METODOLOGI PENELITIAN Perbandingan Kinerja Simpang Bersinyal Berdasarkan Program Kaji Dan Sidra (Studi Kasus Simpang Setia Budi - Dr Mansyur Dan Dr Mansyur - Jamin Ginting)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam menyusun karya tulis ini diperlukan suatu metodologi yang baik dan terencana agar dalam pelaksanaannya dapat dengan mudah dilakukan. Metodologi diperlukan untuk dapat dijadikan sebagai pegangan dalam pelaksanaan penelitian tersebut baik dilapangan ataupun dalam penyusun karya ilmiah ini.

3.1 STRUKTUR KERJA

Dari studi pustaka diketahui faktor-faktor seperti volume lalu lintas, kecepatan, faktor konversi, tipe-tipe persimpangan, teknik-teknik survei, dan lain-lain, kemudian dilakukan pengamatan lapangan dan faktor-faktor tersebut diseleksi menurut kondisi pelaksanaan yang dapat dilakukan. Pada saat pengamatan dilapangan hendaklah dilakukan seara cermat dan teliti agar kesalahan dalam pengumpulan data dapat dihindari dan pengamatan di lapangan ini dilakukan oleh teman-teman mahasiswa angkatan 2007 dan 2010. Dan data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Volume lalu lintas, meliputi kendaraan mobil penumpang, bistruk, sepeda motor dan becaksepeda. 2. Siklus waktu, meliputi waktu hijau, kuning dan merah 3. Fase 4. Spot speed, meliputi pencatatan waktu tempuh kendaraan untuk suatu jarak tertentu Universitas Sumatera Utara 5. Arus padat, meliputi pencatatan waktu tempuh kendaraan untuk suatu kondisi tertentu dari kendaraan untuk suatu kondisi tertentu dari kendaraan ke empat sampai dengan kendaraan ke-n, dan 6. Lebar jalan. Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan program komputer baik sidra Signalised and unsignalised Intersection Design Research Aid maupun KAJI Kapasitas Jalan Indonesia guna mendapatkan hasil tundaan delay, antrian queues, derajat kejenuhan degree of saturation , kapasitas capacity dan tingkat pelayanan level of servis. Hasil analisa dari keduanya kemudian dibandingkan antara yang satu dengan yang lain, dan dicari persamaan maupun perbedaan dari kedua analisa tersebut dan dicari juga keunggulan ataupun kelemahan dari analisa Sidra ataupun KAJI. Kemudian dicari alternatif- alternatif perbaikan seperti pangaturan siklus waktu secara maksimal atau memperlebar jalan dan lain-lain. Adapun dalam penelitian ini hanya dibatasi dengan peninjauan hasil Sidra berdasarkan tundaan, panjang antrian, derajat kejenuhan, kapasitas dan tingkat pelayanan. Pada komponen lain seperti pemakaian bahan bakar dan tingkat polusi yang terjadi tidak dihitung karena keterbatasan waktu. Demikian halnya dengan hasil dari Kaji, peninjauan juga didasarkan pada besarnya tundaan, panjang antrian, derajat kejenuhan, kapasitas, dan tingkat pelayanan. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian pengamatan lapangan KAJI Tundaan dan LOS Antrian Perhentian Derajat kejenuhan Kapasitas Data-data yang dibutuhkan Volume Lalu Lintas Siklus Waktu Fase Spot Speed Lebar Jalan Analisa Data Persamaan dan perbedaan antara SIDRA dan KAJI Solusi persimpangan SIDRA Tundaan dan LOS Antrian Perhentian Derajat kejenuhan Kapasitas Studi Literatur Universitas Sumatera Utara

3. 2 STUDI DAERAH

Studi area dilakukan di persimpangan-persimpangan di Surabaya yang ada lampu lalu lintasnya signalized intersection dan meliputi 2 persimpangan yang diambil berdasarkan faktor kepadatan lalu lintas dari hasil pengamatan di lapangan, sehingga dapat digunakan untuk mewakili persimpangan-persimpangan padat di kota Medan. Gambar 3.2 daerah studi Dua persimpangan pada gambar di atas adalah sebagai berikut: 1. Persimpangan Setia Budi – Dr. mansyur Merupakan persimpangan pertigaan t-intersection, bersinyal tiga fase. Persimpangan ini memiliki arah pergerakan movement description sebagai berikut:  Setia budi Tanjung Sari : lurus dan kanan Universitas Sumatera Utara  Setia budi Tanjung Rejo : lurus dan LTOR kiri  Dr. mansyur : LTOR kiri dan kanan 2. Persimpangan Dr. mansyur – Jamin Ginting Merupakan persimpangan pertigaan t-intersection, bersinyal tiga fase. Persimpangan ini memiliki arah pergerakan movement description sebagai berikut:  Jamin ginting siti hajar: lurus dan kanan  Jamin ginting padang bulan: lurus dan LTOR kiri  Dr.mansyurUSU: LTOR kiri dan kanan

