.3.9.1 Pengertian PHP

PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

2.3.9.1.1 Hubungan PHP dengan HTML

Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server atau file ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara tanda.Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping kabur dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi .php3 atau .php. PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP Active Server Pages dan JSP Java Server Pages.

2.3.9.2 Pengertian AJAX

Asynchronous JavaScript AndXML, atau disingkat Ajax, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari: • XHTML atau HTML dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan. • DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan • Objek XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan web server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih daripada XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server. XML umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text, JSON dan EBML.

2.3.9.3 Pengertian Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs Web.Adapun Macromedia Dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelolah situs atau halaman Web. Dreamweaver 8 memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan anda untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain maupun dalam jendela kode rumus. Dreamweaver 8 didukung dengan cara pemakaian yang praktis dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan CSS, XML, dan RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan. Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer maupun Web programmer dalam mengembangkan Web.Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun sebuah situs Web.

2.3.9.4 Pengertian SQL Server

SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional RDBMS produk Microsoft.Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSIISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Microsoft SQL Server dan SybaseASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS Tabular Data Stream.Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC Open Database Connectivity, dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Merupakan salah satu database server, dimana database server menurut Betha sidik adalah suatu perangkat lunak yang mampu mengelola data yang baik, sehingga data yang tersimpan dapat digunakan kembali ketangguhan serta stabilitas MySQL adalah mampu berjalan pada berbagai platform sistem operasi. MySQL termasuk jenis RDBMS Relational Database Management System, tebel terdiri sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Secara garis besar MySQL mengenal tiga kelompok tipe data, yaitu tipe data numerik atau angka, tipe data tanggal dan waktu, tipe data string.Berikut adalah tipe- tipe data yaitu: 1. CHAR M Tipe data CHAR digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter tertentu. Jumlah karakter pada tipe data CHAR dapat berkisar antara 1 – 255 karakter. 2. VARCHAR M Tipe data ini lebih fleksibel dari pada tipe data CHAR M. Tipe data VARCHAR dapat digunakan untuk menyimpan data string dengan panjang yang bervariasi, tergantung datanya hanya panjang karakter antara 1 – 255 karakter. 3. INT N Tipe data INT digunakan untuk menyimpan data integer dengan nilai berkisar antara -2147483648 sampai 2147483647. 4. DATE Tipe data DATE digunakan untuk menyimpan informasi seputar penanggalan. Format tipe data DATE adalah YYYY-MM-DD. YY adalah format tahun, MM adalah format untuk bulan yang dimulai dari 01 januari sampai 12 desember, DD format untuk tanggal. 5. DATETIME Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi penanggalan yang lebih detail dari pada tipe data DATE karena format tipe data DATETIME ditambah dengan format waktu. 6. TEXT DAN BLOB Tipe data TEXT dan BLOB digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter antara 255 – 65535. 35 BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama. Analisis yang dilakukan dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.

3.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan keadaan sistem saat ini, seperti yang telah dijelaskan di bab satu pada subbab latar belakang, maka permasalahan yang muncul pada sistem yang ada sekarang adalah sebagai berikut : 1. Sistem perhitungan susut distribusi yang berjalan di PT. PLN Persero belum dapat menyesuaikan dengan segala keadaan maupun perubahan yang terjadi. Sebagai contoh, jika terjadi perubahan pada kode APJ Area Pelayanan Jaringan maka sistem perhitungan susut distribusi yang lama tidak dapat melakukan perubahan terhadap gardu induk yang sesuai dengan kode APJ, selain itu pada kode PLS Perusahaan Listrik Swasta juga tidak mengalami perubahan yang sesuai dengan kode APJ. 2. Sistem perhitungan susut listrik yang ada belum mampu melakukan pencetakan laporan dalam bentuk PDF menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pembuatan dan pencetakan laporan.

3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur digunakan untuk menganalisa proses-proses yang terjadi yaitu memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu sistem, menganalisa situasi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, serta memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Analisa prosedur yang sedang berjalan akan digambarkan dalam bentuk flowmap. Prosedur yang ada dalam sistem yang berjalan terdiri dari 2 prosedur yaitu prosedur pengolahan data susut dan prosedur pelaporan data PDF. Prosedur- prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prosedur pelaporan data susut Prosedur pelaporan data susut adalah proses dimana data hasil dari perhitungan dari aplikasi perhitungan susut di cetak dan disahkan oleh bagian kepala administrasi niaga. Flowmap dari prosedur pelaporan data susut dapat dilihap pada Gambar 3.1. Proses-proses yang ada pada prosedur pengesahan laporan data susut adalah sebagai berikut : 1. Pegawai PT PLN Persero pada bagian administrasi membuat laporan dari hasil perhitungan aplikasi susut energi. 2. Laporan yang dibuat akan di cetak sesuai dengan dokumen yang dibutuhkan. 3. Laporan yang telah dibuat akan diserahkan pada kepala administrasi niaga untuk disahkan. 4. Laporan yang telah disahkan akan diberikan kepada general manager. Prosedur Pelaporan Data Susut Petugas Administrasi Niaga Kepala Administrasi Niaga n ... n ... Formulir Data Susut Kosong 1 Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut Pengesahan Laporan 1 Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan Formulir Data Susut Kosong Pengisisan Formulir Data Susut Formulir Data Susut yang Telah Terisi Formulir Data Susut yang Telah Terisi Pemeriksaa n Formulir Data Susut Lengkap ? Tidak Formulir Data Susut yang Telah Lengkap Ya Pemasukan Data Susut Database susut simdis_kd_tm.sql Perhitungan Data Susut Laporan data hasil perhitungan susut Laporan data hasil perhitungan susut.pdf n ... 1 Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut Pembuatan laporan hasil perhitungan susut A1 1 Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan Kepala Administrasi Niaga A1 A1 : Arsip Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan n ... 1 Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan Gambar III.1 Flow Map Pelaporan data susut

3.1.3 Entity Relationship Diagram ERD

Entity Relationship Diagram ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. Entiry Relationship Diagram ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan. Entiry Relationship Diagram ERD dari aplikasi perhitungan susut dapat dilihat pada gambar 3.3. Mempunyai N Mempunyai 1 N Mempunyai N Mempunyai 1 N Mempunyai N 1 tblunit_region 1 tblunit_upt tbl_gi Region_Kode Region_Nama Region_Manager Region_Alamat Region_Alias Region_Kode UPT_Kode UPT_Manager UPT_Nama UPT_Kode UPJ_Kode GI_Kode GI_Tgl_Opersi GI_Tgl_Dibangun GI_Status_I4 GI_Nama Tgl_Update tbl_kwhp3b tblunit_apj tblunit_upj 1 UPJ_Kode APJ_KODE UPJ_Nama UPJ_Alamat UPJ_Manager UPJ_Telepon UPJ_Facsimili UPJ_Email UPJ_SMS_Center Memiliki N tbl_kwhterimapls 1 Memiliki 1 tbl_neracaenergi N Memiliki N tblunit_pls 1 Memiliki N 1 Memiliki 1 tbl_kwhpltd N Memiliki 1 tbl_susuttarget N APJ_KODE NE_Blth NE_Opsi_Baru NE_Opsi_Realisasi NE_Opsi_TT NE_Opsi_PSSD APJ_Manager Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval APJ_KODE PLS_Kode PLST_Blth PLS_Status_Beli PLS_Sistem_Tegangan PLS_Manager APJ_Manager PLST_Kwh_Wbp PLST_Kwh_Lwbp1 PLST_Kwh_Lwbp2 PLST_Total PLST_Peak_Koinsiden PLST_Kelebihan_Kvarh APJ_KODE GI_Kode P3B_Blth P3B_Sistem_Tegangan GIT_Kode FE_Kode Tgl_Update Tgl_Approve User_Approve PLS_Kode UPJ_Kode PLS_Nama PLS_Alamat PLS_Sistem_Tegangan PLS_Status_I4 PLS_Beli PLS_Manager APJ_KODE ST_Tahun ST_Kwh_Susut_JTM ST_Prosen_Susut_JTM ST_Kwh_Susut_Trafo Tgl_Update APJ_KODE APJ_Nama APJ_Manager APJ_Alamat Tgl_Update APJ_KODE PLTD_Kode PLTDK_BLTH APJ_Manager PLTD_Manager Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval tbl_user APJ_KODE User_ID User_Name User_Password User_Email User_Alamat User_Telepon Memiliki N 1 Gambar III.2 Entity Relationship Diagram Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

3.1.4 Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan non fungsional ini meliputi elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah sistem yang akan dibangun, spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan sampai sistem tersebut diimplementasikan. Kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi tiga yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak, analisis pengguna dan analisis jaringan.

3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras

Perangkat keras yang memadai berguna agar sistem bekerja maksimal. Spesifikasi umum perangkat keras yang ada pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan banten, yaitu : 1. Processor dengan kecepatan 2.2 GHz 2. Kapasitas Memory RAM 1 GB DDR2 3. Monitor14.1 4. Kapasitas Hardisk : 250 GB 5. Optical Drive : DVD±RW 6. Mouse dan keyboard Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan aplikasi yang akan dibangun minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. PC yang terhubung dengan Local Area Netwok LAN. 2. Monitor,Keyboard dan mouse 3. Selebihnya, aplikasi ini tidak membutuhkan antarmuka perangkat keras yang spesifik. Spesifikasi perangkat keras hardware yang ada di PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan aplikasi yang akan dibuat.

