Evaluasi Karakter Hortikultura Lima Belas Genotipe Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) yang ditanam tanpa Naungan di Musim Hujan
EVALUASl KARAMTER HORTlKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAl MERAH (Capsicum annuum L.)
YANG DITANAM TANPA NAUNGAN Dl MUSlM HUJAN
OLEH :
ADE EMILDA
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Kenangan Kccif Ontok Pak Sakim
atar cra& toa sebijak dan setulos ayahando da" ibonda,
atas saodara scbaik abang dan adik-adikko.
Karya ini kupersembahkan ontok mereka.
ADE E M E D A . A 31.1195. Evaluasi Karakter Hortikuttura Lima Belas Genotipe
Cabai Merah (Cnpsiczmnz annzizim L) yang Ditanam Tanpa Naungan Di Musim Hujan.
(dibawah bimbingan Dr. Ir. SUDARSONO, M.Sc).
Cabai merah (Capsicum nnnzrzmz L.) merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah tropik dan sub tropik. Budidaya
cabai merah di Indonesia hampir dilakukan di seluruh daerah. Cabai merah dapat
dimanfaatkan dalam bentuk cabai segar, kering, maupun olahan.
Produksi cabai merah di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi
kebutuhan konsumen. Rendahnya produksi cabai ini disebabkan teknik budidaya
yang belum optimal, minimnya benih bermutu, tingginya serangan hama dan
penyakit, serta faktor lingkungan yang kurang menpntungkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai
adalah dengan melakukan introduksi, seleksi, dan hibridisasi. Introduksi merupakan
salah satu upaya untuk mendatangkan berbagai materi genetik untuk menambah
keragaman genetik tanaman. Untuk mengetahui ciri-ciri hortikultura dari genotipegenotipr introduksi maka perlu dilakukan evaluasi dan pendeskripsian terhadap
genotipe baru yang diperoleh melalui introduksi terhadap sifat vegetatif, sifat
generatif, potensi produksinya, dan ketahanan genotipe tersebut terhadap hama dan
penyakit serta kondisi lingkungan di Indonesia.
Percobaan dilakukan dengan membudidayakan tanaman cabai merah yang
terdiri dari lima belas genotipe pada lahan dengan ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi beberapa sifat
vegetatif, sifat generatif, potensi produksi, dan ketahanan terhadap penyakit di lapang
dari lima belas genotipe cabai merah (Cnpsiaim nnntrzini L.) yang ditanam tanpa
naungan di musim hujan.
Selama percobaan berfangsung, fenotipe tanaman yang diuji cukup baik.
Pada umur 14 MST mulai terlihat adanya serangan penyakit antraknosa yang
disebabkan oleh Colletofrichz~mcapsici. Serangan penyakit ini semakin meningkat
secara gradual hingga panen terakhir. Penyakit lain yang menyerang tanaman di
lapang adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu kompleks virus (Virzrs Complex
Diseases), namun serangannya tidak mencapai taraf yang merugikan.
Jenis hama
yang menyerang pertanaman di lapang adalah kutu daun (Aphis gosvpii), namun
hama ini dapat dikendalikan dengan mengpnakan insektisida.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa sifat vegetatif, sifat generatif,
dan potensi produksi dari semua genotipe yang diuji berbeda nyata pada semua
karakter kuantitatif (karakter yang dapat dihitung) dengan variasi nilai yang kecil,
hingga besar, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keragamannya.
Ditinjau dari pembahasan sifat hortikulturanya, C 1003 dan C 1059
merupakan genotipe yang potensial dikembangkan untuk kepnaan produksi.
Genotipe dengan nomor C 1014 berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
hias. Kultivar C 1042 berpotensi sebagai donor gen untuk karakter panjang buah, dan
genotipe dengan nomor C 1013, C 1063, C 1064, C 1058, dan C 1059 mempakan
genotipe yang berpotensi sebagai donor gen untuk karakter jumlah buah
/'
EVALUASI KARAKTER HORTIKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.) YANG
DiTANAM TANPA NAUNGAN Dl NIUSlM HUJAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ADE EMILDA
A 31.1195
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
EVALUASl KARAMTER HORTlKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAl MERAH (Capsicum annuum L.)
