KEGIATAN LAYANAN PENDUKUNG PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING PENILAIAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB : II PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELNG A. TUGAS PENGEMBANGAN Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada konseli untuk mengembangkan dan mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap konseli sesuai dengan kondisi sekolahmadrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir konseli. B. BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING b. Bidang Bimbingan Pribadi adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat c. Bidang Bimbingan Sosial adalah bidang yang meliputi kemampuan yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat d. Bidang Bimbingan Belajar adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis, social budaya yang ada dimasyarakat e. Bidang Bimbingan Karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan dan dipilih

C. KEGIATAN LAYANAN PENDUKUNG PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING

a. Pelayanan Dasar  Bimbingan Klasikal  Pelayanan Orientasi  Pelayanan Informasi  Bimbingan Kelompok  Pelayanan Pengumpulan Data Aplikasi Instrumentasi b. Pelayanan Responsip  Konseling Individu dan Kelompok  Referal Alih tangan  Kolaborasi dengan guru mata pelajar an atau wali kelas.  Kolaborasi dengan Orang Tua Pesera didik  Kolaborasi dengan Fihak-pihak terkait diluar sekolah  Konsultasi  Konferensi Kasus  Kunjungan Rumah c. Pelayanan Perencanaan IndividualPribadi  Konseling Individual  Penempatan Penyaluran d. Dukungan Sistem  Manajemen  Akses Informasi dan Teknologi  Pengembangan Profesi  Pengembangan Media Informasi  Kolaborasi Dengan Guru Mata Pelajaran danatau Wali Kelas

D. PENILAIAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Konsep Penilaian Berdasarkan Permendinas No. 20 tahun 2007, konsep tentang penilaian dijabarkan sebagai “Proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik”. Dalam pengertian ini, penilaian merupakan suatu kegiatan yang memiliki tahapan tertentu berproses : mekanisme, prosedur, dan instrument yang digunakan, dengan mengetengahkan pengumpulan dan pengolahan akan berbagai informasi. Lalu, informasi apa sajakah yang akan dikumpulkan dan diolah itu? Bagaimanakah bentuk atau atribut yang mengindikasikan pencapaian hasil belajar itu? Informasi yang dimaksud tentu berkaitan dengan objek yang dinilai, baik tentang pesera didik dengan semua kompetensi yang dimilikinya sebagai intervensi pembelajaranbimbingan, maupun tentang seperangkat unsur yang mendukung untuk ketercapaian itu program pembelajaranprogram bimbingan konseling. Informasi yang dikumpulkan untuk diolah itu dapat berkenaan dengan kemampuan belajar kognitif, keterampilan yang telah diperoleh psikomotor, atau kesesuaian sikap yang diinginkan efektif. 2. Tujuan Penilaian Kegiatan penilaian pada hakikatnya bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran yang bersifat informasi akurat tentang keefektifan dan efisiensi sesuatu yang telah dilaksanakan. Informasi berkenaan dengan keefektifan dan keefisiensian ini selanjutnya akan melahirkan suatu keputusan tertentu. Secara khusus tujuan penilaian akan sangat ditentukan oleh fungsi penilaian pengambilan keputusan dan penyediaan informasi dan aspek-aspek yang akan dinilai itu sendiri. Misalnya penilaian yang ditujukan untuk program bimbingan konseling, akan memfungsikan kegiatannya pada penyediaan sejumlah informasi tentang program itu dan seterusnya akan pula melahirkan keputusan tentang keefektifan atau efisiensi program, begitupun seterusnya. Adapun Anderson dan Ball Furqon, 2005 : 3 menyebutkan bahwa tujuan penilaian program adalah : a Memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan tentang instalasi program b Memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan tentang keberlanjutan, ekspansi atau sertifikasi program c Memberikan kontrubusi dalam pengambilan keputusan tentang modifikasi program d Menyediakan bukti dukungan negatif terhadap suatu program e Memberikan kontribusi dalam memahami dasar yang bersifat psikologis, sosial dan proses lainnya. 3. Asas-Asas Penilaian Masih merujuk pada lampiran permendiknas nomor 20 point B tentang prinsip penilaian hasil belajar, maka yang diperhatikan dalam menyusun mekanisme dan prosedur penilaian bimbingan konseling hendaknya didasarkan pada asas-asas sebagai berikut : a Sahih, berarti penilaian didasarkan pada kemampuan yang diukur. b Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas. c Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik.. d Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. f Menyeluruh dan berkesimbungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai. g Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. h Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. i Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 4. Tahap-tahap dan Jenis Penilaian Adapun jenis penilaian dalam bimbingan konseling dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yaitu : a. Penilaian Program Bimbingan Konseling Penilaian program dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang valid dan reliable tentang keefektifan dan efiesiensi program. Muri 2005 : 162 menyatakan bahwa evaluasi program berdimensi ganda, yakni tertuju pada program sebagai dokumen tertulis dan disatu sisi tertuju pada pelaksanaan dan hasil program. Tahap penilaian program diarahkan pada rencana program, pelaksanaan program, dan hasil yang dicapai. Karenanya, focus penilaian sumber informasi dapat berbentuk evaluasi rencana, evaluasi pelaksanaan, dan evaluasi hasil program.Penilaian program dapat didekati dengan pendekatan kualitatif baik menggunakan teknik interviewwawancara dengan tim pengembang, atau instrument dengan menggunakan kuesionerangket untuk hal-hal umum dan spesifik yang dapat didalami melalui pertanyaan “probing”. b. Penilaian Kegiatan Bimbingan Konseling Penilaian proses bimbingan konseling dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian rumusan kegiatan yang telah diprogramkan dalam satuan-satuan layanan dapat diimplementasikan kepada sasaran layanan, sehingga tersedia informasi tentang kualitas atau mutu layanan. Evaluasi proses dimaksud untuk memberikan umpan balik secara periodik dalam pelaksanaan program dan untuk mengontrol prosedur dan rencana yang telah disusun. Dengan cara demikian kita akan dapat mendeteksi atau meramalkan segala sesuatu yang mungkin terjadi selama program itu dilaksanakan. Menurut Winkel penilaian dalam konteks ini dapat bersifat formal dan informal. Penilaian formal mencakup suatu penelitian sistematis dan ilmiah, berdasarkan suatu desain dan dengan menggunakan metode serta alat tertentu. Evaluasi formal berusaha menentukan apakah rangkaian kegiatan bimbingan sesuai rencana program yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan konkret tertentu memang mencapai efek-efek yang diharapkan.Dalam khasanah kegiatan pengembangan diri, kegiatan penilaian diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan dalam satuan materi layanan bimbingan. Dalam hal ini, standart penilaian yang digunakan adalah tujuan umum dan tujuan khusus bimbingan konseling. Teknik yang dapat dilakukan adalah Prayitno : 1996 hal 24 dengan : 1 Mengamati partisipasi dan aktivitas pesera didik dalam kegiatan layanan 2 Mengungkapkan pemahaman pesera didik atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahamanpendalaman pesera didik atas masalah yang dialaminya 3 Mengungkapkan kegunaan layanan bagi pesera didik sebagai hasil dari partisipasi dan aktifitas dalam kegiatan layanan 4 Mengungkapkan minat pesera didik tentang perlunya layanan tindak lanjut 5 Mengamati perkembangan pesera didik dari waktu ke waktu butir ini terutama dilakukaN dalam kegiatan layanan yang berkesinambungan, dan 6 Mengungkapkan kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan

E. STRATEGI LAYANAN KONSELING DAN KEGIATAN PENDUKUNG 