3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan hal yang penting dalam mendukung kinerja sebuah sistem, perangkat lunak yang digunakan di bagian administrasi niaga di PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut : a. Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 2 b. Browser Mozilla Firefox 3.5 Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja sistem dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut : a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi. b. Browser Mozilla Firefox 3.5 Perangkat lunak yang terdapat pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan aplikasi yang akan dibuat.

3.1.4.3 Analisis Pengguna

Analisis pengguna digunakan untuk mempermudah menggunakan aplikasi yang dibuat, berikut spesifikasi pengguna yang ada pada bagian administrasi niaga di PT PLN Pesero adalah : a. Dapat menggunakan komputer berbasis Windows, b. Dapat menggunakan Microsoft Office, c. Dapat menggunakan BrowserInternet Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome, dan lain-lain, d. Lulusan pendidikan Strata 1 satu jurusan Manajemen Informatika di salah satu Perguruan Tinggi Swasta. Sedangkan pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut : 1. Admin Admin bertugas untuk mengelola dan bertanggung jawab terahadap keseluruhan sistem, berikut merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang admin, yaitu : a. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer. b. Mengerti dasar-dasar internet. c. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. 2. Pengguna umum Pengguna umum perangkat lunak ini hanya bertugas untuk mendapatkan dan menerima informasi dari sistem. Berikut merupakan keahlian yang dimiliki pengguna umum, yaitu : a. Terbiasa menggunakan komputer b. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox. Pengguna aplikasi perhitungan susut distribusi di PT. PLNPersero secara umum sudah memenuhi kriteria dalam penggunaan aplikasi yang dikembangkan, sehingga dalam pengimplementasian sistem akan lebih mudah.

3.1.4.4 Analisis Jaringan

PT PLN Persero distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini telah menggunakan jaringan komputer. Topologi jaringan yang digunakan pada PT PLN Persero distribusi Jawa Barat dan Banten adalah star, dimana sebuah hub berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. hub adalah sebuah pemisah sinyal signal splitter. Model hubungan jaringan di PT PLN Persero distribusi Jawa Barat dan Banten menggunakan model hubungan LAN Local Area Network. Sedangkan untuk provider internet yang digunakan adalah Telkom speedy dengan kecepatan bandwitch up to 3.1 Mbps.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mengetahui proses informasi yang mengalir melalui perangkat lunak. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan proses informasi secara umum yaitu Context Diagram Diagram Konteks, Data Flow Diagram DFD, kamus data dan spesifikasi proses.

3.1.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks aplikasi perhitungan susut dapat dilihat pada Gambar 3.3. Aplikasi perhitungan susut distribusi Administrasi Niaga Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Realisasi Energi yang akan dicari, Data Pengiriman Energi yang akan dicari, Data Realisasi Susut yang akan dicari, Data Konsolidasi Susut yang akan dicari, Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari, Info Laporan Pengiriman Energi yang sudah dicari, Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Konsolidasi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Prediksi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari Data Login Login Gagal Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan PSA P3B Info Laporan Listrik Swasta Info Laporan Pembangkit Info Laporan Transfer APJ Data Prediksi Susut yang akan dicari, Data User Name, Data Password Gambar III.3 Diagram Konteks Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

3.1.5.2 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram DFD merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail, Data flow diagram menguraikan proses yang terjadi dalam sistem sampai ke proses yang lebih detail. Data Flow Diagram pada aplikasi perhitungan susut dapat diuraikan menjadi beberapa Data Flow Diagram.

3.1.5.2.1 Data Flow Diagram DFD Level 0

Data Flow Diagram DFD level 0 menjelaskan proses-proses yang terjadi pada aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi.Aplikasi perhitungan susut yang dikembangkan memiliki enam belas proses utama yang terdapat pada modul-modul aplikasi. Proses-proses tersebut merupakan penggambaran umum semua proses yang terjadi di dalam sistem, data yang mengalir dapat dilihat pada Gambar 3.4. Data neraca energi Administrasi Niaga 2.1 PSA P3B 3.1 Listrik Swasta 4.1 Pembangkit 5.1 Transfer APJ Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Tbl_kwhP3B Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan PSA P3B Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan Listrik Swasta Tblunit_PLS Data PSA P3B Info PSA P3B Data PLS Info PLS Tbl_kwh_PLTD Data PLTD Info PLTD Tbl_kwhAPJExim Data APJ Exim Info APJ Exim 6.1 Laporan Realisasi Energi Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan Pembangkit Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan Transfer APJ 1.1 Login Data Login Login Gagal Tbl_user Data User Name Login Valid Data Realisasi Energi yang akan dicari Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari Tbl_neracaenergi Tblunit_APJ Tbl_kwhapjexim Data kwh apj exim Login Valid 7.1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi Data Realisasi Penerimaan Energi yang akan dicari Info Laporan Realisasi Penerimaan Energi yang sudah dicari Tbl_kwhapjtransfer 8.1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi Data Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari Info Laporan Laporan Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari Data kwh apj transfer Da ta APJ Exi m 9.1 Laporan Realisasi Susut Data Realisasi Susut yang akan dicari Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari 10.1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Data Konsolidasi Realisasi Susut yang akan dicari Info Laporan Konsolidasi Realisasi Susut yang sudah dicari Tbl_GI Info GI Data GI Tbl_susuttarget Data APJ D a ta AP J Data APJ D a ta APJ Data kwh apj exim Data susut target Data neraca energi Data APJ Data APJ Data neraca energi 11.1 Laporan Prediksi Realisasi Susut Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari Data APJ Data neraca energi Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Login Valid Data Password Gambar III.4 DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

3.1.5.2.2 Data Flow Diagram Level 1 Login

Data Flow Diagram level 1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi dua proses yaitu verifikasi user name dan verifikasi password. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.6. Administrasi Niaga 1.1 Verifikasi User Name 1.2 Verifikasi Password User Name, Password User Name Invalid User Name valid, Password Password Invalid Tbl_user Data User Name Data Password Gambar III.5 DFD Level 1 Login

3.1.5.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data PSA P3B

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi enam proses yaitu insert data P3B, update data P3B, delete data P3B, approve data P3B, view data P3B, dan report data P3B. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.6. 2.1 Tambah Data PSA P3B 2.2 Ubah Data PSA P3B 2.4 Penyetujuan Data PSA P3B 2.3 Hapus Data PSA P3B 2.5 View Data PSA P3B 2.6 Laporan Data PSA P3B Administrasi Niaga Data PSA P3B yang akan ditambah Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah ditambah Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah diubah Data PSA P3B yang akan diubah Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah dihapus Data PSA P3B yang akan dihapus Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah disetujui Data PSA P3B yang akan disetujui Info Data PSA P3B Data PSA P3B yang akan dilihat Data Laporan PSA P3B yang akan dilihat Info Laporan PSA P3B tbl_kwhp3b Data PSA P3B Data PSA P3B Data PSA P3B Data PSA P3B Data PSA P3B Data PSA P3B Gambar III.6 DFD Level 1 Pengolahan Data PSA P3B

3.1.5.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Listrik Swasta

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 2, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi tujuh proses yaitu insert data listrik swasta, update data listrik swasta, delete data listrik swasta, approve data listrik swasta, view data listrik swasta, report data listrik swasta IIP dan report data listrik swasta Excess Power. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.7. 3.1 Tambah Data Listrik Swasta 3.2 Ubah Data Listrik Swasta 3.4 Penyetujuan Data Listrik Swasta 3.3 Hapus Data Listrik Swasta 3.5 View Data Listrik Swasta 3.6 Report Data Listrik Swasta IIP Administrasi Niaga Data Listrik Swasta yang akan ditambah Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah ditambah Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah diubah Data Listrik Swasta yang akan diubah Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah dihapus Data Listrik Swasta yang akan dihapus Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah disetujui Data Listrik Swasta yang akan disetujui Info Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta yang akan dilihat Data Laporan IIP yang akan dilihat Info Laporan IIP tbl_kwhterimapls Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta Data Listrik Swasta 3.7 Report Data Listrik Swasta Excess Power Info Laporan Excess Power Data Laporan Excess Power yang akan dilihat Data Listrik Swasta Gambar III.7 DFD Level 1 Pengolahan Data Listrik Swasta

3.1.5.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Pembangkit

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 3, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi enam proses yaitu insert data pembangkit, update data pembangkit, delete data pembangkit, approve data pembangkit, view data pembangkit, dan report data pembangkit. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.8. 4.1 Tambah Data Pembangkit 4.2 Ubah Data Pembangkit 4.4 Penyetujuan Data Pembangkit 4.3 Hapus Data Pembangkit 4.5 View Data Pembangkit 4.6 Laporan Data Pembangkit Administrasi Niaga Data Pembangkit yang akan ditambah Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah ditambah Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah diubah Data Pembangkit yang akan diubah Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah dihapus Data Pembangkit yang akan dihapus Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah disetujui Data Pembangkit yang akan disetujui Info Data Pembangkit Data Pembangkit yang akan dilihat Data Laporan Pembangkit yang akan dilihat Info Laporan Pembangkit tbl_kwhpltd Data Pembangkit Data Pembangkit Data Pembangkit Data Pembangkit Data Pembangkit Data Pembangkit Gambar III.8 DFD Level 1 Pengolahan Data Pembangkit

