Permata Mhardela : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch
3
cooh Terhadap Modulus Green 300 Pada Proses Produksi Benang Karet Di PT. Industri Karet Nusantara, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka mutu produk yang dihasilkan tentu harus semakin baik juga. Oleh sebab itu
setiap perusahaan harus memperhatikan atau meningkatkan mutu barang yang dihasilkan, karena mutu merupakan ukuran bagi konsumen dan dapat
menentukan kemajuan suatu perusahaan. Untuk menghasilkan mutu yang baik, maka perusahaan harus menata diri dan memperhatikan proses pengolahan pada
setiap unit operasi sehingga dapat menghasilkan produk yang bagus dan dapat diterima oleh pasar internasional.
PT. IKN merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang memproduksi benang karet sejak tahun 1992, benang karet yang dihasilkan adalah
tingkat A dan tingkat B dengan menggunakan bahan baku lateks pekat 60. Mutu lateks pekat sangat mempengaruhi terhadap mutu benang karet yang dihasilkan.
Pada proses pembuatan benang karet di PT. IKN dibagi dalam dua tahapan proses yaitu pembuatan kompon compound section dan extusion section. Secara umum,
kegiatan di compound section dapat dijabarkan sebagai suatu kegiatan bahan baku utama yaitu lateks dengan bahan-bahan kimia dengan fungsi tertentu dan
perlakuan tertentu pula. Sedangkan pada proses extrusion section secara garis besarnya adalah proses pembentukan bahan baku compound yang dicetak
dengan pipa kaca capillary melalui proses koagulasi penggumpalan dengan
Permata Mhardela : Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat Ch
3
cooh Terhadap Modulus Green 300 Pada Proses Produksi Benang Karet Di PT. Industri Karet Nusantara, 2009.
asam asetat CH
3
COOH dan proses pengeringan serta pemasakan pada temperatur 120-140
o
C sehingga menghasilkan benang karet dengan kualitas dan ukuran yang telah ditentukan.
Pada proses koagulasi asam yang digunakan di PT. IKN yaitu dengan standar konsentrasi 28-32 mempengaruhi salah satu parameter fisik benang
karet yang dihasilkan yaitu modulus green 300. Apabila konsentrasi asam asetat terlalu tinggi atau rendah, mutu benang karet juga tidak baik, terutama pada visual
benang dan modulus green 300. Berdasarkan analisis di atas maka penulis
tertarik mengambil judul “Pengaruh Konsentrasi Asam Asetat CH
3
COOH Terhadap Modulus Green 300 Pada Produksi Benang Karet Di PT. IKN”.
1.2. Permasalahan