150 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
4.3. Menyajikan hasil pengembangan gerak tari berdasarkan tata teknik pentas 4.4. Membuat tulisan mengenai bentuk, jenis, nilai estetis, fungsi dan tata pentas
TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada kegiatan ini diharapkan siswa mampu menerapkan fungsi, bentuk, jenis dan nilai estetis tari kreasi sesuai iringan dan merancang kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
berbasis masalah Problem Based Learning.
PETA KONSEP
Evaluasi Tari Kreasi
Jenis Tari Bentuk Tari
Nilai Estetis Tata Pentas
MATERI PEMBELAJARAN
A. Evaluasi Tari Kreasi
Evaluasi tari secara umum sepanjang sejarahnya menjadi sebuah wacana yang kurang menyenangkan untuk seseorang yang terkena, karena tidak jarang pengertian evaluasi selalu
dikaitkan dengan persepsi mengenai celaan, makian, gugatan, atau koreksi. Akibatnya orang yang terkena evaluasi menjadi kesal, merasa direndahkan, dilecehkan, tidak dihargai, atau
dibantai. Tetapi benarkah demikian? Masalahnya adalah bagaimana cara mengemukakan evaluasi itu sendiri. Seyogyanya mengevaluasi dilakukan dengan santun, argumen yang jelas,
seimbang dan adil dalam memaparkan potensi seni yang ditulisnya. Posisi seorang evaluator adalah penengah antara seniman dan audienspenonton, yang memiliki peran seperti pendidik
seni. Dengan demikian melalui tulisan evaluator, seorang seniman serta masyarakat umum memahami kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sebuah karya seni serta tahu solusi
untuk merevisinya.
Istilah kritik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu berasal dari kata krites kata benda yang bersumber dari kata “kriterion” yaitu kriteria, sehingga kata itu diartikan sebagai kriteria atau
dasar penilaian. Dengan demikian kita memberikan evaluasi atau kritik itu harus memiliki dasar kriteria sebagai acuan. Guru menjaring pendapat siswa mengenai perlu dan manfaatnya
evaluasi tari?
Seorang evaluator tari akan memberikan pandangan yang rinci disertai argumen cerdas dalam mengevaluasi karya tari, memberikan pemahaman kepada masyarakat umum mengenai
nilai-nilai estetis yang ada pada sebuah karya. Dengan demikian evaluasi yang baik itu bersifat membangun, memberi evaluasi sekaligus memberi motivasi.
Seni Budaya 151
B. Cara Menulis Evaluasi Tari
Untuk menulis evaluasi tentu saja harus ada objek tarinya terlebih dahulu, karena menulis evaluasi tari adalah mendeskripsikan tari hasil pengamatan. Untuk itu bapakibu
guru dipersilahkan untuk memotivasi siswanya untuk mengapresiasi tari dari daerah di sekitar lingkungan sendiri atau daerah lainnya. Selanjutnya, siswa diminta mendeskripsikan
hasil pengamatan di antaranya terhadap wiraga, wirama, wirasa, estetis tari, fungsinya di masyarakat, jenis tari, bentuk. Dalam hal ini perlu ketelatenan guru untuk membuka wawasan
dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep tari tersebut dan dituliskan dengan jelas.
Tahap kedua adalah menganalisis unsur tari, kelebihan maupun kekurangannya. Pemaparan analisis harus seimbang, andai ada yang kurang bagus atau kurang serasi pada penampilan
tarinya seorang kritikus harus bisa memberikan solusi untuk memperbaikinya, karena seorang kritikus itu harus bersikap tidak memihak. Dalam hal pembelajaran ini, siswa ditumbuhkan
sikap kritisnya dan ditingkatkan kemampuan berargumen yang cerdas berdasar ilmu.
Tahap ketiga, adalah mengevaluasi tarinya, dalam hal ini siswa diminta mengemukakan sikapnya terhadap tari kreasi yang ditampilkan. Bapakibu guru disilahkan untuk mendorong
kemampuan menganalisis tari kreasi dan menghubungkannya dengan masalah pelestarian. Bahwa, terjadi tarik menarik antara tari kreasi baru dan pelestarian tari tradisi. Untuk itu, guru
berperan sebagai moderator, menengahi perbedaan pendapat dan senantiasa mengarahkan untuk bersikap dan bertutur santun agar tumbuh sikap kritis dan saling menghargai di antara siswa.
C. Proses Pembelajaran