Maintenance tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuatu dengan permintaan
user.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika yang digunakan
untuk menyusun laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan bab pengantar dari penulisan laporan kerja praktek yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud
dan tujuan kerja praktek, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan dasar-dasar teori secara umum dan dasar teori
yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan.Bab ini mencakup pembahasan tentang internet, intranet, sisem, DFD, dan database.
Bab ini juga mencakup pembahasan tentang gambaran umum objek kerja praktek yang mencakup sejarah singkat, visi, misi, motto, logo, badan hukum, struktur
organisasi dan Job Description yang ada di PT. PLN Persero. BAB III PEMBAHASAN
Pembahasan menguraikan apa, bagaimana, dan mengapa hasil observasi yang diperoleh yang meliputi pembahasan tentang aplikasi bisnis proses susut dan
dokumentasi perancangan sistem aplikasi bisnis proses susut. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran berisi tentang hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam aplikasi bisnis proses susut distribusi Jawa Barat dan Banten.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil PT. PLN Persero
Sub bab ini menjelaskan tentang profil tempat kerja praktek yang terdiri dari sejarah instansi, logo instansi, badan hukum, deskripsi pekerjaan dan visi dan misi di
PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2.2 Sejarah PT. PLN Persero [1]
Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda
masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij BEM.
Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng
GEBEO yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.
Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa
Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan
penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia.27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah
Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.
Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara BPU-PLN sebagai wadah
kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan
Tangerang.
Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi
Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05DIIISek1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah
namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan Persero
dengan nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari
tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 28.K010DIR2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi
landasan hukum perubahan nama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN Persero Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.
Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN Persero No. 120.K010DIR2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN Persero Unit Bisnis
Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan
Propinsi Banten, hingga saat ini.
2.2.1 Logo PT. PLN Persero [1]
PT. PLN dalam kegiatan sehari-harinya menggunakan logo.Logo yang dipakai di PT PLN mempuyai arti dari setiap elemen yang ada.Bentuk, warna dan makna
lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. :
031DIR76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Warna KUNING menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen
lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN Persero merupakan wadah atau organisasi
yang terorganisir
dengan sempurna.Berwarna
kuning untuk
menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga melambangkan
semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.Gambar PETIR atau KILAT melambangkan tenaga listrik yang terkandung di
dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu petir
pun mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN Persero dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya.Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian
dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. Gambar TIGA GELOMBANG AIR memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN Persero guna memberikan
layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan sesuatu yang tetap seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia.Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan
perusahaan dalam
memberikan layanan
terbaik bagi
para pelanggannya.Logo dari PT. PLN Persero dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 0.1 Logo PT. PLN Persero
2.2.2 Badan Hukum Instansi [1]
Perusahaan listrik di Indonesia dirintis oleh perusahaan-perusahaan swasta Belanda.yaitu oleh pabrik perusahaan kelistrikan untuk umum yang mempunyai nilai
menguntungkan, maka berdirilah perusahaan swasta milik belanda seperti : 1. NV. ANIEM
2. NV. GEBEO 3. NV. GONEM
4. dan perusahaan listrik yang bersifat lainnya.
Jawatan tenaga membawahi Perusahaan Negara untuk Pembangkit Tenaga Listrik PANUPATEL dan diperluas membawahi juga Perusahaan Negara untuk
Distribusi Tenaga Listrik PANUDITEL pada tahun 1952. Berdasarkan Keputusan Presiden No.163 Tanggal 3 Oktober 1953 tentang nasionalisme perusahaan listrik
milik bangsa Belanda yaitu, jika konsesi perusahaannya telah berakhir, maka beberapa perusahaan milik swasta tersebut diambil ahli dan digabungkan jawatan
kerja tenaga. Jawatan tenaga dirubah menjadi Perusahaan Listrik Negara melalui surat
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga No. P.254517 Tanggal 23 September 1958. Sedangkan P3LG dibubarkan pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan
Listrik D.D.PLN terbentuk berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat itu menerbitkan surat
keputusan Menteri PU. T Nomor : Ment. 1620 Tanggal 20 Mei 1961 yang arahannya sebagai berikut :
1. BPU adalah suatu Badan Perusahaan Negara yang diserahi tugas untuk menguasai dan mengurus perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang
berbentuk badan hukum. 2. Organisasi BPU-PLN dipimpin oleh Direksi.
3. Di daerah dibentuk daerah exploitasi yang terdiri dari : a. Sepuluh 10 daerah exploitasi umum Pembangkit dan Distribusi.
b. Dua 2 daerah exploitasi khusus Distribusi listrik c. Satu 1 daerah exploitasi khusus Pembangkit listrik
d. Tiga belas 13 PLN exploitasi proyek-proyek kelistrikan. 4. Daerah exploitasi khusus Distribusi dibagi lebih lanjut menjadi cabang dan
ranting. 5. Daerah exploitasi khusus Pembangkit Listrik dibagi lebih lanjut menjadi
sektor dalam Kabinet Pembangunan Satu, Ditjen Gatrik, PLN, dan Lembaga- lembaga Masalah Kelembagaan LMK diahlikan ke Departemen PUTI. LMK
ditetapkan dalam pengolahan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL No. 8PRT1970.
Tahun 1972, PLN ditetapkan sebagai Perusahaan Umum melalui Peraturan Pemerintah No. 18 pemerintah juga memberikan tugas-tugas pemerintah dibidang
kelistrikan kepada PLN untuk mengatur, membina, mengawasi, dan melaksanakan perencanaan umum dibidang kelistrikan nasional disamping tugas-tugas perusahaan .
Terlihat bahwa tugas-tugas pemerintah yang semula dipakai oleh PLN secara bertahap dikembalikan ke Departemen sehingga PLN dapat lebih memuaskan
fungsinya sebagai perusahaan. Berdasarkan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah bahwa PLN
merupakan salah satu pemegang kekuasan usaha kelistrikan, berhubungan dengan itu maka agar di dalam pelaksanaan operasional sebagai pemegang kuasa
ketenagalistrikan sesuai dengan makna di atas, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 17 Tahun 1990 tentang Perusahaan
Umum PERUM Listrik Negara. Peraturan ini merupakan dasar hukum pengolahan Perusahaan Umum Listrik Negara sebagai pemegang tenaga kuasa usaha
ketenagalistikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 status PLN diubah dari PERUM menjadi PERSERO atau dengan PT. PLN PERSERO.
2.2.3 Struktur Organisasi dan Job Description [1]
Struktur Organisasi PT. PLN Persero Unit Distribusi Jawa Barat dan Banten dibuat dengan tujuan agar pegawai dapat bekerja dengan efektif, baik dan
efisien. Mengenai struktur Organisasi PT. PLN Persero Unit Distribusi Jawa barat dan Banten pada bulan Mei tahun 2001 telah mengalami perubahan, guna efisiensi
sehingga dapat berkinerja lebih baik lagi. Struktur Organisasi yang baru terbentuk inipun tugas dan wewenangnya masih dalam tahap penyempurnaan.
Struktur organisasi dan uraian fungsi bidang-bidang dan audit internal pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten ditetapkan berdasarkan
keputusan general manager No.101.K021GM.DJBB2004, tanggal 24 November 2004. Untuk mengetahui bagaimana susunan organisasi pada PT PLN Persero
Distribusi Jawa Barat dan Banten beserta susunan jabatan dari masing-masing bidang dapat dilihat dari lampiran. Selanjutnya penulis akan menguraikan Internal pada
Kantor Distribusi PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten seperti pada gambar 2.2.
Gambar 0.2 Struktur Organisasi
Berikut adalah Job Description dari PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten :
1. General Manager a.
Memimpin, mengurus, mengelola distribusi sesuai dengan maksud dan tujuan distribusi dengan senantiasa meningkatkan daya guna dan hasil
guna dari distribusi. b.
Melaksanakan kebijakan umum dalam mengurus distribusi yang telah digariskan oleh Direksi.
c. Menyiapkan rencana kerja tahunan distribusi lengkap dengan anggaran
keuangan secara tepat waktu. d.
Mengelolah dan mengendalikan seluruh kegiatan berdasarkan kebijakan Direksi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Mengendalikan rencana tugas para Manajer Bidang dan Kepala Audit
Internal. f.
Menguasai dan mengurus kekayaan distribusi. g.
Menetapkan kebijakan
distribusi di
Bidang Perencanaan
Pengembangan Sarana Pendistribusian Tenaga Listrik dan Sumber Daya Manusia.
2. Pembantu Pimpinan Dalam melaksanakan tugas, pimpinan memiliki beberapa bagian yang terdiri
dari bidang perencanaan, bidang niaga, bidang distribusi, bidang keuangan, bidang manager organisasi dan SDM, dan bagian teknologi informasi.
3. Bidang Perencanaan Bidang perencanaan memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik RUPTL,
rencana Jangka Panjang Perusahaan RJP dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP.
b. Menyusun menyusun rencana pengambangan sistem ketenagalistrikan.
c. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja.
d. Menyusun metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan
penilaian finansialnya. e.
Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang dana baik secara bilateral maupun multilateral.
f. Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi.
g. Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistem informasi.
h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi.
i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi.
j. Menyusun laporan manajemen.
k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan
pengaturannya. 4. Bidang Niaga
Bidang niaga memiliki tugas sebagai berikut : a.
Menyusun ketentuan dan strategi pemasaran. b.
Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan. c.
Mengevaluasi harga jual listrik. d.
Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik. e.
Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan. f.
Menyusun standard dan produk pelayanan. g.
Menyusun ketentuan Data Induk Pelanggan DIP dan Data Induk Saldo DIS serta kontrak jual beli tenaga listrik.
h. Mengkaji pengelolahan pencatatan meter dan menyusun rencana
penyempurnaannya. i.
Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu antara lain TNIPOLRI dan instansi vertical.
j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang.
k. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan.
l. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana.
m. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta pengaturannya.
n. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
5. Bidang Distribusi Bidang distribusi memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan
membina penerapannya. b.
Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan membina penerapannya.
c. Menyusun SOP untuk penerpan dan pengujian peralatan distribusi
serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi. d.
Menyusun disain standard konstruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapannya.
e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana
pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya. f.
Menyusun metode kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya.
g. Menyusun kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan
manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapannya. h.
Menyusun pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi.
i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan Data Induk Jaringan DIJ.
j. Memantau dan mengevaluasi Data Induk Jaringan DIJ.
6. Bidang Keuangan Bidang keuangan memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan
rekonsiliasi keuangan. b.
Mengendalikan anggaran investasi dan operasi serta rencana aliran kas pembiayaan.
c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta
menyusun laporan keuangan konsolidasi. d.
Menyusun dan menganalisa kebijakan resiko dan penghapusan aset. e.
Melakukan pengelolahan keuangan. f.
Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 7. Bidang SDM dan Organisasi
Bidang SDM dan Organisasi memiliki tugas sebagai berikut : a.
Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola pelaksanaannya.
b. Menyusun kebijakan manajemen Sumber Daya Manusia SDM dan
mengelola pelaksanaannya. c.
Menyusun kebijakan pengembangan Sumber Daya Manusia SDM dan mengelola pelaksanaannya.
d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan Sumber
Daya Manusia SDM . e.
Menyusun laporan manajemen di bidangnya. 8. Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi
Bidang Komunikasi, hukum dan administrasi memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menyusun kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan
pelanggan baik internal maupun eksternal. b.
Menyusun kebijakan dan mengelola fasilitas kerja, sistem pengamanan dan manajemen kantor.
c. Menyusun kebijakan K3, lingkungan dan community development.
d. Menyusun kebijakan administrasi.
e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-
peraturan perusahaan. f.
Memberikan advokasi dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan. g.
Menyusun standard fasilitas kantor. h.
Mengelola aset tanah dan bangunan serta sarana kerja. i.
Mengelola kesekretaritan dan rumah tangga kantor induk. j.
Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
9. Audit Internal Bidang audit internal memiliki tugas sebagai berikut :
1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja
perusahaan. 2.
Melaksanakan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen dan Sumber Daya Manusia SDM.
3. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses
manajemen dan operasional. 4.
Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal. 5.
Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
2.2.4 Kegiatan Perusahaan[1]
Bidang usaha utama PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat disamping membentuk
perolehan laba berdasarkan PP No.17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 5 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa sifat usaha PLN adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan
umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi. Maksud didirikan PT PLN Persero adalah untuk mengusahakan, menyediaan
tenaga listrik dalam jumlah yang memadai dengan tujuan : 1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata
serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi. 2. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan
tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat. 3. Menjadi perintis kegiatan usaha penyediaan sektor swasta dan koperasi.
Sedang lapangan usaha PT. PLN Persero berdasarkan PP No.17 tanggal 28 Mei 1990 pasal 6 adalah “Dengan mengindahkan prinsip ekonomi dan terjaminnya
keselamatan kekayaan Negara PT PLN Persero menyediakan tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan transaksi dan penggunaan tenaga listrik”.
Dalam mengembangkan usaha diatas PT PLN Persero melakukan perencanaan dan pembangunan penyediaan tenaga listrik dengan persetujuan Menteri
Pertambangan dan Energi PT PLN Persero diberi servis usaha menunjang tenaga listrik dalam mengusahakan tenaga listrik PLN mempunyai tiga sasaran yaitu :
1. Meningkatkan jumlah pelanggan. 2. Meningkatkan daya terpasang.
3. Meningkatkan jumlah KWH kepada pelanggan.
2.2.5 Visi dan Misi Perusahaan [1]
Adapun visi dan misi yang terdapat pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2.2.5.1 Visi
Visi Perusahaan yaitu diakui sebagai Perusahaan kelas dunia yang berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2.2.5.2 Misi
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
2.3 Landasan Teori
Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori yang menunjang dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan dalam laporan kerja praktek
ini yaitu mengenai internet, intranet, sisem, DFD, dan database.
2.3.1 Definisi Bispro Susut [1]
Susut energi adalah jumlah energi dalam kWh yang hilangmenyusut terjadi karena sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran
energi. Susut teknik adalah susut yang terjadi karena alasan teknik dimana energi
menyusut berubah menjadi panas pada JTT, GI, JTM, GD, SR, dan APP. Susut non teknik adalah selisih antara susut energi dengan susut teknik .
Susut transmisi adalah susut teknik yang terjadi pada jaringan transmisi, yang meliputi susut pada Jaringan Tegangan Tinggi JTT dan pada Gardu Induk GI.
