sering dilakukan oleh kelompok penekan untuk mendapatkan porsi pemberitaan yang lebih banyak. Publisitas yang dikehendaki oleh serikat buruh tentu saja
adalah publisitas tuntutan yang mereka suarakan, seperti tuntutan kenaikan upah serta jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. Publisitas yang demikian ini
diharapkan dapat menaikkan posisi tawar serikat buruh ketika berhadapan dengan pemerintah. Sayangnya, bukan tuntutan yang memperoleh publisitas, melainkan
aksi kekerasan yang terjadi dalam unjuk rasa. Jika porsi publisitas yang berkaitan dengan aksi kekerasan dalam unjuk rasa lebih banyak daripada tuntutan yang
disuarakan, maka sesungguhnya tujuan untuk mendapatkan publisitas tidak tercapai.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat buruh di Batam umumnya terjadi secara massif dalam dua waktu, yakni pada peringatan Hari Buruh
Internasional tanggal 1 Mei dan di penghujung tahun. Aspirasi yang mengemuka terutama adalah standar gaji yang masih belum layak, kondisi kerja yang tidak
baik, dan penghapusan tenaga kerja alih daya out sourching. Langkah pemerintah yang masih jauh dari harapan belum mampu
mengatasi masalah perburuhan di Batam. Isu perburuhan yang semakin tidak terkontrol ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial Batam sebagai
daerah investasi.
2.2 Solusi yang Pernah Diterapkan
Walikota Batam menghadirkan solusi dalam mengatasi permasalahan perburuhan berupa Lembaga Kerja Sama LKS Tripartit sejak tahun 2012 hingga
sekarang. LKS Tripartit didirikan sebagai solusi setelah terjadinya aksi anarkis buruh dalam unjuk rasa pada tahun 2011.
LKS Tripartit adalah lembaga yang bertumpu pada meleburnya unsur pengusaha, buruh dan pemerintah. LKS Tripartit ini ditujukan untuk membahas
semua permasalahan ketenagakerjaan yang ada melalui rapat dan pertemuan yang digelar setiap dua bulan, dalam rangka untuk membangun hubungan multilateral
agar berbagai permasalahan ketenagakerjaan bisa diantisipasi sejak awal. Namun upaya pemerintah dengan melahirkan LKS Tripartit ini belum
efektif, dibuktikan dengan semakin tidak terkendalinya situasi perburuhan di
Batam. Tidak efektifnya LKS Tripartit sebagai solusi dikarenakan pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator dalam lembaga tersebut. Selain itu, LKS
Tripartit yang terdiri atas tiga unsur, yakni pemerintah, pengusaha dan buruh, terlihat tidak adil jika dilihat dari sisi buruh. Karena berdasarkan pemikiran
Marxist, pemerintah dan pengusaha adalah penguasa alat produksi. Oleh karena itu, di dalam lembaga tersebut buruh tetap berada pada posisi yang
termarginalkan. Alhasil, kebijakan-kebijakan yang dihasilkan oleh LKS Tripartit tentu saja sering tidak menguntungkan bagi buruh.
2.3 Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki melalui Gagasan Baru
Selama ini, buruh yang diwakili oleh Serikat Buruh hanya fokus pada satu nilai berita, yakni kriminalitas. Padahal dengan melakukan aksi-aksi kriminalitas
malah akan mencoreng citra Serikat Buruh, sehingga akan mendapatkan penolakan dari masyarakat. Penolakan dari masyarakat ini, tentu saja dapat
mengurangi jumlah massa buruh sebagai kelompok penekan. Selain itu, unjuk rasa anarki juga dapat memberi dampak buruk bagi masyarakat kota Batam secara
umum. Maka melalui gagasan ini, buruh dapat menyampaikan aspirasi dan aduannya ke sebuah lembaga khusus yang memang menaruh konsentrasi pada isu-
isu perburuhan dan bekerja secara independen. Lembaga Kerja Sama LKS Tripartit yang dilahirkan pemerintah sebagai
solusi sebelumnya, merupakan lembaga yang terlalu ―elit‖ bagi buruh. Oleh
karena itu, menjadi sangat penting memperbaiki lembaga ini agar benar-benar dapat menjadi saluran komunikasi bagi buruh dalam menyampaikan aspirasinya.
Jika lembaga ini benar-benar dapat menjalankan fungsinya dengan adil dan benar, tentu saja akan efektif dalam mengurangi aksi unjuk rasa buruh yang berdampak
negatif bagi stabilitas dan kondusifitas Batam sebagai daerah investasi. Melalui kampanye, penggerak gagasan dapat membentuk persepsi
masyarakat agar peduli dan mau turut andil dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas kota Batam. Dengan terbentuknya persepsi ini, maka masyarakat
akan menggalang kekuatan untuk mencegah dan menolak aksi-aksi yang mengancam kenyamanan kota Batam. Selain itu, masyarakat akan dengan mandiri
bergerak melakukan evaluasi atas kinerja pemerintah dan membantu pemerintah
dalam memberi ide-ide pembangunan agar Batam senantiasa memiliki daya tarik lebih untuk menarik lebih banyak investasi, dalam rangka menjaga terpenuhinya
lapangan kerja.
2.4 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Implementasi