3.1.5.2.6 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Transfer APJ

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 5, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi tujuh proses yaitu insert data transfer APJ, update data transfer APJ, delete data transfer APJ, approve data transfer APJ, view data transfer APJ, report data kirim transfer APJ dan report data terima transfer APJ. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.9. 5.1 Tambah Data Transfer APJ 5.2 Ubah Data Transfer APJ 5.4 Penyetujuan Data Transfer APJ 5.3 Hapus Data Transfer APJ 5.5 View Data Transfer APJ 5.6 Laporan Kirim Transfer APJ Administrasi Niaga Data Transfer APJ yang akan ditambah Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah ditambah Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah diubah Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah dihapus Konfirmasi Penyetujuan Data yang sudah disetujui Data Transfer APJ yang akan disetujui Info Data Transfer APJ Data Transfer APJ yang akan dilihat Data Laporan Kirim Transfer APJ yang akan dilihat Info Laporan Kirim Transfer APJ tbl_kwhp3b Data Transfer APJ 5.7 Laporan Terima Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ Data Transfer APJ yang akan diubah Data Transfer APJ yang akan dihapus Data Laporan Terima Transfer APJ yang akan dilihat Info Laporan Terima Transfer APJ Gambar III.9 DFD Level 1 Pengolahan Data Transfer APJ

3.1.5.2.7 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Energi

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 6, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.10. 6.1 Laporan Realisasi Energi Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Penerimaan Energi Data neraca energi Data Realisasi Energi yang akan dicari Tblunit_APJ Tbl_kwhapjexim Data APJ Tbl_kwhapjtransfer Tbl_kwhterimapls Tblunit_pls Data KWh APJ Exim Data KWh APJ Transfer Data Kwh Listrik Swasta Data Unit Listrik Swasta 6.2 Pembuatan Laporan Realisasi Energi Laporan yang akan dicari Gambar III.10 DFD Level 1 Laporan Realisasi Energi

3.1.5.2.8 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 7, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.11. 7.1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Penerimaan Energi Data neraca energi Data Realisasi Penerimaan Energi yang akan dicari Tblunit_APJ Tbl_kwhapjexim Data APJ Tbl_kwhapjtransfer Data KWh APJ Exim Data KWh APJ Transfer 7.2 Pembuatan Laporan Penerimaan Energi L ap o ran y a n g a k a n d icari Gambar III.11 DFD Level 1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi

3.1.5.2.9 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 8, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.12. 8.1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Pengiriman Energi Data neraca energi Data Realisasi Pengiriman Energi yang akan dicari Tblunit_APJ Tbl_kwhapjexim Data APJ Tbl_kwhapjtransfer Data KWh APJ Exim Data KWh APJ Transfer 8.2 Pembuatan Laporan Realisasi Pengiriman Energi L ap o ran y a n g a k a n d icari Gambar III.12 DFD Level 1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi

3.1.5.2.10 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Susut

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 9, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.13. 9.2 Pembuatan Laporan Realisasi Susut 9.1 Laporan Realisasi Susut Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi La po ra n y an g ak an d ic ar i Info Data Realisasi Susut Data neraca energi Data Realisasi Susut yang akan dicari Tblunit_APJ Tbl_Susuttarget Data Target Susut Data APJ Gambar III.13 DFD Level 1 Laporan Realisasi Susut

3.1.5.2.11 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 10, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.14. 10.2 Pembuatan Laporan Konsolidasi Realisasi Susut 10.1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi La p or an ya ng a kan d icar i Info Data Konsolidasi Realisasi Susut Data neraca energi Data Konsolidasi Realisasi Susut yang akan dicari Tblunit_APJ Tbl_Susuttarget D a ta Tar ge t Susu t Data APJ Gambar III.14 DFD Level 1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut

3.1.5.2.12 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Laporan Prediksi Realisasi Susut

Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 11, aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.15 11.2 Pembuatan Laporan Prediksi Realisasi Susut 11.1 Laporan Prediksi Realisasi Susut Administrasi Niaga Tbl_neracaenergi Lap oran y a ng ak a n d ic a ri Info Data Prediksi Realisasi Susut Data neraca energi Data Prediksi Realisasi Susut yang akan dicari Tblunit_APJ Data APJ Gambar III.15 DFD Level 1 Laporan Prediksi Realisasi Susut