Susut distribusi adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada jaringan distribusi yang meliputi susut pada Jaringan Distribusi Tegangan Tinggi JDTT,
Jaringan Tegangan Menengah JTM, Gardu Distribusi GD, Jaringan Tegangan Rendah JTR, Sambungan Rumah SR, serta Alat Pembatas Pengukur APP pada
pelanggan TT, TM, dan TR. Bila terdapat Jaringan Teganagn Tinggi yang berfungsi sebagai Jaringan Distribusi, maka susut jaringan ini di masukkan sebagai Susut
Distribusi. Susut TT adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TT, yang
merupakan penjumlahan susut pada JTT, GI, dan APP TT. Susut TM adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TM, yang
merupakan penjumlahan susut pada JTM, GD, dan APP TM. Susut TR adalah susut teknik dan non teknik yang terjadi pada sisi TR, yang
merupakan penjumlahan susut pada JTR, SR, dan APP TR. Susut jaringan adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang pada jaringan
transmisi dan distribusi, atau merupakan penjumlahan antara susut transmisi dan susut distribusi.
2.3.2 Perhitungan Susut Energi [1]
Susut energi dinyatakan dalam kWh dan presentase . Rumus susut Jaringan:
a. Susut Transmisi
b. Susut Distribusi
c. Susut Jaringan
Penjelasan dari rumus perhitungan susut energi adalah sebagai berikut :
1. Susut energy tidak termasuk energy yang dipergunakan untuk pemakaian sendiri system
2. Loko Transmisi Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi Sendiri Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang
diterima dari unit lain pada jaringan transmisi 3. Siap Salur Transmisi adalah kWh pada system transmisi yang siap dikirim
ke Sistem Distribusi maupun ke unit lain 4. Siap salur Distribusi adalah energy yang di terima dari system pembangkit,
system transmisi maupun diterima dari unit lain dalam berbagai segmen tegangan dari siap distribusikan
5. Produksi Total Netto adalah penjumlahan dari kWh Produksi sendiri Netto, kWh dari sewa pembangkit, kWh pembelian serta kWh yang
diterima dari unit lain pada jaringan transmisi dan jaringan distribusi 6. Pemakaian Sendiri Gardu Induk PSGI adalh jumlah kWh yang dipakai
uantuk berbagai peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap mengkinsumsi kWh pada saat menyalirkan maupun tidak saat
menyalurkan energy pada system transmisi antara lain peralat switchyard, peralatan control, lampu sebagai rambu peringatan pada tower transmisi,
penerangan dan pendingain ruangan 7. Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi PSSD adalah jumlah kWh yang
dipakai untuk berbagai keperluan peralatan pendukung dan peralatan tertentu yang tetap mengkonsumsi kWh pada saat menyalurkan maupun
tidak menyalurkan energy pada system distribusi, antara lain peralatan cell 20kV di gardu induk, peralatan kontro, penerangan dan pendingin di
gardudistribusi dan pemanas cubicle heater 8. kWh Terjual TUL III-09 adalah penjualan kWh pada 1 bulan kemudian
dari bulan laporan terdiri dari tagihan susulan P2TL, kWh PJU illegal, KWh Koreksi termasuk kWh kurang tagih dan kWh TercetakTUL III-
07.
2.3.3 Rumus Umum Perhitungan Susut [1]
Data kWh untuk produksi, pemakainsendiri, Dikirim dan Penjualan pada rumus umum susut oleh Unit Pelaksana Induk, Unit Pelaksana dan Sub Unit
Pelaksana disesuaikan dengan posisidan kondisi masing-masing. Data kWh produksi,
kWh Pemakaian Sendiri dan kWh Dikirim menggunakan data kWh pada bulan laporan yang sama.
2.3.3.1 Menghitung Susut Transmisi
Susut transmisi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Disalurkan Dimana:
Tabel 0.1 Susut Transmisi
No. Rumus
Parameter Deskripsi
1 kWh Produksi
Loko Transmisi Netto Jumlah kWh total Netto yang
diterima di jaringan transmisi dari unit produksi listrik
ataudan unit penyaluran lain dan siap disalurkan melalui
jaringan transmisi tegangan tinggi
2 kWh Pmk Sendiri
Pemakaian Sendiri Gardu Induk PSGI
Jumlah kWh
pemakaian instalasi system transmisi
3 kWh Disalurkan
Siap Salur Transmisi Jumlah
kWh yang
siap disalurkan
ke jaringan
distribusi maupun dikirim ke instansi lain
2.3.3.2 Menghitung Susut Distribusi
Susut Distribusi = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dijual Dimana:
Tabel 0.2 Susut Distribusi
No. Rumus
Parameter Deskripsi
1 kWh Produksi
Siap Salur Distribusi Jumlah kWh yang diterima di
jaringan ditribusi pada semua segmen tegangan
2 kWh Pmk Sendiri
Pemakaian Sendiri system Distribusi PSSD
Jumlah kWh
pemakaian instalasi system distribusi
3 kWh Dijual
kWh terjual TUL III-09 Jumlah energy yang dijual
pada semua segmen tegangan
2.3.3.3 Menghitung susut Jaringan
Susut Jaringan = kWh Produksi – kWh Pmk Sendiri – kWh Dikirim – kWh Dijual Dimana:
Tabel 0.3 Susut Jaringan
No. Rumus
Parameter Deskripsi
1 kWh Produksi
Produksi Total Netto Jumlah kWh total Netto yang
diterima di jaringan transmisi dan jaringan distribusi dari
unit produksi listrik ataudan unit penyaluran lain dan siap
disalurkan melalui jaringan transmisi
dan jaringan
distribusi
Tabel 0.4 Susut Jaringan Lanjutan
2 kWh Pmk Sendiri
Pemakaian Sendiri
Gardu Induk Pemakaian
Sendiri Sistem Distribusi
Jumlah kWh
pemakaian instalasi
system distribusi 3
kWh Dikirim Dikirim ke:
Unit PLN lain Unit
Proy. Pembangunan
IPP Jumlah
kWh yang
dikirim ke Unit lain melalui
jaringan transmisi
maupun jaringan distribusi
4 kWh Dijual
kWh Terjual TUL III-09
Jumlah energy yang dijual
pada semua
segmen tegangan
Catatan: Dalam satuan kWh, Susut Distribusi ditambah SusutTransmisi sama dengan
Susut Jaringan. Namun karena angka penyebut tidak sama pada masing-masing perhitungan presentase susut transmisi, susut distribusi, dan susut jaringan, maka
presentase Susut Transmisi ditanbah presentase Suut Distribusi didak sama dengan presentase Susut Jaringan
2.3.4 Internet [2]
Internet adalah sebuah jaringan global yang dihubungkan ke seluruh dunia.Berbagai tipe dan sistem komputer dihubungkan ke dalam Internet sehingga
menciptakan suatu komunikasi dan sistem pertukaran informasi antar komputer dan jaringan di dunia.
Setiap komputer yang menjadi node titik di dalam jaringan memerlukan nama dan alamat agar tidak terjadi kesalahan akses oleh pengguna jaringan. Untuk
jaringan skala kecil seperti LAN Local Area Network, penamaan dan pengalamatan ini bukan masalah yang besar. Akan tetapi dalam Internet, dimana terdapat ribuan
komputer yang terhubung langsung ke dalamnya, penamaan dan pengalamatan yang baik sangat diperlukan untuk membedakan setiap host dalam Internet.
Struktur penamaan dan sistem administrasi yang digunakan di Internet disusun secara hirarki.Internet dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut domain.
Tanggung jawab untuk menentukan nama dalam domain diwakili oleh administrator domain yang ditentukan. Administrator ini dapat menciptakan sub domain dan
mewakili kuasa penamaan seseorang dalam setiap domain.
2.3.5 Intranet [2]
Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat private network yang menggunakan protokol-protokolInternet TCPIP, untuk membagi informasi rahasia
perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya.Kadang- kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web
internal perusahaan.Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol
Internet Protokol TCPIP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien dan juga server.Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya FTP, POP3, atau
SMTP umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari
jaringan Internet, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
2.3.6 DFD Data Flow Diagram [3]
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yangtelahada atau sistem baru yang akan dikembangkan secaralogika tanpamempertimbangkan lingkungan fisik dimana
datatersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologipengembangansistem
yang terstruktur.Diagram
yang menunjukkan
bagaimana databerpindahberjalandidalam sistem Informasi yang akan dikembangkan.Data flow
diagram tidak menunjukkan logika program atau tahapan proses dalam sistem informasi. Data flow diagram dapat menunjukkan ringkasan dari sistemyang
luasbesar dari sistem input, proses dan output.
2.3.6.1 Keuntungan DFD Data Flow Diagram
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem. 2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem
dan subsistem. 3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan
pengguna melalui diagram aliran data. 4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah datadata dan
proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
2.3.6.2 Jenis DFD
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci DFD Levelled. Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan menggambarkan hubungan antara
entitas luar, masukan dan keluaran sistem, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini
hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
2.3.6.2.1 DFD : Context Diagram
Diagram yang menunjukkan ikhtisar dari sistem informasi dan lingkup didalamnya. Konteks Diagram hanya mempunyai satu proses. Diagram Konteks
menunjukkan hanya 3 lambang: a. Lambang Proses,
b. Lambang Kesatuan, c. Lambang Arus Data.
Membuat DFD, context diagram diantaranya ada beberapa point: 1. Menunjukkan context dalam proses bisnis yang dilakukan
2. Menunjukkan global dari proses bisnis yang ditunjukkan hanya 1 proses. 3. Menunjukkan semua external entities yang dibutuhkan informasinya atau
yang berkontribusi ke dalam sistem. 4. Menunjukkan semua proses utama yang termasuk dalam sistem secara
global komponen internal dalam context diagram. 5. Menunjukkan bagaimana proses utama dikaitkan dengan alur datanya
data flows 6. Menunjukkan external entities dan proses utama dan interaksi antar
keduanya Penambahan data stores
2.3.6.2.2 DFD : DFD Levelled
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam
spesifikasi proses yang jelas. DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0, kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu.
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses
pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkandirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.
Secara umum, Diagram level 1 dibuat dari setiap proses utama pada diagram level 0.Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada
diagram level 0. Menunjukkan bagaimana informasi mengalir dari dan ke setiap proses tersebut. Jika sebuah parent proses didekomposisikan menjadi 3 proses child
misalnya, maka 3 proses child tersebut harus lengkap dan dibangun berdasarkan parent prosesnya.
2.3.7 Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berhubungan, hubungan tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file
terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu entity terdiri dari field-field yang saling
berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Untuk menyebut isi dari field maka
digunakan atribut atau merupakan judul dari satu kelompok entity tertentu, misalnya entity nama barang menunjukkan entity nama barang dari barang. Entity adalah suatu
objek yang nyata dan akan direkam. Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting.Perancangan
model konseptual perlu dilakukan disamping perancangan model fisik. Unsur-unsur konsep pembangun database, adalah:
1. Field atau Atribut Field atau atribut adalah identitas yang mewakili satu jenis data.Misalnya
Field nama pelanggan, alamat dan nomor tlp pada tabel data toko buku. 2. Record atau Tuple
Record adalah
kumpulan elemen
yang saling
terkait yang
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau Informasi tentang seseorang. Contoh: nomor
pelanggan, nama pelanggan, alamat, kota, tanggal pinjam, tanggal kembali.
3. File File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang
elemen yang sama, atribut yang sama namun berbeda data valuenya. 4. Tabel
Tabel adalah sebuah file yang menampung data-data dalam kelompok tertentu.
2.3.8 Arsitektur Aplikasi
Dalam membangun aplikasi, dibutuhkan perangkat dan metode pendukung dalam pembuatan aplikasi tersebut. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang
arsitektur aplikasi yang mendukung dalam pengembangan sistem yang dibuat.
2.3.8.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sejumlah komputer pribadi yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi
sehingga dapat saling berbagi informasi, program penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk.Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai
kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berbeda di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih dari satu komputer yang saling berhubungan.
2.3.8.2 Jenis – jenis Jaringan Komputer
Jenis – jenis jaringan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Model peer to peer
Gambar dari jenis jaringan peer to peer dapat di lihat pada gambar 2.4 pada halaman berikutnya.
Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga menganbil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil.
Moidel hubungan peer to peer memungkinkan user untuk membagikan sumber dayanya yang ada di komputernya baik itu berupa file, layanan printer dan lain-
lain serta mengakses sumberdaya yang terdapat pada komputer lain. 2. Model client server
Peer to peer Gambar 0.3 Peer to peer
Client-Server adalah suatu bentuk arsitektur di mana Client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan antarmuka pemakai dan menjalakan
aplikasi komputer dan Server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannya Server atau Mainframe.
Sistem Cient-Server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda. Satu komputer bertindak sebagai Client dan yang lainnya sebagai Server, tetapi
Client-Server tidak bisa berada pada satu komputer. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu
client.
Client merupakan suatu komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya Resources dari komponen sistem lainnya. Adapun
beberapa keunggulan dari client adalah: a. Mudah dan biasa untuk digunakan.
b. Mendukung berbagai perangkat keras. c. Mendukung berbagai aplikasi perangkat lunak.
Server merupakan setiap komponen sistem yang menyediakan sumber daya atau layanan ke komponen sistem lain. Beberapa keunggulan dari server
adalah : a. Dapat diandalkan Reliable, artinya pada server ini akan sangat dibutuhkan
dan diandalkan dalam mengkoneksikan dengan client, sehingga server sangat berpengaruh besar terhadap jaringan.
Client Gambar 0.4 Client Server
b. Toleransi kesalahan Fault Tolerant, artinya server akan memberikan kesempatan lain untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi sehingga tidak
perlu mengubah sistem secara keseluruhan. c. Performa tinggi dalam perangkat keras High Performance Hardware, artinya
memiliki performa atau kinerja yang tinggi sehingga dapat mendukun aplikasi server.
d. Pengendalian terpusat Centralized Control, artinya pengaturan hak akses dan komunikasi yang telah dibuat dapat dikendalikan dan diatur secara terpusat.
e. Penguncian yang canggih Sophisticated Locking, artinya aplikasi sistem yang telah ada keamanan datanya akan terjamin sehingga tidak sembarang
user dapat merubah dan menghapus data karena sistem tersebut menggunakan kunci yang canggih.
f. Konkurensi Concurrent, sistem client-server ini akan sangat memudahkan pengaturan dan pengontrolan sistem, karena dengan sistem ini semua data
ataupun program-program dapat disimpan di pusat dan bilamana ada data yang hendak dipakai maka client dapat mengambil data tersebut di server.
