4.1.2.2 Hasil Pengamatan Arah Gerak Akar Tanaman Semangka Citrullus
lanatus
Hasil pengamatan arah gerak akar pada setiap perlakuan dilakukan pada hari ketiga dan keempat pada saat munculnya kariobsis akar. Pada setiap perlakuan
pengamata arah gerak akar dapat diamati melalui sampel foto yang kemudian dibandingkan dengan sampel foto dengan kontrol yang menuju kutub positif, kutub
negatif, dan kebawah. Hasil foto dapat dilihat pada gambar 4.3 pada halaman 33. No
Perlakuan Medan Listrik kVm
Medan Listrik DC Kontrol
1 E= 5,00 kVm
2 E= 6,67 kVm
3 E= 7,78 kVm
4 E= 8,89 kVm
Gambar 4.3 Foto arah pertumbuhan akar tanaman semangka pada perlakuan kuat medan listrik DC 5,00 kVm, 6,67 kVm, 7,78 kVm, 8,89 kVm dan kotrol pada hari
keempat
Pada gambar 4.3 arah pertumbuhan akar pada perlakuan medan listrik sebesar 5,00 kVm
– 8,89 kVm tampak arah pertumbuhan menuju arah positif sedangkan kontrol menuju arah kebawah.
4.1.2.3 Hasil Analisis Pengukuran Berat Basah dan Berat Kering Tanaman Semangka
Citrullus lanatus
Hasil pengukuran berat basah pada beberapa perlakuan medan listrik disajikan pada Tabel 4.3 dan grafik hubungan antara berat basah dan perlakuan medan listrik
disajikan pada grafik gambar 4.4. Sementara hasil pengukuran berat kering akibat perlakuan medan listrik disajikan pada tabel 4.4 dan untuk hasil hubungan antara
berat kering dan perlakuan medan disajikan pada grafik gambar 4.4.
Tabel 4.3 Nilai rata-rata pengukuran berat basah tanaman semangka pada perlakuan kuat medan listrik DC 5,00 kVm, 6,67 kVm, 7,78 kVm, 8,89 kVm dan kotrol
dengan n=5
Perlakuan Medan Listrik
kVm Berat Basah g
Hari ke-1 Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-4
E= 5,00 kVm E= 6,67 kVm
E= 7,78 kVm E= 8,89 kVm
kontrol 0,15 ± 0,002
0,16 ± 0,002 0,17 ± 0,002
0,18 ± 0,004
0,15 ± 0,00 0,22 ± 0,005
0,22 ± 0,002 0,24 ± 0,003
0,23 ± 0,003 0,18 ± 0,002
0,28 ± 0,003 0,24 ± 0,007
0,28 ± 0,002 0,45 ± 0,001
0,24 ± 0,004 0,35 ± 0,01
0,34 ± 0,003 0,44 ± 0,02
0,68 ± 0,04 0,29 ± 0,003
Tabel 4.4 Nilai rata-rata pengukuran berat kering tanaman semangka pada perlakuan kuat medan listrik DC 5,00 kVm, 6,67 kVm, 7,78 kVm, 8,89 kVm dan kotrol
dengan n=5
Perlakuan Medan Listrik
kVm Berat Kering g
Hari ke-1 Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-4
E= 5,00 kVm E= 6,67 kVm
E= 7,78 kVm E= 8,89 kVm
kontrol 0,048 ± 0,002
0,052 ± 0,002 0,056 ± 0,002
0,056 ± 0,002 0,058 ± 0,002
0,052 ± 0,003 0,056 ± 0,002
0,060 ± 0,00 0,056 ± 0,002
0,056 ± 0,002 0,056 ± 0,002
0,054 ± 0,002 0,058 ± 0,002
0,056 ± 0,002 0,058 ± 0,002
0,044 ± 0,002 0,054 ± 0,002
0,056 ± 0,002 0,058 ± 0,002
0,064 ± 0,002
Terlihat pada tabel 4.3 bahwa pada perlakuan medan listrik ada kenaikan berat basah akar berubah secara drastis setiap harinya, sedangkan pada kontrol kenaikan
berat basah akar tidak terlalu signifikan bedanya. Pada hasil pengukuran berat kering dilihat pada tabel 4.4, bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan diantara perlakuan.
Pada grafik gambar 4.4 terlihat bahwa pada perlakuan medan listrik sebesar 8,89 kVm mempunyai berat basar terbesar dibandingkan perlakuan lainnya. Pada
grafik gambar 4.5 pada berat kering memiliki nilai yang hampir sama pada setiap perlakuan.
Gambar 4.4 Grafik berat basah akar tanaman semangka yang ditumbuhkan di dalam medan listrik DC 5,00 kVm
– 8,89 kVm pada hari ke 1,2,3, dan 4 dan berat basah akar semangka yang ditumbuhkan tanpa medan listrik DC kontrol; dengan
standard error bar masing-masing replica n=5
Gambar 4.5 Grafik berat kering akar tanaman semangka yang ditumbuhkan di dalam medan listrik DC 5,00 kVm
– 8,89 kVm pada hari ke 1,2,3 dan 4 dan berat kering akar tanaman semangka yang ditumbuhkan tanpa medan listrik DC; dengan
standard error bar masing-masing perlakuan replica n=5
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
5,00 kVm 6,67 kVm 7,78 kVm 8,89 kVm Kontrol
Berat Basa
h g
Medan Listik E
hr 1 hr 2
hr 3 hr 4
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05 0,06
0,07
5,00 kVm 6,67 kVm 7,78 kVm 8,89 kVm Kontrol
B era
t K
ering g
Medan Listrik E
hr 1 hr 2
hr 3 hr 4
4.1.2.4 Hasil dan Analisis Kadar Air Tanaman Semangka Citrullus lanatus