Standar Distorsi Harmonisa Pengaruh Harmonisa Dalam Sistem Tenaga Listrik

16 V 1 ; I 1 = komponen fundamental THD = Total Harmonic Distortion n = orde harmonisa Total Harmonic Distortion THD yang juga dikenal sebagai Harmonic Distortion Factor adalah indeks untuk mengukur level distorsi harmonisa.

2.5 Standar Distorsi Harmonisa

Standar harmonisa yang digunakan pada penelitian ini adalah standar dari IEEE 519-1992. Ada dua kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi distorsi harmonisa yaitu batas harmonisa untuk arus THD I dan batas harmonisa untuk tegangan THD V . Batas untuk harmonisa arus ditentukan oleh perbandingan . I SC adalah arus hubung singkat yang ada pada PCC Point of Common Coupling = titik sambung bersama, sedangkan I L adalah arus beban fundamental. Batas distorsi arus yang diakibatkan harmonisa yang diijinkan oleh IEEE 519-1992 ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 : Batas distorsi arus yang diakibatkan harmonisa menurut IEEE 519-1992 [7] I SC I L n11 11 n17 17 n23 23 n35 n 35 THD 20 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0 20-50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0 50-100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0 100-1000 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0 17 1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0 Untuk batas harmonisa tegangan ditentukan dari besarnya tegangan sistem yang terpasang atau dipakai. Batas distorsi tegangan yang diakibatkan harmonisa yang diijinkan oleh IEEE 519-1992 ditunjukkan pada Tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2 : Batas distorsi tegangan yang diakibatkan harmonisa menurut IEEE 519-1992 [7] Tegangan Bus Pada PCC Individual Harmonik THD 69 kV dan dibawah 3.0 5.0 69.001 kV-161 kV 1.5 2.5 Diatas 161 kV 1.0 1.5

2.6 Pengaruh Harmonisa Dalam Sistem Tenaga Listrik

Ada beberapa akibat yang ditimbulkan oleh adanya harmonisa dalam sistem tenaga listrik, antara lain adalah: 1. Dengan adanya harmonisa akan meningkatkan nilai efektif RMS arus listrik, sehingga rugi-rugi tembaga I 2 R juga semakin meningkat. 2. Dengan adanya harmonisa yang berfrekuensi lebih tinggi, akan meningkatkan rugi-rugi inti histeresis dan arus pusar pada mesin-mesin listrik misalnya transformator. 3. Harmonisa akan meningkatkan nilai efektif tegangan sehingga akan meningkatkan kerapatan medan magnet pada inti besi yang juga akan meningkatkan rugi-rugi inti transformator. 18 4. Dengan meningkatnya rugi-rugi pada poin pertama sampai dengan poin ketiga di atas, suhu kerja peralatan juga semakin tinggi dan pada akhirnya akan mengurangi umur peralatan. Selain itu, meningkatnya rugi-rugi akan menurunkan efisiensi peralatan. 5. Tegangan efektif yang meningkat akibat adanya harmonisa ini juga akan meningkatkan kuat medan listrik yang dipikul oleh isolasi peralatan. 6. Menimbulkan panas yang berlebih pada isolasi kapasitor. 7. Dengan adanya harmonisa, efek kulit skin effect akan meningkat pada kabel sehingga menaikkan resistansi AC Rac yang dapat meningkatkan rugi-rugi. 8. Alat proteksi tidak bekerja secara tepat. Sekring dapat bekerja pada arus di bawah nominalnya, relai bisa bekerja pada selang waktu yang lebih cepat ataupun lebih lambat dibanding dengan waktu yang diharapkan ketika bekerja pada frekuensi fundamental. Oleh karena itu, dalam merencanakan alat proteksi, faktor harmonisa harus juga diperhitungkan. 9. Menimbulkan kesalahan pengukuran pada alat ukur. 10. Menimbulkan interfrensi pada saluran komunikasi radio, telepon, PLC Power Line Carrier melalui kopling induktif. 11. Memperburuk faktor daya. 19 Pada Tabel 2.3 dapat dilihat dampak harmonisa pada berbagai peralatan sistem tenaga listrik. Tabel 2.3 : Dampak harmonisa pada berbagai peralatan sistem tenaga listrik [8] Peralatan Dampak Harmonisa Hasil Konduktor  Peningkatan daya nyata yang diserap oleh konduktor  Rugi-rugi jaringan Meningkat Kapasitor  Penyusutan impedansi kapasitor dengan meningkatnya frekuensi  Reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif sehingga terjadi resonansi  Pemanasan pada kapasitor  Rugi-rugi dielektrik meningkat  Menambah thermal Stress Transformator  Harmonisa tegangan menyebabkan tegangan transformator meningkat dan penekanan pada isolasi  Pemanasan pada transformator  Mengurangi Umur Operasi  Daya Mampu Menurun  Arus netral meningkat Relay  Penambahan komponen torsi  Karakteristik waktu tunda relay berubah  Kesalahan pembacaan  Kesalahan trip dari Relay Mesin Berputar  Peningkatan rugi-rugi  Harmonisa tegangan menghasilkan medan magnet berputar pada kecepatan sesuai frekuensi harmonisa  Pemanasan pada mesin berputar  Menambah thermal Stress  Mengurangi Umur Operasi  Mengurangi effisiensi  Getaran mekanik dan bising  Peningkatan rugi-rugi inti dan tembaga pada kumparan stator dan rotor 20 Alat Ukur Elektromekanik  Harmonisa menghasilkan penambahan torsi pada piringan yang dapat menyebabkan operasi tidak sesuai karena peralatan dikalibrasi pada frekuensi dasarnya  Kesalahan pembacaan Jaringan Telekomunikasi  harmonisa arus dan tegangan dapat menghasilkan kopling induktif yang akan merusak kinerja sistem komunikasi  Menimbulkan interfrensi pada saluran komunikasi radio, telepon

2.7 Deret Fourier