2.3.9 Perangkat Lunak Pendukung
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa perangkat lunak dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendukung dalam pengembangan aplikasi yang
dibuat. Bahasa pemrograman yang digunakan diantaranya adalah php, html, dan ajax. Selain itu terdapat perangkat lunak yang digunakan yaitu Macromedia Dreamweaver
dan SQL server.
2.3.9.1 Pengertian PHP
PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip
dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis
halaman web dinamik dengan cepat.
2.3.9.1.1 Hubungan PHP dengan HTML
Halaman web biasanya disusun dari kode-kode html yang disimpan dalam
sebuah file berekstensi .html. File html ini dikirimkan oleh server atau file ke browser, kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga
menghasilkan suatu tampilan yang indah. Lain halnya dengan program php, program ini harus diterjemahkan oleh web-server sehingga menghasilkan kode html yang
dikirim ke browser agar dapat ditampilkan.Program ini dapat berdiri sendiri ataupun disisipkan di antara kode-kode html sehingga dapat langsung ditampilkan bersama
dengan kode-kode html tersebut. Program php dapat ditambahkan dengan mengapit program tersebut di antara
tanda.Tanda-tanda tersebut biasanya disebut tanda untuk escaping kabur dari kode html. File html yang telah dibubuhi program php harus diganti ekstensi-nya menjadi
.php3 atau .php. PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada
si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai
bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP Active Server
Pages dan JSP Java Server Pages.
2.3.9.2 Pengertian AJAX
Asynchronous JavaScript AndXML, atau disingkat Ajax, adalah suatu teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya
adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web
tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability. Ajax
merupakan kombinasi dari: • XHTML atau HTML dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan.
• DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis
dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan • Objek XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan web
server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih daripada XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.
XML umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data, walaupun
format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text, JSON dan EBML.
2.3.9.3 Pengertian Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok Macromedia yang banyak digunakan untuk mendesain situs Web.Adapun
Macromedia Dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelolah situs atau halaman Web.
Dreamweaver 8 memiliki performa yang lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan anda untuk membuat halaman web, baik dalam jendela desain
maupun dalam jendela kode rumus. Dreamweaver 8 didukung dengan cara pemakaian yang praktis dan standar, dan juga didukung untuk pengembangan penggunaan CSS,
XML, dan RSS, dan kemudahan-kemudahan lain yang diperlukan. Dreamweaver merupakan software yang digunakan oleh Web desainer
maupun Web programmer dalam mengembangkan Web.Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan
produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun sebuah situs Web.
2.3.9.4 Pengertian SQL Server
SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional RDBMS produk Microsoft.Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan
implementasi dari SQL standar ANSIISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data
berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan SybaseASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protokol TDS Tabular Data Stream.Selain dari itu, Microsoft
SQL Server juga mendukung ODBC Open Database Connectivity, dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini
adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Merupakan salah satu database server, dimana database server menurut Betha
sidik adalah suatu perangkat lunak yang mampu mengelola data yang baik, sehingga data yang tersimpan dapat digunakan kembali ketangguhan serta stabilitas MySQL
adalah mampu berjalan pada berbagai platform sistem operasi. MySQL termasuk
jenis RDBMS Relational Database Management System, tebel terdiri sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
Secara garis besar MySQL mengenal tiga kelompok tipe data, yaitu tipe data numerik atau angka, tipe data tanggal dan waktu, tipe data string.Berikut adalah tipe-
tipe data yaitu: 1. CHAR M
Tipe data CHAR digunakan untuk menyimpan data string dengan jumlah karakter tertentu. Jumlah karakter pada tipe data CHAR dapat berkisar antara 1 – 255 karakter.
2. VARCHAR M Tipe data ini lebih fleksibel dari pada tipe data CHAR M. Tipe data VARCHAR
dapat digunakan untuk menyimpan data string dengan panjang yang bervariasi, tergantung datanya hanya panjang karakter antara 1 – 255 karakter.
3. INT N Tipe data INT digunakan untuk menyimpan data integer dengan nilai berkisar
antara -2147483648 sampai 2147483647. 4. DATE
Tipe data DATE digunakan untuk menyimpan informasi seputar penanggalan. Format tipe data DATE adalah YYYY-MM-DD. YY adalah format tahun, MM
adalah format untuk bulan yang dimulai dari 01 januari sampai 12 desember, DD format untuk tanggal.
5. DATETIME Tipe data ini digunakan untuk menyimpan informasi penanggalan yang lebih
detail dari pada tipe data DATE karena format tipe data DATETIME ditambah dengan format waktu.
6. TEXT DAN BLOB Tipe data TEXT dan BLOB digunakan untuk menyimpan data string dengan
jumlah karakter antara 255 – 65535.
35
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama.
Analisis yang dilakukan dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih
efektif dan efisien.
3.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan keadaan sistem saat ini, seperti yang telah dijelaskan di bab satu pada subbab latar belakang, maka permasalahan yang muncul pada sistem
yang ada sekarang adalah sebagai berikut : 1. Sistem perhitungan susut distribusi yang berjalan di PT. PLN Persero belum
dapat menyesuaikan dengan segala keadaan maupun perubahan yang terjadi. Sebagai contoh, jika terjadi perubahan pada kode APJ Area Pelayanan
Jaringan maka sistem perhitungan susut distribusi yang lama tidak dapat melakukan perubahan terhadap gardu induk yang sesuai dengan kode APJ,
selain itu pada kode PLS Perusahaan Listrik Swasta juga tidak mengalami perubahan yang sesuai dengan kode APJ.
2. Sistem perhitungan susut listrik yang ada belum mampu melakukan pencetakan laporan dalam bentuk PDF menyebabkan sering terjadi
keterlambatan dalam pembuatan dan pencetakan laporan.
3.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Analisis prosedur digunakan untuk menganalisa proses-proses yang terjadi yaitu memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu sistem,
menganalisa situasi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, serta memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah. Analisa prosedur
yang sedang berjalan akan digambarkan dalam bentuk flowmap.
Prosedur yang ada dalam sistem yang berjalan terdiri dari 2 prosedur yaitu prosedur pengolahan data susut dan prosedur pelaporan data PDF. Prosedur-
prosedur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Prosedur pelaporan data susut
Prosedur pelaporan data susut adalah proses dimana data hasil dari perhitungan dari aplikasi perhitungan susut di cetak dan disahkan oleh
bagian kepala administrasi niaga. Flowmap dari prosedur pelaporan data susut dapat dilihap pada Gambar 3.1. Proses-proses yang ada pada
prosedur pengesahan laporan data susut adalah sebagai berikut : 1. Pegawai PT PLN Persero pada bagian administrasi membuat laporan
dari hasil perhitungan aplikasi susut energi. 2. Laporan yang dibuat akan di cetak sesuai dengan dokumen yang
dibutuhkan. 3. Laporan yang telah dibuat akan diserahkan pada kepala administrasi
niaga untuk disahkan. 4. Laporan yang telah disahkan akan diberikan kepada general manager.
Prosedur Pelaporan Data Susut
Petugas Administrasi Niaga
Kepala Administrasi Niaga
n ...
n ...
Formulir Data Susut Kosong
1 Print Out Laporan
Hasil Perhitungan Susut
Pengesahan Laporan
1 Print Out Laporan Hasil
Perhitungan Susut yang telah disahkan
Formulir Data Susut Kosong
Pengisisan Formulir
Data Susut Formulir Data
Susut yang Telah Terisi
Formulir Data Susut yang Telah
Terisi Pemeriksaa
n Formulir Data Susut
Lengkap ? Tidak
Formulir Data Susut yang Telah
Lengkap Ya
Pemasukan Data Susut
Database susut simdis_kd_tm.sql
Perhitungan Data Susut
Laporan data hasil
perhitungan susut
Laporan data hasil perhitungan
susut.pdf n
... 1
Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut
Pembuatan laporan hasil
perhitungan susut
A1 1
Print Out Laporan Hasil Perhitungan Susut yang
telah disahkan
Kepala Administrasi Niaga
A1 A1 : Arsip Laporan Hasil Perhitungan Susut yang telah disahkan
n ...
1 Print Out Laporan Hasil
Perhitungan Susut yang telah disahkan
Gambar III.1 Flow Map Pelaporan data susut
3.1.3 Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship Diagram ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel
penyimpanan. Entiry Relationship Diagram ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan.
Entiry Relationship Diagram ERD dari aplikasi perhitungan susut dapat dilihat pada gambar 3.3.
Mempunyai N
Mempunyai 1
N Mempunyai
N Mempunyai
1 N
Mempunyai N
1
tblunit_region
1
tblunit_upt tbl_gi
Region_Kode Region_Nama
Region_Manager Region_Alamat
Region_Alias Region_Kode
UPT_Kode
UPT_Manager UPT_Nama
UPT_Kode UPJ_Kode
GI_Kode
GI_Tgl_Opersi GI_Tgl_Dibangun
GI_Status_I4 GI_Nama
Tgl_Update
tbl_kwhp3b
tblunit_apj tblunit_upj
1 UPJ_Kode
APJ_KODE UPJ_Nama
UPJ_Alamat UPJ_Manager
UPJ_Telepon UPJ_Facsimili
UPJ_Email UPJ_SMS_Center
Memiliki N
tbl_kwhterimapls
1 Memiliki
1
tbl_neracaenergi
N
Memiliki N
tblunit_pls
1 Memiliki
N
1 Memiliki
1
tbl_kwhpltd
N
Memiliki 1
tbl_susuttarget
N APJ_KODE
NE_Blth NE_Opsi_Baru
NE_Opsi_Realisasi NE_Opsi_TT
NE_Opsi_PSSD APJ_Manager
Tgl_Update Tgl_Approval
User_Approval APJ_KODE
PLS_Kode PLST_Blth
PLS_Status_Beli PLS_Sistem_Tegangan
PLS_Manager APJ_Manager
PLST_Kwh_Wbp PLST_Kwh_Lwbp1
PLST_Kwh_Lwbp2 PLST_Total
PLST_Peak_Koinsiden PLST_Kelebihan_Kvarh
APJ_KODE GI_Kode
P3B_Blth P3B_Sistem_Tegangan
GIT_Kode FE_Kode
Tgl_Update Tgl_Approve
User_Approve
PLS_Kode UPJ_Kode
PLS_Nama PLS_Alamat
PLS_Sistem_Tegangan PLS_Status_I4
PLS_Beli PLS_Manager
APJ_KODE ST_Tahun
ST_Kwh_Susut_JTM ST_Prosen_Susut_JTM
ST_Kwh_Susut_Trafo Tgl_Update
APJ_KODE APJ_Nama
APJ_Manager APJ_Alamat
Tgl_Update APJ_KODE
PLTD_Kode PLTDK_BLTH
APJ_Manager PLTD_Manager
Tgl_Update Tgl_Approval
User_Approval tbl_user
APJ_KODE User_ID
User_Name User_Password
User_Email User_Alamat
User_Telepon Memiliki
N 1
Gambar III.2 Entity Relationship Diagram Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
3.1.4 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional ini meliputi elemen-elemen apa saja yang dibutuhkan oleh sebuah sistem yang akan dibangun, spesifikasi masukan yang
diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan sampai sistem tersebut diimplementasikan. Kebutuhan non-fungsional
terbagi menjadi tiga yaitu analisis perangkat keras, perangkat lunak, analisis pengguna dan analisis jaringan.
3.1.4.1 Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras yang memadai berguna agar sistem bekerja maksimal. Spesifikasi umum perangkat keras yang ada pada PT PLN Persero Distribusi
Jawa Barat dan banten, yaitu : 1. Processor dengan kecepatan 2.2 GHz
2. Kapasitas Memory RAM 1 GB DDR2 3. Monitor14.1
4. Kapasitas Hardisk : 250 GB 5. Optical Drive : DVD±RW
6. Mouse dan keyboard Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan untuk dapat
menjalankan aplikasi yang akan dibangun minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. PC yang terhubung dengan Local Area Netwok LAN. 2. Monitor,Keyboard dan mouse
3. Selebihnya, aplikasi ini tidak membutuhkan antarmuka perangkat keras yang spesifik.
Spesifikasi perangkat keras hardware yang ada di PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan
aplikasi yang akan dibuat.
3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan hal yang penting dalam mendukung kinerja sebuah sistem, perangkat lunak yang digunakan di bagian administrasi niaga di
PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut : a. Microsoft Windows XP Profesional Service Pack 2
b. Browser Mozilla Firefox 3.5 Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung
kinerja sistem dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi yang digunakan untuk menjalankan aplikasi.
b. Browser Mozilla Firefox 3.5 Perangkat lunak yang terdapat pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa
Barat dan Banten sudah memenuhi syarat untuk pengembangan aplikasi yang akan dibuat.
3.1.4.3 Analisis Pengguna
Analisis pengguna digunakan untuk mempermudah menggunakan aplikasi yang dibuat, berikut spesifikasi pengguna yang ada pada bagian administrasi niaga
di PT PLN Pesero adalah : a. Dapat menggunakan komputer berbasis Windows,
b. Dapat menggunakan Microsoft Office, c. Dapat menggunakan BrowserInternet Mozilla Firefox, Internet Explorer,
Google Chrome, dan lain-lain, d. Lulusan pendidikan Strata 1 satu jurusan Manajemen Informatika di
salah satu Perguruan Tinggi Swasta. Sedangkan pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja
sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut : 1. Admin
Admin bertugas untuk mengelola dan bertanggung jawab terahadap keseluruhan sistem, berikut merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh
seorang admin, yaitu : a. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.
b. Mengerti dasar-dasar internet. c. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla
Firefox. 2. Pengguna umum
Pengguna umum perangkat lunak ini hanya bertugas untuk mendapatkan dan menerima informasi dari sistem. Berikut merupakan keahlian yang dimiliki
pengguna umum, yaitu : a. Terbiasa menggunakan komputer
b. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox.
Pengguna aplikasi perhitungan susut distribusi di PT. PLNPersero secara umum sudah memenuhi kriteria dalam penggunaan aplikasi yang dikembangkan,
sehingga dalam pengimplementasian sistem akan lebih mudah.
3.1.4.4 Analisis Jaringan
PT PLN Persero distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini telah menggunakan jaringan komputer. Topologi jaringan yang digunakan pada PT
PLN Persero distribusi Jawa Barat dan Banten adalah star, dimana sebuah hub berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok
jaringan. hub adalah sebuah pemisah sinyal signal splitter. Model hubungan jaringan di PT PLN Persero distribusi Jawa Barat dan
Banten menggunakan model hubungan LAN Local Area Network. Sedangkan untuk provider internet yang digunakan adalah Telkom speedy dengan kecepatan
bandwitch up to 3.1 Mbps.
