Review Jurnal Critical Review Jurnal Biaya Kemacetan R

- Tidak ada batas kecepatan: Rumus yang digunaan untuk menghitung kapasitas jalan kota berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia adalah sebagai berikut: dimana: C = Kapasitas SMPjam Co = Kapasitas dasar FW = Faktor penyesuaian lebar jalan FSP = Faktor penyesuaian arah lalu lintas FSF = Faktor penyesuaian gesekan samping dan kerb Fcs = Faktor ukuran kota

2.2 Biaya Operasi Kendaraan

Biaya Operasi Kendaraam merupakan salah satu komponen penting dari suatu proyek transportasi jalan raya, selain penghematan waktu, penurunan kecelakaan, oleh karena kebanyakan proyek jalan raya bertujuan untuk menurunkan biaya operasi kendaraan, penghematan waktu perjalanan dan menurunkan tingkat kecelakaan. Komponen manfaat proyek ini telah lama dikaji metode penghitungannya. Berbagai metode diusulkan oleh para project analysts, dari yang tersederhana sampai yang tingkat ketelitiannya tinggi.

III. Review Jurnal

Pada jurnal tersebut dijelaskan bahwa dalam tabel 1 merupakan data-data kendaraan yang memiliki variable lokasi arah arus, jumlah kendaraan motor, dan kecepatan mengendarai motor. Pada tabel tersebut terdapat 3 lokasi dan 2 arah arus yang dibagi menjadi arah arus ke selatan dan arah arus ke utara, sedangkan jumlah dan kecepatan kendaraan dibagi berdasarkan jenis kendaraan yaitu sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kendaraan berjenis sepeda motor yang mengarah ke arah selatan berjumlah 2,628.11 dengan kecepatan 29.36, kendaraan berjenis kendaraan ringan berjumlah 512.33 dengan kecepatan 22.45, dan yang berjenis kendaraan berat berjumlah 13.78 dengan kecepatan 16.78 sedangkan rata-rata kendaraan yang mengarah ke utara dengan jenis kendaraan bermotor sebanyak 1,894.67 berkecepatan 29.53, jenis kendaraan ringan sebanyak 363.89 berkecepatan 23.10, dan jenis kendaraan berat 10.11 berkecepatan 16.77 Jumlah arus smpjam dengan kecepatan yang terjadi kmjam memiliki sebuah hubungan yang dilihatkan pada Gambar 1. Gambar 1 Grafik hubungan antara arus dengan kecepatan Sumber: Jurnal Teknik Sipil vol. 9 no. 1 Terlihat pada gambar tersebut hubungan antara jumlah arus dan kecepatan yang terjadi sudah sesuai dengan pemahaman dasar bahwa semakin besar arus semakin kecil kecepatannya, atau dengan kata lain kecepatan berbanding terbalik dengan besarnya arus lalu lintas. Pada tabel 2 dan tabel 3 di jurnal tersebut dijelaskan bahwa biaya operasi kendaran dibedakan menjadi tiga yaitu sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat, namun untuk biaya operasi kendaraan berat dianggap sama dengan kendaraan ringan karena jumlah data kendaraan berat tidak terlalu banyak. Biaya operasi kendaraan dihitung dengan menjumlahkan biaya pemilikan dan biaya operasi, biaya pemilikan ini dibagi menjadi penyusutan dan bunga modal, pajak dan asuransi, sedangkan biaya operasi dibedakan menjadi bahan bakar minyak, minyak pelumas, ban, pengeluaran lainlain, dan pemeliharaan dan perawatan untuk kendaraan sepeda motor memiliki biaya operasi sebesar 250.93 Rpkm sedangkan biaya operasi kendaraan jenis ringan memiliki biaya operasi sebesar 1,589.22 Rpkm. Dapat disimpulkan bahwa kondisi pengamatan jalan gejayan dilewati sejumlah 1.017,79 SMPjam untuk satu arah atau sejumlah sekitar 2.035 SMPjam dengan kapasitas jalan gejayan sebesar 6.600 SMPjam dengan 4 jalur, maka jalan gejayan dapat dikatan tidak mengalami kemacetan karena angka 2.035 SMPjam masih jauh sekali. Namun apabila dilihat dari kecepatannya, dimana kecepatan pada jalan gejayan berdasarkan kecepatan desain tipikal jalan lokal adalah sebesar 30 kmjam maka arus lalu lintas pada jalan tersebut mengalami kelambatan, kelambatan yang terjadi ditunjukkan pada tabel 4 yang berada di jurnal sebesar: sepeda motor 0.47 untuk arah utara dan 0.64 untuk arah selatan, kendaraan ringan 6.90 untuk arah selatan dan 7.55 untuk arah utara, sedangkan kendaraan berat 13.23 unuk arah selatan dan 13.27 untuk arah utara. Dari kelambatan masing-masing tipe kendaraan yang terjadi per jamnya maka dapat diperhitungkan jumlah jarak tempuh yang seharusnya dapat dilakukan atau total kelambatan yang bisa terjadi dalam kilometer. Dengan menggunakan nilai biaya opearsi kendaraan BOK masing-masing tipe kendaraan maka diperoleh nilai kerugian yang terjadi akibat kelambatan yang terjadi, misalnya sepeda motor pada tabel 5 disebutkan bahwa kerugian kelambtaan yang dihasilkan oleh sepeda motor sebesar 646,277.31 Rpjam dan untuk total kerugian kelamatan yang ditimbulkan oleh ketiga jenis sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat sebesar 11,282,482.21 Rpjam

IV. Tinjauan Kritis