Unsur intrinsik, yaitu unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam cerita itu
                                                                                RPP CERITA PENDEK KURIKULUM  2013 SM K M UHAM M ADIYAH 1 PRAM BANAN KLATEN 17
hanya  muncul sekali  atau beberapa kali dalam  cerita dengan porsi penceritaan pendek.
Tokoh  juga  dapat  dibedakan  berdasarkan  fungsi  penampilan  tokoh dalam  keseluruhan  cerita,  yakni  tokoh  protagonis,  tokoh  antagonis,  dan  tokoh
tritagonis.  Tokoh  protagonis  adalah  tokoh  yang  kita  kagumi,  tokoh  yang merupakan refleksi dari norma dan nilai yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis
menampilkan  sesuatu  yang  sesuai  dengan  pandangan  dan  harapan  pembaca. Tokoh yang menjadi penyebab terjadinya konflik disebut tokoh antagonis. Pada
umumnya  tokoh  antagonis  selalu  beroposisi  berlawanan  dengan  tokoh protagonis,  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Dalam  bahasa  yang
sederhana, kalau tokoh protagonis memunculkan perilaku kepahlawanan hero, tokoh  antagonis  melahirkan  perilaku  yang  dianggap  antipati  jahat.  Ada  pula
yang disebut dengan tokoh tritagonis, yakni tokoh penengah.
3 Setting latar
Unsur yang menunjukkan kepada kita di mana dan kapan kejadian-kejadian dalam cerita berlangsung disebut latar. Deskripsi latar dalam karya sastra secara
garis  besar  dapat  dikategorikan  dalam  tiga  bagian,  yakni  latar  tempat,  latar waktu, dan latar sosial.
Latar  tempat  adalah  hal  yang  berkaitan  dengan  masalah  geografis,  latar waktu  berkaitan  dengan  masalah  historis,  dan  latar  sosial  berkaitan  dengan
kehidupan  kemasyarakatan.  Latar  tempat  menyangkut  deskripsi  tempat  suatu peristiwa cerita terjadi.  Latar  waktu  mengacu  kepada  saat  terjadinya  peristiwa
dalam  plot  secara  historis.  Rangkaian  peristiwa  tidak  mungkin  terjadi  jika dilepaskan dari perjalanan waktu, yang dapat berupa  jam,  hari, tanggal,  bulan,
tahun bahkan zaman tertentu yang melatarbelakanginya. Latar suasana merupakan deskripsi mengenai suasana atau keadaan dalam
peristiwa  yang  diceritakan  dalam  cerpen.  Latar  suasana  dapat  dideskripsikan secara  umum,  misalnya  menyedihkan,  menyenangkan,  mengharukan,  dan
lainnya.
4 Alur
Alur  atau  plot  merupakan  urutan  jalannya  cerita.  Secara  umum,  alur dibedakan  menjadi  tiga  macam,  yakni  alur  maju,  alur  mundur,  dan  alur
campuran. Dalam alur maju, jalannya cerita diungkapkan secara berutan mulai dari  awal  cerita  sampai  akhir  cerita.  Dalam  alur  mundur,  jalannya  cerita
diungkapkan  dari  akhir  cerita  akibat  dari  suatu  peristiwa    menuju  pada
RPP CERITA PENDEK KURIKULUM  2013 SM K M UHAM M ADIYAH 1 PRAM BANAN KLATEN 18
penyebab  terjadinya  peristiwa  atau  dengan  kata  lain  mengungkap  peristiwa yang kini terjadi akibat adanya peristiwa  masa  lampau.  Sedangkan dalam alur
campuran,  jalannya  cerita  diungkapkan  secara  acak,  misalnya  bagian  tengah- awal-akhir.
5 Sudut pandang point of view
Sudut  pandang  adalah  posisi  pengarang  dalam  cerita  pendek.  Sudut pandang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu sudut pandang orang pertama
akuan dan sudut pandang orang ketiga diaan. Dalam  sudut  pandang  orang  pertama  akuan,  pengarang  memposisikan
dirinya berada di dalam cerita dan ia menceritakan peristiwa yang dialami oleh dirinya  sendiri.  Dalam  sudut  pandang  orang  pertama  akuan,  biasanya
pengarang menggunakan kata ganti aku. Dalam  sudut  pandang  diaan,  pengarang  memposisikan  dirinya  berada  di
luar cerita dan  ia  menceritakan peristiwa  yang dialami oleh orang  lain. Dalam sudut  pandang  orang  ketiga  diaan,  biasanya  pengarang  menggunakan  kata
ganti dia.
6 Amanat
Amanat  adalah  pesan  yang  disampaikan  pengarang  kepada  pendengar lewat  cerita.  Amanat  adalah  ajaran  moral  atau  pesan  yang  ingin  disampaikan
oleh  pengarang  melalui  karyanya.  Sebagaimana  tema,  amanat  dapat disampaikan  secara  implisit  yaitu  denga  cara  memberikan  ajaran  moral  atau
pesan  dalam  tingkah  laku  atau  peristiwa  yang  terjaidi  pada  tokoh  menjelang cerita  berakhir,  dan  dapat  pula  disampaikan  secara  ekplisit  yaitu  dengan
penyampaian  seruan,  saran,  peringatan,  nasehat,  anjuran,  atau  larangan  yang berhubungn dengan gagasan utama cerita.
                