3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mengetahui proses informasi yang mengalir melalui perangkat lunak. Alat bantu yang digunakan
untuk menggambarkan proses informasi secara umum yaitu Context Diagram Diagram Konteks, Data Flow Diagram DFD, kamus data dan spesifikasi
proses.
3.1.5.1 Diagram Konteks
Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan
data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks aplikasi perhitungan susut dapat dilihat pada Gambar
3.3.
Aplikasi perhitungan susut distribusi
Administrasi Niaga
Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Data Realisasi Energi yang akan dicari, Data Pengiriman Energi yang akan dicari,
Data Realisasi Susut yang akan dicari, Data Konsolidasi Susut yang akan dicari,
Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari
Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari, Info Laporan Pengiriman Energi yang sudah dicari,
Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Konsolidasi Susut yang sudah dicari,
Info Laporan Prediksi Susut yang sudah dicari, Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari
Data Login
Login Gagal Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan PSA P3B
Info Laporan Listrik Swasta Info Laporan Pembangkit
Info Laporan Transfer APJ Data Prediksi Susut yang akan dicari,
Data User Name, Data Password
Gambar III.3 Diagram Konteks Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
3.1.5.2 Data Flow Diagram DFD
Data Flow Diagram DFD merupakan diagram konteks dalam bentuk yang lebih detail, Data flow diagram menguraikan proses yang terjadi dalam
sistem sampai ke proses yang lebih detail. Data Flow Diagram pada aplikasi perhitungan susut dapat diuraikan menjadi beberapa Data Flow Diagram.
3.1.5.2.1 Data Flow Diagram DFD Level 0
Data Flow Diagram DFD level 0 menjelaskan proses-proses yang terjadi pada aplikasi perhitungan susut lebih detail lagi.Aplikasi perhitungan susut
yang dikembangkan memiliki enam belas proses utama yang terdapat pada modul-modul aplikasi. Proses-proses tersebut merupakan penggambaran umum
semua proses yang terjadi di dalam sistem, data yang mengalir dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Data neraca energi
Administrasi Niaga
2.1 PSA P3B
3.1 Listrik Swasta
4.1 Pembangkit
5.1 Transfer APJ
Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Tbl_kwhP3B
Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan PSA P3B
Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Info Laporan Listrik Swasta Tblunit_PLS
Data PSA P3B Info PSA P3B
Data PLS Info PLS
Tbl_kwh_PLTD Data PLTD
Info PLTD
Tbl_kwhAPJExim Data APJ Exim
Info APJ Exim
6.1 Laporan
Realisasi Energi
Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Pembangkit yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Info Laporan Pembangkit Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Info Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus Info Laporan Transfer APJ
1.1 Login
Data Login Login Gagal
Tbl_user Data User Name
Login Valid
Data Realisasi Energi yang akan dicari Info Laporan Realisasi Energi yang sudah dicari
Tbl_neracaenergi Tblunit_APJ
Tbl_kwhapjexim Data kwh apj exim
Login Valid
7.1 Laporan
Realisasi Penerimaan
Energi Data Realisasi Penerimaan Energi yang akan dicari
Info Laporan Realisasi Penerimaan Energi yang sudah dicari Tbl_kwhapjtransfer
8.1 Laporan
Realisasi Pengiriman
Energi Data Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari
Info Laporan Laporan Realisasi Pengiriman energi yang akan dicari Data kwh apj transfer
Da ta
APJ Exi
m
9.1 Laporan
Realisasi Susut Data Realisasi Susut yang akan dicari
Info Laporan Realisasi Susut yang sudah dicari 10.1
Laporan Konsolidasi
Realisasi Susut Data Konsolidasi Realisasi Susut yang akan dicari
Info Laporan Konsolidasi Realisasi Susut yang sudah dicari Tbl_GI
Info GI Data GI
Tbl_susuttarget Data APJ
D a
ta AP
J Data APJ
D a
ta APJ
Data kwh apj exim
Data susut target
Data neraca energi Data APJ
Data APJ Data neraca energi
11.1 Laporan
Prediksi Realisasi
Susut Data Prediksi dan Realisasi Susut yang akan dicari
Info Laporan Prediksi dan Realisasi Susut yang sudah dicari Data APJ
Data neraca energi Login Valid
Login Valid Login Valid
Login Valid
Login Valid
Login Valid
Login Valid
Login Valid Data Password
Gambar III.4 DFD Level 0 Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
3.1.5.2.2 Data Flow Diagram Level 1 Login
Data Flow Diagram level 1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut
lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi dua proses yaitu verifikasi user name dan verifikasi password. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat
pada Gambar 3.6.
Administrasi Niaga
1.1 Verifikasi User
Name 1.2
Verifikasi Password
User Name, Password User Name Invalid
User Name valid, Password Password Invalid
Tbl_user Data User Name
Data Password
Gambar III.5 DFD Level 1 Login
3.1.5.2.3 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data PSA P3B
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 1, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut
lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi enam proses yaitu insert data P3B, update data P3B, delete data P3B, approve data P3B, view data P3B, dan report
data P3B. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar
3.6.
2.1 Tambah Data
PSA P3B 2.2
Ubah Data PSA
P3B
2.4 Penyetujuan
Data PSA P3B
2.3 Hapus
Data PSA P3B
2.5 View
Data PSA P3B
2.6 Laporan
Data PSA P3B
Administrasi Niaga
Data PSA P3B yang akan ditambah Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah ditambah
Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah diubah Data PSA P3B yang akan diubah
Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah dihapus Data PSA P3B yang akan dihapus
Konfirmasi Data PSA P3B yang sudah disetujui Data PSA P3B yang akan disetujui
Info Data PSA P3B Data PSA P3B yang akan dilihat
Data Laporan PSA P3B yang akan dilihat
Info Laporan PSA P3B tbl_kwhp3b
Data PSA P3B
Data PSA P3B
Data PSA P3B
Data PSA P3B Data PSA P3B
Data PSA P3B
Gambar III.6 DFD Level 1 Pengolahan Data PSA P3B
3.1.5.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Listrik Swasta
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 2, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut
lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi tujuh proses yaitu insert data listrik swasta, update data listrik swasta, delete data listrik swasta, approve data listrik
swasta, view data listrik swasta, report data listrik swasta IIP dan report data listrik swasta Excess Power. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti
terlihat pada Gambar 3.7.
3.1 Tambah Data
Listrik Swasta
3.2 Ubah Data
Listrik Swasta
3.4 Penyetujuan Data
Listrik Swasta 3.3
Hapus Data Listrik Swasta
3.5 View Data
Listrik Swasta
3.6 Report Data
Listrik Swasta IIP
Administrasi Niaga
Data Listrik Swasta yang akan ditambah Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah ditambah
Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah diubah Data Listrik Swasta yang akan diubah
Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah dihapus Data Listrik Swasta yang akan dihapus
Konfirmasi Data Listrik Swasta yang sudah disetujui Data Listrik Swasta yang akan
disetujui Info Data Listrik Swasta
Data Listrik Swasta yang akan dilihat
Data Laporan IIP yang akan dilihat Info Laporan IIP
tbl_kwhterimapls Data Listrik
Swasta
Data Listrik Swasta
Data Listrik Swasta
Data Listrik Swasta
Data Listrik Swasta
Data Listrik Swasta
3.7 Report Data
Listrik Swasta Excess Power
Info Laporan Excess Power Data Laporan Excess Power yang akan
dilihat Data Listrik
Swasta
Gambar III.7 DFD Level 1 Pengolahan Data Listrik Swasta
3.1.5.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Pembangkit
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 3, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut
lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi enam proses yaitu insert data pembangkit, update data pembangkit, delete data pembangkit, approve data
pembangkit, view data pembangkit, dan report data pembangkit. Aliran data
terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.8.
4.1 Tambah Data
Pembangkit
4.2 Ubah Data
Pembangkit
4.4 Penyetujuan
Data Pembangkit
4.3 Hapus
Data Pembangkit
4.5 View
Data Pembangkit
4.6 Laporan
Data Pembangkit
Administrasi Niaga
Data Pembangkit yang akan ditambah Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah ditambah
Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah diubah Data Pembangkit yang akan diubah
Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah dihapus Data Pembangkit yang akan dihapus
Konfirmasi Data Pembangkit yang sudah disetujui Data Pembangkit yang akan disetujui
Info Data Pembangkit Data Pembangkit yang akan dilihat
Data Laporan Pembangkit yang akan dilihat
Info Laporan Pembangkit tbl_kwhpltd
Data Pembangkit
Data Pembangkit
Data Pembangkit
Data Pembangkit Data Pembangkit
Data Pembangkit
Gambar III.8 DFD Level 1 Pengolahan Data Pembangkit
3.1.5.2.6 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Transfer APJ
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 5, yang menjelaskan proses-proses yang terjadi pada sistem aplikasi perhitungan susut
lebih detail lagi, pada DFD level ini terjadi tujuh proses yaitu insert data transfer APJ, update data transfer APJ, delete data transfer APJ, approve data transfer
APJ, view data transfer APJ, report data kirim transfer APJ dan report data terima transfer APJ. Aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar
3.9.
5.1 Tambah Data
Transfer APJ
5.2 Ubah Data
Transfer APJ
5.4 Penyetujuan
Data Transfer APJ
5.3 Hapus Data
Transfer APJ
5.5 View
Data Transfer APJ
5.6 Laporan
Kirim Transfer APJ
Administrasi Niaga
Data Transfer APJ yang akan ditambah Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah ditambah
Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah diubah
Konfirmasi Data Transfer APJ yang sudah dihapus
Konfirmasi Penyetujuan Data yang sudah disetujui Data Transfer APJ yang akan disetujui
Info Data Transfer APJ Data Transfer APJ yang akan
dilihat
Data Laporan Kirim Transfer APJ yang akan dilihat
Info Laporan Kirim Transfer APJ tbl_kwhp3b
Data Transfer APJ
5.7 Laporan
Terima Transfer APJ
Data Transfer APJ
Data Transfer APJ
Data Transfer APJ
Data Transfer APJ
Data Transfer APJ
Data Transfer APJ Data Transfer APJ yang akan diubah
Data Transfer APJ yang akan dihapus
Data Laporan Terima Transfer APJ yang akan dilihat
Info Laporan Terima Transfer APJ
Gambar III.9 DFD Level 1 Pengolahan Data Transfer APJ
3.1.5.2.7 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Energi
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 6, aliran
data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.10.
6.1 Laporan Realisasi
Energi
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Penerimaan Energi
Data neraca energi Data
Realisasi Energi yang akan dicari
Tblunit_APJ
Tbl_kwhapjexim Data APJ
Tbl_kwhapjtransfer
Tbl_kwhterimapls Tblunit_pls
Data KWh APJ Exim
Data KWh APJ Transfer
Data Kwh Listrik Swasta Data Unit Listrik Swasta
6.2 Pembuatan Laporan
Realisasi Energi
Laporan yang akan dicari
Gambar III.10 DFD Level 1 Laporan Realisasi Energi
3.1.5.2.8 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 7, aliran
data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.11.
7.1 Laporan Realisasi
Penerimaan Energi
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Penerimaan Energi
Data neraca energi Data
Realisasi Penerimaan Energi
yang akan dicari
Tblunit_APJ
Tbl_kwhapjexim Data APJ
Tbl_kwhapjtransfer Data KWh APJ Exim
Data KWh APJ Transfer
7.2 Pembuatan
Laporan Penerimaan Energi
L ap
o ran
y a
n g a
k a
n d
icari
Gambar III.11 DFD Level 1 Laporan Realisasi Penerimaan Energi
3.1.5.2.9 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 8, aliran
data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.12.
8.1 Laporan Realisasi
Pengiriman Energi
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi Info Data Realisasi Pengiriman Energi
Data neraca energi Data
Realisasi Pengiriman Energi
yang akan dicari
Tblunit_APJ
Tbl_kwhapjexim Data APJ
Tbl_kwhapjtransfer Data KWh APJ Exim
Data KWh APJ Transfer
8.2 Pembuatan
Laporan Realisasi Pengiriman Energi
L ap
o ran
y a
n g a
k a
n d
icari
Gambar III.12 DFD Level 1 Laporan Realisasi Pengiriman Energi
3.1.5.2.10 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Realisasi Susut
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 9, aliran
data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.13.
9.2 Pembuatan
Laporan Realisasi Susut
9.1 Laporan Realisasi
Susut
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi La
po ra
n y
an g
ak an
d ic
ar i
Info Data Realisasi Susut Data neraca energi
Data
Realisasi Susut yang akan dicari
Tblunit_APJ
Tbl_Susuttarget Data Target Susut
Data APJ
Gambar III.13 DFD Level 1 Laporan Realisasi Susut
3.1.5.2.11 Data Flow Diagram Level 1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 10, aliran
data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.14.
10.2 Pembuatan
Laporan Konsolidasi Realisasi Susut
10.1 Laporan Konsolidasi
Realisasi Susut
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi La
p or
an ya
ng a
kan d
icar i
Info Data Konsolidasi Realisasi Susut
Data neraca energi Data
Konsolidasi Realisasi Susut yang
akan dicari
Tblunit_APJ
Tbl_Susuttarget D
a ta
Tar ge
t Susu t
Data APJ
Gambar III.14 DFD Level 1 Laporan Konsolidasi Realisasi Susut
3.1.5.2.12 Data Flow Diagram Level 1 Pengolahan Data Laporan Prediksi Realisasi Susut
Data Flow Diagram level1 ini turunan dari DFD level 0 proses 11,
aliran data terjadi pada proses tersebut seperti terlihat pada Gambar 3.15
11.2 Pembuatan
Laporan Prediksi Realisasi
Susut 11.1
Laporan Prediksi Realisasi
Susut
Administrasi Niaga
Tbl_neracaenergi Lap
oran y
a ng
ak a
n d
ic a
ri Info Data Prediksi
Realisasi Susut Data neraca energi
Data
Prediksi Realisasi Susut yang
akan dicari
Tblunit_APJ Data APJ
Gambar III.15
DFD Level 1 Laporan Prediksi Realisasi Susut
3.1.5.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD Data Flow Diagram. Spesifikasi proses dari gambaran
DFD diatas akan dijelaskan pada tabel 3.1.
