Path merupakan suatu ”lorong” yang dapat Edge merupakan batas antara dua daerah District merupakan suatu kawasan didalam Nodes merupakan suatu titik simpul yang Kelompok profesi arsitek professional samples. Selanjutnya disebut Kelompok

4

3.1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah

elemen-elemen citra kotakawasan yang dipergunakan orang untuk menstrukturkan gambaran kognisi dari sejumlah tempat. Elemen-elemen tersebut adalah:

1. Path merupakan suatu ”lorong” yang dapat

memberikan keleluasaan bergerak yang potensial. Path dapat berupa jalan kendaraan atau pejalan kaki, saluran air, rel kereta api, dan sebagainya. Dan akan lebih memiliki identitas jika path tersebut menghubungi dua tempat yang menarik besar, seperti stasiun, tugu, alun-alun dan lain sebagainya. Citra lingkungan akan terbentuk jika orang melalui path ini.

2. Edge merupakan batas antara dua daerah

yang berbeda karakter fisiknya. Batas ini juga sebagai daerah peralihan. Batas tersebut dapat berupa pagar pembatas solid atau batas tersebut dapat juga berupa sebuah garis non-visual dimana berada pada satu daerah yang sating terkait, seperti pantai sebagai peralihan daratan dengan laut.

3. District merupakan suatu kawasan didalam

suatu kota yang memiliki karakter khusus yang mudah dikenal, Dapat di identifikasi secara non-visual dengan memperhatikan kesamaan karakter dan kebiasaan masyarakat dan juga dapat di identifikasi secara visual apabila ada sebuah tanda fisik pada kawasan tersebut.

4. Nodes merupakan suatu titik simpul yang

posisinya strategis di dalam suatu kota yang menjadi karakter khusus yang mudah dikenal bagi pendatang. Nodes dapat juga difungsikan sebagai orientasi dengan menempatkan sebuah karakter fisik sebagai penutup kawasan tersebut.

5. Landmark merupakan suatu objek fisik

yang dapat dikenali karena bentuknya yang jelas, menonjol, atau kontras dengan lingkungan disekitarnya. Biasanya dapat berupa bangunan, papan nama selamat datang, deretan pertokoan ataupun pegunungan. Landmark biasanya mencerminkan sebuah orientasi urban pada kawasan tersebut.

3.2. Sampel Penelitian Rancangan pengambilan sampel pada penelitian

ini adalah Non Probabilitas dengan teknik pengambilan sampel purposif purposial sampling dimana sumber sampel akan ditentukan terlebih dahulu dengan pertimbangan dibutuhkan data yang lebih bervariatif. Menurut Bechtel 1987, sampel atau responden yang terlibat dalam penelitian pemahaman lingkungan disebut dengan istilah research participants, digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Mahasiswa yang berasal dari universitas university samples, terdiri dari: a. Mahasiswa bagian arsitektur, desain dan perencanaan; b. Mahasiswa diluar bagian tersebut diatas. Selanjutnya disebut Kelompok Responden A

2. Kelompok profesi arsitek professional samples. Selanjutnya disebut Kelompok

Responden B. 3. Masyarakat umum yang bertempat tinggal community samples. Selanjutnya disebut Kelompok Responden C. Ketiga kelompok responden diatas akan digunakan sebagai sumber sampel yang berasal dari penghuni perumahan yang memiliki latar belakang yang berbeda sehingga diharapkan peneliti menemukan variasi jawaban yang akan menambah keobjektifan penilaian. Adapun kriteria penghuni yang akan diikutsertakan dalam penelitian ini adalah: a. Penghuni adalah pemilik atau penghuni kontrakan yang menggunakan rute tersebut untuk kegiatannya sehari-hari atau sekurang- kurangnya penghuni tersebut mengetahui dan pernah melalui rute tersebut. b. Lama huni ditentukan minimal 3 bulan dengan harapan penghuni telah mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan perumahan tersebut. Dengan tujuan untuk menjaring opini, maka penelitian ini memerlukan sampel atau responden dengan jumlah yang cukup terwakili untuk ketiga kelompok responden diatas. Namun dengan keterbatasan jumlah responden dari kelompok mahasiswa kelompok A dan profesi arsitek kelompok B, maka ditentukan jumlah responden untuk masingmasing kelompok tersebut adalah 10 sampel termasuk kelompok responden C yang jumlahnya mengikuti jumlah kelompok responden lainnya, sehingga jumlah keseluruhan adalah 30 sampel. Universitas Sumatera Utara Julaihi Wahid Dwira N. Aulia Agus Suriadi 5 Dalam penelitian ini, alat pengumpul data yang digunakan adalah: a. Angket Kuesioner b. Wawancara Interview c. Pengamatan Observasi Kegiatan observasi dilakukan secara langsung direct oleh peneliti untuk memperoleh data tambahan yang lebih obyektif dalam melengkapi opini penghuni yang telah disampaikan melalui kuesioner dan interview. Melalui observas diperoleh data tambahan berupa: 1 Data lingkungan perumahan secara fisik dan sosio- kultural; 2 Kondisi interaksi penghuni sehari- hari dengan lingkungan fisik, khususnya yang bertalian dengan aspek sosiologi dan psikologi. Kegiatan observasi di lapangan selain dilakukan pada setiap kali kejadian interview dengan responden, juga dilakukan secara informal terhadap kegiatan seharihari. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Kajian Karakter Fisik Kawasan