YANG DITANAM TANPA NAUNGAN Dl MUSlM HUJAN
OLEH :
ADE EMILDA
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Kenangan Kccif Ontok Pak Sakim
atar cra& toa sebijak dan setulos ayahando da" ibonda,
atas saodara scbaik abang dan adik-adikko.
Karya ini kupersembahkan ontok mereka.
ADE E M E D A . A 31.1195. Evaluasi Karakter Hortikuttura Lima Belas Genotipe
Cabai Merah (Cnpsiczmnz annzizim L) yang Ditanam Tanpa Naungan Di Musim Hujan.
(dibawah bimbingan Dr. Ir. SUDARSONO, M.Sc).
Cabai merah (Capsicum nnnzrzmz L.) merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah tropik dan sub tropik. Budidaya
cabai merah di Indonesia hampir dilakukan di seluruh daerah. Cabai merah dapat
dimanfaatkan dalam bentuk cabai segar, kering, maupun olahan.
Produksi cabai merah di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi
kebutuhan konsumen. Rendahnya produksi cabai ini disebabkan teknik budidaya
yang belum optimal, minimnya benih bermutu, tingginya serangan hama dan
penyakit, serta faktor lingkungan yang kurang menpntungkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai
adalah dengan melakukan introduksi, seleksi, dan hibridisasi. Introduksi merupakan
salah satu upaya untuk mendatangkan berbagai materi genetik untuk menambah
keragaman genetik tanaman. Untuk mengetahui ciri-ciri hortikultura dari genotipegenotipr introduksi maka perlu dilakukan evaluasi dan pendeskripsian terhadap
genotipe baru yang diperoleh melalui introduksi terhadap sifat vegetatif, sifat
generatif, potensi produksinya, dan ketahanan genotipe tersebut terhadap hama dan
penyakit serta kondisi lingkungan di Indonesia.
Percobaan dilakukan dengan membudidayakan tanaman cabai merah yang
terdiri dari lima belas genotipe pada lahan dengan ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi beberapa sifat
vegetatif, sifat generatif, potensi produksi, dan ketahanan terhadap penyakit di lapang
dari lima belas genotipe cabai merah (Cnpsiaim nnntrzini L.) yang ditanam tanpa
naungan di musim hujan.
Selama percobaan berfangsung, fenotipe tanaman yang diuji cukup baik.
Pada umur 14 MST mulai terlihat adanya serangan penyakit antraknosa yang
disebabkan oleh Colletofrichz~mcapsici. Serangan penyakit ini semakin meningkat
secara gradual hingga panen terakhir. Penyakit lain yang menyerang tanaman di
lapang adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu kompleks virus (Virzrs Complex
Diseases), namun serangannya tidak mencapai taraf yang merugikan.
Jenis hama
yang menyerang pertanaman di lapang adalah kutu daun (Aphis gosvpii), namun
hama ini dapat dikendalikan dengan mengpnakan insektisida.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa sifat vegetatif, sifat generatif,
dan potensi produksi dari semua genotipe yang diuji berbeda nyata pada semua
karakter kuantitatif (karakter yang dapat dihitung) dengan variasi nilai yang kecil,
hingga besar, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keragamannya.
Ditinjau dari pembahasan sifat hortikulturanya, C 1003 dan C 1059
merupakan genotipe yang potensial dikembangkan untuk kepnaan produksi.
Genotipe dengan nomor C 1014 berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
hias. Kultivar C 1042 berpotensi sebagai donor gen untuk karakter panjang buah, dan
genotipe dengan nomor C 1013, C 1063, C 1064, C 1058, dan C 1059 mempakan
genotipe yang berpotensi sebagai donor gen untuk karakter jumlah buah
/'
EVALUASI KARAKTER HORTIKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.) YANG
DiTANAM TANPA NAUNGAN Dl NIUSlM HUJAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ADE EMILDA
A 31.1195
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
GENOTIPE CABAl MERAH (Capsicum annuum L.)