Tabel III.1 Spesifikasi Proses
No Proses
Keterangan
1 No. Proses
1.0 Nama Proses
Login Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Username, Data Password Output
- Validasi username berhasil - Validasi password berhasil
Destination Tujuan Admin Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If username and password Benar then Tampilkan Menu Admin
Else
Tampilkan Pesan “Login gagal” End If
End
No Proses
Keterangan 2
No. Proses 2.0
Nama Proses PSA P3B
Source Sumber Administrasi Niaga
Input Data PSA P3B yang akan ditambah, diubah, disetujui,
dihapus Output
Info PSA P3B yang sudah ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Pilih Menu PSA P3B then Tampilkan Menu PSA B3B
End If End
No Proses
Keterangan
3 No. Proses
3.0 Nama Proses
Listrik Swasta Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Listrik Swasta yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Output Info Data Listrik Swasta yang sudah ditambah, diubah,
disetujui, dihapus Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Listrik Swasta then
Tampilkan Menu Listrik Swasta End If
End No
Proses Keterangan
4 No. Proses
4.0 Nama Proses
Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Pembangkit yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Output Info Data Pembangkit yang sudah ditambah, diubah,
disetujui, dihapus
Destination Tujuan User Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Pilih Menu Pembangkit then Tampilkan Menu Pembangkit
End If End
No Proses
Keterangan
5 No. Proses
5.0 Nama Proses
Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Transfer APJ yang akan ditambah, diubah, disetujui, dihapus
Output Info Data Transfer APJ yang sudah ditambah, diubah,
disetujui, dihapus Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Transfer APJ then
Tampilkan Menu Transfer End If
End No
Proses Keterangan
6 No. Proses
6.0 Nama Proses
Laporan Realisasi Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Laporan Realisasi Energi yang dicari Output
Info Laporan Realisasi Energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Energi then
Tampilkan Menu Laporan Realisasi Energi End If
End No
Proses Keterangan
7 No. Proses
7.0 Nama Proses
Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Penerimaan Energi yang dicari Output
Info Laporan Realisasi Penerimaan Energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Laporan Penerimaan Realisasi Energi then
Tampilkan Menu Laporan Penerimaan Realisasi Energi End If
End No
Proses Keterangan
8 No. Proses
8.0 Nama Proses
Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Pengiriman Energi yang dicari Output
Info Laporan Realisasi Pengiriman Energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Pengiriman Energi then
Tampilkan Menu Laporan Realisasi Pengiriman Energi End If
End No
Proses Keterangan
9 No. Proses
9.0 Nama Proses
Laporan Realisasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Susut yang dicari Output
Info Laporan Realisasi Susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Laporan Realisasi Susut then
Tampilkan Menu Laporan Realisasi Susut End If
End No
Proses Keterangan
10 No. Proses
10.0 Nama Proses
Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Konsolidasi Realisasi Susut yang dicari Output
Info Laporan Konsolidasi Realisasi Susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Pilih Menu Laporan Konsolidasi Realisasi Susut then
Tampilkan Menu Laporan Konsolidasi Realisasi Susut End If
End No
Proses Keterangan
11 No. Proses
1.1 Nama Proses
Verifikasi Username Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Username Output
Login Gagal Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Username ada then
Username Valid Menuju Ke Proses 1.2 Else
Tampil Info Login Gagal End If
End No
Proses Keterangan
12 No. Proses
1.2 Nama Proses
Verifikasi Password Source Sumber
Administrasi Niaga
Input Data Password
Output Login Gagal
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Password ada then Password Valid Menuju Ke Proses 2.0, 3.0, 4.0, 5.0,
6.0, 7.0, 7.0, 9.0 10.0 Else
Tampil Info Login Gagal End If
End No
Proses Keterangan
13 No. Proses
2.1 Nama Proses
Tambah Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan ditambah Output
Data PSA P3b yang sudah ditambah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If data PSA P3B Benar then
Data PSA P3B disimpan Else
Data PSA P3B belum lengkap End If
End No
Proses Keterangan
14 No. Proses
2.2 Nama Proses
Ubah Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan diubah Output
Data PSA P3B yang telah diubah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data PSA P3B ada Then
Tampilkan data PSA P3B IfData PSA P3B diubah Then
Data PSA P3B diubah dan disimpan End If
End No
Proses Keterangan
15 No. Proses
2.3 Nama Proses
Hapus Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan dihapus Output
Konfirmasi data PSA P3B yang sudah dihapus Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin IfData PSA P3B ada Then
Tampilkan data PSA P3B IfData PSA P3B dihapus Then
Data PSA P3B dihapus Else
Data PSA P3B tidak dihapus End If
End No
Proses Keterangan
16 No. Proses
2.4 Nama Proses
Penyetujuan Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan disetujui Output
Data PSA P3B yang telah disetujui Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin IfData PSA P3B BenarThen
Data PSA P3B disetujui Else
Data PSA P3B tidak disetujui End If
End No
Proses Keterangan
17 No. Proses
2.5 Nama Proses
View Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan dilihat Output
Info data PSA P3B Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin IfData PSA P3B adaThen
Tampilkan Data PSA P3B Else
Data PSA P3B tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
18 No. Proses
2.6 Nama Proses
Laporan Data PSA P3B Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data PSA P3B yang akan dilihat Output
Info PSA P3B Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data PSA P3B ada Then
Tampilkan Data PSA P3B Else
Data PSA P3B tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
19 No. Proses
3.1 Nama Proses
Tambah Data Listrik Swasta
Source Sumber Administrasi Niaga
Input Data listrik swasta yang akan ditambah
Output Data Listrik Swasta yang telah ditambah
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data listrik swasta Benar then Data listrik swasta disimpan
Else Data Listrik Swasta belum lengkap
End If End
No Proses
Keterangan
20 No. Proses
3.2 Nama Proses
Ubah Data Listrik Swasta Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Listrik Swasta yang akan diubah Output
Data Listrik Swasta yang telah diubah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data listrik swasta ada Then
Tampilkan data listrik swasta If Data listrik swasta diubah Then
Data listrik swasta diubah dan disimpan End If
End No
Proses Keterangan
21 No. Proses
3.3 Nama Proses
Hapus Data Listrik Swasta Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data listrik swasta yang akan dihapus Output
Konfirmasi Hapus data Listrik Swasta Destination Tujuan
User Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data listrik swasta ada Then Tampilkan data listrik swasta
If Data listrik swasta dihapus Then Data listrik swasta dihapus
Else Data listrik swasta tidak dihapus
End If End
No Proses
Keterangan
22 No. Proses
3.4 Nama Proses
Penyetujuan Data Listrik Swasta Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data listrik swasta yang akan di Penyetujuan Output
Konfirmasi Penyetujuan data listrik swasta Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data listrik swasta benar Then
Data listrik swasta di Penyetujuan Else
Data listrik swasta tidak di Penyetujuan End If
End No
Proses Keterangan
23 No. Proses
3.5 Nama Proses
View Data Listrik Swasta Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data listrik swasta yang akan dilihat Output
Info data listrik swasta Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data listrik swasta ada Then
Tampilkan Data listrik swasta Else
Data listrik swasta tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
24 No. Proses
3.6 Nama Proses
Laporan Data Listrik Swasta IPP Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Laporan IPP yang akan dilihat Output
Info Laporan IPP Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data listrik swasta ada Then
Tampilkan Data listrik swasta Else
Data listrik swasta tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
25 No. Proses
3.7 Nama Proses
Laporan Data Listrik Swasta Excess Power Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Laporan Excess Power yang akan dilihat Output
Info Laporan Excess Power Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data listrik swasta ada Then
Tampilkan Data listrik swasta Else
Data listrik swasta tidak ada End If
End
No Proses
Keterangan
26 No. Proses
4.1 Nama Proses
Tambah Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data pembangkit yang akan ditambah Output
Data Pembangkit yang telah ditambah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If data pembangkit Benar then
Data pembangkit disimpan Else
Data pembangkit belum lengkap End If
End No
Proses Keterangan
27 No. Proses
4.2 Nama Proses
Ubah Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data pembangkit yang akan diubah Output
Data pembangkit yang telah diubah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data pembangkit ada Then
Tampilkan data pembangkit If Data pembangkit diubah Then
Data pembangkit diubah dan disimpan End If
End No
Proses Keterangan
28 No. Proses
4.3 Nama Proses
Hapus Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga
Input Data pembangkit yang akan di hapus
Output Konfirmasi data pembangkit yang sudah dihapus
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data pembangkit ada Then Tampilkan data pembangkit
If Data pembangkit dihapus Then Data pembangkit dihapus
Else Data pembangkit tidak dihapus
End If End
No Proses
Keterangan
29 No. Proses
4.4 Nama Proses
Penyetujuan Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data pembangkit yang akan disetujui Output
Konfirmasi data pembangkit yang telah disetujui Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data pembangkit Benar Then
Data pembangkit disetujui Else
Data pembangkit tidak disetujui End If
End No
Proses Keterangan
30 No. Proses
4.5 Nama Proses
View Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data pembangkit yang akan dilihat Output
Info data pembangkit
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data pembangkit ada Then Tampilkan Data pembangkit
Else Data pembangkit tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
31 No. Proses
4.6 Nama Proses
Laporan Data Pembangkit Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data pembangkit yang akan dilihat Output
Info data pembangkit Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data pembangkit ada Then
Tampilkan Data pembangkit Else
Data pembangkit tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
32 No. Proses
5.1 Nama Proses
Tambah Data Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data transfer APJ yang akan ditambah Output
Data transfer APJ yang sudah ditambah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If data transfer APJ Benar then
Data transfer APJ disimpan Else
Data transfer APJ belum lengkap End If
End No
Proses Keterangan
33 No. Proses
5.2 Nama Proses
Ubah Data Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data transfer APJ yang akan diubah Output
Data transfer APJ yang telah diubah Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data transfer APJ ada Then
Tampilkan data transfer APJ If Data transfer APJ diubah Then
Data transfer APJ diubah dan disimpan End If
End No
Proses Keterangan
34 No. Proses
5.3 Nama Proses
Hapus Data Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data transfer APJ yang akan dihapus Output
Konfirmasi data transfer APJ yang telah dihapus Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data transfer APJ ada Then
Tampilkan data transfer APJ If Data transfer APJ dihapus Then
Data transfer APJ dihapus Else
Data transfer APJ tidak dihapus End If
End No
Proses Keterangan
35 No. Proses
5.4 Nama Proses
Penyetujuan Data Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data transfer APJ yang akan disetujui Output
Konfirmasi data transfer APJ yang telah disetujui Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data transfer APJ Benar Then
Data transfer APJ di Penyetujuan Else
Data transfer APJ tidak di Penyetujuan End If
End No
Proses Keterangan
36 No. Proses
5.5 Nama Proses
View Data Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data transfer APJ yang akan dilihat Output
Info data transfer APJ Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data transfer APJ ada Then
Tampilkan Data transfer APJ Else
Data transfer APJ tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
37 No. Proses
5.6
Nama Proses Laporan Kirim Transfer APJ
Source Sumber Administrasi Niaga
Input Data kirim transfer APJ yang akan dilihat
Output Info data kirim transfer APJ
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data kirim transfer APJ ada Then Tampilkan data kirim transfer APJ
Else Data kirim transfer APJ tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
38 No. Proses
5.7 Nama Proses
Laporan Terima Transfer APJ Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data terima transfer APJ yang akan dilihat Output
Info data terima transfer APJ Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data terima transfer APJ ada Then
Tampilkan data terima transfer APJ Else
Data terima transfer APJ tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
39 No. Proses
6.1 Nama Proses
Laporan Realisasi Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Laporan Realisaasi Energi yang Akan dilihat Output
Info data realisasi energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin
If Data realisasi energi ada Then Tampilkan data realisasi energi
Else Data realisasi energi tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
40 No. Proses
6.1 Nama Proses
Pembuatan Laporan Realisasi Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisaasi Energi yang Akan dicari Output
Info data realisasi energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi energi ada Then
Tampilkan data realisasi energi Else
Data realisasi energi tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
41 No. Proses
7.1 Nama Proses
Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisaasi Penerimaan Energi yang Akan dicari Output
Info data realisasi penerimaan energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi penerimaan energi ada Then
Tampilkan data realisasi penerimaan energi Else
Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If
End
No Proses
Keterangan
42 No. Proses
7.2 Nama Proses
Pembuatan Laporan Realisasi Penerimaan Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Penerimaan Energi yang Akan dicari Output
Info data Realisasi Penerimaan Energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi penerimaan energi ada Then
Tampilkan data realisasi penerimaan energi Else
Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
43 No. Proses
8.1 Nama Proses
Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Pengiriman Energi yang akan dicari Output
Info data realisasi pengiriman energi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi pengiriman energi ada Then
Tampilkan data realisasi pengiriman energi Else
Data realisasi penerimaan energi tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
44 No. Proses
8.2 Nama Proses
Pembuatan Laporan Realisasi Pengiriman Energi Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Pengiriman Energi yang Akan dicari Output
Info data Realisasi Pengiriman Energi
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data realisasi pengiriman energi ada Then Tampilkan data realisasi pengiriman energi
Else Data realisasi penerimaan energi tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
45 No. Proses
9.1 Nama Proses
Pembuatan Laporan Realisasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Susut yang Akan dicari Output
Info data Realisasi Realisasi Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi susut ada Then
Tampilkan data realisasi susut Else
Data realisasi susut tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
46 No. Proses
9.2 Nama Proses
