Desain Penelitian Tes Lari Cepat Sprint 50 Meter

Khalid Mawardi, 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena melaui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian, menurut Sugiyono 2012, hlm. 80 “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya”. Maka dari itu, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola usia dini KU 14 PSBUM UPI

3.2.2 Sampel Penelitian

Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk menegangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi , menurut Sugiyono 2012, hlm. 82 “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik random sampling, mengenai hal ini Hamid Darmadi 2012, hlm. 48, menyatakan random sampling merupakan teknik penentuan sampel acak adalah dimana elemen sampelnya ditentukan berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya dilakukan secara acak, sampel yang diperoleh dengan random sampling disebut random sampel. Berdasarkan penjelasan tersebut dalampenelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 atlet.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung didalamnya. Dalam suatu penelitian perlu terdapat suatu desain penelitian yang sesuai denganvariabel-variabel yang terkandung dalam tujuan dan hipotesis penelitian untuk diuji kebenarannya. Desain penelitian merupakan Khalid Mawardi, 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rancangan tentang cara menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian pada gambar r = Hubungan Gambar 3.1 Desain Penelitian Ket: X : Kebugaran Jasmani Y : Percaya Diri Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian Sumber : Arikunto 2002, hlm. 125 Kebugaran Jasmani X Percaya Diri Y Populasi Sampel Angket Percaya Diri Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Pengolahan Data dan Analisis Kesimpulan Instrumen Khalid Mawardi, 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Instrumen Peneltian

Untuk pengumpulan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes kebugaran jasmani yaitu Tes Kebugaran Jasmani Indonesia TKJI dan angket sebagai alat pengumpul datanya.

3.4.1 Tes Kebugaran Jasmani TKJI

a. Tes Lari Cepat Sprint 50 Meter

Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan lari. Alat dan fasilitas terdiri dari : Lintasan lari, Bendera, Peluit, Alat tulis, Stopwatch. Pelaksanaan tes lari 50 meter adalah sebagai berikut : 1. Sikap permulaan Peserta berdiri dibelakang garis start. 2. Gerakan  Pada aba-aba “ Siap “ peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari. lihat gambar 1  Pada aba- aba “ Ya “ peserta lari secepat mungkin menuju garis finish dengan menempuh jarak 50 meter. Sumber: Kemendiknas, 2010 Gambar 3.3 Khalid Mawardi, 2016 HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERCAYA DIRI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Lari masih bisa diulang bila  Pelari mencuri start  Pelari tidak melewati garis finis  Pelari terganggu dengan pelari yang lain 4. Pengukur waktu Pengukuran waktu dilakukan mulai saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finis 5. Pencatat hasil  Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jara 50 meter, dalam satuan waktu detik.  Waktu dicatat satu angka dibelakang koma. Kriteria yang digunakan dalam tes lari sprint, berdasarkan kelompok umur, usia, dan jark tempuh, seperti terlihar pada tabel 3.1. Umur 13 sd 15 Tahun Nilai Putra Putri sd – 6.7 detik sd – 7.7 detik 5 6.8 – 7.6 detik 7.8 – 8.7 detik 4 7.7 – 8.7 detik 8.8 – 9.9 detik 3 8.8 – 10.3 detik 10.9 – 11.9 detik 2 10.4 - dst 12.0 - dst 1 Table 3.1 kriteria tes lari cepat.

b. Tes Pull Up