BAB II PEMBAHASAN
A. PENEGERTIAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
Istilah lembaga pembiayaan finance merupakan istilah yang relatif lebih baru dibandingkan dengan lembaga perbankan. Lembaga pembiayaan
berkembang setelah adanya Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 Pakto 88 dan Paket Deregulasi 20 Desember 1988 Pakdes 88. Kegiatan
usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik
dana secara langsung dari masyarakat. Lembaga pembiayaan diatur dalam Keputusan Presiden No. 61 Tahun
1988 tentang Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan. Pengertian lembaga pembiayaan menurut Pasal 1 angka 2 Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan,
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat. Menurut kepres No.61 TAHUN 1988 dijelaskan bahwa lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak menarik dana
secara langsung dari masyarakat.
B. PENGERTIAN SEWA GUNA
Sewa Guna Usaha Leasing menurut Perpres No 9 tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan adalah lembaga pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik sewa guna usaha dengan hak opsi finance lease maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi operating
lease untuk di gunakan oleh penyewa guna usaha lessee. Selama jangka waktu tertentu selama masih jangka waktu tertentu berdasarkan
pembiayaan secara angsuran. Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan
No. 1169KMK.011991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi finance lease maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
operating lease , untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi
untuk membeli objek sewa guna usaha. Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna usaha merupakan suatu
kontrak atau persetujuan sewa-menyewa. Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee
memiliki hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama, yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang memiliki hak kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan.
C. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LEASING