Buku Siswa Kelas Buku S
is is
wa K K
K el
as
87
Buku Siswa Kelas 6
2. Kepribadian Sunan Gunung Jati
Raden Syarif idayatullah mewarisi kecenderungan spiritual dari kakek buyutnya Syekh Maulana Akbar sehingga ketika telah selesai belajar agama di pesantren Syekh
Datuk Kah i ia meneruskan ke Timur Tengah. Babad Cirebon menyebutkan ketika Pangeran Cakrabuana membangun kota
Cirebon, ia wafat dan tidak mempunyai pewaris, maka sepulang dari Timur Tengah Raden Syarif idayatullah mengambil peranan membangun kota Cirebon dan menjadi
pemimpin perkampungan Muslim yang baru dibentuk itu. Memasuki usia dewasa sekitar di antara tahun
- , ia menikahi adik
dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini, ia mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Maulana asanuddin yang
kelak menjadi Sultan Banten .
3. Perjuangan Sunan Gunung Jati dalam berdakwah
Sering kali terjadi kerancuan antara nama Fatahillah dengan Syarif idayatullah yang bergelar Sunan Gunung Jati. Orang menganggap Fatahillah dan Syarif idayatullah
adalah satu, tetapi yang benar adalah dua orang. Syarif idayatullah cucu Raja Pajajaran adalah seorang penyebar slam di Jawa Barat yang kemudian disebut Sunan Gunung
Jati. Sedangkan Fatahillah adalah seorang pemuda Pasai yang dikirim Sultan Trenggana membantu Sunan Gunung Jati berperang melawan Portugis. Bukti bahwa Fatahillah
bukan Sunan Gunung Jati adalah makam dekat Sunan Gunung Jati yang ada tulisan Tubagus Pasai adalah Fathullah atau Fatahillah atau Faletehan menurut Lidah Orang
Portugis. Syarif idayatullah dan ibunya Syarifah Muda im datang ke negeri Caruban
Larang Jawa Barat pada tahun sesudah mampir dahulu di Gujarat dan Pasai untuk
menambah pengalaman. Kedua orang itu disambut gembira oleh Pangeran Cakrabuana dan keluarganya. Syekh Datuk Kah i sudah wafat, guru Pangeran Cakrabuana dan
Syarifah Muda im itu dimakamkan di Pasambangan. Dengan alasan agar selalu dekat dengan makam gurunya. Syarifah Muda im minta diizinkan tinggal di Pasambangan
atau Gunung Jati. Syarifah Muda im dan puteranya Syarif idayatullah meneruskan usaha Syekh
Datuk Lah i. Sehingga kemudian hari Syarif idayatullah terkenal sebagai Sunan Gunung Jati. Tibalah saat yang ditentukan, pangeran Cakrabuana menikahkan anaknya
yaitu Nyi Pakungwati dengan Syarif idayatullah. Selanjutnya yaitu pada tahun karena usia lanjut pangeran Cakrabuana menyerahkan kekuasaan negeri Caruban
kepada Syarif idayatullah dengan gelar Susuhunan yaitu orang yang dijunjung tinggi.