3.1.5.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi Proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Data Flow Diagram. Spesifikasi proses dari gambaran DFD diatas akan dijelaskan pada tabel 3.1. Tabel III.1 Spesifikasi Proses No Proses Keterangan 1 No. Proses 1.0 Nama Proses Login Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Username, Data Password Output - Validasi username berhasil - Validasi password berhasil Destination Tujuan Admin Administrasi Niaga Logika Proses Begin If username and password Benar then Tampilkan Menu Admin Else Tampilkan Pesan “Login gagal” End If End No Proses Keterangan 2 No. Proses 2.0 Nama Proses PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Output Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu PSA P3B then Tampilkan Menu PSA B3B End If End No Proses Keterangan 3 No. Proses 3.0 Nama Proses Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Output Info Data Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Listrik Swasta then Tampilkan Menu Listrik Swasta End If End No Proses Keterangan 4 No. Proses 4.0 Nama Proses Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Output Info Data Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Destination Tujuan User Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Pembangkit then Tampilkan Menu Pembangkit End If End No Proses Keterangan 5 No. Proses 5.0 Nama Proses Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Output Info Data Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Transfer APJ then Tampilkan Menu Transfer End If End No Proses Keterangan 6 No. Proses 6.0 Nama Proses Laporan Realisasi Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Laporan Realisasi Energi yang dicari Output Info Laporan Realisasi Energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Energi then Tampilkan Menu Laporan Realisasi Energi End If End No Proses Keterangan 7 No. Proses 7.0 Nama Proses Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Penerimaan Energi yang dicari Output Info Laporan Realisasi Penerimaan Energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Laporan Penerimaan Realisasi Energi then Tampilkan Menu Laporan Penerimaan Realisasi Energi End If End No Proses Keterangan 8 No. Proses 8.0 Nama Proses Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Pengiriman Energi yang dicari Output Info Laporan Realisasi Pengiriman Energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Pengiriman Energi then Tampilkan Menu Laporan Realisasi Pengiriman Energi End If End No Proses Keterangan 9 No. Proses 9.0 Nama Proses Laporan Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Susut yang dicari Output Info Laporan Realisasi Susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Susut then Tampilkan Menu Laporan Realisasi Susut End If End No Proses Keterangan 10 No. Proses 10.0 Nama Proses Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Konsolidasi Realisasi Susut yang dicari Output Info Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Pilih Menu Laporan Konsolidasi Realisasi Susut then Tampilkan Menu Laporan Konsolidasi Realisasi Susut End If End No Proses Keterangan 11 No. Proses 1.1 Nama Proses Verifikasi Username Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Username Output Login Gagal Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Username ada then Username Valid Menuju Ke Proses 1.2 Else Tampil Info Login Gagal End If End No Proses Keterangan 12 No. Proses 1.2 Nama Proses Verifikasi Password Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Password Output Login Gagal Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Password ada then Password Valid Menuju Ke Proses 2.0, 3.0, 4.0, 5.0, 6.0, 7.0, 7.0, 9.0 10.0 Else Tampil Info Login Gagal End If End No Proses Keterangan 13 No. Proses 2.1 Nama Proses Tambah Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan ditambah Output Data PSA P3b yang sudah ditambah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If data PSA P3B Benar then Data PSA P3B disimpan Else Data PSA P3B belum lengkap End If End No Proses Keterangan 14 No. Proses 2.2 Nama Proses Ubah Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan diubah Output Data PSA P3B yang telah diubah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data PSA P3B ada Then Tampilkan data PSA P3B IfData PSA P3B diubah Then Data PSA P3B diubah dan disimpan End If End No Proses Keterangan 15 No. Proses 2.3 Nama Proses Hapus Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan dihapus Output Konfirmasi data PSA P3B yang sudah dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin IfData PSA P3B ada Then Tampilkan data PSA P3B IfData PSA P3B dihapus Then Data PSA P3B dihapus Else Data PSA P3B tidak dihapus End If End No Proses Keterangan 16 No. Proses 2.4 Nama Proses Penyetujuan Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan disetujui Output Data PSA P3B yang telah disetujui Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin IfData PSA P3B BenarThen Data PSA P3B disetujui Else Data PSA P3B tidak disetujui End If End No Proses Keterangan 17 No. Proses 2.5 Nama Proses View Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan dilihat Output Info data PSA P3B Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin IfData PSA P3B adaThen Tampilkan Data PSA P3B Else Data PSA P3B tidak ada End If End No Proses Keterangan 18 No. Proses 2.6 Nama Proses Laporan Data PSA P3B Source Sumber Administrasi Niaga Input Data PSA P3B yang akan dilihat Output Info PSA P3B Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data PSA P3B ada Then Tampilkan Data PSA P3B Else Data PSA P3B tidak ada End If End No Proses Keterangan 19 No. Proses 3.1 Nama Proses Tambah Data Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data listrik swasta yang akan ditambah Output Data Listrik Swasta yang telah ditambah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta Benar then Data listrik swasta disimpan Else Data Listrik Swasta belum lengkap End If End No Proses Keterangan 20 No. Proses 3.2 Nama Proses Ubah Data Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Listrik Swasta yang akan diubah Output Data Listrik Swasta yang telah diubah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta ada Then Tampilkan data listrik swasta If Data listrik swasta diubah Then Data listrik swasta diubah dan disimpan End If End No Proses Keterangan 21 No. Proses 3.3 Nama Proses Hapus Data Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data listrik swasta yang akan dihapus Output Konfirmasi Hapus data Listrik Swasta Destination Tujuan User Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta ada Then Tampilkan data listrik swasta If Data listrik swasta dihapus Then Data listrik swasta dihapus Else Data listrik swasta tidak dihapus End If End No Proses Keterangan 22 No. Proses 3.4 Nama Proses Penyetujuan Data Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data listrik swasta yang akan di Penyetujuan Output Konfirmasi Penyetujuan data listrik swasta Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta benar Then Data listrik swasta di Penyetujuan Else Data listrik swasta tidak di Penyetujuan End If End No Proses Keterangan 23 No. Proses 3.5 Nama Proses View Data Listrik Swasta Source Sumber Administrasi Niaga Input Data listrik swasta yang akan dilihat Output Info data listrik swasta Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta ada Then Tampilkan Data listrik swasta Else Data listrik swasta tidak ada End If End No Proses Keterangan 24 No. Proses 3.6 Nama Proses Laporan Data Listrik Swasta IPP Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Laporan IPP yang akan dilihat Output Info Laporan IPP Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta ada Then Tampilkan Data listrik swasta Else Data listrik swasta tidak ada End If End No Proses Keterangan 25 No. Proses 3.7 Nama Proses Laporan Data Listrik Swasta Excess Power Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Laporan Excess Power yang akan dilihat Output Info Laporan Excess Power Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data listrik swasta ada Then Tampilkan Data listrik swasta Else Data listrik swasta tidak ada End If End No Proses Keterangan 26 No. Proses 4.1 Nama Proses Tambah Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan ditambah Output Data Pembangkit yang telah ditambah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If data pembangkit Benar then Data pembangkit disimpan Else Data pembangkit belum lengkap End If End No Proses Keterangan 27 No. Proses 4.2 Nama Proses Ubah Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan diubah Output Data pembangkit yang telah diubah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data pembangkit ada Then Tampilkan data pembangkit If Data pembangkit diubah Then Data pembangkit diubah dan disimpan End If End No Proses Keterangan 28 No. Proses 4.3 Nama Proses Hapus Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan di hapus Output Konfirmasi data pembangkit yang sudah dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data pembangkit ada Then Tampilkan data pembangkit If Data pembangkit dihapus Then Data pembangkit dihapus Else Data pembangkit tidak dihapus End If End No Proses Keterangan 29 No. Proses 4.4 Nama Proses Penyetujuan Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan disetujui Output Konfirmasi data pembangkit yang telah disetujui Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data pembangkit Benar Then Data pembangkit disetujui Else Data pembangkit tidak disetujui End If End No Proses Keterangan 30 No. Proses 4.5 Nama Proses View Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan dilihat Output Info data pembangkit Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data pembangkit ada Then Tampilkan Data pembangkit Else Data pembangkit tidak ada End If End No Proses Keterangan 31 No. Proses 4.6 Nama Proses Laporan Data Pembangkit Source Sumber Administrasi Niaga Input Data pembangkit yang akan dilihat Output Info data pembangkit Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data pembangkit ada Then Tampilkan Data pembangkit Else Data pembangkit tidak ada End If End No Proses Keterangan 32 No. Proses 5.1 Nama Proses Tambah Data Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data transfer APJ yang akan ditambah Output Data transfer APJ yang sudah ditambah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If data transfer APJ Benar then Data transfer APJ disimpan Else Data transfer APJ belum lengkap End If End No Proses Keterangan 33 No. Proses 5.2 Nama Proses Ubah Data Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data transfer APJ yang akan diubah Output Data transfer APJ yang telah diubah Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data transfer APJ ada Then Tampilkan data transfer APJ If Data transfer APJ diubah Then Data transfer APJ diubah dan disimpan End If End No Proses Keterangan 34 No. Proses 5.3 Nama Proses Hapus Data Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data transfer APJ yang akan dihapus Output Konfirmasi data transfer APJ yang telah dihapus Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data transfer APJ ada Then Tampilkan data transfer APJ If Data transfer APJ dihapus Then Data transfer APJ dihapus Else Data transfer APJ tidak dihapus End If End No Proses Keterangan 35 No. Proses 5.4 Nama Proses Penyetujuan Data Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data transfer APJ yang akan disetujui Output Konfirmasi data transfer APJ yang telah disetujui Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data transfer APJ Benar Then Data transfer APJ di Penyetujuan Else Data transfer APJ tidak di Penyetujuan End If End No Proses Keterangan 36 No. Proses 5.5 Nama Proses View Data Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data transfer APJ yang akan dilihat Output Info data transfer APJ Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data transfer APJ ada Then Tampilkan Data transfer APJ Else Data transfer APJ tidak ada End If End No Proses Keterangan 37 No. Proses 5.6 Nama Proses Laporan Kirim Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data kirim transfer APJ yang akan dilihat Output Info data kirim transfer APJ Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data kirim transfer APJ ada Then Tampilkan data kirim transfer APJ Else Data kirim transfer APJ tidak ada End If End No Proses Keterangan 38 No. Proses 5.7 Nama Proses Laporan Terima Transfer APJ Source Sumber Administrasi Niaga Input Data terima transfer APJ yang akan dilihat Output Info data terima transfer APJ Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data terima transfer APJ ada Then Tampilkan data terima transfer APJ Else Data terima transfer APJ tidak ada End If End No Proses Keterangan 39 No. Proses 6.1 Nama Proses Laporan Realisasi Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Laporan Realisaasi Energi yang Akan dilihat Output Info data realisasi energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi energi ada Then Tampilkan data realisasi energi Else Data realisasi energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 40 No. Proses 6.1 Nama Proses Pembuatan Laporan Realisasi Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisaasi Energi yang Akan dicari Output Info data realisasi energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi energi ada Then Tampilkan data realisasi energi Else Data realisasi energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 41 No. Proses 7.1 Nama Proses Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisaasi Penerimaan Energi yang Akan dicari Output Info data realisasi penerimaan energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi penerimaan energi ada Then Tampilkan data realisasi penerimaan energi Else Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 42 No. Proses 7.2 Nama Proses Pembuatan Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Penerimaan Energi yang Akan dicari Output Info data Realisasi Penerimaan Energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi penerimaan energi ada Then Tampilkan data realisasi penerimaan energi Else Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 43 No. Proses 8.1 Nama Proses Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Pengiriman Energi yang akan dicari Output Info data realisasi pengiriman energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi pengiriman energi ada Then Tampilkan data realisasi pengiriman energi Else Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 44 No. Proses 8.2 Nama Proses Pembuatan Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Pengiriman Energi yang Akan dicari Output Info data Realisasi Pengiriman Energi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi pengiriman energi ada Then Tampilkan data realisasi pengiriman energi Else Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If End No Proses Keterangan 45 No. Proses 9.1 Nama Proses Pembuatan Laporan Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Susut yang Akan dicari Output Info data Realisasi Realisasi Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi susut ada Then Tampilkan data realisasi susut Else Data realisasi susut tidak ada End If End No Proses Keterangan 46 No. Proses 9.2 Nama Proses Pembuatan Laporan Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Realisasi Susut yang akan dicari Output Info data realisasi susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data realisasi susut ada Then Tampilkan data realisasi susut Else Data realisasi susut tidak ada End If End No Proses Keterangan 47 No. Proses 10.1 Nama Proses Laporan Konsolidasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Konsolidasi Susut yang akan dicari Output Info data konsolidasi susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data konsolidasi Susut ada Then Tampilkan data konsolidasi susut Else Data konsolidasi susut tidak ada End If End No Proses Keterangan 48 No. Proses 10.2 Nama Proses Pembuatan Laporan Konsolidasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Konsolidasi Susut yang akan dicari Output Info data konsolidasi susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data konsolidasi susut ada Then Tampilkan data konsolidasi susut Else Data konsolidasi susut tidak ada End If End No Proses Keterangan 49 No. Proses 11.1 Nama Proses Laporan Prediksi Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Prediksi Realisasi Susut yang akan dicari Output Info data prediksi realisasi susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data prediksi susut ada Then Tampilkan data prediksi susut Else Data prediksi susut tidak ada End If End No Proses Keterangan 50 No. Proses 11.2 Nama Proses Pembuatan Laporan Prediksi Realisasi Susut Source Sumber Administrasi Niaga Input Data Prediksi Realisasi Susut yang akan dicari Output Info data prediksi realisasi susut Destination Tujuan Administrasi Niaga Logika Proses Begin If Data prediksi susut ada Then Tampilkan data prediksi susut Else Data prediksi susut tidak ada End If End

