Leverage Free Cash Flow Manajemen Laba

menjadikan manajemen dapat memilih berbagai metode akuntansi untuk tujuan yang dapat memaksimalkan kemakmurannya. Manajer perusahaan cenderung bertindak oportunis untuk mendapatkan pendapatan pribadi Rina dan Takiah, 2009. Penilaian tentang kondisi keuangan perusahaan dapat terlihat dari rasio leverage yang merupakan salah satu rasio yang banyak dipakai untuk meningkatkan laba perusahaan. Investor untuk melihat kemampuan dan resiko perusahaan juga salah satunya dengan rasio leverage. Dalam hal ini hubungannya dengan leverage dapat terlihat dari salah satu unsur leverage yaitu utang jangka panjang yang di akumulasikan menjadi total utang. Menurut Julia Halim 2005, semakin tinggi tingkat utang perusahaan maka manajer akan semakin banyak melakukan manajemen laba untuk menghindari pelanggaran kontrak utang. Selain rasio leverage, menurut Rina dan Takiah 2009, peluang untuk melakukan manajemen laba lebih tinggi di antara perusahaan yang memiliki tingkat arus kas bebas free cash flow rendah. Manajemen labanya berupa meningkatkan laba yang dilaporkan untuk menutupi tindakan manajer untuk optimal dalam memanfaatkan kekayaan perusahaan. Perusahaan dengan free cash flow berlebih dalam artian memiliki kas hasil operasi lebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena mereka dapat memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat diperoleh perusahaan lain. Perusahaan dengan free cash flow tinggi bisa diduga lebih survive dalam situasi yang buruk. Tindakan manajemen laba ini telah memunculkan beberapa kasus dalam pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui seperti kasus Kimia Farma Tbk dan Enron. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH LEVERAGE dan FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar pengaruh leverage terhadap manajemen laba. 2. Seberapa besar pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba. 3. Seberapa besar pengaruh leverage dan free cash flow terhadap manajemen laba.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh leverage terhadap manajemen laba. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh leverage dan free cash flow terhadap manajemen laba.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dapat menjadi salah satu sumber bahan bacaan tambahan bagi peneliti-peneliti lain yang memerlukan referensi serta bisa menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas manajer perusahaan khususnya mengenai manajemen laba. 1.4.2 Kegunaan Akademis Agar dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengembangkan disiplin ilmu akuntansi keuangan khususnya mengenai Leverage, Free Cash Flow dan Manajemen Laba serta sebagai masukan dan tambahan referensi bagi pembaca yang tertarik pada bidang analisis laporan keuangan.

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Leverage

Menurut Guinan 2010:188, arti dari leverage adalah jumlah utang yang digunakan untuk membiayai asset perusahaan. Perusahaan dengan jumlah utang lebih besar dari aset digolongkan memiliki leverage tinggi. Rasio leverage yang digunakan sebagai indikator leverage dalam penelitian ini adalah Debt to Asset RatioDebt Ratio. Menurut Irham Fahmi 2011:127, formula Debt Ratio yaitu sebagai berikut: =

2.1.2 Free Cash Flow

Menurut Warner R Murhadi 2013:48, free cash flow merupakan kas yang tersedia di perusahaan yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas. Konsep free cash flow memfokuskan pada kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi setelah digunakan untuk kebutuhan reinvestasi. Menurut Guinan 2010:131, indikator free cash flow dapat dirumuskan sebagai berikut: Free Cash Flow = Arus Kas Operasi – Belanja Modal

2.1.3 Manajemen Laba

Menurut Islahuzzaman 2012:257 mendefinisikan Manajemen Laba adalah proses penyusunan laporan keuangan bagi pihak eksternal sehingga dapat meratakan, menaikkan dan menurunkan laporan laba, dimana manajemen dapat menggunakan kelonggaran penggunaan metode akuntansi. Menurut Sri Sulistyanto 2008:165 manajemen laba dapat diukur dengan discretionary accrual. Dalam penelitian ini discretionary accrual digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat dimanipulasi oleh manajer seperti penjualan kredit. Menurut Azwir Nasir., et al. 2012, Discretionary accrual dihitung dengan rumus sebagai berikut: = Keterangan: DACpt = Discretionary accrual pada periode pengujian TACpt = Total accrual pada periode pengujian TACpd = Total accrual pada periode dasar SALEpt = Penjualan pada periode pengujian SALEpd = Penjualan pada periode dasar Secara sistematis, total accrual dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: = Keterangan: TA = Total Akrual NI = Laba Bersih CFO = Arus Kas Dari Operasi Di dalam melakukan pendeteksian adanya manipulasi laba, pada umumnya akan ditemukan dua jenis discretionary accruals, yaitu discretionary accruals positif dan negative. Menurut Sri Sulistyanto 2008:165 yang mengatakan bahwa secara empiris nilai discretionary accrual bisa nol, positif, atau negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan selalu melakukan manajemen laba dalam melakukan dan menyusun informasi keuangannya. Nilai positif menunjukkan bahwa manajemen laba dilakukan dengan pola penaikkan laba Income increasing, sedangkan nilai negatif menunjukkan manajemen laba dengan pola penurunan laba income decreasing. 2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba Muhammad Hanafi 2004:333, menyatakan bahwa leverage yang tinggi akan menyebabkan nilai pembiayaan yang juga tinggi dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja jangka panjang. Dengan kinerja tersebut, diharapkan kreditur juga akan tetap memiliki kepercayaan terhadap manajemen perusahaan. Dengan demikian, hal tersebut dapat menyuburkan perilaku opportunistic pihak manajemen terhadap laporan keuangan dengan cara melakukan manajemen laba.

2.2.2 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financial Leverage Dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Deviden Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Busra Efek Indonesia

4 52 85

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 41 85

Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 16 1

Pengaruh Profitibiltas Dan Tingkat Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 4 14

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Rasio Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015)

0 12 45

Pengaruh Leverage Dan Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

2 16 37

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11