Hubner 1985 mengemukakan persyaratan papan gypsum menurut standar Jerman, yaitu keteguhan lenturnya modulus patah 60 kgcm
2
untuk yang kerapatannya 1 gcm
3
, 75 – 80 kgcm
2
untuk yang kerapatannya 1,1 gcm
3
dan 85 – 90 kgcm
3
untuk yang kerapatannya 1,2 gcm
3
. Bila hal ini dibandingkan dengan data papan gypsum dari kayu sengon maka papan gypsum dari tatal yang tidak direndam,
memenuhi persyaratan tersebut sedangkan yang lainnya tidak memenuhi syarat walaupun perbedaannya tidak begitu besar.
Disebabkan gypsum
memilki kemampuan
serap suara seperti pada tabel 1.1 maka dengan alasan itulah gypsum dipakai sebagai perekat pada penelitian ini.
Tabel 1.1 Koefisien absorpsi gypsum
Sumber : Doelle, Leslie L, 1993
Frekuensi 150 Hz
250 Hz 500 Hz
1000 Hz 2000 Hz
4000 Hz Koef. Serap Bunyi
0.29 0.10
0.05 0.04
0.07 0.09
1.2. Perumusan Masalah
Tanaman kelapa sawit memiliki umur ekonomis 25 tahun, dan setelah itu biasanya pohon kelapa sawit akan di tebang kemudian di biarkan melapuk atau di
bakar. Jika tindakan pembakaran dilakukan, maka akan ada berjuta batang pohon kelapa sawit yang akan dibakar yang tentu saja akan menimbulkan pencemaran udara
yang ikut memicu terjadinya pemanasan global yang merupakan salah satu permasalahan dunia. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan yang dapat
Universitas Sumatera Utara
menjadikan batang pohon kelapa sawit menjadi lebih berguna sehingga tidak menjadi sarang hama yang merusak pohon kelapa sawit seperti, tikus, kumbang dan gendon.
Dengan memanfaatkan batang sawit yang tidak produktif menjadi material akustik berarti memberikan nilai tambah pada limbah batang kelapa sawit, dan pencemaran
lingkungan akibat pembakaran limbah batang sawit ini, secara bersamaan juga dapat dikurangi. Limbah batang sawit yang biasanya dibakar ditunjukkan pada gambar 1.5.
Gambar 1.5 Limbah batang kelapa sawit Material akustik berbahan batang sawit dengan perekat gypsum diperkirakan
akan mampu menjadi material akustik alternatif yang handal dan murah, untuk itulah pengujian ini dilakukan untuk mengembangkan material akustik baru dan menjadi
solusi dari limbah batang sawit.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum penyelidikan Tujuan umum penyelidikan ini adalah mendapatkan karakteristik akustik
seperti koefisien serap absorbsi bunyi pada beberapa frekuensi dari material komposit batang kelapa sawit Elaeis Guineensis dengan perekat gypsum.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan khusus penyelidikan ini adalah: 1.
Mengetahui harga amplitudo maksimal dan minimal pada tabung impedance.
2. Mengetahui harga frekuensi yang paling baik diserap material yang diuji.
3. Mendapatkan jenis perbandingan antara air, gergajian batang sawit dan
gypsum yang paling tepat yang digunakan dalam pembuatan material akustik alternatif tersebut, sehingga menghasilkan nilai koefisien serap yang
optimal.
1.4. Manfaat Penelitian