3.1.5.4 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari satu sistem informasi. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di diagram aliran data. Kamus data digunakan agar analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database, kamus data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem aplikasi perhitungan susut adalah sebagai berikut : Tabel III.2 Kamus Data Nama tbl_kwhp3b Where used How Used Proses 1, Proses 1.1, Proses 1.2, Proses 1.3, Proses 1.4, Proses 1.5, Proses 1.6 Deskripsi Berisi seluruh data P3B Struktur Data GI_Kode + APJ_Kode + P3B_Sistem_Tegangan + P3B_Kwh_Wbp + P3B_Kwh_Lwbp1+ P3B_Kwh_Lwbp2 + P3B_Peak_Koinsiden + P3B_Kelebihan_Kvarh + P3B_Tanggal_BA GI_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] P3B_Sistem_Tegangan {45}[A-Z][a-z] P3B_Kwh_Wbp {10}[0-9] P3B_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9] P3B_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9] P3B_Peak_Koinsiden {10}[0-9] P3B_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9] P3B_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9] Nama tbl_kwhterimapls Where used How Used Proses 2, Proses 2.1, Proses 2.2, Proses 2.3, Proses 2.4, Proses 2.5, Proses 2.6, Proses 2.7, Proses 5, Proses 5.1 Deskripsi Berisi seluruh data listrik swasta Struktur Data PLS_Kode + APJ_Kode + PLSK_Kwh_Wbp + PLSK_Kwh_Lwbp1 + PLSK_Kwh_Lwbp2 + PLSK_Peak_Koinsiden + PLSK_Kelebihan_Kvarh + PLSK_Tanggal_BA PLS_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] PLSK_Sistem_Tegangan {45}[A-Z][a-z] PLSK_Kwh_Wbp {10}[0-9] PLSK_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9] PLSK_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9] PLSK_Peak_Koinsiden {10}[0-9] PLSK_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9] PLSK_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9] Nama tbl_kwhpltd Where used How Used Proses 3, Proses 3.1, Proses 3.2, Proses 3.3, Proses 3.4, Proses 3.5, Proses 3.6 Deskripsi Berisi seluruh data pembangkit Struktur Data APJ_Kode + PLTD_Kode + PLTDK_BLTH + APJ_Manager + PLTD_Manager + PLTDK_Kwh_Produksi + PLTDK_Kwh _Pakai_Sendiri + PLTDK_Kwh _Netto + PLTDK_Tanggal_BA APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] PLTD_Kode {45}[A-Z][a-z] PLTDK_BLTH {45}[A-Z][a-z][0-9] APJ_Manajer {45}[A-Z][a-z] PLTD_Manajer {45}[A-Z][a-z] PLTDK_Kwh_Produksi {10}[0-9] PLTDK_Kwh_Pakai_Sendiri {10}[0-9] PLTDK_Kwh_Netto {10}[0-9] PLTDK_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9] Nama tbl_kwhapjtransfer Where used How Used Proses 4, Proses 4.1, Proses 4.2, Proses 4.3, Proses 4.4, Proses 4.5, Proses 4.6, Proses 4.7, Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1 Deskripsi Berisi seluruh data transfer apj Struktur Data APJ_Kode+ APJ_Kode_Terima + APJT_Blth + GI_Kode + GIT_Kode + FE_Kode + APJ_Manajer_Pengirim + APJ_Manajer_Penerima + APJT_Kwh_Wbp + APJT_Kwh_Lwbp1 + APJT_Kwh_Lwbp2 + APJT_Total + APJT_Peak_Koinsiden + APJT_Kelebihan_Kvarh + APJT_Tanggal_BA APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Kode_Terima {45}[A-Z][a-z] APJT_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9] GI_Kode {45}[A-Z][a-z] GIT_Kode {45}[A-Z][a-z] FE_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer_Pengirim {45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer_Penerima {45}[A-Z][a-z] APJT_Kwh_Wbp {45}[A-Z][a-z][0-9] APJT_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9] APJT_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9] APJT_Total {10}[0-9] APJT_Peak_Koinsiden {10}[0-9] APJT_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9] APJT_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9] Nama tbl_kwhapjexim Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1 Deskripsi Berisi seluruh data exim apj Struktur Data APJ_Kode + APJ_Kode_Terima + APJX_Blth + GI_Kode + GIT_Kode + FE_Kode + APJ_Manajer_Pengirim + APJ_Manajer_Penerima + APJX_Kwh_Wbp + APJX_Kwh_Lwbp1 + APJX_Kwh_Lwbp2 + APJX_Total + APJX_Peak_Koinsiden + APJX_Kelebihan_Kvarh + APJX_Tanggal_BA APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Kode_Terima {45}[A-Z][a-z] APJX_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9] GI_Kode {45}[A-Z][a-z] GIT_Kode {45}[A-Z][a-z] FE_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer_Pengirim {45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer_Penerima {45}[A-Z][a-z] APJX_Kwh_Wbp {45}[A-Z][a-z][0-9] APJX_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9] APJX_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9] APJX_Total {10}[0-9] APJX_Peak_Koinsiden {10}[0-9] APJX_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9] APJX_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9] Nama tblunit_pls Where used How Used Proses 5, Proses 5.1 Deskripsi Berisi seluruh data unit pls Struktur Data PLS_Kode + UPJ_Kode + PLS_Nama + PLS_Alamat + PLS_Sistem_Tegangan + PLS_Status_I4 + PLS_Status_Beli + PLS_Manajer PLS_Kode {45}[A-Z][a-z] UPJ_Kode {45}[A-Z][a-z] PLS_Nama {45}[A-Z][a-z] PLS_Alamat {45}[A-Z][a-z] PLS_Sistem_Tegangan {45}[A-Z][a-z] PLS_Status_I4 {1}[0-9] PLS_Status_Beli {45}[A-Z][a-z] PLS_Manajer {45}[A-Z][a-z] Nama tblunit_apj Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1, Proses 7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2, Proses 9, Proses 9.2 Deskripsi Berisi seluruh data unit apj Struktur Data APJ_Kode + APJ_Nama + APJ_Manajer + APJ_Alamat + Tgl_Update + User_ID APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] APJ_Nama {45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer {45}[A-Z][a-z] APJ_Alamat {45}[A-Z][a-z] Tgl_Update {45}[A-Z][a-z][0-9] User_ID {45}[A-Z][a-z] Nama tbl_neracaenergi Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1, Proses 7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2, Proses 9, Proses 9.2 Deskripsi Berisi seluruh data neraca energi Struktur Data APJ_Kod + NE_Blth + NE_Opsi_Baru + NE_Opsi_Realisasi + NE_Opsi_TT + NE_Opsi_PSSD + NE_Kwh_P3B_TT + NE_Kwh_P3B_TM + NE_Kwh_P3B + NE_Kwh_Terima_Exim_UPI + NE_Kwh_Terima_Exim_APJ + NE_Kwh_Terima_Exim_Total + NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI + NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ + NE_Kwh_Kirim_Exim_Total + NE_Kwh_Produksi + NE_Kwh_Pakai_Sendiri + NE_Kwh_PLTD + NE_Kwh_PLS + NE_Kwh_PLS_TT + NE_Kwh_PLS_Total + NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ + NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ + NE_P3B_Netto + NE_Kwh_PSSD + NE_Kwh_Terima_TT + NE_Kwh_Terima_TM + NE_Kwh_Terima + NE_Kwh_Siap_Salur_TT + NE_Kwh_Siap_Salur_TM + NE_Kwh_Siap_Salur + NE_Kwh_Siap_Jual_TT + NE_Kwh_Siap_Jual_TM + NE_Kwh_Siap_Jual + NE_Kwh_Jual_TT + NE_Kwh_Jual_TM + NE_Kwh_Jual_TR + NE_Kwh_P2TL + NE_Kwh_Jual_Total + NE_Kwh_Susut + NE_Prosen_Susut + NE_Rata_Panjang_JTM + NE_Node_Per_JTM + NE_Kwh_Input_JTM + NE_Kwh_Input_Per_Penyulang + NE_Ein_Per_Penyulang + NE_Eout_Per_Node_JTM + NE_Iek_Per_JTM + NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM + NE_Kwh_Susut_JTM + NE_Prosen_Susut_JTM_Input + NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total + NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal + NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal + NE_Rata_KVA_Trafo + NE_Kwh_Input_Trafo + NE_Kwh_Input_Per_Trafo + NE_Iek_Per_Trafo + NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo + NE_Kwh_Susut_Trafo + NE_Prosen_Susut_Trafo_Input + NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total + NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal + NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal + NE_Rata_Panjang_JTR + NE_Node_Per_JTR + NE_Kwh_Input_JTR + NE_Kwh_Input_Per_Jurusan + NE_Ein_Per_Jurusan + NE_Eout_Per_Node_JTR + NE_Iek_Per_JTR + NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR + NE_Kwh_Susut_JTR + NE_Prosen_Susut_JTR_Input + NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total + NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal + NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal + NE_Rata_Panjang_SR + NE_Kwh_Input_SR + NE_Kwh_Input_Per_SR + NE_Iek_Per_SR + NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR + NE_Kwh_Susut_SR + NE_Prosen_Susut_SR_Input + NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total + NE_Kwh_Susut_SR_Ideal + NE_Prosen_Susut_SR_Ideal + NE_Kwh_Susut_Teknik_TM + NE_Prosen_Susut_Teknik_TM + NE_Kwh_Susut_Teknik_TR + NE_Prosen_Susut_Teknik_TR + NE_Kwh_Susut_Teknik + NE_Prosen_Susut_Teknik + NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal + NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal + NE_Prosen_P2TL + NE_Kwh_Susut_Administrasi + NE_Prosen_Susut_Administrasi + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM + NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TR + NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TR + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik + NE_Prosen_Susut_Non_Teknik + NE_Kwh_Susut_TM + NE_Prosen_Susut_TM + NE_Kwh_Susut_TR + NE_Prosen_Susut_TR + APJ_Manajer APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] NE_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9] NE_Opsi_Baru {1}[0-9] NE_Opsi_Realisasi {1}[0-9] NE_Opsi_TT {1}[0-9] NE_Opsi_PSSD {1}[0-9] NE_Kwh_P3B_TT {10}[0-9] NE_Kwh_P3B_TM {10}[0-9] NE_Kwh_P3B {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_Exim_UPI {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_Exim_APJ {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_Exim_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI {10}[0-9] NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ {10}[0-9] NE_Kwh_Kirim_Exim_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Produksi {10}[0-9] NE_Kwh_Pakai_Sendiri {10}[0-9] NE_Kwh_PLTD {10}[0-9] NE_Kwh_PLS {10}[0-9] NE_Kwh_PLS_TT {10}[0-9] NE_Kwh_PLS_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ {10}[0-9] NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ {10}[0-9] NE_P3B_Netto {10}[0-9] NE_Kwh_PSSD {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_TT {10}[0-9] NE_Kwh_Terima_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Terima {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Salur_TT {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Salur_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Salur {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Jual_TT {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Jual_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Siap_Jual {10}[0-9] NE_Kwh_Jual_TT {10}[0-9] NE_Kwh_Jual_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Jual_TR {10}[0-9] NE_Kwh_P2TL {10}[0-9] NE_Kwh_Jual_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Susut {10}[0-9] NE_Prosen_Susut {10}[0-9] NE_Rata_Panjang_JTM {10}[0-9] NE_Node_Per_JTM {10}[0-9] NE_Kwh_Input_JTM {10}[0-9] NE_Kwh_Input_Per_Penyulang {10}[0-9] NE_Ein_Per_Penyulang {10}[0-9] NE_Eout_Per_Node_JTM {10}[0-9] NE_Iek_Per_JTM {10}[0-9] NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_JTM {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTM_Input {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal {10}[0-9] NE_Rata_KVA_Trafo {10}[0-9] NE_Kwh_Input_Trafo {10}[0-9] NE_Kwh_Input_Per_Trafo {10}[0-9] NE_Iek_Per_Trafo {10}[0-9] NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Trafo {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Trafo_Input {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal {10}[0-9] NE_Rata_Panjang_JTR {10}[0-9] NE_Node_Per_JTR {10}[0-9] NE_Kwh_Input_JTR {10}[0-9] NE_Kwh_Input_Per_Jurusan {10}[0-9] NE_Ein_Per_Jurusan {10}[0-9] NE_Eout_Per_Node_JTR {10}[0-9] NE_Iek_Per_JTR {10}[0-9] NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_JTR {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTR_Input {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal {10}[0-9] NE_Rata_Panjang_SR {10}[0-9] NE_Kwh_Input_SR {10}[0-9] NE_Kwh_Input_Per_SR {10}[0-9] NE_Iek_Per_SR {10}[0-9] NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_SR {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_SR_Input {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_SR_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_SR_Ideal {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Teknik_TM {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Teknik_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Teknik_TR {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Teknik_TR {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Teknik {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Teknik {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal {10}[0-9] NE_Prosen_P2TL {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Administrasi {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Administrasi {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TR {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TR {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_Non_Teknik {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_Non_Teknik {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_TM {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_TM {10}[0-9] NE_Kwh_Susut_TR {10}[0-9] NE_Prosen_Susut_TR {10}[0-9] APJ_Manajer {45}[A-Z][a-z] Nama tbl_susuttarget Where used How Used Proses 7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2 Deskripsi Berisi seluruh data susut target Struktur Data APJ_Kode + ST_Tahun + ST_Kwh_Susut_JTM + ST_Prosen_Susut_JTM + ST_Kwh_Susut_Trafo + ST_Prosen_Susut_Trafo + ST_Kwh_Susut_JTR + ST_Prosen_Susut_JTR + ST_Kwh_Susut_SR + ST_Prosen_Susut_SR + ST_Kwh_P2TL + ST_Prosen_P2TL + ST_Kwh_Susut_Administrasi + ST_Prosen_Susut_Administrasi + ST_Kwh_Susut + ST_Prosen_Susut + ST_Kwh_Susut_No_TT + ST_Prosen_Susut_No_TT APJ_Kode {45}[A-Z][a-z] ST_Tahun {45}[A-Z][a-z][0-9] ST_Kwh_Susut_JTM {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_JTM {10}[0-9] ST_Kwh_Susut_Trafo {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_Trafo {10}[0-9] ST_Kwh_Susut_JTR {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_JTR {10}[0-9] ST_Kwh_Susut_SR {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_SR {10}[0-9] ST_Kwh_P2TL {10}[0-9] ST_Prosen_P2TL {10}[0-9] ST_Kwh_Susut_Administrasi {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_Administrasi {10}[0-9] ST_Kwh_Susut {10}[0-9] ST_Prosen_Susut {10}[0-9] ST_Kwh_Susut_No_TT {10}[0-9] ST_Prosen_Susut_No_TT {10}[0-9]