Pembuatan Laporan Realisasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Realisasi Susut yang akan dicari Output
Info data realisasi susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data realisasi susut ada Then
Tampilkan data realisasi susut Else
Data realisasi susut tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
47 No. Proses
10.1 Nama Proses
Laporan Konsolidasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Konsolidasi Susut yang akan dicari Output
Info data konsolidasi susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data konsolidasi Susut ada Then
Tampilkan data konsolidasi susut Else
Data konsolidasi susut tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
48 No. Proses
10.2 Nama Proses
Pembuatan Laporan Konsolidasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Konsolidasi Susut yang akan dicari Output
Info data konsolidasi susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data konsolidasi susut ada Then
Tampilkan data konsolidasi susut Else
Data konsolidasi susut tidak ada End If
End No
Proses Keterangan
49 No. Proses
11.1 Nama Proses
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Source Sumber Administrasi Niaga
Input Data Prediksi Realisasi Susut yang akan dicari
Output Info data prediksi realisasi susut
Destination Tujuan Administrasi Niaga
Logika Proses Begin
If Data prediksi susut ada Then Tampilkan data prediksi susut
Else Data prediksi susut tidak ada
End If End
No Proses
Keterangan
50 No. Proses
11.2 Nama Proses
Pembuatan Laporan Prediksi Realisasi Susut Source Sumber
Administrasi Niaga Input
Data Prediksi Realisasi Susut yang akan dicari Output
Info data prediksi realisasi susut Destination Tujuan
Administrasi Niaga Logika Proses
Begin If Data prediksi susut ada Then
Tampilkan data prediksi susut Else
Data prediksi susut tidak ada End If
End
3.1.5.4 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari satu sistem informasi. Kamus data dibuat berdasarkan arus data
yang ada di diagram aliran data. Kamus data digunakan agar analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem secara lengkap. Kamus data
digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database, kamus data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem aplikasi perhitungan susut adalah
sebagai berikut :
Tabel III.2 Kamus Data Nama
tbl_kwhp3b
Where used How Used Proses 1, Proses 1.1, Proses 1.2, Proses 1.3,
Proses 1.4, Proses 1.5, Proses 1.6
Deskripsi Berisi seluruh data P3B
Struktur Data GI_Kode + APJ_Kode + P3B_Sistem_Tegangan
+ P3B_Kwh_Wbp + P3B_Kwh_Lwbp1+ P3B_Kwh_Lwbp2 + P3B_Peak_Koinsiden +
P3B_Kelebihan_Kvarh + P3B_Tanggal_BA GI_Kode
{45}[A-Z][a-z] APJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] P3B_Sistem_Tegangan
{45}[A-Z][a-z] P3B_Kwh_Wbp
{10}[0-9] P3B_Kwh_Lwbp1
{10}[0-9] P3B_Kwh_Lwbp2
{10}[0-9] P3B_Peak_Koinsiden
{10}[0-9] P3B_Kelebihan_Kvarh
{10}[0-9] P3B_Tanggal_BA
{45}[A-Z][a-z][0-9] Nama
tbl_kwhterimapls Where used How Used
Proses 2, Proses 2.1, Proses 2.2, Proses 2.3, Proses 2.4, Proses 2.5, Proses 2.6, Proses 2.7,
Proses 5, Proses 5.1 Deskripsi
Berisi seluruh data listrik swasta Struktur Data
PLS_Kode + APJ_Kode + PLSK_Kwh_Wbp + PLSK_Kwh_Lwbp1 + PLSK_Kwh_Lwbp2 +
PLSK_Peak_Koinsiden + PLSK_Kelebihan_Kvarh + PLSK_Tanggal_BA
PLS_Kode {45}[A-Z][a-z]
APJ_Kode {45}[A-Z][a-z]
PLSK_Sistem_Tegangan {45}[A-Z][a-z]
PLSK_Kwh_Wbp {10}[0-9]
PLSK_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9]
PLSK_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9]
PLSK_Peak_Koinsiden {10}[0-9]
PLSK_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9]
PLSK_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9]
Nama tbl_kwhpltd
Where used How Used Proses 3, Proses 3.1, Proses 3.2, Proses 3.3,
Proses 3.4, Proses 3.5, Proses 3.6 Deskripsi
Berisi seluruh data pembangkit Struktur Data
APJ_Kode + PLTD_Kode + PLTDK_BLTH + APJ_Manager + PLTD_Manager +
PLTDK_Kwh_Produksi + PLTDK_Kwh _Pakai_Sendiri + PLTDK_Kwh _Netto +
PLTDK_Tanggal_BA APJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] PLTD_Kode
{45}[A-Z][a-z] PLTDK_BLTH
{45}[A-Z][a-z][0-9] APJ_Manajer
{45}[A-Z][a-z] PLTD_Manajer
{45}[A-Z][a-z] PLTDK_Kwh_Produksi
{10}[0-9] PLTDK_Kwh_Pakai_Sendiri
{10}[0-9] PLTDK_Kwh_Netto
{10}[0-9] PLTDK_Tanggal_BA
{45}[A-Z][a-z][0-9] Nama
tbl_kwhapjtransfer Where used How Used
Proses 4, Proses 4.1, Proses 4.2, Proses 4.3, Proses 4.4, Proses 4.5, Proses 4.6, Proses 4.7,
Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1 Deskripsi
Berisi seluruh data transfer apj Struktur Data
APJ_Kode+ APJ_Kode_Terima + APJT_Blth + GI_Kode + GIT_Kode + FE_Kode +
APJ_Manajer_Pengirim + APJ_Manajer_Penerima + APJT_Kwh_Wbp +
APJT_Kwh_Lwbp1 + APJT_Kwh_Lwbp2 + APJT_Total + APJT_Peak_Koinsiden +
APJT_Kelebihan_Kvarh + APJT_Tanggal_BA APJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] APJ_Kode_Terima
{45}[A-Z][a-z]
APJT_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9]
GI_Kode {45}[A-Z][a-z]
GIT_Kode {45}[A-Z][a-z]
FE_Kode {45}[A-Z][a-z]
APJ_Manajer_Pengirim {45}[A-Z][a-z]
APJ_Manajer_Penerima {45}[A-Z][a-z]
APJT_Kwh_Wbp {45}[A-Z][a-z][0-9]
APJT_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9]
APJT_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9]
APJT_Total {10}[0-9]
APJT_Peak_Koinsiden {10}[0-9]
APJT_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9]
APJT_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9]
Nama tbl_kwhapjexim
Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1
Deskripsi Berisi seluruh data exim apj
Struktur Data APJ_Kode + APJ_Kode_Terima + APJX_Blth +
GI_Kode + GIT_Kode + FE_Kode + APJ_Manajer_Pengirim +
APJ_Manajer_Penerima + APJX_Kwh_Wbp + APJX_Kwh_Lwbp1 + APJX_Kwh_Lwbp2 +
APJX_Total + APJX_Peak_Koinsiden + APJX_Kelebihan_Kvarh + APJX_Tanggal_BA
APJ_Kode {45}[A-Z][a-z]
APJ_Kode_Terima {45}[A-Z][a-z]
APJX_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9]
GI_Kode {45}[A-Z][a-z]
GIT_Kode {45}[A-Z][a-z]
FE_Kode {45}[A-Z][a-z]
APJ_Manajer_Pengirim {45}[A-Z][a-z]
APJ_Manajer_Penerima {45}[A-Z][a-z]
APJX_Kwh_Wbp {45}[A-Z][a-z][0-9]
APJX_Kwh_Lwbp1 {10}[0-9]
APJX_Kwh_Lwbp2 {10}[0-9]
APJX_Total {10}[0-9]
APJX_Peak_Koinsiden {10}[0-9]
APJX_Kelebihan_Kvarh {10}[0-9]
APJX_Tanggal_BA {45}[A-Z][a-z][0-9]
Nama tblunit_pls
Where used How Used Proses 5, Proses 5.1
Deskripsi Berisi seluruh data unit pls
Struktur Data PLS_Kode + UPJ_Kode + PLS_Nama +
PLS_Alamat + PLS_Sistem_Tegangan + PLS_Status_I4 + PLS_Status_Beli +
PLS_Manajer PLS_Kode
{45}[A-Z][a-z] UPJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] PLS_Nama
{45}[A-Z][a-z] PLS_Alamat
{45}[A-Z][a-z] PLS_Sistem_Tegangan
{45}[A-Z][a-z] PLS_Status_I4
{1}[0-9] PLS_Status_Beli
{45}[A-Z][a-z] PLS_Manajer
{45}[A-Z][a-z]
Nama tblunit_apj
Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1, Proses
7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2, Proses 9, Proses 9.2
Deskripsi Berisi seluruh data unit apj
Struktur Data APJ_Kode + APJ_Nama + APJ_Manajer +
APJ_Alamat + Tgl_Update + User_ID APJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] APJ_Nama
{45}[A-Z][a-z] APJ_Manajer
{45}[A-Z][a-z] APJ_Alamat
{45}[A-Z][a-z] Tgl_Update
{45}[A-Z][a-z][0-9] User_ID
{45}[A-Z][a-z]
Nama tbl_neracaenergi
Where used How Used Proses 5, Proses 5.1, Proses 6, Proses 6.1, Proses
7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2, Proses 9, Proses 9.2
Deskripsi Berisi seluruh data neraca energi
Struktur Data APJ_Kod + NE_Blth + NE_Opsi_Baru +
NE_Opsi_Realisasi + NE_Opsi_TT + NE_Opsi_PSSD + NE_Kwh_P3B_TT +
NE_Kwh_P3B_TM + NE_Kwh_P3B + NE_Kwh_Terima_Exim_UPI +
NE_Kwh_Terima_Exim_APJ + NE_Kwh_Terima_Exim_Total +
NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI + NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ +
NE_Kwh_Kirim_Exim_Total + NE_Kwh_Produksi + NE_Kwh_Pakai_Sendiri +
NE_Kwh_PLTD + NE_Kwh_PLS + NE_Kwh_PLS_TT + NE_Kwh_PLS_Total +
NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ + NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ +
NE_P3B_Netto + NE_Kwh_PSSD + NE_Kwh_Terima_TT + NE_Kwh_Terima_TM
+ NE_Kwh_Terima + NE_Kwh_Siap_Salur_TT + NE_Kwh_Siap_Salur_TM +
NE_Kwh_Siap_Salur + NE_Kwh_Siap_Jual_TT + NE_Kwh_Siap_Jual_TM +
NE_Kwh_Siap_Jual + NE_Kwh_Jual_TT + NE_Kwh_Jual_TM + NE_Kwh_Jual_TR +
NE_Kwh_P2TL + NE_Kwh_Jual_Total + NE_Kwh_Susut + NE_Prosen_Susut +
NE_Rata_Panjang_JTM + NE_Node_Per_JTM + NE_Kwh_Input_JTM +
NE_Kwh_Input_Per_Penyulang + NE_Ein_Per_Penyulang +
NE_Eout_Per_Node_JTM + NE_Iek_Per_JTM + NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM +
NE_Kwh_Susut_JTM + NE_Prosen_Susut_JTM_Input +
NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total + NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal +
NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal + NE_Rata_KVA_Trafo + NE_Kwh_Input_Trafo
+ NE_Kwh_Input_Per_Trafo + NE_Iek_Per_Trafo +
NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo + NE_Kwh_Susut_Trafo +
NE_Prosen_Susut_Trafo_Input + NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total +
NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal + NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal +
NE_Rata_Panjang_JTR + NE_Node_Per_JTR + NE_Kwh_Input_JTR +
NE_Kwh_Input_Per_Jurusan + NE_Ein_Per_Jurusan +
NE_Eout_Per_Node_JTR + NE_Iek_Per_JTR + NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR +
NE_Kwh_Susut_JTR + NE_Prosen_Susut_JTR_Input +
NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total +
NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal + NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal +
NE_Rata_Panjang_SR + NE_Kwh_Input_SR + NE_Kwh_Input_Per_SR + NE_Iek_Per_SR +
NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR + NE_Kwh_Susut_SR +
NE_Prosen_Susut_SR_Input + NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total +
NE_Kwh_Susut_SR_Ideal + NE_Prosen_Susut_SR_Ideal +
NE_Kwh_Susut_Teknik_TM + NE_Prosen_Susut_Teknik_TM +
NE_Kwh_Susut_Teknik_TR + NE_Prosen_Susut_Teknik_TR +
NE_Kwh_Susut_Teknik + NE_Prosen_Susut_Teknik +
NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal + NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal +
NE_Prosen_P2TL + NE_Kwh_Susut_Administrasi +
NE_Prosen_Susut_Administrasi + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM +
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TR +
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TR + NE_Kwh_Susut_Non_Teknik +
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik + NE_Kwh_Susut_TM + NE_Prosen_Susut_TM +
NE_Kwh_Susut_TR + NE_Prosen_Susut_TR + APJ_Manajer
APJ_Kode {45}[A-Z][a-z]
NE_Blth {45}[A-Z][a-z][0-9]
NE_Opsi_Baru {1}[0-9]
NE_Opsi_Realisasi {1}[0-9]
NE_Opsi_TT {1}[0-9]
NE_Opsi_PSSD {1}[0-9]
NE_Kwh_P3B_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_P3B_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_P3B {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_Exim_UPI {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_Exim_APJ {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_Exim_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI {10}[0-9]
NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ {10}[0-9]
NE_Kwh_Kirim_Exim_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Produksi {10}[0-9]
NE_Kwh_Pakai_Sendiri {10}[0-9]
NE_Kwh_PLTD {10}[0-9]
NE_Kwh_PLS {10}[0-9]
NE_Kwh_PLS_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_PLS_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ {10}[0-9]
NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ {10}[0-9]
NE_P3B_Netto {10}[0-9]
NE_Kwh_PSSD {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Terima {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Salur_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Salur_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Salur {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Jual_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Jual_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Siap_Jual {10}[0-9]
NE_Kwh_Jual_TT {10}[0-9]
NE_Kwh_Jual_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Jual_TR {10}[0-9]
NE_Kwh_P2TL {10}[0-9]
NE_Kwh_Jual_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut {10}[0-9]
NE_Rata_Panjang_JTM {10}[0-9]
NE_Node_Per_JTM {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_JTM {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_Per_Penyulang {10}[0-9]
NE_Ein_Per_Penyulang {10}[0-9]
NE_Eout_Per_Node_JTM {10}[0-9]
NE_Iek_Per_JTM {10}[0-9]
NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_JTM {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTM_Input {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal {10}[0-9]
NE_Rata_KVA_Trafo {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_Trafo {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_Per_Trafo {10}[0-9]
NE_Iek_Per_Trafo {10}[0-9]
NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Trafo {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Trafo_Input {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal {10}[0-9]
NE_Rata_Panjang_JTR {10}[0-9]
NE_Node_Per_JTR {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_JTR {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_Per_Jurusan {10}[0-9]
NE_Ein_Per_Jurusan {10}[0-9]
NE_Eout_Per_Node_JTR {10}[0-9]
NE_Iek_Per_JTR {10}[0-9]
NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_JTR {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTR_Input {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal {10}[0-9]
NE_Rata_Panjang_SR {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_SR {10}[0-9]
NE_Kwh_Input_Per_SR {10}[0-9]
NE_Iek_Per_SR {10}[0-9]
NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_SR {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_SR_Input {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_SR_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_SR_Ideal {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Teknik_TM {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Teknik_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Teknik_TR {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Teknik_TR {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Teknik {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Teknik {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal {10}[0-9]
NE_Prosen_P2TL {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Administrasi {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Administrasi {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TR {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TR {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_Non_Teknik {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_TM {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_TM {10}[0-9]
NE_Kwh_Susut_TR {10}[0-9]
NE_Prosen_Susut_TR {10}[0-9]
APJ_Manajer {45}[A-Z][a-z]
Nama tbl_susuttarget
Where used How Used Proses 7, Proses 7.2, Proses 8, Proses 8.2
Deskripsi Berisi seluruh data susut target
Struktur Data APJ_Kode + ST_Tahun + ST_Kwh_Susut_JTM
+ ST_Prosen_Susut_JTM + ST_Kwh_Susut_Trafo +
ST_Prosen_Susut_Trafo + ST_Kwh_Susut_JTR + ST_Prosen_Susut_JTR + ST_Kwh_Susut_SR
+ ST_Prosen_Susut_SR + ST_Kwh_P2TL + ST_Prosen_P2TL +
ST_Kwh_Susut_Administrasi + ST_Prosen_Susut_Administrasi +
ST_Kwh_Susut + ST_Prosen_Susut + ST_Kwh_Susut_No_TT +
ST_Prosen_Susut_No_TT APJ_Kode
{45}[A-Z][a-z] ST_Tahun
{45}[A-Z][a-z][0-9] ST_Kwh_Susut_JTM
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_JTM
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut_Trafo
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_Trafo
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut_JTR
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_JTR
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut_SR
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_SR
{10}[0-9] ST_Kwh_P2TL
{10}[0-9] ST_Prosen_P2TL
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut_Administrasi
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_Administrasi
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut
{10}[0-9] ST_Kwh_Susut_No_TT
{10}[0-9] ST_Prosen_Susut_No_TT
{10}[0-9]
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Tahapan
yang dilakukan dalam perancangan sistem ini membahas mengenai Perancangan Basis Data, Perancangan Arsitektur Komputer, dan Perancangan Antarmuka.
