Alat Penelitian Bahan Penelitian Lokasi Penelitian Metode Penelitian Diagram Alir Penelitian Parameter Penelitian Prosedur Pembuatan Sampel Keramik 1

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Alat Penelitian

1 Neraca Digital berfungsi untuk mengukur massa bahan dan sampel. 2 Mesin pembakar Tungku berfungsi untuk membakarsintering sampel. 3 Ayakan 100 mesh berfungsi mengayak butiranmemisahkan butiran kasar dan butiran halus. 4 Mesin uji kuat tekan Universal Tensile Machine befungsi untuk mencetak sampel dan digunakan untuk pengujian kuat tekan sampel. Merek : Maekawa Testing Machine MFFG. CO. 5 Mesin uji kekerasan Hardness Tester Vickers berfungsi untuk pengujian kekerasan. 6 Cetakan berbentuk silinder dengan ukurann diameter luar 50,09 mm, diameter dalam 30,24 mm dan tinggitebalnya 59 cm. 7 Jangka sorong Vernier Caliver berfungsi untuk mengukur diameter dan tinggi sampel. 8 Specimen dryer berfungsi untuk mengeringkan cetakan.

3.2. Bahan Penelitian

1 Dreg, Grit, Dan Biosludge diperoleh dari PT.Toba Pulp Lestari TPL Desa Sosor Ladang, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Tobasamosir. 2 Bentonit diperoleh dari Desa Sabam Sirait,Kecamatan Parmaksian,Kabupaten Tobasamosir. 3 Air dari PDAM Tirtanadi Medan

3.3. Lokasi Penelitian

Literatur dilakukan : Perpustakaan Universitas, USU Medan

3.4. Metode Penelitian Diagram Alir Penelitian

Ditimbang Digiling Diayak lolos 100 mesh Diaduk Ditekan Sampel keramik Dipanaskan 900 C dan ditahan 30 menit Karakterisasi Bahan Sifat fisis Sifat mekanika Hasil Kekerasan Kuat tekan Porositas Susut bakar Densitas XRD Kesimpulan Biosludge Tanah liat Grid Dreg

3.5. Parameter Penelitian

Parameter adalah ukuran data yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang menjadi parameter dalam penelitian ini adalah: 1 Porositas 2 densitas 3 Susut bakar 4 Kuat tekan 5 Kuat Impak Table 3.1. Komposisi bahan Bentonit Grit Dreg Biosludge 50 22,5 22,5 5 60 17,5 17,5 5 70 12,5 17,5 5 80 7,5 7,5 5 90 2,5 2,5 5 100

3.6. Prosedur Pembuatan Sampel Keramik 1

Pengeringan Limbah Padat Pulp yang terdiri dari padatan Dreg dan Grit dikeringkan dan biosludge atau dibakar sampai dengan menggunakan Furnace dan bahan baku bentonit dikeringkan sehingga kita dapatkan : Gambar.3.1. Limbah Padat Dreg Gambar.3.2 Limbah Padat Grit Gambar. 3.3. Limbah Padat Biosludge Gambar. 3.4. Bentonit tanah liat 2 Penggilingan Bentonit dan Limbah Padat Pulp yang sudah dikeringkan digiling dengan menggunakan alat penggiling. 3 Pengayakan Bentonit dan Limbah Padat Pulp yang sudah dihaluskan diayak. Hasil pengayakan berupa serbuk halus 100 mesh. 4 Pencampuran a Setelah bahan – bahan dipersiapkan, kemudian ditimbang sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. pada table 3.2 b Setaip bahan diaduk dan kemudian ditambahkan air secukupnya hingga merata Homogen seluruhnya Table. 3.2. Komposisi Campuran Bentonit Dan limbah padat pulp Kode sampel uji Komposisi Campuran Sampel Uji Bentonit gram Dreg gram Grit gram Biosludge gram 1 100 2 90 2.5 2.5 5 3 80 7,5 7,5 5 4 70 12.5 12.5 5 5 60 17.5 17.5 5 6 50 22.5 22.5 5 5 Pembentukan sampel Pencetakan sampel uji dilakukan dengan alat tekan atau menggunakan dengan metode dry pressing. Serbuk yang telah dicampur merata ditambah dengan air dituang ke dalam cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter luar 50,09 mm, diameter dalam 30,24 mm dan tinngi 59 cm. kemudian ditekan dengan beban sebesar 5 ton selama 120 detik hingga padat. Setelah sampel selesai dibentuk, sampel diikeringkan selama 1x24 jam, . pengeringan dilakukan untuk mencegah keretakan pada saat pembakaran. Pengeringan dilakukan dengan suhu ruangan tanpa ada sinar matahari secara langsung. 6 Pembakaran sampel Proses pembakaran merupakan tahapan yang paling penting dalam untuk menghasilkan produk-produk keramik yang baik harus lah diperhatikan pembakaran keramik. Beberapa faktor yang diperhatikan dalam proses dan mekanisme pembakaran keramik adalah : jenis bahan, komposisi bahan, ukuran partikel, suhu dan lamanya pembakaran. Sebelum melakukan pembakaran, sebelumnya dilakukan pengukuran diameter, tinggi sampel dengan jangka sorong dan menimbang massa sampel dengan menggunakan neraca digital, yang akan digunakan untuk data pada pengujian susut bakar ddan porositas. Kemudian dimasukkan ke tungku pembakaran dengan suhu pembakan 900 o Setelah pembakaran, sampel keramik didinginkan. Pendinginan dilakukan secara perlahan-lahan, dengan membiarkan sampel di dalam tungku pembakaran, yang dalam keadaan off, kemudian dikeluarkan untuk dilakukan pengukuran-pengukuran. C dan waktu penahanan 30 menit.

3.7. Alat Pengumpul Data Penelitian