YANG DITANAM TANPA NAUNGAN Dl MUSlM HUJAN
OLEH :
ADE EMILDA
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Kenangan Kccif Ontok Pak Sakim
atar cra& toa sebijak dan setulos ayahando da" ibonda,
atas saodara scbaik abang dan adik-adikko.
Karya ini kupersembahkan ontok mereka.
ADE E M E D A . A 31.1195. Evaluasi Karakter Hortikuttura Lima Belas Genotipe
Cabai Merah (Cnpsiczmnz annzizim L) yang Ditanam Tanpa Naungan Di Musim Hujan.
(dibawah bimbingan Dr. Ir. SUDARSONO, M.Sc).
Cabai merah (Capsicum nnnzrzmz L.) merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah tropik dan sub tropik. Budidaya
cabai merah di Indonesia hampir dilakukan di seluruh daerah. Cabai merah dapat
dimanfaatkan dalam bentuk cabai segar, kering, maupun olahan.
Produksi cabai merah di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi
kebutuhan konsumen. Rendahnya produksi cabai ini disebabkan teknik budidaya
yang belum optimal, minimnya benih bermutu, tingginya serangan hama dan
penyakit, serta faktor lingkungan yang kurang menpntungkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai
adalah dengan melakukan introduksi, seleksi, dan hibridisasi. Introduksi merupakan
salah satu upaya untuk mendatangkan berbagai materi genetik untuk menambah
keragaman genetik tanaman. Untuk mengetahui ciri-ciri hortikultura dari genotipegenotipr introduksi maka perlu dilakukan evaluasi dan pendeskripsian terhadap
genotipe baru yang diperoleh melalui introduksi terhadap sifat vegetatif, sifat
generatif, potensi produksinya, dan ketahanan genotipe tersebut terhadap hama dan
penyakit serta kondisi lingkungan di Indonesia.
Percobaan dilakukan dengan membudidayakan tanaman cabai merah yang
terdiri dari lima belas genotipe pada lahan dengan ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi beberapa sifat
vegetatif, sifat generatif, potensi produksi, dan ketahanan terhadap penyakit di lapang
dari lima belas genotipe cabai merah (Cnpsiaim nnntrzini L.) yang ditanam tanpa
naungan di musim hujan.
Selama percobaan berfangsung, fenotipe tanaman yang diuji cukup baik.
Pada umur 14 MST mulai terlihat adanya serangan penyakit antraknosa yang
disebabkan oleh Colletofrichz~mcapsici. Serangan penyakit ini semakin meningkat
secara gradual hingga panen terakhir. Penyakit lain yang menyerang tanaman di
lapang adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu kompleks virus (Virzrs Complex
Diseases), namun serangannya tidak mencapai taraf yang merugikan.
Jenis hama
yang menyerang pertanaman di lapang adalah kutu daun (Aphis gosvpii), namun
hama ini dapat dikendalikan dengan mengpnakan insektisida.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa sifat vegetatif, sifat generatif,
dan potensi produksi dari semua genotipe yang diuji berbeda nyata pada semua
karakter kuantitatif (karakter yang dapat dihitung) dengan variasi nilai yang kecil,
hingga besar, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keragamannya.
Ditinjau dari pembahasan sifat hortikulturanya, C 1003 dan C 1059
merupakan genotipe yang potensial dikembangkan untuk kepnaan produksi.
Genotipe dengan nomor C 1014 berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
hias. Kultivar C 1042 berpotensi sebagai donor gen untuk karakter panjang buah, dan
genotipe dengan nomor C 1013, C 1063, C 1064, C 1058, dan C 1059 mempakan
genotipe yang berpotensi sebagai donor gen untuk karakter jumlah buah
/'
EVALUASI KARAKTER HORTIKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.) YANG
DiTANAM TANPA NAUNGAN Dl NIUSlM HUJAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ADE EMILDA
A 31.1195
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1999
EVALUASl KARAMTER HORTlKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAl MERAH (Capsicum annuum L.)