3.2.1 Perancangan Data
Perancangan data digunakan untuk mengembangkan sistem dengan merancang data apa saja yang berelasi dan terlibat dalam pembuatan sistem.
Perancangan data dalam pengembangan aplikasi perhitungan susut terdiri dari diagram relasi dan perancangan struktur tabel.
3.2.1.1 Diagram Relasi
Diagram relasi dibentuk berdasarkan Diagram ER yang ada, diagram relasi dalam sistem perhitungan susut yang dikembangan seperti yang terlihat
pada Gambar 3.15.
Memiliki Memiliki
Memiliki
Memiliki Memiliki
Memiliki Memiliki
Memiliki Mempunyai
Mempunyai Mempunyai
Mempunyai
tblunit_reg ion Reg ion_Kode
Reg ion_Nama Reg ion_Alias
Reg ion_Alamat Reg ion_Manag er
tblunit_upt Reg ion_Kode
UPT_Kode UPT_Nama
UPT_Manag er tbl_g i
UPT_Kode UPJ_Kode
GI_Kode GI_Nama
GI_Status_I4 GI_Tgl_Dibang un
GI_Tgl_Operas i Tgl_Update
tbl_kwhpltd APJ _KODE
PLTD_Kode PLTDK_BLTH
APJ _Manag er PLTD_Manag er
Tgl_Update Tgl_Approval
User_Approval tbl_kwhp3b
GI_Kode APJ _KODE
P3B_Blth P3B_Sis tem_Teg ang an
GIT_Kode FE_Kode
Tgl_Update Tgl_Approval
User_Approval tblunit_upj
APJ _KODE UPJ_Kode
UPJ_Nama UPJ_Alamat
UPJ_M anager UPJ_Telepon
UPJ_Fac simili UPJ_Email
UPJ_SMS_Center tbl_neracaenergi
APJ _KODE NE_Blth
NE_Ops i_Baru NE_Ops i_Realisas i
NE_Ops i_TT NE_Ops i_PSSD
APJ _Manag er Tgl_Update
Tgl_Approval User_Approval
tblunit_apj APJ _KODE
APJ _Nama APJ _Manag er
APJ _Alamat Tgl_Update
tbl_kwhterimapls PLS_Kode
APJ _KODE PLST_Blth
PLS_Sis tem_Teg ang an PLS_Status_Beli
APJ _Manag er PLS_Manag er
PLST_Kwh_Wbp PLST_Kwh_Lwbp1
PLST_Kwh_Lwbp2 PLST_Total
PLST_Peak_Koins iden PLST_Kelebihan_Kvarh
tblunit_pls PLS_Kode
UPJ_Kode PLS_Nama
PLS_Alamat PLS_Sis tem_Teg ang an
PLS_Status_I4 PLS_Status_Beli
PLS_Manag er
tbl_susuttarg et APJ _KODE
ST_Tahun ST_Kwh_Susut_J TM
ST_Prosen_Susut_JTM ST_Kwh_Susut_Trafo
Tgl_Update tbl_us er
APJ _KODE User_ID
User_Name User_Pass word
User_Email User_Alamat
User_Telepon
Gambar III.16 Diagram Relasi Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel
Perancangan struktur tabel digunakan untuk mendeskripsikan setiap tabel. Pada rancangan struktur tabel ini akan ditunjukan mengenai tabel-tabel yang
digunakan antara lain : a. Nama Tabel : tbl_user
Primary Key : APJ_Kode Struktur :
Tabel III.3 APJ Area Pelayanan Jaringan Nama field
Tipe Keterangan
APJ_Kode varchar45
No
User_ID
varchar45 Yes
User_Name varchar45
Yes User_Password
varchar45 Yes
User_Email varchar45
Yes User_Alamat
blob Yes
User_Telepon varchar45
Yes
b. Nama Tabel : tblunit_apj Primary Key : APJ_Kode
Struktur :
Tabel III.4 APJ Area Pelayanan Jaringan Nama field
Tipe Keterangan
APJ_Kode
varchar45 No
APJ_Nama varchar45
Yes APJ_Manajer
varchar45 Yes
APJ_Alamat varchar45
Yes Tgl_Update
datetime Yes
User_ID varchar45
Yes
c. Nama Tabel : tbl_gi Primary Key : GI_Kode
Foreign Key : - UPT_Kode dari tabel unit UPT dengan atribut UPT_Kode.
- UPJ_Kode dari tabel UPJUnit Pelayanan Jaringan dengan atribut UPJ_Kode.
Struktur :
Tabel III.5 GI Gardu Induk Nama field
Tipe Keterangan
UPT_Kode varchar45
Foreign Key
UPJ_Kode varchar45
Foreign Key
GI_Kode varchar45
Primary Key GI_Nama
varchar45 GI_Status_I4
tinyint1 GI_Sistem_Tegangan
varchar45 GI_Jum_Titik_Trans
double GI_Lokasi
varchar45 GI_Operator_1
varchar45 GI_Operator_2
varchar45 GI_Keterangan
varchar45 GI_Singkatan
varchar45 GI_Alamat
varchar45 GI_Pembangkit_Pemasok
varchar45 GI_Penghantar_TT_Pemasok
varchar45 GI_Kapasitas
double GI_Jml_Penyulang
double GI_Jml_Gardu
double GI_Jml_KMS
double GI_Koordinat_X_Pd_GIS
double
GI_Koordinat_Y_Pd_GIS double
GI_Tgl_Dibangun datetime
GI_Tgl_Operasi datetime
Tgl_Update datetime
User_ID varchar45
d. Nama Tabel : tbl_kwhp3b Foreign Key :
- GI_Kode dari tabel GI Gardu Induk dengan atribut GI_Kode. - APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode.
Struktur :
Tabel III.6 tbl_kwhp3b
Nama field Tipe
Keterangan GI_Kode
varchar45 Foreign Key
APJ_Kode varchar45
Foreign Key P3B_Blth
datetime P3B_Sistem_Tegangan
varchar45 GIT_Kode
varchar45 FE_Kode
varchar45 APJ_Manajer
varchar45 UPT_Manajer
varchar45 P3B_Kwh_Wbp
double P3B_Kwh_Lwbp1
double P3B_Kwh_Lwbp2
double P3B_Total
double P3B_Peak_Koinsiden
double P3B_Kelebihan_Kvarh
double P3B_Tanggal_BA
datetime
Tgl_Update datetime
e. Nama Tabel : tbl_neracaenergi Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode.
Struktur :
Tabel III.7 Neraca Energi
Nama field Tipe
Keterangan
APJ_Kode varchar45
Foreign Key NE_Blth
datetime NE_Opsi_Baru
tinyint1 NE_Opsi_Realisasi
tinyint1 NE_Opsi_TT
tinyint1 NE_Opsi_PSSD
tinyint1 NE_Kwh_P3B_TT
double NE_Kwh_P3B_TM
double NE_Kwh_P3B
double NE_Kwh_Terima_Exim_UPI
double NE_Kwh_Terima_Exim_APJ
double NE_Kwh_Terima_Exim_Total
double NE_Kwh_Kirim_Exim_UPI
double NE_Kwh_Kirim_Exim_APJ
double NE_Kwh_Kirim_Exim_Total
double NE_Kwh_Produksi
double NE_Kwh_Pakai_Sendiri
double NE_Kwh_PLTD
double NE_Kwh_PLS
double NE_Kwh_PLS_TT
double NE_Kwh_PLS_Total
double NE_Kwh_Terima_Transfer_APJ
double NE_Kwh_Kirim_Transfer_APJ
double NE_P3B_Netto
double NE_Kwh_PSSD
double NE_Kwh_Terima_TT
double NE_Kwh_Terima_TM
double NE_Kwh_Terima
double
NE_Kwh_Siap_Salur_TT double
NE_Kwh_Siap_Salur_TM double
NE_Kwh_Siap_Salur double
NE_Kwh_Siap_Jual_TT double
Tabel III.8 Neraca Energi Lanjutan
NE_Kwh_Siap_Jual_TM double
NE_Kwh_Siap_Jual double
NE_Kwh_Jual_TT double
NE_Kwh_Jual_TM double
NE_Kwh_Jual_TR double
NE_Kwh_P2TL double
NE_Kwh_Jual_Total double
NE_Kwh_Susut double
NE_Prosen_Susut double
NE_Rata_Panjang_JTM double
NE_Node_Per_JTM double
NE_Kwh_Input_JTM double
NE_Kwh_Input_Per_Penyulang double
NE_Ein_Per_Penyulang double
NE_Eout_Per_Node_JTM double
NE_Iek_Per_JTM double
NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTM double
NE_Kwh_Susut_JTM double
NE_Prosen_Susut_JTM_Input double
NE_Prosen_Susut_JTM_Input_Total double
NE_Kwh_Susut_JTM_Ideal double
NE_Prosen_Susut_JTM_Ideal double
NE_Rata_KVA_Trafo double
NE_Kwh_Input_Trafo double
NE_Kwh_Input_Per_Trafo double
NE_Iek_Per_Trafo double
NE_Rugi_Load_Peak_Per_Trafo double
NE_Kwh_Susut_Trafo double
NE_Prosen_Susut_Trafo_Input double
NE_Prosen_Susut_Trafo_Input_Total double
NE_Kwh_Susut_Trafo_Ideal double
NE_Prosen_Susut_Trafo_Ideal double
NE_Rata_Panjang_JTR double
NE_Node_Per_JTR double
Tabel III.9 Neraca Energi Lanjutan
NE_Kwh_Input_JTR double
NE_Kwh_Input_Per_Jurusan double
NE_Ein_Per_Jurusan double
NE_Eout_Per_Node_JTR double
NE_Iek_Per_JTR double
NE_Rugi_Load_Peak_Per_JTR double
NE_Kwh_Susut_JTR double
NE_Prosen_Susut_JTR_Input double
NE_Prosen_Susut_JTR_Input_Total double
NE_Kwh_Susut_JTR_Ideal double
NE_Prosen_Susut_JTR_Ideal double
NE_Rata_Panjang_SR double
NE_Kwh_Input_SR double
NE_Kwh_Input_Per_SR double
NE_Iek_Per_SR double
NE_Rugi_Load_Peak_Per_SR double
NE_Kwh_Susut_SR double
NE_Prosen_Susut_SR_Input double
NE_Prosen_Susut_SR_Input_Total double
NE_Kwh_Susut_SR_Ideal double
NE_Prosen_Susut_SR_Ideal double
NE_Kwh_Susut_Teknik_TM double
NE_Prosen_Susut_Teknik_TM double
NE_Kwh_Susut_Teknik_TR double
NE_Prosen_Susut_Teknik_TR double
NE_Kwh_Susut_Teknik double
NE_Prosen_Susut_Teknik double
NE_Kwh_Susut_Teknik_Ideal double
NE_Prosen_Susut_Teknik_Ideal double
NE_Prosen_P2TL double
NE_Kwh_Susut_Administrasi double
NE_Prosen_Susut_Administrasi double
NE_Kwh_Susut_Non_Teknik_TM double
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik_TM double
Tabel III.10 Neraca Energi Lanjutan
NE_Kwh_Susut_Non_Teknik double
NE_Prosen_Susut_Non_Teknik double
NE_Kwh_Susut_TM double
NE_Prosen_Susut_TM double
NE_Kwh_Susut_TR double
NE_Prosen_Susut_TR double
APJ_Manajer varchar45
Tgl_Update datetime
UserId varchar45
Tgl_Approval datetime
User_Approval varchar45
f. Nama Tabel : tblunit_region
Primary Key : Region_Kode Struktur :
Tabel III.11 Unit Region
Nama field Tipe
Keterangan Region_Kode
varchar45 Primary Key
Region_Nama varchar45
Region_Alias varchar45
Region_Alamat varchar45
Region_Manajer varchar45
g. Nama Tabel : tblunit_upj Foreign Key :
- APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. - UPJ_Kode dari tabel tblunit_UPJ dengan atribut UPJ_Kode.
Struktur :
Tabel III.12 Unit UPJ
Nama field Tipe
Keterangan APJ_Kode
varchar45 Foreign Key
UPJ_Kode
varchar45 Foreign Key
UPJ_Nama varchar45
UPJ_Alamat varchar45
UPJ_Manajer varchar45
UPJ_SPVPP varchar45
UPJ_SPVCATER varchar45
UPJ_SPVGIH varchar45
UPJ_SPVP2TL varchar45
UPJ_SPVSDMKEU varchar45
UPJ_SPVBUNG varchar45
UPJ_SPVDIST varchar45
UPJ_LAHTA varchar45
UPJ_TelpModem varchar45
UPJ_IPModem varchar45
UPJ_IPCISBT varchar45
UPJ_Telepon varchar45
UPJ_Facsimili varchar45
UPJ_Email varchar45
UPJ_SMS_Center varchar45
h. Nama Tabel : tblunit_upt Foreign Key :
- Region_Kode dari tabel tblunit_region dengan atribut Region_Kode.
