Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Determinasi r Pengujian Hipotesis

4. Uji Autokorelasi

Berdasarkan uji Durbin-Watson Lampiran 9, Tabel 4.5 diperoleh nilai D-W sebesar 1,447. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai d L dan d U pada tabel Durbin-Watson. Untuk α = 0.05, banyak variable bebas k = 2 dan sampel n = 32, diperoleh nilai d L = 1,3039 dan d U = 1,5736. Dari nilai diatas, diketahui bahwa D-W d L , maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.

4.1.2 Koefisien Korelasi

1. Koefisien Kolerasi Leverage Terhadap Manajemen Laba

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi r Lampiran 10, Tabel 4.6 leverage terhadap manajemen laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.372. Nilai 0.372 menurut Sugiono 2010:184 berada pada interval 0,20 − 0,399 termasuk kategori rendah dengan nilai positif.

2. Koefisien Kolerasi Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi r Lampiran 11, Tabel 4.7 free cash flow terhadap manajemen laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar -0,221. Nilai -0,221 menurut Sugiono 2010:184 berada pada interval 0,20 − 0,399 termasuk kategori rendah dengan nilai negatif.

4.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 0.099 + 1,095X 1 - 0,479X 2

4.1.4 Koefisien Determinasi r

2 Dari tabel hasil output SPSS Lampiran 12, Tabel 4.8, diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,272 atau 27,2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel leverage dan free cash flow secara simultan memberikan pengaruh terhadap manajemen laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 27,2, sedangkan sisanya sebesar 72,7 merupakan pengaruh atau kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti diluar penelitian seperti initial public offering IPO, good corporate governant GCG dan ukuran perusahaan. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial maka dilakukan perhitungan Lampiran 13, Tabel 4.9. • Pengaruh Parsial Leverage Terhadap Manajemen Laba Diketahui nilai koefisien determinasi leverage terhadap manajemen laba sebesar 18.64, yang artinya variable leverage secara parsial mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba sebesar 18.64, dan sisanya sebesar 81.36 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti initial public offering IPO, good corporate governant GCG, ukuran perusahaan, dan lain lain. • Pengaruh Parsial Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba Diketahui nilai koefisien determinasi free cash flow terhadap manajemen laba sebesar 8.55, yang artinya variable free cash flow secara parsial mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba sebesar 8.55, dan sisanya sebesar 91.45 dipengaruhi oleh seperti initial public offering IPO, good corporate governant GCG, ukuran perusahaan, dan lain lain.

4.1.5 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F

Berdasarkan output SPSS Lampiran 14, Tabel 4.10, nilai F hitung lebih besar dari F tabel 5.421 3,33 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya leverage dan free cash flow secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t • Dari tabel output SPSS Lampiran 15, Tabel 4.11, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel 2.984 2,04 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial Leverage berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X 1 tampak pada Lampiran 15, Gambar 4.7. • Dari tabel output SPSS Lampiran 15, Tabel 4.11, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel -2.306 -2,04 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial free cash flow berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika digambarkan, nilai t hitung dan t tabel untuk pengujian parsial X 2 tampak pada Lampiran 16, Gambar 4.8.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financial Leverage Dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Deviden Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Busra Efek Indonesia

4 52 85

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 92 161

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 41 85

Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 16 1

Pengaruh Profitibiltas Dan Tingkat Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 4 14

Pengaruh Kebijakan Dividen dan Rasio Leverage Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2015)

0 12 45

Pengaruh Leverage Dan Free Cash Flow Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

2 16 37

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11