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Tahapan yang dilakukan dalam perancangan sistem ini membahas mengenai Perancangan Basis Data, Perancangan Arsitektur Komputer, dan Perancangan Antarmuka.

3.2.1 Perancangan Data

Perancangan data digunakan untuk mengembangkan sistem dengan merancang data apa saja yang berelasi dan terlibat dalam pembuatan sistem. Perancangan data dalam pengembangan aplikasi perhitungan susut terdiri dari diagram relasi dan perancangan struktur tabel.

3.2.1.1 Diagram Relasi

Diagram relasi dibentuk berdasarkan Diagram ER yang ada, diagram relasi dalam sistem perhitungan susut yang dikembangan seperti yang terlihat pada Gambar 3.15. Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Mempunyai Mempunyai Mempunyai Mempunyai tblunit_reg ion Reg ion_Kode Reg ion_Nama Reg ion_Alias Reg ion_Alamat Reg ion_Manag er tblunit_upt Reg ion_Kode UPT_Kode UPT_Nama UPT_Manag er tbl_g i UPT_Kode UPJ_Kode GI_Kode GI_Nama GI_Status_I4 GI_Tgl_Dibang un GI_Tgl_Operas i Tgl_Update tbl_kwhpltd APJ _KODE PLTD_Kode PLTDK_BLTH APJ _Manag er PLTD_Manag er Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval tbl_kwhp3b GI_Kode APJ _KODE P3B_Blth P3B_Sis tem_Teg ang an GIT_Kode FE_Kode Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval tblunit_upj APJ _KODE UPJ_Kode UPJ_Nama UPJ_Alamat UPJ_M anager UPJ_Telepon UPJ_Fac simili UPJ_Email UPJ_SMS_Center tbl_neracaenergi APJ _KODE NE_Blth NE_Ops i_Baru NE_Ops i_Realisas i NE_Ops i_TT NE_Ops i_PSSD APJ _Manag er Tgl_Update Tgl_Approval User_Approval tblunit_apj APJ _KODE APJ _Nama APJ _Manag er APJ _Alamat Tgl_Update tbl_kwhterimapls PLS_Kode APJ _KODE PLST_Blth PLS_Sis tem_Teg ang an PLS_Status_Beli APJ _Manag er PLS_Manag er PLST_Kwh_Wbp PLST_Kwh_Lwbp1 PLST_Kwh_Lwbp2 PLST_Total PLST_Peak_Koins iden PLST_Kelebihan_Kvarh tblunit_pls PLS_Kode UPJ_Kode PLS_Nama PLS_Alamat PLS_Sis tem_Teg ang an PLS_Status_I4 PLS_Status_Beli PLS_Manag er tbl_susuttarg et APJ _KODE ST_Tahun ST_Kwh_Susut_J TM ST_Prosen_Susut_JTM ST_Kwh_Susut_Trafo Tgl_Update tbl_us er APJ _KODE User_ID User_Name User_Pass word User_Email User_Alamat User_Telepon Gambar III.16 Diagram Relasi Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel

Perancangan struktur tabel digunakan untuk mendeskripsikan setiap tabel. Pada rancangan struktur tabel ini akan ditunjukan mengenai tabel-tabel yang digunakan antara lain : a. Nama Tabel : tbl_user Primary Key : APJ_Kode Struktur : Tabel III.3 APJ Area Pelayanan Jaringan Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 No User_ID varchar45 Yes User_Name varchar45 Yes User_Password varchar45 Yes User_Email varchar45 Yes User_Alamat blob Yes User_Telepon varchar45 Yes b. Nama Tabel : tblunit_apj Primary Key : APJ_Kode Struktur : Tabel III.4 APJ Area Pelayanan Jaringan Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 No APJ_Nama varchar45 Yes APJ_Manajer varchar45 Yes APJ_Alamat varchar45 Yes Tgl_Update datetime Yes User_ID varchar45 Yes c. Nama Tabel : tbl_gi Primary Key : GI_Kode Foreign Key : - UPT_Kode dari tabel unit UPT dengan atribut UPT_Kode. - UPJ_Kode dari tabel UPJUnit Pelayanan Jaringan dengan atribut UPJ_Kode. Struktur : Tabel III.5 GI Gardu Induk Nama field Tipe Keterangan UPT_Kode varchar45 Foreign Key UPJ_Kode varchar45 Foreign Key GI_Kode varchar45 Primary Key GI_Nama varchar45 GI_Status_I4 tinyint1 GI_Sistem_Tegangan varchar45 GI_Jum_Titik_Trans double GI_Lokasi varchar45 GI_Operator_1 varchar45 GI_Operator_2 varchar45 GI_Keterangan varchar45 GI_Singkatan varchar45 GI_Alamat varchar45 GI_Pembangkit_Pemasok varchar45 GI_Penghantar_TT_Pemasok varchar45 GI_Kapasitas double GI_Jml_Penyulang double GI_Jml_Gardu double GI_Jml_KMS double GI_Koordinat_X_Pd_GIS double GI_Koordinat_Y_Pd_GIS double GI_Tgl_Dibangun datetime GI_Tgl_Operasi datetime Tgl_Update datetime User_ID varchar45 d. Nama Tabel : tbl_kwhp3b Foreign Key : - GI_Kode dari tabel GI Gardu Induk dengan atribut GI_Kode. - APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Struktur : Tabel III.6 tbl_kwhp3b Nama field Tipe Keterangan GI_Kode varchar45 Foreign Key APJ_Kode varchar45 Foreign Key P3B_Blth datetime P3B_Sistem_Tegangan varchar45 GIT_Kode varchar45 FE_Kode varchar45 APJ_Manajer varchar45 UPT_Manajer varchar45 P3B_Kwh_Wbp double P3B_Kwh_Lwbp1 double P3B_Kwh_Lwbp2 double P3B_Total double P3B_Peak_Koinsiden double P3B_Kelebihan_Kvarh double P3B_Tanggal_BA datetime Tgl_Update datetime e. Nama Tabel : tbl_neracaenergi Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Struktur : Tabel III.7 Neraca Energi Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 Foreign Key NE_Blth datetime NE_Opsi_Baru tinyint1 NE_Opsi_Realisasi tinyint1 NE_Opsi_TT tinyint1 NE_Opsi_PSSD tinyint1 NE_Kwh_P3B_TT double NE_Kwh_P3B_TM double NE_Kwh_P3B double NE_Kwh_Terima_Exim_UPI double NE_Kwh_Terima_Exim_APJ double NE_Kwh_Terima_Exim_Total double NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI double NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ double NE_Kwh_Kirim_Exim_Total double NE_Kwh_Produksi double NE_Kwh_Pakai_Sendiri double NE_Kwh_PLTD double NE_Kwh_PLS double NE_Kwh_PLS_TT double NE_Kwh_PLS_Total double NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ double NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ double NE_P3B_Netto double NE_Kwh_PSSD double NE_Kwh_Terima_TT double NE_Kwh_Terima_TM double NE_Kwh_Terima double NE_Kwh_Siap_Salur_TT double NE_Kwh_Siap_Salur_TM double NE_Kwh_Siap_Salur double NE_Kwh_Siap_Jual_TT double Tabel III.8 Neraca Energi Lanjutan NE_Kwh_Siap_Jual_TM double NE_Kwh_Siap_Jual double NE_Kwh_Jual_TT double NE_Kwh_Jual_TM double NE_Kwh_Jual_TR double NE_Kwh_P2TL double NE_Kwh_Jual_Total double NE_Kwh_Susut double NE_Prosen_Susut double NE_Rata_Panjang_JTM double NE_Node_Per_JTM double NE_Kwh_Input_JTM double NE_Kwh_Input_Per_Penyulang double NE_Ein_Per_Penyulang double NE_Eout_Per_Node_JTM double NE_Iek_Per_JTM double NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM double NE_Kwh_Susut_JTM double NE_Prosen_Susut_JTM_Input double NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total double NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal double NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal double NE_Rata_KVA_Trafo double NE_Kwh_Input_Trafo double NE_Kwh_Input_Per_Trafo double NE_Iek_Per_Trafo double NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo double NE_Kwh_Susut_Trafo double NE_Prosen_Susut_Trafo_Input double NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total double NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal double NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal double NE_Rata_Panjang_JTR double NE_Node_Per_JTR double Tabel III.9 Neraca Energi Lanjutan NE_Kwh_Input_JTR double NE_Kwh_Input_Per_Jurusan double NE_Ein_Per_Jurusan double NE_Eout_Per_Node_JTR double NE_Iek_Per_JTR double NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR double NE_Kwh_Susut_JTR double NE_Prosen_Susut_JTR_Input double NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total double NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal double NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal double NE_Rata_Panjang_SR double NE_Kwh_Input_SR double NE_Kwh_Input_Per_SR double NE_Iek_Per_SR double NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR double NE_Kwh_Susut_SR double NE_Prosen_Susut_SR_Input double NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total double NE_Kwh_Susut_SR_Ideal double NE_Prosen_Susut_SR_Ideal double NE_Kwh_Susut_Teknik_TM double NE_Prosen_Susut_Teknik_TM double NE_Kwh_Susut_Teknik_TR double NE_Prosen_Susut_Teknik_TR double NE_Kwh_Susut_Teknik double NE_Prosen_Susut_Teknik double NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal double NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal double NE_Prosen_P2TL double NE_Kwh_Susut_Administrasi double NE_Prosen_Susut_Administrasi double NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM double NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM double Tabel III.10 Neraca Energi Lanjutan NE_Kwh_Susut_Non_Teknik double NE_Prosen_Susut_Non_Teknik double NE_Kwh_Susut_TM double NE_Prosen_Susut_TM double NE_Kwh_Susut_TR double NE_Prosen_Susut_TR double APJ_Manajer varchar45 Tgl_Update datetime UserId varchar45 Tgl_Approval datetime User_Approval varchar45 f. Nama Tabel : tblunit_region Primary Key : Region_Kode Struktur : Tabel III.11 Unit Region Nama field Tipe Keterangan Region_Kode varchar45 Primary Key Region_Nama varchar45 Region_Alias varchar45 Region_Alamat varchar45 Region_Manajer varchar45 g. Nama Tabel : tblunit_upj Foreign Key : - APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. - UPJ_Kode dari tabel tblunit_UPJ dengan atribut UPJ_Kode. Struktur : Tabel III.12 Unit UPJ Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 Foreign Key UPJ_Kode varchar45 Foreign Key UPJ_Nama varchar45 UPJ_Alamat varchar45 UPJ_Manajer varchar45 UPJ_SPVPP varchar45 UPJ_SPVCATER varchar45 UPJ_SPVGIH varchar45 UPJ_SPVP2TL varchar45 UPJ_SPVSDMKEU varchar45 UPJ_SPVBUNG varchar45 UPJ_SPVDIST varchar45 UPJ_LAHTA varchar45 UPJ_TelpModem varchar45 UPJ_IPModem varchar45 UPJ_IPCISBT varchar45 UPJ_Telepon varchar45 UPJ_Facsimili varchar45 UPJ_Email varchar45 UPJ_SMS_Center varchar45 h. Nama Tabel : tblunit_upt Foreign Key : - Region_Kode dari tabel tblunit_region dengan atribut Region_Kode. - UPJ_Kode dari tabel tblunit_UPJ dengan atribut UPJ_Kode. Struktur : Tabel III.13 Unit UPT Nama field Tipe Keterangan Region_Kode varchar45 Foreign Key UPT_Kode varchar45 Foreign Key UPT_Nama varchar45 UPT_Manajer varchar45 i. Nama Tabel : tbl_kwhapjexim Foreign Key : - APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. -APJ_Kode_Terima dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode_Terima. Primary Key : APIX_Blth Struktur : Tabel III.14 Kwh APJ Exim Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 Foreign Key APJ_Kode_Terima varchar45 Foregn Key APJX_Blth datetime Primary Key GI_Kode varchar45 GIT_Kode varchar45 FE_Kode varchar45 APJ_Manajer_Pengirim varchar45 APJ_Manajer_Penerima varchar45 APJX_Kwh_Wbp double APJX_Kwh_Lwbp1 double APJX_Kwh_Lwbp2 double APJX_Total double APJX_Peak_Koinsiden double APJX_Kelebihan_Kvarh double APJX_Tanggal_BA datetime Tgl_Update datetime UserID varchar45 Tgl_Approval datetime User_Approval varchar45 j. Nama Tabel : tbl_kwhpltd Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Primary Key : PLTD_Kode Struktur : Tabel III.15 Kwh PLTD Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 Foreign Key PLTD_Kode varchar45 Primary Key PLTDK_BLTH datetime APJ_Manajer varchar45 PLTD_Manajer varchar45 PLTDK_Kwh_Produksi double PLTDK_Kwh_Pakai_Sendiri double PLTDK_Kwh_Netto double PLTDK_Tanggal_BA datetime Tgl_Update datetime UserID varchar45 Tgl_Approval datetime User_Approval varchar45 k. Nama Tabel : tbl_kwhterimaapls Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Primary Key : PLS_Kode, PLST_Blth Struktur : Tabel III.16 Kwh Terima APLS Nama field Tipe Keterangan PLS_Kode varchar45 Primary Key APJ_Kode varchar45 Foreign Key PLST_Blth datetime Foreign Key PLS_Sistem_Tegangan varchar5 PLS_Status_Beli varchar45 APJ_Manajer varchar45 PLS_Manajer varchar45 PLST_Kwh_Wbp double PLST_Kwh_Lwbp1 double PLST_Kwh_Lwbp2 double PLST_Total double PLST_Peak_Koinsiden double PLST_Kelebihan_Kvarh double PLST_Tanggal_BA datetime Tgl_Update datetime UserID varchar45 Tgl_Approval datetime User_Approval varchar45 l. Nama Tabel : tbl_susuttarget Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Primary Key : ST_Tahun Struktur : Tabel III.17 Susut Target Nama field Tipe Keterangan APJ_Kode varchar45 Foreign Key ST_Tahun datetime Primary Key ST_Kwh_Susut_JTM double ST_Prosen_Susut_JTM double ST_Kwh_Susut_Trafo double ST_Prosen_Susut_Trafo double ST_Kwh_Susut_JTR double ST_Prosen_Susut_JTR double ST_Kwh_Susut_SR double ST_Prosen_Susut_SR double ST_Kwh_P2TL double ST_Prosen_P2TL double ST_Kwh_Susut_Administrasi double ST_Prosen_Susut_Administrasi double ST_Kwh_Susut double ST_Prosen_Susut double ST_Kwh_Susut_No_TT double ST_Prosen_Susut_No_TT double m. Nama Tabel : tblunit_pls Primary Key : PLS_Kode Struktur : Tabel III.18 Unit PLS Nama field Tipe Keterangan PLS_Kode varchar45 Primary Key UPJ_Kode varchar45 PLS_Nama varchar45 PLS_Alamat varchar45 PLS_Sistem_Tegangan varchar5 PLS_Status_I4 tinyint1 PLS_Status_Beli varchar45 PLS_Manajer varchar45

3.1.1 Perancangan Struktur Menu

a. Perancangan Struktur Menu Pengguna Umum Menu Utama Laporan Prediksi dan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Laporan Realisasi Susut Laporan Realisasi Pengiriman Energi Laporan Realisasi Penerimaan Energi Laporan Realisasi Energi Transfer APJ Listrik Swasta Pembangkit PSA P3B Login Gambar III.17 Struktur Menu Pengguna Umum

3.2.2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka diperlukan pada program aplikasi ini dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program aplikasi ini. Dengan adanya perancangan antarmuka ini berbagai pengguna baik awam, maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoperasikan program ini tanpa adanya kesulitan yang besar.

