Tujuan Latar Belakang Penyakit Zoonosis Di Sumbar Analisis

Telp 0751 28077 – 28060 SITUASI PENYAKIT RABIES DAN ROAD MAP PEMBEBASANNYA DI SUMATERA BARAT TAHUN 2010 – 2015

I. Tujuan

 Menurunkan kejadian penggigitan oleh HPR  Mengurangi kasus positif pada hewan yang menggigit  Menata laksana pemeliharaan hewan kesayangan pada masyarakat  Menekan hewan liar pada tempat umum  Mengendalikan populasi HPR  Meningkatkan kekebalan HPR melalui vaksinasi

II. Latar Belakang

 Populasi HPR  Kejadian Rabies pada Hewan  Peta sebaran penyakit Rabies pada hewan  Evaluasi kebijakan rabies sebelumnya  Pertumbuhan hewan pembawa rabies HPR  Perilaku masyarakat pembawa hewan  Peranan Institusi Non Teknis  Perangkat hukum pemberantasan Rabies

III. Penyakit Zoonosis Di Sumbar

 AI Flu Burung  Rabies Gila Anjing  Brucellosis Bebas tahun 2009 1. Kasus Rabies Prop. Sumbar Tabel 1. Kasus Rabies di Kab Kota se-Sumatera Barat tahun 2004 - 2009 Spesm. + Spesm. + Spesm. + Spesm. + Spesm. + Spesm. + 1 AGAM 52 36 42 35 47 43 21 20 39 33 50 35 2 50 KOTA 40 28 26 18 13 11 9 4 26 25 23 18 3 TANAH DATAR 28 24 32 22 17 10 20 17 23 22 32 22 4 PASAMAN 5 4 15 15 16 15 11 10 13 15 5 PDG.PARIAMAN 9 6 1 5 5 4 2 2 1 6 PASAMAN BARAT 64 50 65 59 1 1 3 1 32 24 7 DAMASRAYA 4 3 2 2 3 3 6 5 8 SOLOK 3 1 1 11 9 3 3 1 1 3 2 9 SOLOK SELATAN 1 1 10 PESISIR SELATAN 17 13 15 11 14 5 1 1 1 1 1 1 11 KOTA PAYAKUMBUH 18 16 19 15 20 14 9 7 20 7 16 15 12 KOTA PADANG 46 27 63 45 43 31 17 6 19 10 9 5 13 KOTA BUKITTINGGI 12 6 21 14 13 9 7 3 15 7 11 6 14 KOTA SOLOK 5 4 3 2 5 4 3 2 10 5 7 4 15 KOTA P.PANJANG 11 8 2 1 4 4 4 3 8 6 16 KOTA PARIAMAN 7 5 1 1 9 6 3 1 5 3 17 KOTA SAWAHLUNTO 6 3 5 5 1 1 3 1 2 1 18 SIJUNJUNG 6 4 JUMLAH 316 226 321 250 207 159 119 86 187 138 211 151 2008 2004 2005 2006 2007 NO. KABUPATEN 2009 Grafik 1. Perkembangan Rabies di Sumatera Barat th.2004 – 2009 316 321 207 119 187 211 226 250 159 86 138 151 50 100 150 200 250 300 350 TH 2004 TH 2005 TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009 SPESIMEN POSITIF Grafik 2. Fluktuasi Kasus Positif Rabies tahun 2004 – 2009 Grafik 3. Perbandingan Jumlah Spesimen dengan Kasus Positif Rabies dari Tahun 2004 sd 2009

IV. Analisis

a. Ekternal  Peluang  Meningkatnya kesadaran masyarakat umum akan kesehatan  Tuntutan masyarakat untuk mengendalikan penyakit berbasiskan lingkungan  Kepedulian pemerintah pusat terhadap dampak penyakit zoonosis  Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit zoonosis  Ancaman  Importasi hpr melalui darat untuk kebutuhan hobi seperti buru babi  Kebiasaan masyarakat membuang hewananak hewan yang tidak di sukai  Peningkatan populasi yang mendekati 25 per tahun b. Internal  Kekuatan  Keinginan dan komitmen pemerintah untuk bebas rabies  Komite daerah pengendalian penyakit zoonosis  Sumberdaya manusia operasional  Teknologi  Kelemahan  Kurangnya koordinasi antar komponen dalam strategi operasional  Tidak tersedia kebutuhan bahan operasional secukupnya  Tidak tersedianya biaya operasional sebagaimana semestinya  Kurangnya komunikasi, edukasi dan informasi terhadap setiap lapis an masyarakat  Belum terlibat aktifnya masyarakat dalam kegiatan lapangan  Belum sempurnanya perangkat hukum untuk perlindungan operasional

V. Strategi