13
2 Apakah spesies yang ditanam untuk reboisasi sesuai dengan ekologi
hutannya? 3
Apakah hasil hutan berupa kayu memenuhi standar minimal ekonomi apabila dilakukan pembalakanpenebangan hutan?
4 Apakah  hutan  yang  dikelola  memiliki  potensi  untuk  pengembangan
ekowisata?
Untuk menjawab pertanyaan di atas pengelola hutan memerlukan infomasi yang  akurat  agar  pengelolaan  hutan  dapat  memberikan  nilai  ekonomis
kepada  semua  pihak  yang  berada  di  sekitar  hutan  tidak  hanya  kepada pengelola hutan tetapi masyarakat sekitar hutan dan pemerintah pun dapat
menikmati  hasil  hutan  secara  ekonomi.  Informasi  dapat  terjamin keakuratannya  jika  sesuai  dengan  data  lapangan  sebenarnya. Melalui  ilmu
ukur  kayu,  yang  di  dalamnya  menerapkan  prinsip-prinsip  pengukuran kayu,  dapat  diperoleh  informasi  secara  kuantitatif  mengenai  potensi  kayu
dalam  hutan  yang  selanjutnya  dapat  berguna  dalam  pengambilan keputusan tingkat manajerial.
b. Pengukuran Dimensi
Asy’ari  dkk.  2012  menyebutkan  bahwa  pengertian  dimensi  adalah suatu  ukuran  panjang  dengan  satuan  ukuran  tertentu.  Suatu  ruang
atau  bangunan  tertentu  memiliki  dimensi  panjang,  lebar  dan  tinggi, sehingga  dimensi  yang  diukur  ini  dapat  menghasilkan  volume  atau
isi,  yaitu  hasil  perkalian  ketiga  dimensi  yang  dimiliki  ruang  atau bangunan  tersebut. Sejalan dengan pengertian tersebut, maka untuk
batang  pohon  berdiri  memiliki  dimensi  diameter  atau  keliling,  dan tinggi.  Sedangkan  untuk  pohon  rebah  atau  pohon  setelah  tebang
memiliki  dimensi  diameter  atau  keliling,  dan  panjang.  Dimensi-
14
dimensi  tersebut  yang  kemudian  dinyatakan  sebagai  dimensi  pohon yang diukur pada saat pengukuran dilakukan.
Volume  batang  biasa  dinyatakan  dalam  m
3
pada  dasarnya  adalah hasil  perkalian  dimensi  pohon  yang  diukur   diameter  atau  keliling,
dan tinggi atau panjang. Dengan demikian, volume batang bukanlah salah  satu  dimensi  dari  dimensi  pohon  yang  diukur  walaupun
volume  batang  pohon  dapat  diukur  secara  langsung  dengan menggunakan alat ukur Xylometer.
Terdapat  dua  cara  mengukur  dimensi  pohon,  baik  pohon  berdiri maupun pohon rebah, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
1 P e n g u k u r a n   l a n g s u n g    d i r e c t   m e a s u r e m e n t  .
Pengukuran  secara  langsung  ini  dapat  dilakukan  terhadap diameter  atau  keliling  batang,  baik  pohon  dalam  keadaan  berdiri
atau  rebah.  Sedangkan  tinggi  atau  panjang  hanya dapat dilakukan terhadap pohon rebah kayu bulat.
2 Pengukuran tidak langsung   estimatepenaksiran.
Pengukuran  secara  tidak  langsung  biasanya  dilakukan  dengan cara  menduga  dimensi  yang  diukur.  Cara  menduga  dimensi
dilakukan secara kasat mata atau tanpa bantuan alat pengukuran dimensi apapun. Cara ini biasa dilakukan hanya bagi orang -orang
yang berpengalaman di lapangan.
c. Lawas dan Kegunaan
Lawas  atau  ruang  lingkup  pengukuran  kayu  adalah  tatacara mengukur  dimensi  kayu  pohon,  termasuk  perhitungannya.  Oleh
sebab  itu,  ilmu  ukur  kayu  merupakan  alat  bantu  utama  dalam mempelajari pelaksanaan kegiatan kehutanan, seperti kegiatan antara  lain