3.2.2.1 Perancangan form aplikasi perhitungan susut distribusi

Perancangan form aplikasi perhitungan susut distribusi adalah sebagai berikut : a. Perancangan Layar Menu LoginT01U CMX-Susut On Click Nama User Password Login Gambar III.18 Perancangan Layar Menu Login - Klik Login untuk masuk ke layar menu T02U. Ukuran, background, font, warna di sesuaikan b. Perancangan Layar Menu UtamaT02U CMX Susut On Click Nama User Logout Selamat Datang di aplikasi CMX – Susut On Click PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.19 Perancangan Layar Menu Utama - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. Ukuran, background, font, warna di sesuaikan c. Perancangan Layar Menu PSA P3B T03U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ KWH BELI P3B PSA Bulan Tahun OK Laporan Tabel PSA P3B Approve Batal PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.20 Perancangan Layar Menu PSA P3B Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. d. Perancangan Layar Menu Listrik Swasta T04U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Listrik Swasta Bulan Tahun OK Laporan Tabel Listrik Swasta Approve Batal PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.21 Perancangan Layar Menu Listrik Swasta Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. e. Perancangan Layar Menu Pembangkit T05U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ KWH BELI P3B PSA Bulan Tahun OK Laporan Tabel Pembangkit Approve Batal PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.22 Perancangan Layar Menu Pembangkit Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. f. Perancangan Layar Menu Transfer APJT06U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Transfer APJ Bulan Tahun OK Laporan Tabel Transfer APJ Approve Batal PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.23 Perancangan Layar Menu About Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. g. Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi EnergiT07U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Laporan Realisasi Energi Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Realisasi Energi Realisasi KWH PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.24 Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi Energi Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. h. Perancangan Layar Menu Laporan Pengiriman EnergiT08U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Laporan Pengiriman Energi Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Pengiriman Energi Realisasi KWH PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.25 Perancangan Layar Menu Laporan Pengiriman Energi Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. i. Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi SusutT09U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Laporan Realisasi Susut Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Realisasi Susut PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.26 Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi Susut Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. j. Perancangan Layar Menu Laporan Konsolidasi SusutT10U CMX Susut On Click Nama User Logout APJ Laporan Konsolidasi Susut Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Konsolidasi Susut Realisasi KWH PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.27 Perancangan Layar Menu Laporan Konsolidasi Susut Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. k. Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi SusutT11U CMX Susut On Click Nama User Logout Laporan Prediksi Susut Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Prediksi Susut Realisasi KWH PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.28 Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Susut Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. l. Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Realisasi SusutT12U CMX Susut On Click Nama User Logout Laporan Prediksi Realisasi Susut Bulan Tahun OK Laporan PDF Tabel Laporan Preiksi Realisasi Susut Realisasi KWH PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.29 Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Realisasi Susut Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. - Klik OKuntuk melihat data PSA P3B - Klik Laporan untuk masuk ke layar menu T13U. m. Perancangan Layar Menu LaporanT13U CMX Susut On Click Nama User Logout Laporan Bulan Tahun View Tabel Laporan Jenis Laporan PDF EXCEL PSA P3B Listrik Swasta Pembangkit Transfer APJ Laporan Realisasi Energi Laporan Pengiriman Energi Laporan Realisasi Susut Laporan Konsolidasi Susut Laporan Prediksi Susut Laporan Prediksi Realisasi Susut Gambar III.30 Perancangan Layar Menu Laporan

3.2.2.2 Perancangan Pesan

Perancangan pesan pada pembangunan aplikasi perhitungan susut distribusi adalah sebagai berikut. M01 Login Failed Please Check Your Username and Password M02 You Have Been Logged Out Click Here To Login Gambar 3.32 Pesan Gagal Login Gambar III.31 Pesan Logout Ukuran, background, font, warna di sesuaikan - Klik PSA P3B untuk masuk ke layar menu T03U. - Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U. - Klik Pembangkit untuk masuk ke layar menu T05U. - Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U. - Klik Laporan Realisasi Energi untuk masuk ke layar menu T07U. - Klik Laporan Pengiriman Energi untuk masuk ke layar menu T08U. - Klik Laporan Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T09U. - Klik Laporan Konsolidasi Susut untuk masuk ke layar menu T10U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T11U. - Klik Laporan Prediksi Susut untuk masuk ke layar menu T12U. - Klik Logout untuk masuk ke layar menu T01U. M03 Access Denied You Do not have to Access to this Resource Gambar III.32 Pesan Akses Ditolak M04 Proses Entry Data Berhasil Gambar III.33 Pesan Data Berhasil Ditambah M05 Proses Entry Data Gagal Gambar III.34 Pesan Data Gagal Ditambah M06 Proses Update Data Berhasil Gambar III.35 Pesan Data Berhasil Diubah M07 Proses Update Data Gagal Gambar III.36 Pesan Data Gagal Diubah M08 Proses Hapus Data Berhasil Gambar III.37 Pesan Data Berhasil Dihapus M09 Proses Hapus Data Gagal Gambar III.38 Pesan Data Gagal Dihapus M10 Proses Approve Data Berhasil Gambar III.39 Pesan Data Berhasil Di approve

3.2.3 Jaringan Semantik

Struktur aplikasi ini dibuat secara moduler, yaitu program dipecah menjadi modul-modul kecil yang mudah dibuat, mudah dites, dan mudah dimodifikasi. Pengembangan aplikasi perhitungan susutmenggunakan alat bantu bagan struktural yang disebut juga jaringan semantik.

3.2.3.1 Jaringan Semantik Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

T01U T02U T03U T04U T05U T06U T07U T08U T09U T10U T11U T12U T13U M01, M02 M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10 M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10 M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10 M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10 Gambar III.40 Jaringan Semantik Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi

3.2.4 Perancangan Prosedural

Perancangan prosedural pada sistem ini menggunakan flowchart yang berguna untuk menggambarkan tahap penyelesaian suatu masalah dengan menggunakan simbol – simbol. a. Flowchart login mulai selesai username password valid Halaman utama ya Login Failed Please Check Your Username and Password tidak Gambar III.41 Flowchart Login b. Flowchart Tambah Data mulai selesai tambah data valid Proses Entry Data Berhasil ya Proses Entry Data Gagal tidak Cek data simpan data Gambar III.42 Flowchart Tambah Data c. Flowchart Ubah Data mulai selesai Data yang dicari Data ditemukan ? Data yang akan diubah ya Data tidak ditemukan tidak Pencarian data Data berhasil Diubah? Proses Update Data Gagal Proses Update Data Berhasil ya tidak Ubah data Gambar III.43 Flowchart Ubah Data

3.3 Implementasi

Impelementasi merupakan tahap sistem siap untuk dipergunakan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisi dan perancangan. Implementasi bertujuan untuk menguji coba sistem yang telah dibuat apakah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan untuk pengembangan. 3.3.1 Perangkat Keras Spesifikasi perangkat minimal keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi perhitungan susut distribusi berbasis web ini adalah sebagai berikut: a. Processor dengan kecepatan 1 GHz b. Kapasitas Memory RAM 512 Mb DDR2

3.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi perhitungan susut berbasis web ini adalah sebagai berikut : a. Sistem operasi yang digunakan Windows XP professional Service Pack 2 b. Browser Mozilla Firefox 3.5

3.3.3 Implementasi basis data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan database MySQL 5.0. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut: Database : ‘simdis_kd_tm’

a. Implementasi struktur tabel ‘tbl_user’

CREATE TABLE `tbl_user` `APJ_Kode` varchar45 NOT NULL, `User_ID` varchar45 NOT NULL DEFAULT , `User_Name` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Password` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Priviledge` varchar45 DEFAULT NULL, `User_NIP` varchar45 DEFAULT NULL, `User_NamaLengkap` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Jabatan` varchar45 NOT NULL, `User_Email` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Alamat1` blob, `User_Alamat2` blob, `User_Telepon` varchar45 DEFAULT NULL, `User_KodePos` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Kota` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Provinsi` varchar45 DEFAULT NULL, `Tgl_Update` datetime DEFAULT NULL, `Unit_ID` double DEFAULT NULL, PRIMARY KEY `APJ_Kode ’,`User_ID` ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;

b. Implementasi struktur tabel ‘tblunit_APJ’