YANG DITANAM TANPA NAUNGAN Dl MUSlM HUJAN
OLEH :
ADE EMILDA
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Kenangan Kccif Ontok Pak Sakim
atar cra& toa sebijak dan setulos ayahando da" ibonda,
atas saodara scbaik abang dan adik-adikko.
Karya ini kupersembahkan ontok mereka.
ADE E M E D A . A 31.1195. Evaluasi Karakter Hortikuttura Lima Belas Genotipe
Cabai Merah (Cnpsiczmnz annzizim L) yang Ditanam Tanpa Naungan Di Musim Hujan.
(dibawah bimbingan Dr. Ir. SUDARSONO, M.Sc).
Cabai merah (Capsicum nnnzrzmz L.) merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang banyak dibudidayakan di daerah tropik dan sub tropik. Budidaya
cabai merah di Indonesia hampir dilakukan di seluruh daerah. Cabai merah dapat
dimanfaatkan dalam bentuk cabai segar, kering, maupun olahan.
Produksi cabai merah di Indonesia masih rendah dan belum mencukupi
kebutuhan konsumen. Rendahnya produksi cabai ini disebabkan teknik budidaya
yang belum optimal, minimnya benih bermutu, tingginya serangan hama dan
penyakit, serta faktor lingkungan yang kurang menpntungkan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai
adalah dengan melakukan introduksi, seleksi, dan hibridisasi. Introduksi merupakan
salah satu upaya untuk mendatangkan berbagai materi genetik untuk menambah
keragaman genetik tanaman. Untuk mengetahui ciri-ciri hortikultura dari genotipegenotipr introduksi maka perlu dilakukan evaluasi dan pendeskripsian terhadap
genotipe baru yang diperoleh melalui introduksi terhadap sifat vegetatif, sifat
generatif, potensi produksinya, dan ketahanan genotipe tersebut terhadap hama dan
penyakit serta kondisi lingkungan di Indonesia.
Percobaan dilakukan dengan membudidayakan tanaman cabai merah yang
terdiri dari lima belas genotipe pada lahan dengan ketinggian 1200 meter di atas
permukaan laut. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi beberapa sifat
vegetatif, sifat generatif, potensi produksi, dan ketahanan terhadap penyakit di lapang
dari lima belas genotipe cabai merah (Cnpsiaim nnntrzini L.) yang ditanam tanpa
naungan di musim hujan.
Selama percobaan berfangsung, fenotipe tanaman yang diuji cukup baik.
Pada umur 14 MST mulai terlihat adanya serangan penyakit antraknosa yang
disebabkan oleh Colletofrichz~mcapsici. Serangan penyakit ini semakin meningkat
secara gradual hingga panen terakhir. Penyakit lain yang menyerang tanaman di
lapang adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu kompleks virus (Virzrs Complex
Diseases), namun serangannya tidak mencapai taraf yang merugikan.
Jenis hama
yang menyerang pertanaman di lapang adalah kutu daun (Aphis gosvpii), namun
hama ini dapat dikendalikan dengan mengpnakan insektisida.
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa sifat vegetatif, sifat generatif,
dan potensi produksi dari semua genotipe yang diuji berbeda nyata pada semua
karakter kuantitatif (karakter yang dapat dihitung) dengan variasi nilai yang kecil,
hingga besar, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keragamannya.
Ditinjau dari pembahasan sifat hortikulturanya, C 1003 dan C 1059
merupakan genotipe yang potensial dikembangkan untuk kepnaan produksi.
Genotipe dengan nomor C 1014 berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman
hias. Kultivar C 1042 berpotensi sebagai donor gen untuk karakter panjang buah, dan
genotipe dengan nomor C 1013, C 1063, C 1064, C 1058, dan C 1059 mempakan
genotipe yang berpotensi sebagai donor gen untuk karakter jumlah buah
/'
EVALUASI KARAKTER HORTIKULTURA LIMA BELAS
GENOTIPE CABAI MERAH (Capsicum Annuum L.) YANG
DiTANAM TANPA NAUNGAN Dl NIUSlM HUJAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian
Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor
Oleh
ADE EMILDA
A 31.1195
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1999