VISI DAN MISI PENGANTAR

Adapun Visi Desa Kalibeji sebagai berikut : “ TERWUJUDNYA DESA PERTANIAN YANG MASYARAKATNYA MAJU DAN DINAMIS MENUJU KESEJAHTERAAN BERSAMA TERPENUHI PELAYANAN DASARNYA SECARA ADIL YANG DIDUKUNG DENGAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN TRANSPARAN SERTA DIDUKUNG APARAT YANG BERSIH DAN BERWIBAWA SERTA TAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA “ Sedangkan Misi Desa Kalibeji adalah : 1. Meningkatkan sarana pertanian dan perekonomian yang ada di Desa. 2. Menyelenggarakan sistem pelayanan dasar dalam Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan secara adil dan transparan. 3. Mendorong tercapainya Lembaga Perekonomian Desa yang profesional dan meningkatkan derajat kehidupan masyarakat. 4. Mendorong kegiatan dunia usaha guna menciptakan lapangan kerja. 5. Mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi Desa sesuai dengan Potensi Desa. 6. Menciptakan keamanan yang kondusif untuk melakukan kegiatan usaha. 7. Mendorong terbentuknya sikap dan perilaku anggota masyarakat di Pemerintahan Desa yang menghormati dan menjunjung tinggi hukum yang berlaku. 8. Mengerakkan kegiatan sosial dan keagamaan untuk lebih meningkatkan kualitas Keimanan dan Ketaqwaan. 9. Menghargai Musyawarah dan Keputusan sesuai dengan keadilan yang melibatkan perempuan serta anak dan remaja.

BAGIAN II GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APB Desa secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk penetapannya. RAPB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran ini merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa, sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian-penyesuaian secara menyeluruh sampai pada teknis implementasinya.

A. PENDAPATAN DESA

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa, Bagian Dana Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga yang tidak mengikat. Adapun asumsi Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp. 193.532.400,- Seratus sembilan puluh tiga juta lima ratus tiga puluh dua ribu rupiah, yang berasal dari : No Sumber Perkiraan 1 Pendapatan Asli Desa sebesar Rp. 92.600.000; 1.1. Bengkok 1.2. Kemakmuran 1.3. Pasar Desa 1.4. Swadaya 1.5. Pungutan Rp. 63.760.000; Rp. 28.640.000; Rp. 0; Rp. 0; Rp. 14.700.000; II Pendapatan Desa sebesar Rp. 86.232.000,- 1 ADD Rp. 31.290.356; 2 TAPD Rp. 40.692.000,- 4 Bantuan Keuangan dari Kabupaten Rp. 4.250.000; 5 Bantuan Gubernur Rp. 7.000.000; 6 Hibah 7 Sumbangan Pihak Ketiga Rp. 3.000.000,- 8 Total Pendapatan Desa Rp. 193.532.400,-

B. BELANJA DESA

Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja Desa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Belanja Langsung meliputi : a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal Sedangkan Belanja Tidak Langsung meliputi : a. Belanja PegawaiPenghasilan Tetap; b. Belanja Subsidi; c. Belanja Hibah Pembatasan Hibah; d. Belanja Bantuan Sosial; e. Belanja Bantuan Keuangan; f. Belanja Tak Terduga;