Intepretasi Tema Studi Banding Tema Sejenis

8 mendalam sesuai dengan daya bercitranya. Dalam dunia arsitektur juga dibutuhkan suatu penekanan kebutuhan simbol dalam perancangan. Pendekatan ikonik adalah sebuah usaha untuk memunculkan kemampuan bangunan arsitektur menjadi sebuah penanda sign. Ikon yang dihasilkan dapat memunculkan identitas bagi bangunan yang bersangkutan. Dalam skala yang lebih besar, keberhasilan sebuah bangunan ikonik dapat menjelma menjadi landmark sebuah kawasan, memberikan identitas tidak hanya kepada dirinya sendiri, tetapi juga pada kawasan disekitarnya.

3.2 Intepretasi Tema

Penerapan arsitektur ikonik telah dapat dilihat dari penerapan aspek-aspek semiotika pada bangunan. Aspek ikonik dalam arsitektur dapat terlihat secara langsung melalui bentuk, maupun secara tidak langsung melalui konsep, dan ide yang berhubungan dengan ikonik tersebut. Simbol tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi, tetapi juga sebagai wakil dalam penyampaian maksud. Bentuk simbol dapat berupa bentuk sempurna nyata, maupun bentuk tidak sempurna tersamar. Hal ini sesuai karena dalam seni rupa, terdapat simbol-simbol, dan objek- objek yang cukup berpengaruh dalam seni rupa itu sendiri. Oleh karena itu simbol digunakan dalam pendekatan desain agar masyarakat dapat mengenal Galeri Seni Rupa di Medan, dan Galeri Seni Rupa di Medan memiliki bentuk arsitektur yang memiliki ciri khas tersendiri pada bentukan bangunannya dan fasad bangunannya. Universitas Sumatera Utara

3.2 Studi Banding Tema Sejenis

3.3.1 Guggenheim Museum, Bilbao, Spain.

Museum Guggenheim merupakan museum modern yang berfungsi sebagai museum seni di Bilbao. Museum ini dirancang oleh seorang arsitek yang bernama Frank O. Gehry, yang terletak di Bilbao, Basque, Spanyol. Bentuk bangunan ini terdiri dari bentuk lengkungan yang muncul secara tidak beraturan. Menurut Frank O.Gehry, bentuk tidak beraturan ini tercipta untuk menangkap cahaya. Bangunan ini dinobatkan sebagai salah satu bangunan paling spektakuler di dunia dengan gaya Dekonstruksi. Struktur bangunan ini terdiri dari bentuk yang radikal, dan kontur yang organik. Bangunan ini bertujuan untuk menyimbolkan sebuah kapal. Panel reflektifnya menyimbolakn sisik ikan. Bangunan ini didesain dengan bantuan komputer untuk membantu visualisasinya dan perhitungan strukturnya. Gambar 3.1 Guggenheim. Gambar 3.2 Guggenheim Interrior. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 The Clyde Auditorium, The Armadillo.

Bangunan ini dirancang oleh Norman Foster dan terletak di pinggir sungai Clyde, sebelah barat jembatan Kingston dan pusat kota. Bangunan ini dijuluki “The Armadillo” karena bentuknya diadopsi dari binatang bernama sama yaitu armadillo trenggiling. Bangunan ini mampu menampung 3000 orang untuk kepentingan pertemuan tingkat dunia. Bangunan ini terdiri dari auditorium, aula ekshibisi dan ruang seminar. Strukturnya terbuat dari cangkang yang dilapisi alumunium yang terpisah-pisah dan diatur secara bertimpa menciptakan bentuk yang unik pada skyline. The Clyde Auditorium secara teknis merupakan pernyataan seni. Kompleks bangunan secara keseluruhan seluas 25 Ha di mana di dalamnya termasuk kompleks ekshibisi, konferensi dan kompleks hiburan dengan arena berkapasitas 12.500 orang sementara The Armadillo sendiri merupakan bangunan tambahan yang dibuka tahun 1997. Gambar 3.3 The Armadillo Auditorium. Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Sidney Opera House, Australia.

Sydney Opera House berada di Sydney, New South Wales, Australia yang merupakan salah satu bangunan menakjubkan dan terkenal pada abad ke-20. Berlokasi di pelabuhan Sydney dengan taman di sebelah selatan dan dekat dengan jembatan pelabuhan Sydney, bangunan dan lingkungan sekelilingnya menjadi iconic bagi image Australia. Bagian cangkang berbentuk spherical mengingatkan kepada kapal layar yang sering berlabuh di sana. Opera House ini merupakan rumah bagi Opera Australia, Teater Sydney dan Sydney Symphony Orchestra. Kompleks bangunan ini memiliki luas lahan 1,8 Ha dan untuk kantor seluas 4,5 Ha. Tinggi bangunan 183 m dan lebar 120 m. Bangunan didukung oleh 580 pondasi tiang pancang beton yang tertanam sejauh 25 m di bawah laut. Bangunan ini berkapasitas 25.000 orang. Bangunan memiliki 1000 ruangan mencakup 5 teater, 5 studio latihan, 2 aula utama, 4 restoran, 6 bar dan beberapa toko souvenir. Atap Opera House terbuat dari 1.056.000 lantai granit sedangkan interiornya dilapisi granit merah muda dan plywood. Sydney Opera House mulai dibangun tahun 1940. Proyek ini terbagi atas 3 tahap yaitu pembangunan podium atas, pembangunan di luar cangkang dan pembangunan interior dan konstruksi. Bangunan ini dirancang oleh Jorn Utzon. Gambar 3.4 Sidney Opera House. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Sidney Opera House. Gambar 3.6 Denah Sidney opera house. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 ANALISIS PERANCANGAN