3. 3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

7. Mengetahui data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan dan Dinas Perhubungan Kota Medan, data volume lalu lintas dan data geometri. 8. Mendapatkan data primer dalam penelitian ini yang diambil dari survei satu hari pada jam sibuk pagi dan sore.  waktu pelaksanaan survei jam 06:00 WIB sampai dengan 08:00 WIB dan sore dimulai jam 17:00 WIB sampai dengan 19:00.  Peralatan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah: - Stopwatch: digunakan dalam menghitung interval waktu pada saat pengamatan. - Counter: digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan dalam pengamatan volume lalu lintas. Universitas Sumatera Utara - Tali meteran: digunakan untuk mengukur panjang jarak untuk pengamatan spot speed, mengukur lebar jalan efektif, lebar median, dan lebar jalur. - Cara pengambilan data lapangan meliputi data volume lalu lintas yaitu volume lalu lintas dihitung dengan jarak interval waktu lima belas menit pengamatan dan di ikuti interval yang lainnya sampek dengan dua jam. Setiap persimpangan dihitung berapa banyak kendaraan yang belok kiri, lurus dan kanan.  Pada persimpangan dihitung siklus waktunya dengan menggunakan stopwatch, meliputi waktu hijau, kuning, merah, dan total siklus waktunya.  Fase pada setiap persimpangan diamati jumlah fasenya dari lampu lalu lintas dan digambarkan fase tersebut di dalam form data.  Lebar jalan dilakukan pada pagi hari kira-kira pukul 05:00 - 05:30 WIB, dan pengukuran ini dilakukan sebelum pengamatan volume lalu lintas 9. Data primer dan sekunder dianalisis hingga siap digunakan sebagai input data untuk tahapan pemasukan data pada program KAJI dan SIDRA. 10. Analisa ini bertujuan untuk mencari besar tundaan, tingkat pelayanan LOS, antrian queues, derajat kejenuhan degree of saturation dan kapasitas capacity dari tiap persimpangan. 11. Setelah data input didapat maka data tersebut dimasukkan kedalam program KAJI dan SIDRA kemudian data output yang diperlukan dibandingkan serta dicari persamaan dan perbedaan dari kedua program tersebut. Universitas Sumatera Utara 12. Pada akhirnya akan diketahui persamaan dan perbedaan pada kedua program sehingga dapat diambil kesimpulan dalam penggunaan kedua program dalam aplikasinya pada persimpangan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

12 124 268

Analisa Kinerja Simpang Lengan Empat Bersinyal Dengan Menggunakan Program KAJI dan SIDRA (Studi Kasus: Simpang Pondok kelapa, Medan)

16 167 126

ANALISIS KINERJA SIMPANG MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK KAJI DAN PTV VISTRO (STUDI KASUS : SIMPANG BERSINYAL DAN TAK BERSINYAL PERKOTAAN JEMBER)

5 45 18

ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Jln. RA. Kartini – Jln dr. Setia Budi – Jln HOS Cokro Aminoto, Pekalongan, Jawa Tengah).

0 3 14

PENDAHULUAN ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Jln. RA. Kartini – Jln dr. Setia Budi – Jln HOS Cokro Aminoto, Pekalongan, Jawa Tengah).

0 4 5

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Jln. RA. Kartini – Jln dr. Setia Budi – Jln HOS Cokro Aminoto, Pekalongan, Jawa Tengah).

0 4 9

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS SIMPANG EMPAT BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Jln. RA. Kartini – Jln dr. Setia Budi – Jln HOS Cokro Aminoto, Pekalongan, Jawa Tengah).

0 5 36

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta).

0 2 17

PENDAHULUAN Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta).

0 1 4

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Berhimpit (Studi Kasus Simpang Dr. Rajiman Laweyan, Surakarta).

0 1 10