- UPJ_Kode dari tabel tblunit_UPJ dengan atribut UPJ_Kode. Struktur :
Tabel III.13 Unit UPT
Nama field Tipe
Keterangan Region_Kode
varchar45 Foreign Key
UPT_Kode
varchar45 Foreign Key
UPT_Nama varchar45
UPT_Manajer varchar45
i. Nama Tabel : tbl_kwhapjexim
Foreign Key : - APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode.
-APJ_Kode_Terima dari
tabel tblunit_APJ
dengan atribut
APJ_Kode_Terima. Primary Key : APIX_Blth
Struktur :
Tabel III.14 Kwh APJ Exim
Nama field Tipe
Keterangan APJ_Kode
varchar45 Foreign Key
APJ_Kode_Terima varchar45
Foregn Key
APJX_Blth datetime
Primary Key GI_Kode
varchar45 GIT_Kode
varchar45 FE_Kode
varchar45 APJ_Manajer_Pengirim
varchar45 APJ_Manajer_Penerima
varchar45 APJX_Kwh_Wbp
double APJX_Kwh_Lwbp1
double APJX_Kwh_Lwbp2
double
APJX_Total double
APJX_Peak_Koinsiden double
APJX_Kelebihan_Kvarh double
APJX_Tanggal_BA datetime
Tgl_Update datetime
UserID varchar45
Tgl_Approval datetime
User_Approval varchar45
j. Nama Tabel : tbl_kwhpltd
Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Primary Key : PLTD_Kode
Struktur :
Tabel III.15 Kwh PLTD
Nama field Tipe
Keterangan
APJ_Kode varchar45
Foreign Key
PLTD_Kode varchar45
Primary Key
PLTDK_BLTH datetime
APJ_Manajer varchar45
PLTD_Manajer varchar45
PLTDK_Kwh_Produksi double
PLTDK_Kwh_Pakai_Sendiri double
PLTDK_Kwh_Netto double
PLTDK_Tanggal_BA datetime
Tgl_Update datetime
UserID varchar45
Tgl_Approval datetime
User_Approval varchar45
k. Nama Tabel : tbl_kwhterimaapls Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode.
Primary Key : PLS_Kode, PLST_Blth Struktur :
Tabel III.16 Kwh Terima APLS
Nama field Tipe
Keterangan
PLS_Kode
varchar45
Primary Key
APJ_Kode
varchar45
Foreign Key
PLST_Blth datetime
Foreign Key
PLS_Sistem_Tegangan varchar5
PLS_Status_Beli varchar45
APJ_Manajer varchar45
PLS_Manajer varchar45
PLST_Kwh_Wbp double
PLST_Kwh_Lwbp1 double
PLST_Kwh_Lwbp2 double
PLST_Total double
PLST_Peak_Koinsiden double
PLST_Kelebihan_Kvarh double
PLST_Tanggal_BA datetime
Tgl_Update datetime
UserID varchar45
Tgl_Approval datetime
User_Approval varchar45
l. Nama Tabel : tbl_susuttarget
Foreign Key : APJ_Kode dari tabel tblunit_APJ dengan atribut APJ_Kode. Primary Key : ST_Tahun
Struktur :
Tabel III.17 Susut Target
Nama field Tipe
Keterangan
APJ_Kode varchar45 Foreign Key
ST_Tahun datetime
Primary Key ST_Kwh_Susut_JTM
double ST_Prosen_Susut_JTM
double ST_Kwh_Susut_Trafo
double ST_Prosen_Susut_Trafo
double ST_Kwh_Susut_JTR
double ST_Prosen_Susut_JTR
double ST_Kwh_Susut_SR
double ST_Prosen_Susut_SR
double ST_Kwh_P2TL
double ST_Prosen_P2TL
double ST_Kwh_Susut_Administrasi
double ST_Prosen_Susut_Administrasi
double ST_Kwh_Susut
double ST_Prosen_Susut
double ST_Kwh_Susut_No_TT
double ST_Prosen_Susut_No_TT
double
m. Nama Tabel : tblunit_pls Primary Key : PLS_Kode
Struktur :
Tabel III.18 Unit PLS
Nama field Tipe
Keterangan
PLS_Kode varchar45 Primary Key
UPJ_Kode varchar45
PLS_Nama varchar45
PLS_Alamat varchar45
PLS_Sistem_Tegangan varchar5
PLS_Status_I4 tinyint1
PLS_Status_Beli varchar45
PLS_Manajer varchar45
3.1.1 Perancangan Struktur Menu
a. Perancangan Struktur Menu Pengguna Umum
Menu Utama
Laporan Prediksi dan
Realisasi Susut Laporan
Konsolidasi Realisasi Susut
Laporan Realisasi Susut
Laporan Realisasi Pengiriman Energi
Laporan Realisasi
Penerimaan Energi
Laporan Realisasi
Energi Transfer
APJ Listrik
Swasta
Pembangkit PSA P3B
Login
Gambar III.17
Struktur Menu Pengguna Umum
3.2.2 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka diperlukan pada program aplikasi ini dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program aplikasi ini.
Dengan adanya perancangan antarmuka ini berbagai pengguna baik awam, maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoperasikan program ini tanpa
adanya kesulitan yang besar.
3.2.2.1 Perancangan form aplikasi perhitungan susut distribusi
Perancangan form aplikasi perhitungan susut distribusi adalah sebagai berikut :
a. Perancangan Layar Menu LoginT01U
CMX-Susut On Click
Nama User Password
Login
Gambar III.18 Perancangan Layar Menu Login
- Klik Login untuk masuk ke
layar menu T02U.
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
b. Perancangan Layar Menu UtamaT02U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
Selamat Datang di aplikasi CMX – Susut On Click
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.19 Perancangan Layar Menu Utama
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U.
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
c. Perancangan Layar Menu PSA P3B T03U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ KWH BELI P3B PSA
Bulan Tahun
OK Laporan
Tabel PSA P3B
Approve Batal
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.20 Perancangan Layar Menu PSA P3B
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
d. Perancangan Layar Menu Listrik Swasta T04U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Listrik Swasta
Bulan Tahun
OK Laporan
Tabel Listrik Swasta
Approve Batal
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.21 Perancangan Layar Menu Listrik Swasta
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
e. Perancangan Layar Menu Pembangkit T05U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ KWH BELI P3B PSA
Bulan Tahun
OK Laporan
Tabel Pembangkit
Approve Batal
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.22 Perancangan Layar Menu Pembangkit
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
f.
Perancangan Layar Menu Transfer APJT06U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Transfer APJ
Bulan Tahun
OK Laporan
Tabel Transfer APJ
Approve Batal
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.23 Perancangan Layar Menu About
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
g.
Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi EnergiT07U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Laporan Realisasi Energi
Bulan Tahun
OK Laporan PDF
Tabel Laporan Realisasi Energi
Realisasi KWH
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.24 Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi Energi
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
h.
Perancangan Layar Menu Laporan Pengiriman EnergiT08U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Laporan Pengiriman Energi
Bulan Tahun
OK Laporan PDF
Tabel Laporan Pengiriman Energi
Realisasi KWH
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.25 Perancangan Layar Menu Laporan Pengiriman Energi
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
i.
Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi SusutT09U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Laporan Realisasi Susut
Bulan Tahun
OK Laporan PDF
Tabel Laporan Realisasi Susut
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.26 Perancangan Layar Menu Laporan Realisasi Susut
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
j.
Perancangan Layar Menu Laporan Konsolidasi SusutT10U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
APJ Laporan Konsolidasi Susut
Bulan Tahun
OK Laporan PDF
Tabel Laporan Konsolidasi Susut
Realisasi KWH
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.27 Perancangan Layar Menu Laporan Konsolidasi Susut
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
k.
Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi SusutT11U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
Laporan Prediksi Susut Bulan
Tahun OK
Laporan PDF
Tabel Laporan Prediksi Susut
Realisasi KWH
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.28 Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Susut
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
l.
Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Realisasi SusutT12U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
Laporan Prediksi Realisasi Susut Bulan
Tahun OK
Laporan PDF
Tabel Laporan Preiksi Realisasi Susut
Realisasi KWH
PSA P3B Listrik Swasta
Pembangkit Transfer APJ
Laporan Realisasi Energi
Laporan Pengiriman Energi
Laporan Realisasi Susut
Laporan Konsolidasi Susut
Laporan Prediksi Susut
Laporan Prediksi Realisasi Susut
Gambar III.29 Perancangan Layar Menu Laporan Prediksi Realisasi Susut
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Realisasi Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U. -
Klik OKuntuk melihat data PSA P3B
- Klik Laporan untuk masuk ke
layar menu T13U.
m.
Perancangan Layar Menu LaporanT13U
CMX
Susut On Click
Nama User Logout
Laporan Bulan
Tahun View
Tabel Laporan
Jenis Laporan PDF
EXCEL PSA P3B
Listrik Swasta Pembangkit
Transfer APJ Laporan Realisasi
Energi Laporan Pengiriman
Energi Laporan Realisasi
Susut Laporan Konsolidasi
Susut Laporan Prediksi
Susut Laporan Prediksi
Realisasi Susut
Gambar III.30 Perancangan Layar Menu Laporan
3.2.2.2 Perancangan Pesan
Perancangan pesan pada pembangunan aplikasi perhitungan susut distribusi adalah sebagai berikut.
M01 Login Failed
Please Check Your Username and
Password M02
You Have Been Logged Out Click
Here To Login
Gambar 3.32 Pesan Gagal Login Gambar III.31 Pesan Logout
Ukuran, background, font, warna di sesuaikan
- Klik PSA P3B untuk masuk
ke layar menu T03U. -
Klik Listrik Swasta untuk masuk ke layar menu T04U.
- Klik
Pembangkit untuk
masuk ke layar menu T05U. -
Klik Transfer APJ untuk masuk ke layar menu T06U.
- Klik
Laporan Realisasi
Energi untuk masuk ke layar menu T07U.
- Klik Laporan Pengiriman
Energi untuk masuk ke layar menu T08U.
- Klik Laporan Realisasi Susut
untuk masuk ke layar menu T09U.
- Klik Laporan Konsolidasi
Susut untuk masuk ke layar menu T10U.
- Klik Laporan Prediksi Susut
untuk masuk ke layar menu T11U.
- Klik Laporan Prediksi
Susut untuk masuk ke layar menu T12U.
- Klik Logout untuk masuk ke
layar menu T01U.
M03 Access Denied
You Do not have to Access to this
Resource
Gambar III.32 Pesan Akses Ditolak
M04 Proses Entry Data
Berhasil
Gambar III.33 Pesan Data Berhasil Ditambah
M05 Proses Entry Data
Gagal
Gambar III.34 Pesan Data Gagal Ditambah
M06 Proses Update
Data Berhasil
Gambar III.35 Pesan Data Berhasil Diubah
M07 Proses Update
Data Gagal
Gambar III.36 Pesan Data Gagal Diubah
M08 Proses Hapus Data
Berhasil
Gambar III.37 Pesan Data Berhasil Dihapus
M09 Proses Hapus Data
Gagal
Gambar III.38 Pesan Data Gagal Dihapus
M10 Proses Approve
Data Berhasil
Gambar III.39 Pesan Data Berhasil Di approve
3.2.3 Jaringan Semantik
Struktur aplikasi ini dibuat secara moduler, yaitu program dipecah menjadi modul-modul kecil yang mudah dibuat, mudah dites, dan mudah dimodifikasi.
Pengembangan aplikasi perhitungan susutmenggunakan alat bantu bagan struktural yang disebut juga jaringan semantik.
3.2.3.1 Jaringan Semantik Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
T01U
T02U T03U
T04U T05U
T06U T07U
T08U T09U
T10U T11U
T12U T13U
M01, M02
M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10
M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10
M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10
M03, M04, M05, M06, M07, M08, M09, M10
Gambar III.40 Jaringan Semantik Aplikasi Perhitungan Susut Distribusi
3.2.4 Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural pada sistem ini menggunakan flowchart yang berguna untuk menggambarkan tahap penyelesaian suatu masalah dengan
menggunakan simbol – simbol.
a. Flowchart login
mulai
selesai username
password
valid
Halaman utama
ya
Login Failed Please Check Your
Username and Password
tidak
Gambar III.41 Flowchart Login
b. Flowchart Tambah Data
mulai
selesai tambah
data
valid
Proses Entry Data Berhasil
ya Proses Entry
Data Gagal tidak
Cek data
simpan data
Gambar III.42 Flowchart Tambah Data
c. Flowchart Ubah Data
mulai
selesai Data
yang dicari
Data ditemukan ?
Data yang akan diubah
ya Data tidak
ditemukan tidak
Pencarian data
Data berhasil Diubah?
Proses Update
Data Gagal
Proses Update
Data Berhasil
ya tidak
Ubah data
Gambar III.43 Flowchart Ubah Data
3.3 Implementasi
Impelementasi merupakan tahap sistem siap untuk dipergunakan. Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap analisi dan perancangan. Implementasi
bertujuan untuk menguji coba sistem yang telah dibuat apakah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan untuk
pengembangan. 3.3.1
Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat minimal keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi perhitungan susut distribusi berbasis web ini adalah sebagai berikut:
a. Processor dengan kecepatan 1 GHz
b. Kapasitas Memory RAM 512 Mb DDR2
3.3.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi perhitungan susut berbasis web ini adalah sebagai berikut :
a. Sistem operasi yang digunakan Windows XP professional Service Pack 2 b. Browser Mozilla Firefox 3.5
3.3.3 Implementasi basis data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan database MySQL 5.0. Implementasi basis data dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut:
Database : ‘simdis_kd_tm’
a. Implementasi struktur tabel ‘tbl_user’
CREATE TABLE `tbl_user` `APJ_Kode` varchar45 NOT NULL,
`User_ID` varchar45 NOT NULL DEFAULT , `User_Name` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_Password` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Priviledge` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_NIP` varchar45 DEFAULT NULL, `User_NamaLengkap` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_Jabatan` varchar45 NOT NULL, `User_Email` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_Alamat1` blob, `User_Alamat2` blob,
`User_Telepon` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_KodePos` varchar45 DEFAULT NULL, `User_Kota` varchar45 DEFAULT NULL,
`User_Provinsi` varchar45 DEFAULT NULL, `Tgl_Update` datetime DEFAULT NULL,
`Unit_ID` double DEFAULT NULL, PRIMARY KEY `APJ_Kode
’,`User_ID` ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1;
b. Implementasi struktur tabel ‘tblunit_APJ’