Parkinsonisme Meilina, S.Ked 406080067
II. GAMBARAN KLINIS 1. Tremor
Tremor pada penyakit Parkinson sering timbul unilateral dan terbatas pada satu ekstremitas atas selama berbulan-bulan dan kadang sampai bertahun-tahun.
Tremor biasanya bermula di satu ekstremitas atas dan kemudian melibatkan ekstremitas bawah pada sisi yang sama. Beberapa waktu kemudian sisi lainnya
juga terlibat dengan urutan yang serupa. Tremor mula-mula terlihat pada jari-jari dan ibu jari dengan gerakan seperti membuat pil pill rolling tremor. Frekuensi
tremor Parkinson berkisar antara 4-7 gerakan per menit. Tremor terutama timbul bila penderita dalam keadaan istirahat resting tremor dan dapat ditekan
sementara bila ekstremitas digerakkan. Tremor dapat menjadi hebat dalam keadaan emosi dan menghilang bila tidur.
2. Rigiditas
Pada stadium dini, rigiditas otot terbatas pada satu ektremitas, dan hanya terdeteksi pada gerakan pasif. Salah satu gejala dini rigiditas ialah hilangnya
gerak asosiasi lengan bila berjalan.
3. Bradikinesia
Pada bradikinesia gerakan volunter menjadi lamban, dan memulai suatu gerakan menjadi sulit. Sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lamban
mengenakan pakaian, lambat mengambil suatu objek.
4. Wajah Parkinson
Bradikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka serta mimik muka. Muka menjadi seperti topeng.
5. Mikrografia
Bila tangan yang dominan yang terlibat, maka tulisan secara gradual menjadi kecil dan rapat.
6. Sikap Parkinson
Bradikinesia mengakibatkan langkah menjadi kecil, yang khas pada penyakit Parkinson. Pada stadium yang lebih lanjut sikap penderita dalam keadaan fleksi.
Kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung melengkung ke depan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan.
7. Bicara
Rigiditas dan bradikinesia otot pernafasan, pita suara, otot faring, lidah, dan bibir mengakibatkan berbicara atau pengucapan kata-kata yang monoton dengan
volume yang kecil, yang khas pada penyakit Parkinson.
8. Disfungsi Otonom
Disfungsi otonom mungkin disebabkan oleh menghilangnya secara progresif neuron di ganglia simpatetik. Ini mengakibatkan keringat yang berlebihan,
gangguan sfingter terutama inkontinensia, dan hipotensi ortostatik.
9. Sialorrhea
Banyak pasien yang mengalami sekresi ludah berlebihan.
10. Gerakan Bola Mata
Mata kurang berkedip, melirik ke atas terganggu sehingga konvergensi menjadi sulit. Gerakan bola mata mengikuti terganggu dan gerakan mata sakadik
kualitasnya tidak mulus „jerky“.
11. Refleks Glabela
Dilakukan dengan jalan mengetok di daerah glabela berulang-ulang. Pasien dengan Parkinson tidak dapat mencegah mata berkedip pada tiap ketokan.
12. Membeku
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009
174
Parkinsonisme Meilina, S.Ked 406080067
Pada keadaan penyakit yang lanjut pasien tiba-tiba bisa terhenti bila sedang berjalan “membeku” sehingga bisa jatuh terjungkal dan mengalami kesulitan
untuk memulai lagi berjalan.
13. Demensia
Penyakit yang berkelanjutan menyebabkan timbulnya demensia. Penderita penyakit Parkinson idiopatik banyak menunjukkan perubahan status mental
selama perjalanan penyakitnya. Disfungsi visuospasial merupakan defisit kognitif yang sering dilaporkan pada penyakit Parkinson.
III. STADIUM PENYAKIT PARKINSON